MAKALAH KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN
MAKALAH
KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN

Disusun oleh :
Evi
firda Khairunisa 1515401053
Novyananta
151540165
Putrid
Widya Purnama Sari 151540167
Sinta
Agustina 151540171
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES
TANJUNGKARANG
JURUSAN DIVKEBIDNAN
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Kutipan Dan Sitem
Rujukan”.
Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bandar Lampung, September 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR
ISI ....................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................... 1
C.
Tujuan ........................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Kutipan ........................................................................................... 5
B.
Sistem Rujukan .................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................... 17
B.
Saran ........................................................................................... 17
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah
“Baik dan Benar” dalam bahasa indonesia. pastinya banyak orang yang bertanya
“bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar itu?”. Untuk memahami
bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar, oleh karena itu saya akan
memberikan sedikit penjelasan. Bahasa Indonesia yang baik tentunya yaitu bahasa
yang sesuai dengan konteks, sedangkan bahasa Indonesia yang benar yaitu bahasa
yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan aturan EYD. Tetapi dalam suatu penulisan
bahasa, bahasa yang baik dan benar itu bahasa yang mempunyai keterkaitan dalam
9 aspek penting yaitu:
1. Ragam Bahasa
2. Ejaan Yang Disempurnakan
3. Diksi
4. Kalimat Efektif
5. Alinea / Paragraf
6. Perencanaan penulisan karangan
ilmiah
7. Kerangka karangan
8. Kutipan dan Sistem Rujukan
9. Abstrak dan Daftar pustaka
Salah satu aspek di dalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan sistem
rujukan. Kutipan dan sistem rujukan sangat berperan penting dalam sebuah
penulisan bahasa terutama dalam pembuatan karya ilmiah. Penulisan karya
ilmiah merupakan salah satu bentuk pengabdian seseorangkepada keabadian
perubahan. Melalui tulisan karyailmiah, seseorang sedangmenginformasikan ide,
argumentasi ataupun temuan dari hasil kegiatan ilmiahkepada pembaca. Dengan
membaca tulisan karya ilmiah, pembaca memperolehsejumlah informasi untuk
diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari. Untukitu, penulisan karya ilmiah
mempunyai fungsi transformasi dan kreasi ilmiahuntuk merubah perilaku individu
maupun masyarakat.
Penulisankaryailmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan
ilmiah,sehingga isi tulisan karya ilmiah merupakanpengetahuan yang “sahih”
(valid).Kegiatan ilmiah merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh
fakta,konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami
fenomena dan menyolusikan masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu,
karyailmiah berisikan akumulasi pengetahuan yang berupa fakta , konsep,
generalisasi.
Sangat beralasan apabila penulisan karya ilmiah dipandang
sulit, selain kesulitan dari aspek isi yang harus dituliskan, kesulitan lain
berkaitan dengan aspek proses penulisan. Dalam proses penulisan karya ilmiah,
penulis harus memiliki kiat-kiat atau strategi meracik isi tulisan dalam norma
-norma kaidah kebahasaan serta mekanisme psikofisik untuk mengendalikan
produktivitas yang kontekstual : oleh karena itu, isi karya ilmiah dipengaruhi
juga keterampilan penulis dalam meracik bahasa tulis melalui proses
pengendalian psikofisik sesuai dengan konteks.
Diluar kesulitan tersebut, masih ada kesulitan yang
berkaitan dengan pengutipan dalam tulisan karya ilmiah. Akibat kesalahan dalam
pengutipan dapat menjadi plagiat sehingga karya tulis itu tidak dapat dipandang
ilmiah lagi. Harus diakui bahwa perbedaan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan
oleh seseorang merupakan realitas yang harus dijaga namun karya ilmiah yang
sama dihasilkan oleh orang yang berbeda itu harus ada dalam realitas. Untuk
menjaga perbedaan kualitas karya ilmiah, seseorang harus memiliki keterampilan
meracik kutipan, sama dengan keterampilan seseorang dalam meracik bumbu
masakan. Keterampilan meracik kutipan dalam penulisan karya ilmiah diperoleh
melalui proses be lajar dan berlatih. Dimiliki apabila seseorang belajar dan
berlatih meracik kutipan dalam penulisan karya ilmiah dan teori yang telah
dihasilkan dari berbagai kegiatan ilmiah untuk memahami fenomena dan
menyolusikan masalah saat ini dan masa datang.
Poerwodarminta (2003:619) mengemukakan bahwa kutipan
diartikan, “pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain
untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri:” merujuk
pada arti tersebut, maka kutipan merupakan produk dari kegiatan mengutip.
Produk tersebut merupakan hasil dari pengambilalihan karya orang lain untuk
ilustrasi atau memperkokoh argumen penulis. Pengambilalihan tersebut harus
dilakukan berdasarkan norma penulisan yang berlaku. Apabila pengutipan
dilakukan diluar norma yang berlaku, maka pengutipan tersebut dipandang sebagai
plagiat. Oleh karena itu, seorang penulis harus memenuhi norma pengutipan yang
berlaku sehingga tidak dipandang sebagai plagiat.
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari
seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus,
ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan
lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio,
internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam
sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah
bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian
terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat
umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam
mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian
akan kebenaran kutipan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kajian tentang kutipan
dalam penulisan Bahasa Indonesia?
2. Bagaimanakah kajian tentang sistem
rujukan dalam penulisan Bahasa Indonesia?
3. Apakah fungsi dari kutipan dan
sistem rujukan dalam karya ilmiah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengkaji tentang kutipan dalam
penulisan Bahasa Indonesia?
2. Untuk mengkaji tentang sistem
rujukan dalam penulisan Bahasa Indonesia?
3. Untuk mengetahui fungsi dari kutipan
dan sistem rujukan dalam karya ilmiah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kutipan
1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari
seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus,
ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan
lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet,
dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan.
Bahan-bahan
yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum
menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat
seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi
tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan
sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang
yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut.
Menurut pendapat Wasty (1994:33) kutipan merupakan sebuah
pengambilan konsep atau pendapat dari orang lain sebagaimana yang tertulis
dalam karya tulisnya. Kutipan di samping dimaksudkan sebagai penguat atau
pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting
dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.
Dari berbagai perspektif diatas dapat disimpulkan kutipan adalah gagasan, ide,
pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu
karya tulis
2. Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya
:
a.
Sebagai
landasan teori.
b. Penguat pendapat
penulis.
Penjelasan suatu uraian.
c.
Bahan
bukti untuk menunjang pendapat itu.
Sedangkan
fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah sebagai berikut.
Menegaskan isi uraian atau
membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang
diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman
empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi
bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan
andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu
keruntutan uraian pada teks.
(http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html
diakses 12 Desember 2013, jam. 04.20)
3. Prinsip-prinsip mengutip
Dalam mengutip harus diperhatikan prinsip-prinsip mengutip,
termasuk menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam
mengutip, yaitu :
a.
Agar
tulisan tersusun menjadi satu himpunan, penulis hendaknya tidak terlalu banyak
mengutip.
b.
Kutipan
dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat menyesuaikan kutipan dengan sumber aslinya.
c.
Kutipan
hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
d.
Kutipan
yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
e.
Menghilangkan
bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan
bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
f.
Pada
kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis
tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi
tanda : [. . .. ] atau [ sic].
g.
Pengutip
tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila
penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan
itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki
yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan
teks asli.
d. Contohnya
:
‘Tugas bank antara lain adalah
memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
·
Tugas
bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.
·
Tugas
bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
4. Jenis-jenis Kutipan
a.
Kutipan
Langsung
Menurut
Rameli Kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan aslinya
tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Bahan yang dikutip harus direproduksi
tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda-tanda baca dan
sebaginya. Sebaiknya kutipan langsung intensitasnya tidak melebihi 30% dari
seluruh kutipan yang ada. Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah kutipan
yang persis seperti kata-kata yang digunakan dalam bahan asli.
Dari
berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kutipan langsung adalah
suatu pernyataan atau pendapat yang digali dari sumber lain dengan tidak
mengubah apapun yang ada atau apa adanya.
Kutipan Langsung dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
(1) Kutipan langsung panjang
Kutipan
langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari empat baris ditulis tanpa tanda
petik, dan diketik dengan jarak satu spasi, dimulai dengan tiga spasi dari tepi
kiri.
(2) Kutipan langsung pendek
Kutipan
langsung pendek adalah kutipan yang tidak lebih dari empat baris dapat
digabungkan atau dirangkai dengan kalimat yang ada dalam satu paragraf atau
alinea, tanpa mengganggu penuturan yang sedang ditulis.Model lain adalah
mempergunakan tanda petik (quotation mark) di antara bagian yang dikutip.
Contoh Kutipan langsung pendek:
b. Kutipan Tidak Langsung
Menurut
Rameli kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis
dengan kata – katanya sendiri. Yang dikutip adalah pokok – pokok pikiran, atau
ringkasan dan kesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan bahasa
sendiri. walaupun yang dikutip berasal dari bahasa asing, namun tetap
dinyatakan dengan menggunakan bahasa Indonesia.
B. Sistem Rujukan
Yang
dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan karya ilmiah,
yaitu sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari seorang
penulis untuk menyatakan sesuatu dalam karya tulisannya. ada dua sistem
pendokumentasian sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar kutipan
kita, yaitu:
1.
Sistem
catatan
(note-bibliography)
Menyajikan
infomasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki (footnotes) atau catatan
belakang (end notes) atau langsung dalam daftar pustaka (blibiography). Cara
ini direkomendasikan oleh The University of Chicago Press dan dikenal dengan
sebutan format Chicago.
Jika
dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang merujuk pada sumber yang
sama, digunakan singkatan yang berasal dari bahasa Latin untuk merujuk sumber
pertama. Singkatan itu ialah
a.
Ibid.
: singkatan ini berasal dari kata
lengkap ibidem yang berarti ‘pada tempat yang sama’. Singkatan ini digunakan
jika perujukan lanjutan mengacu langsung pada karya yang disebut dalam
perujukan nomor sebelumnya. Jika nomor halaman pengacuan sama, tidak perlu
dicantumkan nomor halaman.
b. Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan
kata opere citato yang berarti ‘pada karya yang telah dikutip’. Singkatan ini
digunakan jika perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama yang berasal
dari buku namun diselingi perujukan lain. Teknik penulisannya: nama belakang
penulis, diikuti oleh op.cit., diikuti nomor halaman jika nomor halaman
pengacuan berbeda dari perujukan pertama.
c.
Loc.Cit
: singkatan ini berasal dari gabungan
kata loco citato yang berarti ‘pada tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini
digunakan jika perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama yang berasal
dari artikel dalam majalah, ensiklopedi, surat kabar, namun diselingi perujukan
lain. Oleh karena hanya merupakan bagian dari suatu buku, majalah, surat kabar
(atau opus ‘karya’), artikel dirujuk dengan locus yang berarti ‘tempat’.
Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh loc.cit., diikuti
nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.
2.
Sistem
langsung
(parenthetical-reference) yang menempatkan informasi mengenai sumber dalam
tanda kurung dan diletakkan (a) langsung pada bagian yang dikutip, (b) pada
daftar kutipan (list of work cited), atau (c) pada daftar pustaka.
Daftar
pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada dua format yang akan
diuraikan dalam modul ini, yakni format MLA(The Modern Language Association)
danformat APA(American Psychological Association). Kedua format itu adalah
format yang umum ditemukan dalam bidang ilmu humaniora. Akan tetapi,
sebenarnya, ada berbagai format daftar pustaka yang berlaku di selingkung
bidang ilmu. Misalnya, format daftar pustaka untuk bidang ilmu biologi,
kedokteran, hukum, dan lain-lain.
Berikut
adalah cara penulisan daftar pustaka dengan format MLA dan APA.
JENIS RUJUKAN
FORMAT
MLA
FORMAT
APA
SATU PENULIS
Sukadji,
Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian. Jakarta: UI Press,
2000.
Sukadji,
S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian. Jakarta: UI Press.
DUA
PENULIS
Widyamartaya,
Al., dan Veronica Sudiati. Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit
PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997.
Widyamartaya,
Al., dan Sudiati , V. (1997). Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah.Jakarta: Penerbit
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
TIGA
PENULIS
Akhadiah,
Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1989.
Akhadiah,
S., Arsyad, M.G., dan Ridwan, S. H. (1989). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
LEBIH
DARI TIGA PENULIS
Alwi,
Hasan, et al. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 1993.
ATAU
Alwi,
Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 1993.
Alwi,
H., et al. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
ATAU
Alwi,
H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
LEBIH
DARI SATU EDISI
Gibaldi,
Joseph. MLA Handbook for Writers of Research Papers. Ed. ke-5. New York: The
Modern Language Association of America, 1999.
Sugono,
Dendy. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Ed. Rev. Jakarta: Puspa Swara, 2002.
Gibaldi,
J. (1999). MLA Handbook for Writers of Research Papers. (Ed. ke-5). New York:
The Modern Language Association of America.
Sugono,
D. (2002). Berbahasa Indonesia dengan Benar. (Ed. Rev.) Jakarta: Puspa Swara.
PENULIS
DENGAN BEBERAPA BUKU
MLA:
pencantuman buku didasarkan urutan tahun terbit.
APA:
pencantuman buku didasarkan abjad judul buku.
Keraf,
Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores: Penerbit
Nusa Indah, 1997.
–
– -. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 1982.
ATAU
Keraf,
Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 1982.
–
– -. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores: Penerbit Nusa
Indah, 1997.
Keraf,
G. (1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Keraf,
G. (1997). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores: Penerbit
Nusa Indah.
JENIS RUJUKAN
|
FORMAT
MLA
|
FORMAT
APA
|
PENULIS TIDAK DIKETAHUI/ LEMBAGA
|
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Panduan Teknis
Penyusunan Skripsi Sarjana Sains. Jakarta: UI Press, 2002.
|
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. (2002). Panduan
Teknis Penyusunan Skripsi Sarjana Sains. Jakarta: UI Press.
|
BUKU TERJEMAHAN
|
Creswell,
John W. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. Terj.
Angkatan III dan IV KIK-UI bekerja sama dengan Nur Khabibah. Eds. Chryshnanda
DL dan Bambang Hastobroto. Jakarta: KIK Press, 2002.
ATAU
DL,
Chryshnanda dan Bambang Hastobroto. Eds. Desain Penelitian: Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif terj. dr. John Creswell. Jakarta: KIK Press, 2002.
|
Creswell,
J. W. (2002). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.
(Terj. Angkatan III dan IV KIK-UI bekerja sama dengan Nur Khabibah). Eds.
Chryshnanda DL dan Bambang Hastobroto. Jakarta: KIK Press.
ATAU
Creswell,
J. W. (2002). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.
(Terj. Angkatan III dan IV KIK-UI bekerja sama dengan Nur Khabibah). Jakarta:
KIK Press.
|
BUKU DENGAN PENYUNTING/ EDITOR
|
Ihromi,
T.O., peny. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT Gramedia, 1981.
ATAU
Ihromi,
T.O., ed. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT Gramedia, 1981.
|
Ihromi,
T.O. (peny.). (1981). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT Gramedia.
ATAU
Ihromi,
T.O. (ed.). (1981). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT Gramedia.
|
SERIAL/ BERJILID
|
Sadie,
Stanley, ed. The New Grove Dictionary of Music and Musicians.Vol. 15.
London: Macmillan, 1980.
ATAU
Sadie,
Stanley, ed. The New Grove Dictionary of Music and Musicians. Vol. 15.
London: Macmillan, 1980.
|
Sadie,
S. (ed.). (1980) The New Grove Dictionary of Music and Musicians. Vol. 15.
London: Macmillan.
ATAU
Sadie,
S. (ed.). (1980) The New Grove Dictionary of Music and Musicians (Vol. 15,
hlm. 3—66). London: Macmillan.
|
JURNAL
|
Molnar,
Andrea. “Kemajemukan Budaya Flores: Suatu Pendahuluan.” Antropologi Indonesia
56 (1998): 13—19.
|
Molnar,
A. (1998). Kemajemukan Budaya Flores: Suatu Pendahuluan. Antropologi
Indonesia 56, 13—19.
|
MAJALAH
|
Asa,
Syu’bah. “PKS: ‘Sayap Ulama’ dan ‘Sayap Idealis’.” Tempo, 5—11 Juli 2004,
38—39.
Syifaa,
Ika Nurul. “Klub Profesi, Perlukah Dimasuki?”Femina, No. 30, 22—28 Juli 2004,
54—55.
|
Asa,
S. (2004, 5—11 Juli). PKS: ‘Sayap Ulama’ dan ‘Sayap Idealis’.Tempo, 38—39.
Syifaa,
I. N. (2004, 22—28 Juli). Klub Profesi, Perlukah Dimasuki?Femina, No. 30,
54—55.
|
JENIS RUJUKAN
FORMAT
MLA
FORMAT
APA
SURAT KABAR
Suwantono,
Antonius. “Keanekaan Hayati Mikro-organisme: Menghargai Mikroba Bangsa.”Kompas,
24 Des. 1995, 11.
“Potret
Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan Disortasi Pasar.”
Kompas, 23 Des. 1995, 13.
“Menyambut
Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali.” Tajuk Rencana
(editorial).Kompas, 22 Des. 1995, 4.
Suwantono,
A. Keanekaan Hayati Mikro-organisme: Menghargai Mikroba Bangsa. (1995, 24
Desember). Kompas, 11.
Potret
Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan Disortasi Pasar.
(1995, Desember 23). Kompas, 13.
Menyambut
Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali. Tajuk Rencana
(editorial). (1995, 22 Desember). Kompas, 4.
DOKUMEN
PEMERINTAH
Biro
Pusat Statistik. Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija 1990.
Jakarta: BPS, 1993.
Biro
Pusat Statistik. (1993). Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija
1990. Jakarta: BPS.
NASKAH
YANG BELUM DITERBITKAN
Ibrahim,
M.D., P. Tjitropranoto, dan Y. Slameka. “National Network of Information
Services in Indonesia: A Design Study.” Makalah tidak diterbitkan, 1993.
Budiman,
Meilani. “The Relevance of Multiculturalism to Indonesia”. Makalah padaSeminar
Sehari tentang Multikulturalismedi Inggris, Amerika, dan Australia,
Universitas Indonesia, Depok, Maret 1996.
Ibrahim,
M.D., Tjitropranoto, P., dan Slameka, Y. (1993). National Network of
Information Services in Indonesia: A Design Study. Makalah tidak
diterbitkan.
Budiman,
M. (1996, Maret). The Relevance of Multiculturalism to Indonesia. Makalah
padaSeminar Sehari tentang Multikulturalismedi Inggris, Amerika, dan
Australia, Universitas Indonesia, Depok.
Selain
mengutip sumber-sumber tercetak, sekarang ini, penulis juga dapat mengumpulkan
data dan referensi dari Internet atau WWW (World Wide Web, Jaringan Jagad
Jembar). Aturan penulisan referensi sama saja dengan rujukan buku, hanya
tempat, nama, dan tanggal terbitan ditulis berbeda. Artinya, unsur-unsur itu
mengikuti tata cara penulisan di Internet.
Unsur-unsur
yang dicantumkan dalam referensi Internet adalah
a. nama penulis yang diawali dengan
penulisan nama keluarga,
b. judul tulisan diletakkan di antara
tanda kutip,
c. judul karya tulis keseluruhan (jika
ada) dengan huruf miring (italics), dan
d. data publikasi berisi protokol dan
alamat, path, tanggal pesan, atau waktu akses dilakukan.
Contoh pengutipan rujukan dari
internet.
1.
Dari WWW
Walker, Janice R. “MLA-Style
Citations of Electronic Sources.” Style Sheet. http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html (10 Feb. 1996)
2.
Dari File Transfer Protocol (kutipan yang dipunggah [download] melalui FTP)
Johnson-Eilola, Jordan, “Little
Machines: Rearticulating Hypertext Users.” ftp
daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola (10 Feb.1996)
3. Dari
ratron (surat elektron, e-mail)
4.
Dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman chatting menggantikan
nama penulis, jenis komunikasi (misalnya, wawancara pribadi, alamat ratron
(jika ada), tanggal komunikasi dalam tanda kurung.
Marsha
s_Guest. Personal interview. Telnet daedalus.com 7777 10 Feb 1996)
C. Fungsi Kutipan dan Rujukan dalam
Karya Ilmiah
Di dalam penulisan karya tulis ilmiah
terkadang penulis memerlukan beberapa kutipan yang perlu dibahas, ditelaah,
dikritik, dan dipertentangkan atau diperkuat. Kutipan itu bisa berbentuk
pendapat, konsep, atau hasil penelitian. Namun demikian, sebaiknya penulis
mengutip kalau diperlukan saja supaya tulisan itu tidak dipenuhi dengan banyak
kutipan. Di samping itu, seorang penulis harus mampu mempertanggungjawabkan
ketelitian dan kecermatan kutipan yang diambil, khususnya kutipan tidak langsung.
Gagasan yang
dituangkan penulis dalam sebuah karya tulis ilmiah perlu dibedakan antara
gagasan orisinal penulis dengan gagasan penulis lain yang dijadikan rujukan.
Ini perlu dilakukan agar terhindar dari kesan bahwa penulis menganggap
pendapat, konsep, dan hasil penelitian yang dirujuknya itu sebagai miliknya.
Oleh sebab itu, fungsi kutipan dalam
tulisan ilmiah itu antara lain: (1) sebagai landasan teori, (2) penjelas
pembahasan, dan (3) pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh penulis lain
(Akhadiyah dkk., 1997: 182). Selain itu, fungsi kutipan dalam tulisan antara
lain: (1) untuk menunjukkan kepada pembaca sumber informasi bagi
pernyataan ilmiah pada tulisan yang dibuat penulis; (2) untuk memenuhi kode
etik yang berlaku sebagai penghargaan atas tulisan pakar, tempat
memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan ke
dalam teks; dan (3) untuk rujukan silang, yaitu untuk menunjukkan
bagian/ halaman mana yang dibahas sama pada tulisan tersebut. Sedangkan rujukan berguna untuk memberikan
daftar referensi yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah kepada
pembaca dan memudahkan pembaca untuk mencari sumber informasi dalam daftar
rujukan.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Kutipan merupakan sebuah sistem
pengambilan sebagian data berupa kalimat baik tulisan maupun lisan dari
pendapat orang lain baik langsung maupun tidak langsung untuk dijadikan sebagai
acuan dan pendukung sebuah karya.
2. Sistem rujukan dalam konteks karya
ilmiah merupakan sebuah data informasi atau sumber untuk menunjukkan darimana
sebuah kutipan diambil sehingga dapat disesuaikan atau dipertanggungjawabkan.
3. Fungsi dari kutipan dan sistem
rujukan dalam karya ilmiah adalah sebagai landasan teori, memperjelas
pembahasan serta rujukan silang antar halaman yang telah disesuaikan dengan
daftar referensi sebagai pertanggungjawaban sebuah karya ilmiah.
DAFTAR
PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsyad,
dan Sakura M. Ridwan. (1993). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia
Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Soemanto, Wasty. (1994). Pedoman
Teknik Penulisan Skripsi (Karya Ilmiah). Bumi Aksara. Jakarta.
http://smoeland.blogspot.com/2013/01/penggunaan-kutipan-dalam-karya-ilmiah.html diakses 12 Desember 2013, jam 02.35
http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html
diakses 12 Desember 2013,
jam. 04.20
![]() |
Komentar
Posting Komentar