FILOSOFI KEBIDANAN
Dosen Pembimbing :
IRNAWATI S,SST
Mata Kuliah : KONSEP
KEBIDANAN
FILOSOFI KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
KELOMPOK III
1.SRI WAHYUNI 20.SYAHRATUL WAISYAL
2.SRI
WAHYUNI KUSUMA 21. SYAHRUNI
3.SRI WAHYUNI MALHAP 22.TITI DIANA ISLAMIYAH
4.SRIANTI 23.TRI MAHARDIKA RAHAYU
5.ST. FATIMAH 24.TRIA ANA YULIANI
6.ST. JUMIATI 25.TRIA WULANDARI
7.ST.NURCAYA 26.TUTI SUPRIANTI
8.ST.SUHARIAH 27.VISENSIA LOUNG WATO
9.SUARNI
10.SUHELSI DWIKA PUTRI 28.VIVIE SONIA SILALONG
11.SUKMAWATI S. 29.WA ODE NIDARIA
12.SUKMAWATI 30.
WA ODE NUR AMALIA M
13.SULASTRI 31.WA
RATI KOLENG SUSU
14.SULASTRI HALIDI 32.WAHDAN ZAITUN CHATIB
15. SUMARNI 33.WAHDANIA MUSTAPA
16.SUMIRAH 34.WARDANI
WALINONO
17. SUMIRNA TAUUFIK 35.WARDANI
18.SURIANI 36.WARDIANI
19.SYAFA’ATUN NAHDYAH 37.WARNI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT.
Yang selalu melimpahkan karunianya kepada kita semua. Sehingga dengan berbagai
kenikmatan-Nya lah kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas mata kuliah kami
yang berjudul Filosofi Kebidanan.
Dengan adanya makalah ini kami
harap dapat membantu dan menambah berbagai wawasan baru bagi kita semua
khususnya mengenai Ruang Lingkup Kebidanan itu sendiri. Sehinnga dengan
demikian kita sebagai tenaga terlatih dan terdidik mampu menerapkan berbagai
katerampilan yang kita peroleh ini dengan baik kepada masyarakat di
sekitar-kita sehingga masyarakatpun merasa nyaman dengan stiap yang kita
berikan.
Kami sadar tentunya dalam penyusunan
makalah-makalah ini masih terdapat banyak kekeliruan di dalamnya akan tetapi
kami harapkan meski demikian semoga maklah inipun memberikan lebih banyak
manfaat kepada kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada
hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan
ekonomi. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan berbagai upaya
pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah dan berkesinambungan. Masalah
reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi. Pertama: yang laten yaitu
kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi akibat bebagai faktor termasuk
pelayanan kesehatan yang relatif kurang baik. Kedua ialah timbulnya
penyakit degeneratif yaitu menopause dan kanker.
Dalam globalisasi ekonomi
kita diperhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang
menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi
sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin secara
terencana, terpadu dan berkesinambungan. Upaya tersebut haruslah secara
konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan, masa
bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting
dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka
kesakitan dan kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang
berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan
berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga
kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang
membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untuk menjamin kualitas
tersebut diperlukan suatu pemahaman mengenai
falsafah dan pelayanan kebidanan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh
aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik dari
aspek input, proses dan output.
2. Tujuan
a. Menjamin
pelayanan yang aman yang sesuai falsafah dan filosofi kbidanan.
b. Sebagai
landasan para bidan dalam melakukan tindakan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
a. Definisi bidan
Ikatan Bidan Indonesia telah menjadi anggota ICM sejak tahun 1956, dengan
demikian seluruh kebijakan dan pengembangan profesi kebidanan di Indonesia
merujuk dan mempertimbangkan kebijakan ICM.
Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM)
yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan
diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist
Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam
pertemuan Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui
konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan
sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program
pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut,
serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin
yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Bidan diakui sebagai tenaga
professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa
persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya
pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak,
dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan
tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas
penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan,
tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup
pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan
anak.
Bidan dapat praktik
diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit,
klinik atau unit kesehatan lainnya.
b. Pengertian Bidan
Indonesia
Dengan memperhatikan aspek
sosial budaya dan kondisi masyarakat Indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang
lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi
di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi
untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk
menjalankan praktik kebidanan.
Bidan diakui sebagai tenaga
professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa
persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya
pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak,
dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan
tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas
penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan,
tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup
pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan
anak.
Bidan dapat praktik
diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit,
klinik atau unit kesehatan lainnya.
Ø Kebidanan/Midwifery
Kebidanan adalah bagian integral dari sistim
kesehatan dan berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut pendidikan,
praktek dan kode etik bidan dimana dalam memberikan pelayanannya mengyakini
bahwa kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologi normal dan bukan
merupakan penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin berkomplikasi sejak
awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian. Fungsi
kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan ibu dan janin / bayinya,
bermitra dengan perempuan, menghormati martabat dan memberdayakan segala
potensi yang ada padanya.
Ø
Praktek Kebidanan
Praktek Kebidanan
adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik pada perempuan yang
menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, masa
antara dalam lingkup praktek kebidanan juga termasuk pendidikan kesehatan dalam
hal proses reproduksi untuk keluarga dan komunitasnya.
Praktek kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan, bersifat holistik dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh sosial, emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman reproduksinya.
Praktek kebidanan bertujuan menurunkan / menekan mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan, kesehatan, medis dan sosial untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan ibu dan janin / bayinya.
Praktek kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan, bersifat holistik dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh sosial, emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman reproduksinya.
Praktek kebidanan bertujuan menurunkan / menekan mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan, kesehatan, medis dan sosial untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan ibu dan janin / bayinya.
Ø
Asuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan:
Adalah prosedur tindakan yang dilakukankan oleh bidan sesuai dengan wewenang
dalam lingkup prakteknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, dengan
memperhatikan pengaruh - pengaruh sosial, budaya, psikologis, emosional,
spiritual, fisik, etika dan kode etik serta hubungan interpersonal dan hak
dalam Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang
mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval
dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan
balita, fungsi–fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan/dukungan pada
perempuan, keluarga dan komunitasnya
mengambil keputusan dengan prinsip kemitraan
dengan perempuan dan mengutamakan keamanan ibu, janin / bayi dan penolong serta
kepuasan perempuan dan keluarganya. Asuhan kebidanan diberikan dengan
mempraktikan prinsip-prinsip bela rasa, kompetensi, suara hati, saling percaya
dan komitment untuk memelihara serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin /
bayinya.
c.
Pelayanan Kebidanan (Midwifery Service)
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang
dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
d. Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh
bidan yang bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya,
didasari etika dan kode etik bidan.
e. Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen Asuhan
Kebidanan adalah pendekatan
dan kerangka pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan
masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data, diagnosa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
f. Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan
sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang
kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta
keluarga berencana.
2. Paradigma
Kebidanan
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya
berpegang pada paradigma, berupa pandangan terhadap manusia / perempuan,
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan.
a. Perempuan
Perempuan
sebagimana halnya manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural yang utuh dan
unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik, dan bermacam-macam sesuai dengan
tingkat perkembangan. Perempuan sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan
perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan.
Perempuan sebagai
sumber daya insani merupakan pendidik pertama dan utama dalam keluarga.
Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi perempuan/Ibu dalam
keluarga. Para perempuan di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan
kesejahteraan keluarga.
b. Lingkungan
Lingkungan
merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan
aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun budaya.
Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat.
Ibu selalu terlibat dalam interaksi keluarga, kelompok, komunitas, dan
masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan
kompleks yang telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang
terdiri dari individu, keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem
nilai.
Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komunitas.
Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di
mana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan
dukungan emosional kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya. Keadaan sosial
ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat
menentukan derajat kesehatan reproduksi perempuan.
c. Perilaku
Perilaku merupakan
hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
d. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat
dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga,
sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
Sasaran pelayanan
kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan
menjadi :
1) Layanan
Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi anggung jawab bidan.
2) Layanan
Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota timyang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah
proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3) Layanan
Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke system
layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh
bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan
yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara
horizontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu
serta bayinya.
e. Keturunan
Keturunan merupakan salah satu faktor yang menentukan
kualitas manusia. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat.
3. Falsafah Kebidanan
Dalam menjalankan perannya
bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan.
Keyakinan tersebut meliputi :
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin
merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit.
b. Keyakinan tentang Perempuan. Setiap perempuan
adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing.
Oleh sebab itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam stiap asuhan yang
diterimanya.
c. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan
adalah mengupayakan kesejahteraan ibu & bayinya, proses fisiologis harus
dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan
teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk memastikan
kesejahteraan perempuan & janin/bayinya.
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan. Perempuan harus diberdayakan
untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui
komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambila keputusan
merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga &
pemberi asuhan.
e. Keyakinan tentang tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan
bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada:
pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dg cara
yang kreatif & fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan
pendidikan berpusat pada perempuan; asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan
& tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan
f. Keyakinan ttg Kolaborasi dan Kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan
dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap
perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional, social, budaya,
spiritual serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam
praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
g. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang bidan menganut
filosofis yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua manusia adalah
mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan
jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.
h. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan
kebudayaan. Setiap individu berhak menentukan nasib sendiri dan mendapatkan informasi
yang cukup dan untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatannya.
i. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan
yang berkualitas.
j. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga, yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa masa remaja.
k. Keluarga-keluarga yang
berada di suatu wilayah/daerah membentuk masyarakat kumpulan dan masyarakat
Indonesia terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk
karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang
bersifat dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.
4. Ruang
Lingkup Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan,
pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak,
melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika
diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawat daruratan.
Bidan mempunyai tugas
penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan,
tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup
pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan
anak.
Bidan dapat praktik diberbagai
tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit
kesehatan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari bahasan di
atas mengenai definisi, falsafah dan filosofi kebidanan dapat disimpulkan,
bahwa bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di
negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi
untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk
melakukan praktik bidan. Falsafah
adalah keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan. Sedangkan filosofi adalah cara pandang
seorang bidan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang
dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada
paradigma, berupa pandangan terhadap manusia / perempuan, lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan.
Profesi bidan mempunyai peran yang penting dalam
kemajuan negara, misalnya dalam mengurangi Angka Kematian Ibu dan Anak
(AKI&AKA).
Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang
mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval
dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan
balita, fungsi–fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan/dukungan pada
perempuan, keluarga dan komunitasnya.
B. Saran
Tentunya
dalam menyusun makalah ini tidaklah sesempurna yang di harapkan, di dalamnya
masih terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan yang harus di perbaiki agar
bisa tersusun makalah yang lebih baik lagi. Tentunya hal ini tidak akan terjadi
tanpa bimbingan dan dukungan dari ibu Dosen itu sendiri. Sehingga kami dapat
menyusun dan memperbaiki makalah ini menjadi maklah yang kebih bermanfaat bagi
kita semua.
REFERENSI
Soepardan, Soeryani. 2007. Konsep
Kebidanan. Jakarta: EGC.
Sofyan, Mustika. 2006. Bidan
Menyongsong Masa Depan (cetakan ke VII). Jakarta: PP IBI.
kuliahbidan.files.wordpress.com/2008/11/14-rkm-std-profesi-bidan.doc
http://bidanku.blogspot.com/2008/11/buku-konsep-kebidanan.html
Komentar
Posting Komentar