MAKALAH "PROSES TERJADINYA PENYAKIT"
MAKALAH "PROSES
TERJADINYA PENYAKIT"
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Yang Diampu Oleh Bapak Herman Didipu S.Pd
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Yang Diampu Oleh Bapak Herman Didipu S.Pd
Oleh:
Sarifa Bimbing
NIM 841 410 039
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan segala kemudahan sehingga makalah ini dapat disusun dan diberi judul “Konsep Terjadinya Penyakit”.
Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses terjadinya penyakit. Makalah ini ditulis dengan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dicerna isinya oleh pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, masih terdapat kekurangan dan kekeliruan maka penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dan dapat memperbaiki serta melengkapi makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Gorontalo, Juni 2011
Penyusun
HALAMAN JUDUL LUAR..................................................................................
HALAMAN JUDUL DALAM...............................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI
BAB / PENDAHULUAN........................................................................................
BAB / PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................
1.2 Permasalahan........................................................................................................
PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 Definisi Penyakit..................................................................................................
2.2 Penyebab Terjadinya Penyakit.............................................................................
2.3 Proses Timbulnya Penyakit..................................................................................
2.4 Pencegahan Penyakit...........................................................................................
BABIII
PENUTUP..................................................................................................
3.1Simpulan...............................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penyakit tidak pernah dating tanpa sebab. Penyakit bukanlah nasib dan bukan merupakan keseluruhan yang berada dalam tubuh kita dan mengendalikan kita. Kebanyakan dari penyakit-penyakit disebabkan oleh kesalahan sederhana terhadap hukum-hukum dari sebab dan akibat. Terjadinya penyakit terutama adalah akibat dari pelanggaran terhadap hukum-hukum kesehatan yaitu hukum-hukum aktivitas dan istirahat, hukum-hukum nutrisi, dan hukum-hukum pikiran dan jiwa.
Kemiskinan dan kurangnya makanan menurunkan daya tahan tubuh masyarakat, dan terbatasnya pengertian akan hal medis, sehingga perawatan-perawatan sangat kurang efektif. Semua dari faktor-faktor ini menghasilkan akibat dari penyakit-penyakit infeksi dan kematian dini, sebagaimana yang masih sering terjadi di Negara-negara berkembang. Sekarang gambarannya berbeda di Negara-negara berkembang, tetapi tidak selalu menjadi lebih baik. Diet dan gaya hidup ala Barat menjadi semakin dan semakin populer bagi setiap orang yang membayar. Pekerjaan kantor yang dilakukan sambil duduk dan memiliki kenderaan-kenderaan menjadi tuntutan, para penjual makanan siap saji gaya Barat yang menjual makanan-makanan dengan kadar lemak tinggi semakin menjamur, penggunaan tembakau dan alkohol juga meningkat, dan dengan adanya perubahan-perubahan semacam ini, demikianlah terjadi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi, juga penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang semakin buruk.
Hukum kesehatan sebenarnya sangat sederhana sehingga anak-anak pun dapat mempelajari dan mengetahuinya, namun untuk melakukannya adalah jauh lebih sulit. Untuk itu dibutuhkan kemauan dan ketetapan hati, khususnya menghadapi tekanan-tekanan sosial dan komersial yang membentuk budaya yang tidak menyehatkan. Memelihara hukum-hukum kesehatan adalah merupakan jalan untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik. Mengabaikan atau meniadakan hukum-hukum tersebut, cepat atau lambat akan enyebabkan terjadinya masalah.
Ada satu peraturan yang bagi kita tidak ada pilihan lain, yaitu hokum keturunan. Kita semua mewarisi tubuh secara mendasar dari para moyang kita. Kita memiliki kekuatan dan kelemahan tubuh secara tertentu yang sangat berpengaruh terhadap daya tahan dan rentan terhadap penyakit. Bagaimanapun juga baik atau buruknya tubuh yang kita warisi, pemilihan-pemilihan untuk kesehatan yang baik dan menyanggupkan kita untuk membuat apa yang sudah kita warisi menjadi yang terbaik. Pilihan-pilihan yang buruk akan menimbulkan efek yang berlawanan.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan barbagai masalah, yaitu sebagai berikut.
1. Mengapa terjadi penyakit?
2. Bagaimana proses terjadinya penyakit?
3. Bagaimana cara mencegah agar tidak terkena penyakit?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui dan memahami tentang penyakit terutama proses terjadinya penyakit. Mengetahui mengapa terjadi penyakit, mengetahui gejala penyakit serta cara mencegah agar tidak terkena penyakit
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Penyakit
Penyakit dapat didefinisikan sebagai perubahan pada individu-individu yang menyebabkan parameter kesehatan mereka berada dibawah kisaran normal. Tolok ukur biologik yang paling berguna untuk kenormalan berkaitan dengan kemampuan individu untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dalam tubuh dan beradaptasi dengan tuntutan-tuntutan ini atau perubahan-perubahan pada lingkungan eksternal dalam rangka mempertahankan konstanan yang layak pada lingkungan internal. Semua sel dalam tubuh memerlukan sejumlah tertentu oksigen dan nutrient untuk kelangsungan hidup dan fungsinya, dan sel juga memerlukan lingkungan yang menyediakan kisaran suhu yang sempit, kandungan air, keasaman, dan konsentrasi garam. Dengan demikian, pemeliharaan kondisi internal dalam batas yang cukup sempit merupakan gambaran penting tubuh normal. Penyakit dikatakan ada, jika beberapa struktur dan fungsi tubuh menyimpang dari ormal sampai pada suatu keadaan berupa rusak atau terancamnya kemampuan untuk mempertahankan homeostasis normal atau individu tidak dapat lagi menghadapi tantangan lingkungan. Pandangan subjektif seseorang terhadap penyakit berkaitan dengan gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
Diatas segalanya, penyakit merupakan “bagian dan bidang” pasien. Proses normal dan abnormal mewakili segi-segi yang berbeda pada spectrum kontinu yang sama. Pada kenyataannya, benih-benih penyakit sering terdapat didalam mekanisme adaptif tubuh itu sendiri, mekanisme yang merupakan suatu pedang bermata dua yang potensial. Sebagai contoh, leukosit, yang penting dalam merespons serbuan mikroba, dapat menjadi agen pada cedera jaringan. Mekanisme yang memungkinkan seseorang menjadi kebal terhadap infeksi tertentu juga membentuk dasar untuk reaksi alergik, seperti hay fever dan asma. Dengan cara yang sama, mekanisme proliferasi sel yang memungkinkan individu untuk memperbaiki luka dan secara konstan memperbarui populasi sel di dalam berbagai jaringan dapat menimbulkan sifat yang tidak terkontrol, mencetuskan kanker
.
2.2 Penyebab Terjadinya Penyakit
Penyakit ialah hilangnya kesehatan. Kesehatan ialah berfungsinya secara efisien seluruh system tubuh, dukungan yang memadai dari semua, yang dibutuhkan untuk beroperasinya tubuh secara mulus, dan setiap proses dengan tepat diarahkan untuk melaksanakan kegiatan yang sudah ditetapkan. Masalah akan timbul bila sesuatu mengganggu salah satu dari tiga aspek fungsi ini.
Tubuh akan melakukan segala usaha untuk menjaga semua sistem ini melakukan fungsinya sebaik-baiknya. Bila ada suatu gangguan, apapun alasannya, efeknya ialah perubahan fungsional-pertama-tama hilangnya kuantitas hasil kerja, diikuti oleh hilangnya kualitas produk jika gangguan itu terus berlanjut. Jika gangguan itu tidak dihilangkan, perubahan struktural akan terjadi pada sistem, sehingga gangguan fungsi ini akan menjadi penyakit.
Setiap penyakit mempunyai penyebab. Sementara ilmu kedokteran semakin maju dan fungsi tubuh manusia makin diketahui dengan lebih baik, penyebab penyakit yang bermacam-macam semakin jelas. Untuk suatu proses penyakit terjadi dalam tubuh, maka pertahanan tubuh itu harus dikalahkan, dan ini bukan perkara yang mudah. Itu adalah tugas yang sukar.
1. Faktor udara dan kuman
Udara membawa kuman-kuman penyebab penyakit. Sebagian menumpang pada partikel-partikel air yang dikeluarkan pada waktu anda batuk atau bersin. Yang lain terbawa bersama partikel-partikel debu yang berasal dari rumah, dari jalan raya dan dari tempat-tempat lain di lingkungan anda.
Lalat bisa memindahkan kuman-kuman ke makanan dan kotoran di sekeliling rumah. Kuman-kuman yang menyebabkan penyakit pada manusia berkembang subur pada suhu yang sama dengan suhu tubuh manusia (37 derajat celcius). Sangat sedikit bertumbuh pada suhu 10 derajat Celsius. Itulah sebabnya pendinginan makanan adalah cara efektif untuk mencegah penyakit.
Sebagaimana telah dilihat, penyakit bisa terjadi sebagai akibat dari berbagai faktor. Tetapi pada kebanyakan kasus, penyakit tidak begitu saja mengejar seseorang, turun “dari langit cerah” untuk menimbulkan penyakit di sini dan kematian mendadak di sana. Kebiasaan makan, berpikir dan hidup yang tidak sehat, menurunkan mekanisme kekebalan dan melemahkan pertahanan. Sementara sebagian orang menderita penyakit yang diwarisinya, semakin banyak orang menderita karena cara hidup mereka.
Untungnya, banyak dari penyakit-penyakit yang aling umum bisa dicegah. Karena itu, mengapa masing-masing kita tidak menganut kebiasaan dan pola hidup yang akan mencegah penyakit dan menanda penuaan. Inilah jaminan yang paling baik untuk memperoleh hidup bahagia, sehat dan panjang umur.
Namun, setiap orang mempunyai mata rantai yang lemah, dan walaupun kita menghidupkan pola hidup yang paling sehat, waktunya akan dating bila fungsi-fungsi mulai gagal dan penyakit memunculkan wajahnya yang buruk. Itulah sebabnya pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh dokter/perawat adalah tindakan pencegahan yang bijaksana. Banyak masalah yang menyebabkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki jika dibiarkan berkembang dapat dengan mudah diobati jika diketahui dengan cepat.
2.3 Proses Timbulnya Penyakit
Gejala penyakit yang timbul merupakan suatu tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada badan kita. Gejala itu ada yang dapat dilihat, dirasa, dicium, atau diukur. Ada gejala yang dapat dirasakan oleh pasien, ada pula gejala yang baru dapat diketahui oleh seorang dokter/perawat sewaktu diadakan pemeriksaan.
Apabila tingkat kesakitan dalam suatu populasi penduduk diketahui, maka kita perlu membedakan antara populasi yang mempunyai dan tidak mempunyai penyakit yang spesifik. Pada prakteknya cara membedakannya sangat sulit. Umumnya penyakit-penyakit menahun mempunyai sejarah alamiah penyakit (Natural history of disease) yang menarik. Adanya sejarah alamiah dari suatu penyakit dapat dipakai sebagai cara dalam usaha pencegahan attaupun pengontrolan dari penyakit tersebut.
Tingkatan dari sejarah alamiah suatu penyakit (Natural history of disease) adalah sebagai berikut.
1. Tingkat kepekaan (stage of susceptibility)
Pada tingkat ini penyakit belum nampak, tetapi telah ada suatu hubungan antara host (induk semang), agent (penyebab penyakit), dan environment(lingkungan). Adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara ketiga faktor tersebut di atas, akan menimbulkan suatu hal yang disebut faktor risiko (risk factor).
Sebagai contoh ialah sebagai berikut.
(1) Seseorang (host) yang sangat capai disertai dengan konsumsi alkohol yang berlebihan (agent), maka akan memudahkan menderita (risk factor) penyakit infeksi saluran nafas (pneumonia).
(2) Seseorang yang berbadan gemuk dengan kadar kolesterol dan tekanan darah yang tinggi disertai perokok berat, maka orang tersebut akan mempunyai risisko mendapat serangan jantung koroner.
Faktor risiko pada tingkat kepekaan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu sebagai berikut.
a. Umur seseorang
b. Jenis kelamin
c. Gaya hidup seseorang (life style)
d. Keadaan budaya
e. Dan lain-lain
2. Tingkat sebelum sakit (stage of presymtomatic disease)
Pada tingkat ini penyakit belum tampak. Adanya faktor kepekaan dan interaksi antara Host, Agent, dan Environment, akan timbul dan mulai tampak adanya perubahan-perubahan secara patologis. Walaupun demikian, perubahan-perubahan ini masih tetap berada di bawah garis yang disebut linical horizon, yaitu garis perbatasan antara keadaan penyakit yang sudah jelas tanda-tandanya (secara klinis) dan terjadiya perubahan secara patologis.
Perubahan atherosklerotik pada pembuluh darah koroner, sebelum ada tanda-tanda stroke (mati mendadak).
3. Tingkat sakit secara klinis (stage of clinical disease)
Pada tingkat ini terjadi perubahan secara anatomis dan fungsional. Adanya perubahan tersebut akan menimbulkan gejala dan tanda-tanda dari suatu penyakit.
Pada tingkat sakit secara klinis ini suatu penyakit dapat diklasifikasikan, misalnya berdasarkan lokasi, gambaran histologis serta fungsionalnya (psychososial).
4. Tingkat kecacatan (stage of disability)
Ada penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diberikan suatu pengobatan. Ada pula penyakit yang tetap berlangsung sampai lama walaupun sudah mengalami pengobatan dan dalam hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada bagian tubuh dan akan memberikan kecacatan. Risiko dari keadaan tersebut adalah makin lamanya proses penyakit tersebut yang bisa menimbulkan cacat pada bagian tubuh tertentu.
Sebagai contoh adalah:Penykit virus tertentu (campak) dapat sembuh dengan sendirinya.akan tetapi jika kondisi penderita amat jelek dan tanpa pengobatan, dapat menimbulkan komplikasi radang otak.
Tingkat kecacatan sebenarnya dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Pengertian cacat dalam masyarakat dapat berarti terbatasnya aktivitas seseorang, misalnya terbatasnya komunikasi seseorang karena ia tuli.
2.4 Pencegahan Penyakit
Pada dasarnya pencegahan suatu penyakit lebih murah dari pengobatan penyakit tersebut. Proses pencegahan tersebut tidak lepas dari melakukan gaya hidup sehat dan melakukan pemariksaan kesehatan berkala.
1. Gaya hidup sehat
Mengamalkan hidup sehat tidak berarti meninggalkan berbagai kenikmatan, namun kita harus memahami resiko kebiasaan yang kita lakukan terhadap kesehatan. Ada tujuh hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan gaya hidup sehat.
(1) Makanlah makanan yang bervariasi. Jumlah kalori serta komposisinya sesuai dengan kebutuhan tubuh anda. Makanan hendaklah mengandung serat, buah, dan sayur. Kurangi makanan yang tinngi lemak. Jangan mengkonsumsi garam berlebihan. Hindari makanan yang tidak bersih. Kebiasaan makan diluar rumah berisiko terinfeksi penyakit yang ditularkan melalui makanan. Karena itu bila jajan pilihlah makanan yang bersih.
(2) Jagalah berat badan anda. Obesitas merupakan risiko untuk penyakit jantung dan kencing manis. Bila berat badan berlebih, usahakan menurunkan dengan mengubah pola makan dan berolahraga.
(3) Melaksanakan olahraga secara teratur, sedikitnya lima kali dalam seminggu dan usahakan berolahraga minimal 30 menit.
(4) Hindari rokok. Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, bronchitis, kanker paru, kanker mulut, kanker esofagus, kanker kandung kemih, dan kanker leher rahim.
(5) Hindari alcohol. Bila anda mempunyai kebiasaan minum alcohol batasi jumlahnya. Jangan minum alkohool selama hamil atau sewaktu akan mengenderai kenderaan.
(6) Hindari kecelakaan. Sebagian besar kecelakaan sebenarnya dapat dihindari atau dikurangi dampaknya terhadap kesehatan. Gunakan sabuk pengaman bila mengendarai mobil dengan kesadaran mencegah cedera, bukan karena takut pada polisi. Begitu pula menggunakan helm bila naik motor. Keselamatan di tempat kerja juga perlu diperhatikan. Pakailah masker bila bekerja di tempat yang berdebu.
(7) Cegalah polusi. Di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia dinyatakan sebagai kota yang mempunyai polusi udara tinggi. Pemeliharaan kebersihan udara dan air tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua warga. Kurangi penggunaan kenderaan bermotor, hindari penggunaan Freon pada kulkas, AC, asap rokok, asap dapur dapat mengganggu saluran napas terutama saluran napas anak. Selain itu jangan menggunakan deterjen secara berlebihan.
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan kesehatan berkala bertujuan menemukan penyakit secara dini. Melalui pemeriksaan berkala, faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi risiko timbulnya penyakit dapat ditemukan dan kalau mungkin diperbaiki.
Seorang yang berumur 30 tahun dan kadar kolesterolnya normal tidak perlu memeriksakan kolesterol setiap bulan, cukup setiap 3 tahun.
Sebagian pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan sendiri, misalnya, pengukuran berat badan, tekanan darah, pemeriksaan payudara, kulit, dan testis. Namun, untuk pemeriksaan yang menyeluruh diperlukan pemeriksaan dokter serta pemeriksaan menunjang seperti laboratorium, rontgen, rekaman jantung, dan sebagainya.
Jenis dan jangka pemeriksaan kesehatan berkala disesuaikan dengan umur, jenis kelamin serta factor risiko.Semakin meningkat usia, pemeriksaan lebih kerap dilakukan. Pada orang yang berusia diatas 50 tahun, pemeriksaan tekanan darah perlu dilakukan setahun sekali, karena risiko menderita darah tinggi semakin meningkat. Pada anjuran ini sampai usia 65 tahun bila tak ada keluhan, konsultasi dengan dokter/perawat cukup setiap satu samai dua tahun sekali.
BABIII
PENUTUP
3.1Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penyakit tidak muncul dengan sendirinya tetapi penyakit muncul karena gaya hidup yang tidak sehat. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat bahwa penyakit muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu, agar tubuh kita tidak terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan secara berkala.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penyakit tidak pernah dating tanpa sebab. Penyakit bukanlah nasib dan bukan merupakan keseluruhan yang berada dalam tubuh kita dan mengendalikan kita. Kebanyakan dari penyakit-penyakit disebabkan oleh kesalahan sederhana terhadap hukum-hukum dari sebab dan akibat. Terjadinya penyakit terutama adalah akibat dari pelanggaran terhadap hukum-hukum kesehatan yaitu hukum-hukum aktivitas dan istirahat, hukum-hukum nutrisi, dan hukum-hukum pikiran dan jiwa.
Kemiskinan dan kurangnya makanan menurunkan daya tahan tubuh masyarakat, dan terbatasnya pengertian akan hal medis, sehingga perawatan-perawatan sangat kurang efektif. Semua dari faktor-faktor ini menghasilkan akibat dari penyakit-penyakit infeksi dan kematian dini, sebagaimana yang masih sering terjadi di Negara-negara berkembang. Sekarang gambarannya berbeda di Negara-negara berkembang, tetapi tidak selalu menjadi lebih baik. Diet dan gaya hidup ala Barat menjadi semakin dan semakin populer bagi setiap orang yang membayar. Pekerjaan kantor yang dilakukan sambil duduk dan memiliki kenderaan-kenderaan menjadi tuntutan, para penjual makanan siap saji gaya Barat yang menjual makanan-makanan dengan kadar lemak tinggi semakin menjamur, penggunaan tembakau dan alkohol juga meningkat, dan dengan adanya perubahan-perubahan semacam ini, demikianlah terjadi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi, juga penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang semakin buruk.
Hukum kesehatan sebenarnya sangat sederhana sehingga anak-anak pun dapat mempelajari dan mengetahuinya, namun untuk melakukannya adalah jauh lebih sulit. Untuk itu dibutuhkan kemauan dan ketetapan hati, khususnya menghadapi tekanan-tekanan sosial dan komersial yang membentuk budaya yang tidak menyehatkan. Memelihara hukum-hukum kesehatan adalah merupakan jalan untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik. Mengabaikan atau meniadakan hukum-hukum tersebut, cepat atau lambat akan enyebabkan terjadinya masalah.
Ada satu peraturan yang bagi kita tidak ada pilihan lain, yaitu hokum keturunan. Kita semua mewarisi tubuh secara mendasar dari para moyang kita. Kita memiliki kekuatan dan kelemahan tubuh secara tertentu yang sangat berpengaruh terhadap daya tahan dan rentan terhadap penyakit. Bagaimanapun juga baik atau buruknya tubuh yang kita warisi, pemilihan-pemilihan untuk kesehatan yang baik dan menyanggupkan kita untuk membuat apa yang sudah kita warisi menjadi yang terbaik. Pilihan-pilihan yang buruk akan menimbulkan efek yang berlawanan.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan barbagai masalah, yaitu sebagai berikut.
1. Mengapa terjadi penyakit?
2. Bagaimana proses terjadinya penyakit?
3. Bagaimana cara mencegah agar tidak terkena penyakit?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui dan memahami tentang penyakit terutama proses terjadinya penyakit. Mengetahui mengapa terjadi penyakit, mengetahui gejala penyakit serta cara mencegah agar tidak terkena penyakit
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Penyakit
Penyakit dapat didefinisikan sebagai perubahan pada individu-individu yang menyebabkan parameter kesehatan mereka berada dibawah kisaran normal. Tolok ukur biologik yang paling berguna untuk kenormalan berkaitan dengan kemampuan individu untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dalam tubuh dan beradaptasi dengan tuntutan-tuntutan ini atau perubahan-perubahan pada lingkungan eksternal dalam rangka mempertahankan konstanan yang layak pada lingkungan internal. Semua sel dalam tubuh memerlukan sejumlah tertentu oksigen dan nutrient untuk kelangsungan hidup dan fungsinya, dan sel juga memerlukan lingkungan yang menyediakan kisaran suhu yang sempit, kandungan air, keasaman, dan konsentrasi garam. Dengan demikian, pemeliharaan kondisi internal dalam batas yang cukup sempit merupakan gambaran penting tubuh normal. Penyakit dikatakan ada, jika beberapa struktur dan fungsi tubuh menyimpang dari ormal sampai pada suatu keadaan berupa rusak atau terancamnya kemampuan untuk mempertahankan homeostasis normal atau individu tidak dapat lagi menghadapi tantangan lingkungan. Pandangan subjektif seseorang terhadap penyakit berkaitan dengan gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
Diatas segalanya, penyakit merupakan “bagian dan bidang” pasien. Proses normal dan abnormal mewakili segi-segi yang berbeda pada spectrum kontinu yang sama. Pada kenyataannya, benih-benih penyakit sering terdapat didalam mekanisme adaptif tubuh itu sendiri, mekanisme yang merupakan suatu pedang bermata dua yang potensial. Sebagai contoh, leukosit, yang penting dalam merespons serbuan mikroba, dapat menjadi agen pada cedera jaringan. Mekanisme yang memungkinkan seseorang menjadi kebal terhadap infeksi tertentu juga membentuk dasar untuk reaksi alergik, seperti hay fever dan asma. Dengan cara yang sama, mekanisme proliferasi sel yang memungkinkan individu untuk memperbaiki luka dan secara konstan memperbarui populasi sel di dalam berbagai jaringan dapat menimbulkan sifat yang tidak terkontrol, mencetuskan kanker
.
2.2 Penyebab Terjadinya Penyakit
Penyakit ialah hilangnya kesehatan. Kesehatan ialah berfungsinya secara efisien seluruh system tubuh, dukungan yang memadai dari semua, yang dibutuhkan untuk beroperasinya tubuh secara mulus, dan setiap proses dengan tepat diarahkan untuk melaksanakan kegiatan yang sudah ditetapkan. Masalah akan timbul bila sesuatu mengganggu salah satu dari tiga aspek fungsi ini.
Tubuh akan melakukan segala usaha untuk menjaga semua sistem ini melakukan fungsinya sebaik-baiknya. Bila ada suatu gangguan, apapun alasannya, efeknya ialah perubahan fungsional-pertama-tama hilangnya kuantitas hasil kerja, diikuti oleh hilangnya kualitas produk jika gangguan itu terus berlanjut. Jika gangguan itu tidak dihilangkan, perubahan struktural akan terjadi pada sistem, sehingga gangguan fungsi ini akan menjadi penyakit.
Setiap penyakit mempunyai penyebab. Sementara ilmu kedokteran semakin maju dan fungsi tubuh manusia makin diketahui dengan lebih baik, penyebab penyakit yang bermacam-macam semakin jelas. Untuk suatu proses penyakit terjadi dalam tubuh, maka pertahanan tubuh itu harus dikalahkan, dan ini bukan perkara yang mudah. Itu adalah tugas yang sukar.
1. Faktor udara dan kuman
Udara membawa kuman-kuman penyebab penyakit. Sebagian menumpang pada partikel-partikel air yang dikeluarkan pada waktu anda batuk atau bersin. Yang lain terbawa bersama partikel-partikel debu yang berasal dari rumah, dari jalan raya dan dari tempat-tempat lain di lingkungan anda.
Lalat bisa memindahkan kuman-kuman ke makanan dan kotoran di sekeliling rumah. Kuman-kuman yang menyebabkan penyakit pada manusia berkembang subur pada suhu yang sama dengan suhu tubuh manusia (37 derajat celcius). Sangat sedikit bertumbuh pada suhu 10 derajat Celsius. Itulah sebabnya pendinginan makanan adalah cara efektif untuk mencegah penyakit.
Sebagaimana telah dilihat, penyakit bisa terjadi sebagai akibat dari berbagai faktor. Tetapi pada kebanyakan kasus, penyakit tidak begitu saja mengejar seseorang, turun “dari langit cerah” untuk menimbulkan penyakit di sini dan kematian mendadak di sana. Kebiasaan makan, berpikir dan hidup yang tidak sehat, menurunkan mekanisme kekebalan dan melemahkan pertahanan. Sementara sebagian orang menderita penyakit yang diwarisinya, semakin banyak orang menderita karena cara hidup mereka.
Untungnya, banyak dari penyakit-penyakit yang aling umum bisa dicegah. Karena itu, mengapa masing-masing kita tidak menganut kebiasaan dan pola hidup yang akan mencegah penyakit dan menanda penuaan. Inilah jaminan yang paling baik untuk memperoleh hidup bahagia, sehat dan panjang umur.
Namun, setiap orang mempunyai mata rantai yang lemah, dan walaupun kita menghidupkan pola hidup yang paling sehat, waktunya akan dating bila fungsi-fungsi mulai gagal dan penyakit memunculkan wajahnya yang buruk. Itulah sebabnya pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh dokter/perawat adalah tindakan pencegahan yang bijaksana. Banyak masalah yang menyebabkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki jika dibiarkan berkembang dapat dengan mudah diobati jika diketahui dengan cepat.
2.3 Proses Timbulnya Penyakit
Gejala penyakit yang timbul merupakan suatu tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada badan kita. Gejala itu ada yang dapat dilihat, dirasa, dicium, atau diukur. Ada gejala yang dapat dirasakan oleh pasien, ada pula gejala yang baru dapat diketahui oleh seorang dokter/perawat sewaktu diadakan pemeriksaan.
Apabila tingkat kesakitan dalam suatu populasi penduduk diketahui, maka kita perlu membedakan antara populasi yang mempunyai dan tidak mempunyai penyakit yang spesifik. Pada prakteknya cara membedakannya sangat sulit. Umumnya penyakit-penyakit menahun mempunyai sejarah alamiah penyakit (Natural history of disease) yang menarik. Adanya sejarah alamiah dari suatu penyakit dapat dipakai sebagai cara dalam usaha pencegahan attaupun pengontrolan dari penyakit tersebut.
Tingkatan dari sejarah alamiah suatu penyakit (Natural history of disease) adalah sebagai berikut.
1. Tingkat kepekaan (stage of susceptibility)
Pada tingkat ini penyakit belum nampak, tetapi telah ada suatu hubungan antara host (induk semang), agent (penyebab penyakit), dan environment(lingkungan). Adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara ketiga faktor tersebut di atas, akan menimbulkan suatu hal yang disebut faktor risiko (risk factor).
Sebagai contoh ialah sebagai berikut.
(1) Seseorang (host) yang sangat capai disertai dengan konsumsi alkohol yang berlebihan (agent), maka akan memudahkan menderita (risk factor) penyakit infeksi saluran nafas (pneumonia).
(2) Seseorang yang berbadan gemuk dengan kadar kolesterol dan tekanan darah yang tinggi disertai perokok berat, maka orang tersebut akan mempunyai risisko mendapat serangan jantung koroner.
Faktor risiko pada tingkat kepekaan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu sebagai berikut.
a. Umur seseorang
b. Jenis kelamin
c. Gaya hidup seseorang (life style)
d. Keadaan budaya
e. Dan lain-lain
2. Tingkat sebelum sakit (stage of presymtomatic disease)
Pada tingkat ini penyakit belum tampak. Adanya faktor kepekaan dan interaksi antara Host, Agent, dan Environment, akan timbul dan mulai tampak adanya perubahan-perubahan secara patologis. Walaupun demikian, perubahan-perubahan ini masih tetap berada di bawah garis yang disebut linical horizon, yaitu garis perbatasan antara keadaan penyakit yang sudah jelas tanda-tandanya (secara klinis) dan terjadiya perubahan secara patologis.
Perubahan atherosklerotik pada pembuluh darah koroner, sebelum ada tanda-tanda stroke (mati mendadak).
3. Tingkat sakit secara klinis (stage of clinical disease)
Pada tingkat ini terjadi perubahan secara anatomis dan fungsional. Adanya perubahan tersebut akan menimbulkan gejala dan tanda-tanda dari suatu penyakit.
Pada tingkat sakit secara klinis ini suatu penyakit dapat diklasifikasikan, misalnya berdasarkan lokasi, gambaran histologis serta fungsionalnya (psychososial).
4. Tingkat kecacatan (stage of disability)
Ada penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diberikan suatu pengobatan. Ada pula penyakit yang tetap berlangsung sampai lama walaupun sudah mengalami pengobatan dan dalam hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada bagian tubuh dan akan memberikan kecacatan. Risiko dari keadaan tersebut adalah makin lamanya proses penyakit tersebut yang bisa menimbulkan cacat pada bagian tubuh tertentu.
Sebagai contoh adalah:Penykit virus tertentu (campak) dapat sembuh dengan sendirinya.akan tetapi jika kondisi penderita amat jelek dan tanpa pengobatan, dapat menimbulkan komplikasi radang otak.
Tingkat kecacatan sebenarnya dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Pengertian cacat dalam masyarakat dapat berarti terbatasnya aktivitas seseorang, misalnya terbatasnya komunikasi seseorang karena ia tuli.
2.4 Pencegahan Penyakit
Pada dasarnya pencegahan suatu penyakit lebih murah dari pengobatan penyakit tersebut. Proses pencegahan tersebut tidak lepas dari melakukan gaya hidup sehat dan melakukan pemariksaan kesehatan berkala.
1. Gaya hidup sehat
Mengamalkan hidup sehat tidak berarti meninggalkan berbagai kenikmatan, namun kita harus memahami resiko kebiasaan yang kita lakukan terhadap kesehatan. Ada tujuh hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan gaya hidup sehat.
(1) Makanlah makanan yang bervariasi. Jumlah kalori serta komposisinya sesuai dengan kebutuhan tubuh anda. Makanan hendaklah mengandung serat, buah, dan sayur. Kurangi makanan yang tinngi lemak. Jangan mengkonsumsi garam berlebihan. Hindari makanan yang tidak bersih. Kebiasaan makan diluar rumah berisiko terinfeksi penyakit yang ditularkan melalui makanan. Karena itu bila jajan pilihlah makanan yang bersih.
(2) Jagalah berat badan anda. Obesitas merupakan risiko untuk penyakit jantung dan kencing manis. Bila berat badan berlebih, usahakan menurunkan dengan mengubah pola makan dan berolahraga.
(3) Melaksanakan olahraga secara teratur, sedikitnya lima kali dalam seminggu dan usahakan berolahraga minimal 30 menit.
(4) Hindari rokok. Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, bronchitis, kanker paru, kanker mulut, kanker esofagus, kanker kandung kemih, dan kanker leher rahim.
(5) Hindari alcohol. Bila anda mempunyai kebiasaan minum alcohol batasi jumlahnya. Jangan minum alkohool selama hamil atau sewaktu akan mengenderai kenderaan.
(6) Hindari kecelakaan. Sebagian besar kecelakaan sebenarnya dapat dihindari atau dikurangi dampaknya terhadap kesehatan. Gunakan sabuk pengaman bila mengendarai mobil dengan kesadaran mencegah cedera, bukan karena takut pada polisi. Begitu pula menggunakan helm bila naik motor. Keselamatan di tempat kerja juga perlu diperhatikan. Pakailah masker bila bekerja di tempat yang berdebu.
(7) Cegalah polusi. Di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia dinyatakan sebagai kota yang mempunyai polusi udara tinggi. Pemeliharaan kebersihan udara dan air tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua warga. Kurangi penggunaan kenderaan bermotor, hindari penggunaan Freon pada kulkas, AC, asap rokok, asap dapur dapat mengganggu saluran napas terutama saluran napas anak. Selain itu jangan menggunakan deterjen secara berlebihan.
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan kesehatan berkala bertujuan menemukan penyakit secara dini. Melalui pemeriksaan berkala, faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi risiko timbulnya penyakit dapat ditemukan dan kalau mungkin diperbaiki.
Seorang yang berumur 30 tahun dan kadar kolesterolnya normal tidak perlu memeriksakan kolesterol setiap bulan, cukup setiap 3 tahun.
Sebagian pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan sendiri, misalnya, pengukuran berat badan, tekanan darah, pemeriksaan payudara, kulit, dan testis. Namun, untuk pemeriksaan yang menyeluruh diperlukan pemeriksaan dokter serta pemeriksaan menunjang seperti laboratorium, rontgen, rekaman jantung, dan sebagainya.
Jenis dan jangka pemeriksaan kesehatan berkala disesuaikan dengan umur, jenis kelamin serta factor risiko.Semakin meningkat usia, pemeriksaan lebih kerap dilakukan. Pada orang yang berusia diatas 50 tahun, pemeriksaan tekanan darah perlu dilakukan setahun sekali, karena risiko menderita darah tinggi semakin meningkat. Pada anjuran ini sampai usia 65 tahun bila tak ada keluhan, konsultasi dengan dokter/perawat cukup setiap satu samai dua tahun sekali.
BABIII
PENUTUP
3.1Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penyakit tidak muncul dengan sendirinya tetapi penyakit muncul karena gaya hidup yang tidak sehat. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat bahwa penyakit muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu, agar tubuh kita tidak terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
Shryock, Harold dan Mervyn G. Hardinge. 2009. Kesehatan Keluarga dan Penyakit-Penyakit Umum:Kiat Keluarga Sehat Mencapai Hidup Prima dan Bugar. Bandung:Indonesia Publishing House.
Mitchell, Clemency. 2008. Sehat Prima di Abad Keduapuluh Satu. Bandung:Indonesia Publishing House
Masjhur, Johan S. 1998. Manusia, Kesehatan dal Lingkungan: Kualitas Hidup Dalam Perspektif Perubahan Lingkungan Global. Bandung:Alumni.
Oswari, E. 1991. Penyakit dan Penanggulangannya: Petunjuk Praktis Bagi Kaum Awam dan Paramedis. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Djauzi, samsuridjal. 2005. Pnduan Hidup Sehat: Dari Soal Pemeriksaan Kesehatan Sampai Vertigo. Jakarta:Buku Kompas.
Mukono, J. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Bandung:Indonesia Publishing House.
Kadir, Sunarto. 2010. Bahan Ajar Ilmu Sosial dan Kesehatan Masyarakat. Gorontalo:UNG.
Price, Sylvia. 2005. Patofisiologi. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.
Komentar
Posting Komentar