“Membina Hubungan Baik”



MAKALAH

“Membina Hubungan Baik”









Disusun Oleh :
Kelompok
1. Nahdiyatul Wardaty             (1815401118)
2. Yusnia Saputri                      (1815401119)
3. Febi Pramuji Lestari             (1815401122)
4. Helda Yatri                           (1815401130)
5. Fadillah Fajariani                  (1815401131)

PROGAM STUDI DIII KEBIDANAN TANJUNG KARANG
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Membina Hubungan Baik”.
            Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
      Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Membina Hubungan Baik” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

   
 

Bandar Lampung, 25 Januari 2019


Penulis


BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang


            Dalam praktik kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan klien serta keluarganya. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien. Karena melalui komunikasi yang efektif serta konseling yang berhasil, kelangsungan dan kesinambungan penggunaan jasa pelayanan bidan untuk kesehatan wanita selama siklus kehidupan akan tercapai. Konseling kebidanan adalah suatu proses pembelajaran, pembinaan hubungan baik, pemberian bantuan, dan bentuk kerja sama yang dilakukan secara professional (sesuai dengan bidangnya) oleh bidan kepada klien untuk memecahkan masalah, mengatasi hambatan perkembangan, dan memenuhi kebutuhan klien.
Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan senantiasa menghadapi pasien yang memiliki kondisi yang sangat kompleks sifatnya, baik ditinjau dari segi latar belakang sosial budayanya, pendidikannya, cita-cita dan keinginannya. Gejolak emosional seperti ini harus memperoleh respon yang positif dari seorang bidan selama memberikan pelayanan kebidanan sehingga diperlukan sebuah straategi yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan kepada pasien.

 

 




1.2 Rumusan Masalah


1.      Apa yang dimaksud dengan membina hubungan baik?
2.      Apa saja yang temasuk keterampilan membina hubungan baik?
3.      Apa saja sikap dan perilaku yang dibutuhkan untuk membina hubungan baik?
4.      Bagaimana kiat membangun hubungan baik dengan orang lain?

1.3 Tujuan


1.      Mengetahui definisi membina hubungan baik.
2.      Mengetahui macam-macam keterampilan membina hubungan baik.
3.      Mengetahui sikap dan perilaku yang dibutuhkan untuk membina hubungan baik.
4.      Mengetahui kiat membangun hubungan baik dengan orang lain.












BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Membina Hubungan Baik

Membuat klien bahagia dengan memberikan performa pekerjaan yang baik adalah hasil yang paling diinginkan dalam dinamika sebuah agensi. Namun dengan banyaknya hal yang dikerjakan dalam waktu yang bersamaan, seringkali pentingnya hubungan dengan klien (client relations) dilupakan dengan mudah sebagaimana pekerjaan-pekerjaan baru datang.
Hasilnya, kita cenderung fokus hanya kepada apa yang kita lakukan untuk klien kita dan lupa apa yang sebenarnya kita bangun bersama mereka, yaitu hubungan profesional yang kuat yang juga sebagai fondasi untuk meraih hasil dan tujuan yang diinginkan.
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati. Dalam hal ini berusaha mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasannya untuk mencari pemecahannya. Hubungan antar  manusia yang merupakan pelaksanaan ketrampilan dimana seseorang belajar menghubungkan diri dengan lingkungan sosialnya. Sedangkan menurut Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967), hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi kongrit karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi” dengan pengaruh psikologisnya. Hubungan antar manusia dalam arti luas adalah menemukan, mengidentifikasi masalah, dan membahasnya untuk mencari pemecahan.
Membina hubungan baik berarti menciptakan lingkungan yang  hangat dengan klien, mengajak klien berbicara jujur dan bebas yang relevan dengan wawancara. Salah satu cara membangun hubungan baik adalah dengan tersenyum. Senyuman hangat, tulus dan tidak dibuat-buat itulah yang mampu membina hubungan baik di antara konselor dengan kliennya. Selain itu, sambutan yang bersahabat, menjabat tangan klien, dan tidak lupa untuk mempersilahkan klien duduk saat telah memasuki ruangan. Barulah kemudian klien tersebut mulai diwawancarai.

Membina hubungan baik adalah dasar dari pemberian konseling pada klien. Dengan adanya hubungan yang baik akan menciptakan keterbukaan dari klien terhadap bidan.

2.2 Keterampilan Membina Hubungan Baik

Keterampilan membina hubungan baik merupakan dasar dari proses KIP/K atau dengan kata lain merupakan dasar dalam memberikan bantuan. Agar dapat membina hubungan baik, pertama sekali harus menunjukkan sikap yang hangat, menghormati klien, menerima klien apa adanya, empati dan tulus membantu klien.
Dengan adanya hubungan yang baik akan menciptakan keterbukaan dari klien terhadap konselor.

Ada tiga cara yang membantu klien merasa aman setelah membuka informasi pribadinya, yakni:

1. Mengakhiri pembicaraan secara halus
Konselor perlu mengetahui proses mengakhiri pembicaraan yang biasanya berlangsung. Ketika mendekati akhir sebuah pembicaraan konseling, sebaiknya konselor:
·                     Memberi tanda bahwa pembicaraan akan berakhir
·                     Membuat rangkuman
·                     Mengatakan bahwa hasil pembicaraan tidak harus dipraktikan
·                     Mengajak untuk melanjutkan pembicaraan di waktu lain
·                     Memberikan pernyataan tertutup

2. Memperhatian kelangsungan hubungan di masa yang akan mendatang
Ketika mengetahui bahwa anda adalah seorang pendengar yang baik, klien mungkin akan berbicara lagi dengan anda di waktu lain. Pada umumnya keinginan itu tidak akan menimbulkan masalah bagi anda jika klien tidak terlalu sering melakukannya.

3.Menunjuk konselor yang lebih kompeten
Ketika klien datang kepada konselor berulangkali dan menceritakan hal yang sama, maka konselor harus menyadari bahwa klien membutuhkan bantuan khusus dari konselor yang lebih kompeten.

Hubungan bersifat tidak pasti atau permanen. Hubungan memiliki faktor-faktor yang membantu untuk menentukan batas teritori percakapan kita.

 Faktor-faktor yang membantu untuk menentukan batas teritori percakapan:
a)      Status.
Status adalah kedudukan yang kita akui pada orang lain dikaitkan dengan Anda. Kita melihat diri anda sendiri tinggi atau rendah dalam status hubungan anda dengan orang lain. Status adalah bukti derajat penghargaan, keakraban atau penolakan terhadap orang lain.
b)      Kekuatan.
Kekuatan adalah kendali manusia unuk mendesak satu sama lain. Jika anda dapat mempengaruhi atau mengendalikan sikap seseorang dengan segala cara maka anda mempunyai kekuatan atas mereka.
c)      Peran.
Peran adalah perilaku yang diharapkan seseorang terhadap orang lainnya. Orang cenderung bercakap-cakap dengan orang lain sesuai perannya.

Berikut adalah beberapa tips bagaimana mempertahankan hubungan yang kuat dengan klien:
a. Kenali klien lebih baik
Pelajari hal-hal menarik apa saja yang klien suka, mengingat kita akan banyak menghabiskan waktu dengan mereka selama kegiatan/program berlangsung. Sebaiknya Anda cari tahu makanan, tim olahraga atau bahkan grup musik yang klien suka. Mengirimkan ucapan selamat ulang tahun dapat juga menjadi suatu hal yang begitu mereka hargai. Berpikirlah bagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain lalu lakukan perlakuan tersebut ke orang lainnya.

b. Berkomunikasi lebih dekat
Bila kita bertanya, kita akan mendapat jawaban untuk memahami situasi lebih baik. Luangkan waktu untuk bertanya kepada klien Anda bagaimana mereka merasa atau berpendapat dan biarkan mereka berbagi observasi mereka mengenai perkembangan pekerjaan maupun performa bekerja Anda. Jangan sekali-sekali berasumsi. Lebih baik Anda bertanya langsung dan berkomunikasi dengan klien secara reguler.

c. Ketahui saat harus berkata ‘tidak’
Seringkali klien meminta hal-hal yang tak terpikirkan. Saat permintaan-permintaan seperti ini sebenarnya tidak termasuk dalam perjanjian, jangan ragu untuk menjelaskannya kepada mereka. Ada kemungkinan bahwa mereka tidak mengetahuinya. Selalu ingat bahwa memberikan performa kerja dengan kualitas yang bagus jauh lebih baik daripada membuat pekerjaan yang justru membahayakan hanya karena Anda ingin memuaskan permintaan klien.

2.3 Sikap dan Perilaku yang Dibutuhkan untuk Membina Hubungan Baik


Dalam membina hubungan baik terhadap sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan seorang konselor yaitu dapat menerapkan SOLER dalam melakukan komunikasi dengan klien. SOLER merupan akronim dari:
SOLER
S: Face your clients squarely (menghadap ke klien) dan smile/nod at client (senyum/mengangguk ke klien)
O: Open and non-judge mental facial expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
L: Lean towards client (tubuh condong ke klien)
E: Eye contact in a cultularry-acceptable manner (kontak mata atau tatap mata sesuai cara dan budaya setempat)
R: Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat)

Intonasi dan volume suara dapat mencerminkan sikap hangat / tidaknya seseorang. Suara yang keras maupun menggebu-gebu, kurang menunjukan kehangatan dibandingkaan dengan volume dan intonasi suara yang lembut,tidak terlalu keras.

Tiga hal penting lain yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan konseling agar hubungan baik yaitu:

1.   Menunjukan tanda perhatian verbal, yang dimaksud adalah kata-kata pendek seperti: hemmm…, ya, lalu, oh ya, terus, begitu, ya, dan pengulangan kata-kata penting yang diucapkan oleh klien.
2.   Menjalin kerjasama, dalam konseling, konselor yang baik adalah konselor yang meningkatkan hubungan baik dengan klien. Hal ini akan terwujud apabila selama proses konseling bidan selalu berusaha bersama dengan klien.
3.   Memberi respon yang positif, pujian dan dukungan. Maksudnya mengungkapkan persetujuan atau kekaguman sehingga mendorong tingkah laku yang baik, penghargaan terhadap usaha yang dilakukan klien dengan baik. Memberi dukungan maksudnya memberi dorongan, kepercayaan dan harapan pada klien, agar klien tahu bahwa bidan percaya klien dapat mengatasi masalah dan membantu klien mengatasi masalahnya.
Contoh perilaku respon positif yang mendukung terciptannya hubungan baik:
1.                  Bersalaman dengan ramah.
2.                  Mempersilahkan duduk.
3.                  Besabar.
4.                  Tidak menginterupsi/ memotong pembicaraan klien.
5.                  Menjaga rahasia klien.
6.                  Tidak melakukan penilaian ( misal: menyalahkan klien ).
7.                  Mendengarkan dengan penuh perhatian.
8.                  Menanyakan alasan kedatangan klien.
9.                  Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien.























Beberapa sikap yang bisa diamati dalam membina hubunganbaik
NO
TINGKAH LAKU YANG DIAMATI
YA
TIDAK
CATATAN
1
Menyediakan lingkungan fisik yang dapat membuat klien merasa nyaman



2
Menyambut dan mempersilahkan duduk dengan ramah



3
Duduk menghadap klien



4
Senyum/mengangguk



5
Ekspresi wajah menunjukkan mendengar dengan penuh perhatian



6
Tubuh condong ke klien



7
Kontak mata/tatapan mata sesuai yang diterima budaya setempat



8
Santai dan sikap bersahabat



9
Volume suara memadai



10
Intonasi dan kecepatan berbicara memadai



11
Member pujian/dukungan



12
Menyampaikan akan menjaga kerahasiaan



13
Tidak menginterupsi/memotong pembicaraan klien



14
Tidak melakukan penilaian (menyalahkan/komentar negative)



15
Menanyakan alasan kedatangan klien



16
Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien








Keterangan :
Ya                   : Bila dilakukan oleh konselor
Tidak               : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan            : Berisi uraian tentang pengamatan atau bila variable pengamatan tersebut tidak berlaku

2.4 Kiat Membangun Hubungan Baik dengan Orang Lain

Kemampuan mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain bukanlah suatu hal yang sulit. Keterampilan orang yang baik tidak terbatas pada orang yang dilahirkan dengan kemampuan gaib, meskipun dalam hal ini banyak orang dilahirkan dengan ketajaman naluri yang luar biasa. Bagi kita umumnya kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk membina hubungan yang baik dapat kita pelajar. Di bawah ini ada 15 pedoman yang dapat membantu dalam membina hubungan yang baik dengan orang banyak.

1. Jangan mementingkan diri sendiri
Langkah pertama yang harus diambil dalam membina hubungan yang baik dengan orang lain adalah jangan terlalu mementingkan diri sendiri. Orang-orang yang perhatian utamanya dipusatkan pada diri mereka sendiri dalam berhubungan dengan orang lain jarang yang bisa mengembangkan hubungan baik yang langgeng. Potensi hubungan yang baik akan berkembang pesat bila anda mulai memusatkan perhatian pada orang lain.

2. Berikan mereka perhatian
Salah satu kunci hubungan yang baik dan keberhasilan dalam hidup dinyatakan dalam satu ungkapan: “Orang banyak tidak akan peduli seberapa jauh yang anda ketahui hingga mereka tahu seberapa jauh anda peduli”. Semua ketrampilan, bakat, dan pendidikan di dunia ini tidak akan pernah membuat orang lain lebih terkesan dari pada perhatian anda yang tulus ikhlas kepadanya. Sebenarnya, bila anda dalam kedudukan memerintah seseorang, dan anda tidak mulai menunjukkan bahwa anda menaruh perhatian atau peduli kepadanya, kemungkinan besar usaha anda dalam memberinya pengaruh positif akan sangat terbatas

3. Kenali mereka lebih jauh
Beberapa hal dapat berpengaruh lebih besar terhadap orang lain dari pada mencari dan mengingat-ingat sesuatu tentang mereka. Banyak tahu tentang seseorang merupakan pertanda positif bahwa anda mempunyai perhatian, dan ini akan menciptakan ikatan yang positif dan langgeng. Salah satu contoh sejarah tentang hal ini dapat dilihat bagaimana cara Napoleon Bonaparte berhubungan dengan anak buahnya. Dia mengenal nama setiap perwira dalam pasukannya. Ia sering berjalan-jalan mengitari perkemahannya, mengunjungi seorang perwira, memberi salam dengan menyebut namanya, dan bercakap-cakap tentang pertempuran atau siasat perang dimana perwira tersebut terlibat. Ia tidak pernah melepaskan kesempatan untuk mencari keterangan tentang tempat tinggal, istri, dan keluarga para prajuritnya ketika ia melakukan hal ini, mereka selalu heran akan begitu banyaknya yang diketahui sang Kaisar mengenai diri mereka hingga hal yang sekecil-kecilnya.

Karena setiap perwira merasakan perhatian pribadi Napoleon yang amat besar terhadap diri mereka yang terbukti dari semua pertanyaannya, maka mudahlah dimengerti mengapa mereka begitu setia dan berbakti kepadanya.

4. Jangan anggap remeh nilai seseorang dengan siapa anda berhubungan
Banyak orang yang ingin mendapat pengaruh besar, tapi kurang memahami bagaimana caranya mempengaruhi. Kita bisa memberi kesan yang sebesar-besarnya pada orang yang pertama kali kita temui. Dan kemungkinan besar kita akan kehilangan kesempatan penting untuk mempengaruhi orang lain bila kita mengabaikan atau melupakan orang-orang yang setiap hari berhubungan dengan kita. Temuilah setiap orang dengan sikap positif dan harapkan agar setiap pertemuan menghasilkan sesuatu yang positif. Layanilah setia orang sama pentingnya, maka anda tidak akan pernah menganggap rendah siapapun.

5. Jangan mengambil keuntungan dari orang lain
Salah satu hal yang sangat tidak disukai oleh kebanyakan orang adalah melihat orang yang berusaha ingin maju dengan cara mengambil keuntungan dari orang lain. Selain hal ini tidak dibenarkan, juga tidak akan berjalan lancar. Mengajukan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain hanya memberi kesan seolah-olah kita sukses. Dalam jangka panjang, hal ini tidak hanya kana merugikan anda, tapi juga orang lain.

Pencapaian sukses merupakan proses yang panjang serta memerlukan banyak waktu. Inipun merupakan suatu proses yang harus melibatkan orang lain. Bilamana seseorang mengambil keuntungan dari orang lain, berarti dia mengurangi kesempatan dirinya sendiri untuk masa depannya. Dia mengurangi jumlah kesempatan yang akan datang kepadanya, dan juga mengurangi jumlah orang yang akan bersedia pembantunya dalam mencapai sukses.

6. Mintalah nasehat atau bantuan
Salah satu cara terbaik untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain mungkin akan mengherankan anda yaitu: mintalah nasehat dan bantuan mereka. Banyak orang yang senang bila memperoleh kesempatan untuk menunjukkan keahliannya. Merek pun akan merasa senang bila mereka membantu anda, sebab ini menunjukkan seolah-olah mereka memiliki sedikit kekuasaan atau kelebihan.

7. Bawalah selalu “sesuatu”
Hubungan yang paling baik adalah hubungan dimana kedua belah pihak saling memberi dan menerima. Bila anda ingin agar hubungan selalu positif, usahakan untuk selalu membawa suatu hal yang positif pada saat bertemu dengan seorang teman. Misalnya anda mungkin ada kenalan atau rekan kerja yang anda jumpai secara berkala. Meskipun bertemu itu hanya sekedar bertukar informasi pribadi mengenai bagaimana kabarnya, dan sebagainya, saat-saat anda bersama dapat sangat berharga bila anda mempersiapkan pertemuan itu dengan membawa sesuatu bagi orang lain tersebut. Yang dimaksud disini adalah gagasan, kesempatan berbisnis, bahkan untuk memajukan diri sendiri, dorongan, dan lain-lain. Keinginan anda adalah membantu orang lain dengan tujuannya.

8. Jaga perasaan orang lain
Manusia adalah mahluk yang emosional. Meskipun keinginan kita untuk selalu rasional dan bersikap logis, namun kita tidak boleh lupa hal di atas. Bila anda ingin sukses dalam hubungan dengan orang lain, bersabarlah dengan perasaan orang lain. Anda akan berhubungan dengan orang lain dengan lebih berhasil dengan memperhatikan emosinya dari pada memperhatikan pikirannya.

Ada cerita seorang wanita masuk ke toko sepatu untuk membeli sepasang sepatu. Pelayan toko melakukan semuanya untuk menemukan sepatu yang pas untuk wanita itu, namun tidak berhasil. Akhirnya dia berkata, “Nyonya, saya tidak dapat menemukan sepatu yang cocok untuk anda. Salah satu kaki anda lebih besar dari yang satu”. Wanita tersebut marah dan berdiri untuk pergi. Manajer toko yang kebetulan mendengar percakapan itu, menghentikan wanita tersebut. Pelayan toko mengamati manajer menemukan sepasang sepatu untuk wanita tersebut dan kemudian berhasil menjual sepasang sepatu kepadanya.

Manajer telah berkata yang sebenarnya kepada wanita tersebut, namun dia telah mempertimbangkan perasaannya dan mendekatinya dengan bijaksana dan hormat. Dia berhasil melihat situasi lewat matanya. Adalah satu kekuatan yang besar dalam kemampuan untuk mengenal itu dan kemudian dengan sabar memperhitungkan perasaan orang lain. Berilah perkataan yang benar serta akses yang benar, dan anda akan menggerakkan dunia.

9. Bersiaplah memberikan pelayanan kepada orang lain
Manusia pada hakekatnya tertarik pada orang lain yang menolongnya. Kebanyakan kita ingin membalas kebaikan dengan kebaikan. Bila anda mencari kesempatan untuk membantu orang lain, maka anda akan hidup lebih bahagia dan mampu mengembangkan banyak hubungan yang baik. Ada segi praktis yang lain dari memberi pelayanan ini. Dalam dunia yang bersaing ini, pelayanan baik sering merupakan satu-satunya mutu yang membedakan satu perusahaan dari yang lain. Satu-satunya perbedaan antara sesama toko swalayan adalah bagaimana mereka melayani pelanggan. Dua dari tiga pelanggan yang meninggalkan anda karena mereka tidak puas dengan pelayanan yang mereka terima. Ini tentunya sesuai dengan anggapan bahwa dampak positif terbesar yang dapat anda peroleh dalam bisnis adalah meningkatkan pelayanan kepada orang lain. Pelayanan secara positif dapat menimbulkan hubungan yang positif pula.

10. Jadilah seorang pendengar yang baik
Salah satu ciri khas dari orang yang mahir menciptakan hubungan adalah bahwa dia mempunyai kemampuan mendengarkan dengan penuh perhatian selagi orang lain berbicara. Akhirnya, tahukah anda siapa yang tidak senang untuk berhubungan dengan pendengar yang setia? Salah satu kunci untuk menjadi pendengar yang baik adalah kemampuan untuk mendorong orang berbicara mengenai dirinya sendiri. Biasanya yang hanya diperlukan adalah beberapa pertanyaan yang tepat. Bila anda sabar dan bertahan, anda bahkan dapat membujuk orang yang paling sedikit bicara untuk cerita tentang dirinya sendiri.

11. Bicaralah dengan kata-kata yang sesuai dengan minat orang lain
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan orang bila mencoba memulai satu hubungan ialah mereka berusaha menarik perhatian orang lain dengan menarik perhatian orang itu terhadap dirinya sendiri. Mereka mencoba bicara dari topik yang satu ke topik yang lain dengan harapan mendapatkan satu topik yang dianggap menarik bagi orang lain. Orang yang melakukan hal ini adalah terbalik.

Strategi yang terbaik untuk digunakan bila memulai satu hubungan adalah memfokuskan perhatian anda pada apa yang disukai oleh orang lain tersebut. Bila anda tanggap, biasanya anda dapat belajar mengenai minat orang lain dengan cepat. Bila anda berada dalam rumah atau kantor seseorang, cobalah untuk menemukan hobi dan minatnya dengan cara melihat gambar-gambar di dinding, piala-piala, tanda kenangan lainnya, atau buku-buku yang dipajang. Sesuatu tentunya akan menarik perhatian dan pandangan anda. Bila minat ini baru bagi anda, ambillah kesempatan untuk mengetahuinya dari percakapan. Bila itu juga merupakan minat anda, maka anda akan lebih menikmati lagi percakapannya.

12. Buatlah orang lain merasa penting
Membuat orang lain merasa penting adalah bagian dari seorang pemikir positif. Ingatlah, tiada yang lebih penting di muka bumi ini dari pada manusia. Tidak ada ruginya bagi kita untuk memuji orang lain dan menghormatinya agar membuatnya merasa penting, bahkan ini akan menciptakan hal-hal yang luar biasa bagi orang lain. Manfaat tambahan bagi anda adalah bahwa ini akan membantu anda membangun hubungan yang baik dengan orang tersebut.

13. Jadilah orang yang dapat dipercaya dan konsisten
Ada beberapa hal yang dapat merusak suatu persahabatan dengan lebih cepat atau lebih parah lagi bila seseorang mengingkari suatu kepercayaan. Ini terjadi bila orang tidak konsisten, dimana bedanya kata dan perbuatan. Ini juga terjadi bila dia sendiri membuat hilangnya kepercayaan itu karena dia tidak memenuhi kewajibannya, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Kehilangan kredibilitas tidak hanya merusak persahabatan, tapi juga merusak hubungan bisnis. Orang harus lebih dahulu percaya pada anda sebelum mereka bersedia mempercayai pandangan atau barang anda. Kesempatan dengan orang akan hilang dengan cepatnya bila orang lain tidak dapat mengandalkan anda.

14. Hindari perdebatan
Pembicaraan antara dua orang adalah sehat dan positif. Sebaliknya, perdebatan tidak pernah baik. Apakah bedanya? Perdebatan adalah usaha dengan paksa untuk merubah pendapat orang lain. Ini selalu menghasilkan satu pihak “menang” dan lainnya “kalah”. Pembicaraan adalah pertukaran pikiran atau gagasan dengan tujuan mencapai pemecahan terbaik bagi semua pihak yang terlibat. Ini merupakan satu usaha menciptakan satu keadaan “menang-menang” bagi keduanya. Perdebatan selalu menimbulkan suatu kerusakan. Bahkan bila anda “menang” dalam perdebatan, dan mungkin telah merusak hubungan anda dengan orang lain.

15. Jadilah seorang pengamat manusia
Mengembangkan hubungan positif dengan orang lain sebenarnya tertuju pada satu hal: Anda harus jadi seorang pengamat manusia. Bila anda benar-benar mampu mengerti manusia atau orang, mengetahui ketakutan, harapan dan impian mereka, maka anda akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan hubungan tersebut. Bicaralah dengan orang-orang tersebut, dengarkanlah idaman hati mereka. Amatilah mereka dan pelajarilah cara mereka berpikir. Orang yang sukses tahu akan nilai hubungan yang baik. Kemampuannya mencapai sasaran, melaksanakan gagasannya sebagian besar tergantung pada orang yang di sekelilingnya. Dia pada intinya tidak dapat melakukan semuanya sendiri. Begitu pula dia tidak mau meskipun mampu. Bahkan orang yang paling pemalu atau paling kasar pun dapat berubah dan belajar mengembangkan hubungan yang positif.












BAB III

PENUTUP


3.1 Kesimpulan


Membina hubungan baik berarti menciptakan lingkungan yang  hangat dengan klien mengajak klien berbicara jujur dan bebas yang relevan dengan wawancara. Salah satu cara membangun hubungan baik adalah dengan tersenyum. Senyuman hangat, tulus dan tidak dibuat-buat itulah yang mampu membina hubungan baik di antara konselor dengan kliennya. Membina hubungan baik adalah dasar dari pemberian konseling pada klien. Dengan adanya hubungan yang baik akan menciptakan keterbukaan dari klien terhadap bidan.

3.2 Saran


            Dengan adanya pembelajaran komunikasi mengenai membina hubungan baik diharapkan kita dapat juga membina hubungan yang baik kepada klien nantinya.











DAFTAR PUSTAKA


5.      http://chalouiss.blogspot.co.id/2011/12/kemampuan-membina-hubungan baik.html#sthash.Vadu8jWW.dpuf
6.      http://tekwantugas3.blogspot.co.id/2013/03/bagaimana-cara-membangun-hubungan-baik.html


Komentar

Postingan Populer