MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT(IKM) PELAYANAN KESEHATAN PADA BBL DAN BALITA
MAKALAH
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT(IKM)
PELAYANAN KESEHATAN PADA
BBL DAN BALITA
oleh:
LARA ANGGRAINI
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2012/2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.wb`
Alhamdulillah dan segala puji
syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga makalah ini yang berjudul “PELAYANAN
KESEHATAN BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA “dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah IKM. Di samping itu, kami juga berharap makalah ini mampu memberikan kontribusi dalam menunjang
pengetahuan.
Penulis sangat penyadari bahwa, penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan masukan,
saran dan kritik yang menunjang untuk kesempurnan makalah ini .
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan
bagi siapa saja yang memerlukannaya, amin.
Wassalam’alaikum Wr.wb
Padang , april 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................4
1.2 TUJUAN ...................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU
LAHIR
a. Pengertian
bayi baru lahir ...............................................6
b.Ciri-ciri
bayi baru lahir sehat ...............................................6
c.Pengertian
pelayanan kesehatan bayi baru lahir ...........................6
d.Jenis pelayanan
kesehatan bayi baru lahir
...................................6
2.2 PELAYANAN KESEHATAN
ANAK BALITA
a.Pengertian
anak balita .........................................................
b.Pengertian
pelayanan kesehatan anak balita ...............................
c. jenis
pelayanan kesehatan anak balita ................................
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
...................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perlindungan anak di bidang
kesehatan diselenggarakan melalui
berbagai upaya pelayanan kesehatan yang
komprehensif bagi anak termasuk untuk
bayi baru lahir dan anak balita . Pelayanan kesehatan untuk bayi baru lahir dan
ank balita merupakan salah satu program
kesehatan anak yang bertujuan untuk
menjamin kelangsungan hidup , tumbuh
kembang anak secara optimal dan
perlindungan khusus dari kekerasan dan diskriminasi. Hal ini dilakukan dalam
rangka mewujudkan anak Indonesia yang sehat , cerdas ceria, berahlaq mulia dan
terlindungi sebagai modal dasar bagi pembangunan bangsa.
Kementerian
Kesehatan melalui Direktorat Bina Kesehatan Anak telah menyelenggarakan
berbagai program kesehatan anak yang diimplementasikan di puskesmas dan
jaringannya dengan mengacu pada norma,
standar , pedoman dan kriteria
pelayanan kesehatan anak bagi
tenaga kesehatan. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
dan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, menegaskan bahwa
seorang anak berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal,
terhindar dari kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, Undang Undang
Perlindungan Anak juga mengamanahkan bahwa pemerintah, masyarakat, keluarga dan
orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
perlindungan anak; Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan
upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat
kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan.
Anak merupakan harapan masa depan
. oleh karena itu mereka perlu dipersiapkan agar kelak menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas,sehat dan cerdas.
Program kesehatan anak merupakan salah satu kegiatan dari
penyelenggaraan perlindungan anak di bidang kesehatan, yang dimulai sejak bayi
berada di dalam kandungan, masa bayi, balita, usia sekolah dan remaja. Program
tersebut bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup bayi baru lahir ,
memelihara dan meningkatkan kesehatan anak sesuai tumbuh kembangnya, dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup anak
yang akan menjadi sumber daya pembangunan bangsa di masa mendatang.
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian
pelayanan kesehatan bayi baru lahir
2.Untuk mengetahui jenis-jenis
pelayanan kesehatan bayi baru lahir
3. Untuk mengetahui pengertian
pelayanan kesehatan anak balita
4.Untuk mengetahui jenis-jenis pelayanan kesehatan anak balita
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI
BARU LAHIR
A.Pengertian bayi baru lahir :
1. Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram
sampai 4000 gram.
2. Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir
antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada
kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
B. Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir sehat
• Berat badan
bayi 2500-4000 gram
• Umur
kehamilan 37 – 40 mg
• Bayi segera
menangis
• Bergerak
aktif, kulit kemerahan
• Mengisap ASI
dengan baik
• Tidak ada
cacat bawaan
C. Pengertian pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh petugas
kesehatan yang kompeten kepada neonates/bayi baru lahir sedikit 3 kali ,selama
periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir ,baik di fasilitas kesehatan
maupun melalui kunjungan rumah.
Kunjungan neonatal :
Adalah pelaksanaan pelayanan
ksehatan neonatal/bayi baru lahir sedikitnya 3 kali yaitu:
a. Kunjungan Neonatal ke-1(KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah
lahir.
b. Kunjungan Neonatal ke-2(KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai
dengan hari ke 7 setelah lahir
c. Kunjungan neonatal ke-3(KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai
dengan hari ke 28 setelah lahir.
D. TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR
Tatalaksana bayi baru lahir meliputi:
1. Asuhan bayi
baru lahir pada 0 – 6 jam:
• Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah lahir, dan
diletakkan di dekat ibunya dalam ruangan yang sama.
• Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan dengan
ibunya atau di ruangan khusus.
• Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.
Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat dilaksanakan
di puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu
pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda
(Manajemen Terpadu Bayi Muda/MTBM) termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa
perawatan mata, perawatan tali pusat, penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi HB-0
diberikan pada saat kunjungan rumah sampai bayi berumur 7 hari (bila tidak
diberikan pada saat lahir).
2. Asuhan bayi
baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari:
• Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di puskesmas/
pustu/ polindes/ poskesdes dan/atau melalui kunjungan rumah oleh tenaga
kesehatan
• Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau
keluarga
pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan.
E. Jenis pelayanan kesehatan bayi baru lahir:
1. Melakukan penilaian bayi baru lahir
• Apakah bayi menangis kuat
dan/atau bernafas tanpa kesulitan
• Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas
• Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap – megap atau lemah maka segera
• Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap – megap atau lemah maka segera
lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir.
2.Merawat tali
pusat.
• Setelah plasenta dilahirkan dan
kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau jepitkan klem
plastik tali pusat pada puntung tali pusat.
• Celupkan tangan yang masih
menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klonin
0,5 % untuk membersihkan darah
dan sekresi tubuh lainnya.
• Bilas tangan dengan air matang
atau disinfeksi tingkat tinggi
• Keringkan tangan (bersarung
tangan) tersebut dengan handuk atau kain bersih dan
kering.
• Ikat ujung tali pusat sekitar 1
cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang
disinfeksi tingkat tinggi atau
klem plastik tali pusat (disinfeksi tingkat tinggi atau
steril). Lakukan simpul kunci
atau jepitankan secara mantap klem tali pusat tertentu.
• Jika menggunakan benang tali
pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat
dan dilakukan pengikatan kedua
dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada sisi
yang berlawanan.
• Lepaskan klem penjepit tali
pusat dan letakkan di dalam larutan klonin 0,5%
• Selimuti ulang bayi dengan kain
bersih dan kering, pastikan bahwa bagian kepala
bayi tertutup dengan baik..(Dep.
Kes. RI, 2002).
3.IMD
Inisiasi menyusui dini ( IMD ) adalah proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri. Inisiasi
menyusui dini ( IMD ) akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI
ekslusif.
Pemerintah Indonesia mendukung
kebijakan WHO dan UNICEF yang merekomendasikan inisiasi menyusui dini sebagai
tindakan penyelamatan kehidupan, karena IMD dapat menyelamatkan 22 % dari bayi
yang meninggal sebelum usia 1 bulan. Program ini dilakukan dengan cara langsung
meletakkan bayi baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi mencari untuk
menemukan putting susu ibun untuk menyusu. IMD harus dilaksanakan langsung saat
lahir, tanpa boleh ditunda dangan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi
juga tidak boleh dibersihkan hanya dikeringkan kecuali tangannya.
Proses ini harus berlangsung skin
to skin antara bayi dan ibu.
Menyusui 1 jam pertama kehidupan yang di awali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indicator global dan Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan program pemerintah khususnya Departemen Kesehatan RI.
Menyusui 1 jam pertama kehidupan yang di awali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indicator global dan Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan program pemerintah khususnya Departemen Kesehatan RI.
4. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
Kegiatan ini merupakan pengkajian
fisik yang dilakukan oleh bidan yang bertujuan untuk memastikan normalitas
& mendeteksi adanya penyimpangan dari normal.Pengkajian ini dapat ditemukan
indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan penyesuaian terhadap kehidupan di
luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya harus
diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda apabila suhu tubuh
bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.
Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir:
• Jelaskan prosedur pada orang
tua dan minta persetujuan tindakan
• Cuci dan keringkan tangan ,
pakai sarung tangan
• Pastikan pencahayaan baik
• Periksa apakah bayi dalam
keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa (jika bayi telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan
segera selimuti
kembali dengan cepat
• Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh
5.Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya
perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir normal atau cukup
bulan perlu di beri vitamin K per oral 1 mg / hari selama 3 hari, dan bayi
beresiko tinggi di beri vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg IM.
6. Pemberian salap mata.
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia
(penyakit menular seksual) perlu diberikan obat mata pada jam pertama
persalinan, yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5 % atau tetrasiklin 1 %,
sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam setelah bayi lahir.
Perawatan mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat.
Perawatan mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat.
7.Pencegahan Infeksi
• Cuci tangan dengan seksama
sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi
• Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan
• Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
• Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop.
• Memberikan obat tetes atau salep mata
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) perlu diberikan obat mata pada jam pertama persalinan, yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5 % atau tetrasiklin 1 %, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam setelah bayi lahir.
Perawatan mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat.
• Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
• Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop.
• Memberikan obat tetes atau salep mata
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) perlu diberikan obat mata pada jam pertama persalinan, yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5 % atau tetrasiklin 1 %, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam setelah bayi lahir.
Perawatan mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat.
8. Imunisasi BCG, hepatitis B dan polio oral
Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah penyuntikan
Vitamin
K1 yang bertujuan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui jalur ibu ke
bayi yang dapat menimbulkan kerusakan hati.
2.2 PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA
A.Pengertian anak balita :
à anak yang berusia 1 tahun-5 tahun memiliki pertumbuhan mental,intelektual
yang berkembang pesat.
B.Pengertian pelayanan kesehatan pada balita
è Pelayanan kesehatan anak balita sakit dan sehat yang diberikan oleh tenaga
kesehatan sesuai standar.
C.Jenis-jenis pelayanan kesehatan pada balita
1).Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS minimal 8 kali
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
Manfaat KMS adalah :
• Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
Manfaat KMS adalah :
• Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara
lengkap, meliputi : pertumbuhan,
perkembangan, pelaksanaan imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan
pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
• Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
• Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
• Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
• Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2). Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS minimal 8 kali
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Pemberian vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan setiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus, anak-anak balita diberikan vitamin A secara gratis dengan target pemberian 80 % dari seluruh balita. Dengan demikian diharapkan.
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS minimal 8 kali
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Pemberian vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan setiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus, anak-anak balita diberikan vitamin A secara gratis dengan target pemberian 80 % dari seluruh balita. Dengan demikian diharapkan.
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
• Kapsul vitamin A biru ( 100.000
IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan
satu kali dalam satu tahun
• Kapsul vitamin A merah (
200.000 IU ) diberikan kepada balita
Kekurangan vitamin A disebut juga
dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan
vitamin A pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada
selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea mata ).
balita akan terlindungi dari kekurangan vitamin A terutama bagi balita dari keluarga menengah kebawah.
balita akan terlindungi dari kekurangan vitamin A terutama bagi balita dari keluarga menengah kebawah.
3).Manajemen terpadu balita sakit(MTBS)
àsuatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh.
àsuatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh.
MTBS bukan merupakan suatu
program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit.
Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan
jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll).
Bila dilaksanakan dengan baik,
pendekatan MTBS tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang
sering menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia. Dikatakan lengkap
karena meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya
promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap
penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita. Badan Kesehatan
Dunia WHO telah mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan
negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan angka kematian, kesakitan dan
kecacatan pada bayi dan balita.
Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
1. Meningkatkan ketrampilan
petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit (selain dokter, petugas
kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah
dilatih).
2. Memperbaiki sistem kesehatan
(perwujudan terintegrasinya banyak program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan
MTBS).
3. Memperbaiki praktek keluarga
dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus
balita sakit (meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan)
4).Konseling pada keluarga balita
Konseling yang dapat diberikan adalah :
4).Konseling pada keluarga balita
Konseling yang dapat diberikan adalah :
• Pemberian makanan bergizi pada
bayi dan balita
• Pemberian makanan bayi
• Mengatur makanan anak usia 1-5
tahun.
• Pemeriksaan rutin/berkala
terhadap bayi dan balita
• peningkatan kesehatan pola tidur, bermain, peningkatan pendidikan seksual
dimulai sejak balita (sejak anak mengenal idenitasnya sebagai laki-laki atau
perempu.
5).Vaksinasi
atau Imunisasi
Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam
pencegahan penyakit telah banyak beredar di Indonesia, dan hasil daya lindung
yang ditimbulkannya juga telah terbukti bermanfaat.imunisasi wajib diantaranya:
· BCG : Vaksin
ini digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis. Pada anak yang telah
mendapat vaksinasi BCG diharapkan dianya kan terhindar dari penyakit
tuberkulosis, ataupun kalau terinfeksi bentukna adalah ringan, tidak
menimbulkan infeksi yang berat seperti tuberkulosis otak, tulang ataupun
melibatkan organ tubuh yang lain.
· Polio Oral Vaksin: Mengandung tiga macam virus
hidup yang telah dilemahkan, yang dapat digunakan dalam memberikan daya lindung
terbadap kelumpuhan dan kematian .
· Vaksin Hepatitis B : Pemberian vaksin ini
sangat bermanfaat untuk memberikan perlindungan agar tidak terjadi penyakit
hati yang kronis, yang rasa berlanjut dengan terjadi karsinoma hati.
· Vaksin campak:
memberi kekebalan terhadap penyakit campak
· DPT: memberikan kekebalan terhadap penyakit
dipteri pertusis dan tetanus.
6).Pelayanan
Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :
1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas.
7).Pemberian
Kebutuhan Nutrisi Yang Baik Pada Anak
Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.
Untuk Tumbuh Kembang Anak Pesan Utamanya Adalah:
Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.
Untuk Tumbuh Kembang Anak Pesan Utamanya Adalah:
· Asi saja (ASI
ekslusif) adalah makanan terbaik bagi kehidupan bayi 4-6 bulan pertama
kehidupan.
· Pasca umur 4-6 bulan, bayi memerlukan makanan
lain disamping ASI.
· Anak dibawah 3
tahun membutuhkan 5-6 kali sehari.
· Anak dibawah 3 tahun membutuhkan
sejumlah/sedikit lemak atau minyak ditambahkan dalam makanannya sehari-hari.
· Semua anak membutuhkan makanan kaya Vitamin A.
· Sesudah sakit, anak membutuhkan extra meals
untuk mengejar (catch up) kehilangan pertumbuhan selama sakit.
BAB III PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dan anak balita adalah merupakan
program pemerinntah untuk menurunkan angka kematian bayi baru lahir dan anak
balita. Untuk itu kita sebagai calon nakes hendaknya mempedomani yang sudah
ditetapkankn pemerintah yaitu melakukan pelayanan sesuai standar seperti yang
sudah kita bahas diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Wahidayat,iskandar .2007.Buku kuliah
1 ilmu kesehatan anak.bagian ilmu
kesehatan anak fakultas kedokteran universitas Indonesia ,Jakarta
Muslihatun,nur wafi.2010.asuhan
neonatus bayi dan balita. Yogyakarta
www.google.com”PDF Panduan Yankes BBL Berbasis Perlindungan Anak
kosim,MS,dkk.2003.Buku panduan
manajemen masalah bayi baru lahir untuk dokter,bidan,dan perawat di rumah
sakit.IDAI,MNH-JHPIEGO-DEPKES RI,Jakarta
Komentar
Posting Komentar