MAKALAH BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF




MAKALAH
BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIE5G7uNpWbwvp46j008UDZDhyV8qH_UV2VKrFgxOHEgkHmvYF7gR428jwQ09ybMtN-eM7T4wPsBU_3uZyTGnl_4zSnANXrG6MXMkgsXjA5RpKmkvHWMccTcI_ZFWkckHUs1ptPU5jh30/s1600/Poltekkes.jpg
 









DISUSUN OLEH:
SELVIA ARZIA MAHARANI





POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNG KARANG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis memanjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya maka penulis dapat menyelesaikan atau menyelesaikan makalah ini yang berjudul :Makalah Berpikir kritis dan berpikir kreatif
Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan baik dari teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak penulis sangat mengharapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang sepadan pada mereka yang memberikan bantuan, dan dapat menjadikan bantuan ini sebagai ibadah, amin ya robal alamin.



Bandar Lampung,    april  2015

Penulis









DAFTAR ISI




Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan
1.1  Latar belakang ............................................................................................. 1
1.2  Rumusan masalah......................................................................................... 2
1.3     Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Berpikir Kritis................................................................ ...... 3
B.   Kepentingan Berfikir Kritis............................................................. ....... 7
C.  Keterampilan Inti Berfikir Kritis..................................................... ....... 8
D.    Manfaat Berpikir Kritis ................................................................. ....... 9
E. Contoh Berfikir Kritis...................................................................... ..... 10

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... ..... 12
B. Saran................................................................................................ ..... 13
DAFTAR PUSTAKA















BAB I
PENDAHULUAN


A.            Latar Belakang
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam  pendidikan sejak 1942. Penelitian dan berbagai pendapat tentang hal itu, telah menjadi topik pembicaraan dalam sepuluh tahun terakhir ini (Patrick, 2000:1). Definisi berpikir kritis banyak dikemukakan para ahli.

Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Jika tidak dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif maka tidak akan mampu mengolah menilai dan megambil informasi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah merupakan kemampuan yang penting dalam kehidupan.




B.             Rumusan Masalah
1.       Apa pengertian berpikir kritis?
2.       Apa kepentingan dalam berfikir kritis?
3.       Apa keterampilan inti berfikir kritis?
4.       Apa manfaat berpikir kritis?
5.       Apa contoh berfikir kritis?

C.            Tujuan
1.       Mengetahui pengertian berpikir kritis
2.       Mengetahui kepentingan dalam berfikir kritis
3.       Mengetahui keterampilan inti berfikir kritis
4.       Mengetahui manfaat berpikir kritis
5.       Mengetahui contoh dalam berfikir krirtis















BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Berpikir Kritis
Dalam mendefiniskan soal berpikir ini terdapat adanya beberapa macam pendapat, di antaranya ada yang menganggap berpikir sebagai suatu proses asosiasi saja, ada pula yang memandang berpikir sebagai proses penguatan hubungan antara stimulus dan respons, ada yang mengemukakan bahwa berpikir itu merupakan suatu kegiatan psikis untuk mencari hubungan antara dua objek atau lebih, bahkan ada pula yang mengatakan bahwa berpikir merupakan kegiatan kognitif tingkat tinggi (higher level cohnitive), sering pula dikemukakan bahwa berpikir itu merupakan aktivitas psikis yang intensional.

Berpikir adalah serangkaian, gagasan, idea atau konsepsi-konsepsi yang diarahkan kepada suatu pemecahan masalah. Jika melihat arti berpikir seperti ini maka dapat dipahami bahwa pengertian ini merujuk berdasarkan hasi berpikir dan tujuan berpikir. Jika diuraikan adalah sebagai berikut:

Penulis mendefenisikan berpikir adalah suatu proses pencarian gagasan, ide-ide, dan konsep yang diarahkan untuk pemecahan masalah. Dikatakan sebagai proses karena sebelum berpikir kita tidak mempunyai gagasan maupun ide, dan sewaktu berpikir itulah ide bisa datang sehingga melahirkan berbagai pemikiran, diantaranya adalah pemikiran kreatif.
Berpikir juga dapat diartikan dengan bertanya tentang sesuatu, karena disaat kita berpikir yang ada diotak kita adalah berbagai pertanyaan analisa diantaranya adalah: apa, mengapa, kenapa, bagaimana, dan dimana. 
1.       Berpikir kritis
Berpikir kristis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.
Berpikir kritis menurut Schafersman, S.D. (1991) adalah berpikir yang benar dalam rangka mengetahui secara relevan dan reliable tentang dunia. Berpikir kritis, adalah berpikir beralasan, mencerminkan, bertanggungjawab, kemampuan berpikir, yang difokuskan pada pengambilan keputusan terhadap apa yang diyakini atau yang harus dilakukan. Berpikir kritis adalah berpik mengajukan pertanyaan yang sesuai, mengumpulkan informasi yang relevan, mengurutkan informasi secara efisien dan kreatif, menalar secara logis, hingga sampat pada kesimpulan yang reliable dan terpercaya.

Menurut Halpen (1996), berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan  atau strategi kognitif dalam   menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi-mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan. Berpikir kritis juga biasa disebut directed thinking, sebab berpikir langsung kepada fokus yang akan dituju.

Pendapat senada dikemukakan Anggelo (1995:6), berpikir  kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis,  mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi.

Dari dua pendapat tersebut, tampak adanya persamaan dalam hal sistematika berpikir yang ternyata berproses. Berpikir kritis harus melalui beberapa tahapan untuk sampai kepada sebuah kesimpulan atau penilaian.

Penekanan kepada proses dan tahapan berpikir dilontarkan pula oleh Scriven, berpikir kritis yaitu proses intelektual yang aktif dan penuh dengan keterampilan dalam membuat pengertian atau konsep, mengaplikasikan, menganalisis, membuat sistesis, dan mengevaluasi. Semua kegiatan tersebut berdasarkan hasil observasi, pengalaman, pemikiran, pertimbangan, dan komunikasi, yang akan membimbing dalam menentukan sikap dan tindakan (Walker, 2001: 1).

Pernyataan tersebut ditegaskan kembali oleh Angelo (1995: 6), bahwa berpikir kritis harus memenuhi karakteristik kegiatan berpikir yang meliputi : analisis, sintesis, pengenalan masalah dan pemecahannya, kesimpulan, dan penilaian.

Berpikir yang ditampilkan dalam berpikir kritis sangat tertib dan sistematis. Ketertiban berpikir dalam berpikir kritis diungkapkan MCC General Education Iniatives. Menurutnya, berpikir kritis ialah sebuah proses yang menekankan kepada sikap penentuan keputusan yang sementara, memberdayakan logika yang berdasarkan inkuiri dan pemecahan masalah yang menjadi dasar dalam menilai sebuah perbuatan atau pengambilan keputusan.

Berpikir kritis merupakan salah satu proses berpikir tingkat tinggi yang dapat digunakan dalam pembentukan sistem konseptual siswa. Menurut Ennis (1985: 54), berpikir kritis adalah cara berpikir reflektif yang masuk akal atau berdasarkan nalar yang difokuskan untuk menentukan apa yang harus diyakini dan dilakukan.








B.            Kepentingan Berfikir Kritis
Berikut ini merupakan kepentingan berpikir kritis adalah sebagai berikut:
1.       Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari
2.       Membedakan sejumlah penggunaan dan isu- isu dalam keperawatan
3.       Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan
4.       Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing idikasi, penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan.
5.       Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang dilakukan.
6.       Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
7.       Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
8.       Membuat dan mengecek dasar analisis dan faliidasi data keperawatan.
9.       Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan
10.   Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan.
11.   Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan
12.   Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan akktifitas nilai-nilai keputusan.
13.   Mengefaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan keperawatan.



C.           Keterampilan Inti Berfikir Kritis
·         Interpretasi
kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
·         Analisis 
memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis argumen
·         Evaluasi
menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
·         Inferensi
mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan
·         Penjelasan
menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen
·         Regulasi diri
meneliti diri, mengoreksi diri
·         Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan
·         Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argumen
·         Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian alasan
·         Memecahkan masalah secara sistematis.
·         Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan gagasan
·         Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri sendiri


D.           Manfaat Berpikir Kritis
1.      Manfaat berpikir kritis
Arief Achmad, 2009, menyatakan kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.

Keuntungan yang didapatkan sewaktu kita tajam dalam berpikir kritis, kita bisa menilai bobot kemampuan seseorang dari perkataan yang ia keluarkan, kita juga dengan tidak gampangnya menyerap setiap informasi tanpa memikirkan terlebih dahulu hal yang sedang disampaikan. Bayangkan! Jika kita semua terbentuk dengan kebiasaan ini, bisa dipastikan akan muncul kreatifitas yang baru dan kita bisa terus menerus mengalami pertumbuhan yang lebih baik di setiap aspek dari bidang yang sedang kita tekuni.

Dengan berpikir kritis maka seseorang:
a.       Terhindar dari berbagai upaya penipuan, manipulasi, pembodohan, dan penyesatan.
b.      Selalu fokus pada suatu hal yang sebenarnya.
c.       Hidup dalam dunia nyata daripada dunia fantasi.
d.      Terhindar dari berbagai kesalahan, seperti membuang waktu, uang, dan melibatkan emosi dalam kepercayaan atau ajaran atau dogma atau ideologi yang salah dan menyesatkan.
e.       Selalu terlibat dalam perziarahan kemanusiaan yang menarik dan menantang dalam upaya memahami diri sendiri dan dunia di mana kita berada.
f.       Selalu mampu memberikan sumbangsih kemanusiaan yang nyata dan bermanfaat demi menemukan dan mengedepankan kebenaran yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan akal sehat.
g.      Mampu menyaring semua informasi yang diperoleh dari semua sumber.
h.      Mampu memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dalam hal menjelaskan dan berargumentasi mengenai banyak topik/fenomena serta mampu meyakinkan orang lain yang didasarkan pada akal sehat, kejujuran, dan kebijaksanaan.

E. Contoh Berfikir Kritis
Sebenarnya kita dapat melakukan banyak hal yang membutuhkan berpikir kritis, seperti pada saat ujian. Disitu kita diwajibkan berpikir kritis untuk menjawab soal-soal dalam ujian tersebut. Dalam menjawab soal-soal tersebut kita sudah menunjukkan bagaimana cara kita berpikir kritis karena untuk menjawab soal-soal tersebut, sebelumnya kita pasti membaca soal tersebut, lalu kita memahami soal tersebut dan kita berpikir apa jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dengan cara itu kita sudah belajar bagaimana cara berpikir kritis.

Contoh lainnya adalah pada saat kita bermusyawarah. Dalam bermusyawarah kita juga melakukan hal-hal yang membutuhkan berpikir kritis. Disitu kita harus berusaha mengeluarkan ide-ide yang ada di pikiran kita untuk dipertimbangkan oleh seluruh peserta musyawarah. Dalam mempertimbangkan ide tersebut kita juga melakukan berpikir kritis karena dalam mempertimbangkan ide tersebut kita pasti mempertimbangkan apakah itu baik untuk dilaksanakan atau tidak.

Sebenarnya kegiatan berpikir kritis itu banyak dilakukan di sekitar kita. Jadi kita sebagai penerus bangsa harus bisa berpikir kritis demi kemajuan bangsa Indonesia.



















BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
1.      Berpikir adalah serangkaian, gagasan, idea atau konsepsi-konsepsi yang diarahkan kepada suatu pemecahan masalah
2.      Berpikir kristis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.
3.      Berpikir kreatif adalah berpikir secara konsisten dan terus menerus menghasilkan sesuatu yang kreatif/orisinil sesuai dengan keperluan
4.      Ciri-ciri berpikir kritis
·         menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu dengan penuhpertimbangan
·         bersedia memperbaiki kesalahan atau kekeliruan
·         dapat menelaah dan menganalisa sesuatu yang datang kepadanya secara sistematis
5.      Berpikir kritis melibatkan pemikiran logis dan penalaran termasuk keterampilan seperti perbandingan, klasifikasi, pengurutan, penyebab / efek, pola, Jalinan, analogi, penalaran deduktif dan induktif, peramalan, perencanaan, hipotesa, dan mengkritisi
6.      Berpikir kreatif melibatkan menciptakan sesuatu yang baru atau asli, melibatkan keterampilan fleksibilitas, orisinalitas, kefasihan, elaborasi, brainstorming, modifikasi, citra, pemikiran asosiatif, daftar atribut, berpikir metaforis, serta hubungan yang kuat. Tujuan dari berpikir kreatif adalah untuk merangsang keingintahuan dan mempromosikan perbedaan.
7.      Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.
8.      Dengan berpikir kreatif kita dapat membuka kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan, sehingga kita juga memiliki alternatif-alternatif cara menghadapi dimasa depannya. 

B.  Saran
Di dalam menyelesaikan masalah apapun itu, mengambil keputusan atau ingin mencari ide baru, maka hal  yang harus dilakukan pertama kali adalah berpikir. Dan berpikir itulah yang akan membuat masalah anda terselesaikan, akan tetapi tidak terbatas pada pikiran sendiri, kita bisa meminta pendapat orang lain untuk mengembangkannya.

Kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat diperlukan mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia






DAFTAR PUSTAKA


Sambas, Syukriadi, Mantik Kaidah Berpikir Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

Ralingson J.G, 1997, Berfikir Kreatif dan Brain Storming, Jakarta : Erlangga

Izzati, N. (2009),Berpikir Kreatif dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Mengembangkannya Pada Peserta Didik. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Bandung 19 Desember 2009, hal. 49-60

Komentar

Postingan Populer