KONSEP DASAR PERSALINAN



KONSEP DASAR PERSALINAN




 













Disusun Oleh :

Asdella fitri masitha
Gita Gianti
Lilis Novita Sari
Novia Rizma Syah putri
Seri Yunita Marlena
Siti Rukoyah
Yulistia Safitri



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI D IV KEBIDANAN TANJUNG KARANG
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “ ” ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari dalam penulisan  makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi pembaca. Amin.


                                                                        Bandar Lampung, 16 september 2015



Penulis














DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2.   Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3   Tujuan............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Persalinan
2.2. Teori penyebab persalin
2.3 Faktor-faktor dalam persalinan
2.4 Tahapan persalinan

BAB III PENUTUP

3.2. Saran
3.1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yaitu bayi dan placenta melalui jalan lahir (vagina).
Keberhasilan proses persalinan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor ibu (power,passage,pessager), faktor janin ( plasenta), dan faktor penolong persalinan. Hal ini sangat penting ,mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayi di sebabkan oleh tidak terdeteksiya secara dini adanya salah satu dari faktor faktor tersebut. Menurut WHO bahwa kematian bisa di cegah jika bidan terampil  membantu ibu dalam proses melahirkan. Bidan di katakana trampil apabila menguasai pengetahuan maupun praktik kebidanan

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian persalinan ?
1.2.2 Teori apa sajakah penyebab persalinan ?
1.2.3 Apa factor –faktor dalam persalinan ?
1.2.4  Bagaimana tahapan persalinan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apa yang dimaksud pengertian persalinan.
1.3.2 Mengetahui apasajakah penyebab persalinan.
1.3.3 Mengetahui factor-faktor dalam persalinan.
1.3.4 Mengetahui bagaimana tahapan persalinan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PERSALINAN

Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
(Sarwono, 1999: 180)

 Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uteri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, 1998: 134)

Suatu proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, Lahirnya janin dan plasenta dari rahim ibu
( APN, 2002: -1)

Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
(Prawirohardjo, 2001 : 180)



Proses membuka dan menipisnya serviks dan janin ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. Jadi persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan 37-40 minggu. Lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
 (Sarwono, 1999: 1000)

 2.2. TEORI PENYEBAB PERSALINAN

        Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori – teori yang kompleks. Faktor – faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi di sebut sebagai faktor – faktor yang mengakibatkan persalinan mulai.



Menurut Wiknjosastro (2006) mulai dan berlangsungnya persalinan, antara lain :

a.    Teori penurunan hormon
     Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang terjadi kira – kira 1 – 2 minggu sebelum         partus dimulai. Progesterone bekerja sebagai penenang bagi otot – otot uterus dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesterone turun.

b.   Teori plasenta menjadi tua
     Villi korialis mengalami perubahan – perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesterone menurun yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c.    Teori berkurangnya nutrisi pada janin
     Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera di keluarkan.
d.   Teori distensi rahim
     Keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot – otot uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat menggangu sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta menjadi degenerasi.
e.    Teori iritasi mekanik
     Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser yang terletak di belakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus akan timbul.
f.    Induksi partus (induction of labour)
                 Partus dapat di timbulkan dengan jalan :
      1)      Gagang laminaria : beberapa laminaria di masukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser.
      2)      Amniotomi : pemecahan ketuban.
        3)      Oksitosin drips : pemberian oksitosin menurut tetesan infuse.

2.3 FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
2.3.1 Power
Power adalah kekuatan atau tenaga yang mendorong janin keluar.
Kekuatan tersebut meliputi :

                  A. .      His ( kontraksi uterus )
Adalah kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekeraja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik dalah kontraksi simetris ,fundus dominan ,terkoordinasi,dan relaksasi.Walaupun his itu kontraksi yang fisiologis akan tetapi bertentangan dengan kontraksi fisologis lainnya ,bersifat nyeri.Tiap his di mulai sebagai gelombang dari salah satu sudut di mana tuba masuk ke dalam dinding uterus .Di tempat tersebut ada suatu pace maker darai mana gelombang tersebut berasal.
            Kontraksi ini bersifat involunter karean berada di bawah pengaruh saraf intrinsik.Iini berarti wanita tidak memiliki kendali fisiologis terhadap frekuensi dan durasi kontraksi .Kontraksi uterus juga bersifat intermiten sehingga ada periode relaksai uterus di anatraa kontraksi  ,fungsi penting relaksasi ,yaitu :mengistirahatkan otot uterus , memberi kesempatan istirahat bagi ibu ,mempertahankan kesejahteraa bayi karena uterus menyebabkan kontriksi pembuluh darah plasenta.
1.      Pembagian his dan sifatnya :
a.    His pendahuluan : his tidak kuat ,datangnya tidak teratur ,menyebabkan keluarnya lendir darah atau bloody show
b.    His pembukaan (kala 1):menyebabkan pembukaan serviks ,semakin kuat ,teratur dan sakit
c.    His pengeluaran (kala 2): untuk mengeluarkan janin ,sangat kuat, teratur, simetris ,terkoordinasi .
d.   His pelepasan plasenta (kala 3):kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirka plasenta
e.    His  pengiring (kala 4):kontraksi lemah ,masih sedikit nyeri ,terjadi pengecilan dalam beberapa jam atau hari

2.      Hal hal yang harus di perhatikan pada his saat melekukan obeservasi :
a.    Frekunsi his :jumlah his dalam waktu tertentu ,biasanya per menit per 10 menit
b.    Intensitas his :kekuatan his (adekuat atau lemah)
c.    Durasi (lama his ):lamanya setiap his berlangsung dan di tentukan dalam detik ,misalnya 50 detik
d.   Interval his : jarak antara his yang satu dengan his berikutnya ,his datan tiapa 2-3 menit .
(asrinah ,2010:10)

3.      Identifikasi  his / kontraksi
Jika persalinan slah di diagnosis,mungkin kan di lakukan intervensi yang tidak tepat untuk mempercepat persalinan .Sebaliknya ,jika persalinan tidak di diagnosis ,janin berada dalam bahaya akibat penyulit tidak terduga .Walaupun diagnosisi banding antara persalinan palsu dan persalinan sejati kadang sulit di tentukan ,diagnosis biasanya di buat berdasrakan kontraksi yang terjadi.

Perbedaan kontraksi pada persalinan sejati dan kontraski persalinan palsu
kontraksi pada persalinan sejati
kontraski persalinan palsu
Kontraksi terjadi dengan interval
Kontraksi terjadi dengan interval tidak teratur
Interval secra bertahap memendek
Interval tetap lama
Nyeri di pinggung dan abdomen
Nyeri perut di bawah
Servik membuka
Servik belum membuka
Nyeri tidak hilang dengan sedasi
Nyeri mereda dengan sedasi

Tabel 2.1

4.      Perubahan perubahan akibat his
a. Pada uterus :uterus terba keras / padat karena kontraksi.Sejak kehamilan lanjut dengan jelas terdiri dari 2 segmen ,yaitu segmen atas dan segmen bawah .Segmen atas di bentuk oleh korpus uteri dan segmen bawah yang terjadi di isthmus uteri.Pada saat kontraksi segmen atas memegang peranan aktif dan didndingya menjadi tebal ,dan mendorong anak untuk keluar .Sedangkan segmen bawah memegang peranan pasif yaitu mengadakan relaksasi dan dilatasi sehingga menjadi saluran tipius dan teregang karena akan di lalui oleh bayi .Karena segmen atas dan bawah menjadi jelas.Batas ini di sebut dengan lingkaran retraksi fisiologis .Jika segmen sangat di regang maka lingkaran retraksi patologis atau lingkaran bandl (FK UNPAD,1983:229).

b.  Pada servik:his membut serviks menjadi menipois dan memendek yang di sebut effacement

c.  Pada janin:perukaran oksigen pada sirklulasi uteroplasenter kurang,sehingga timbul hipoksia lama maka terjadi gawat janin.

d. Pada ibu :meneyebabkan rasa sakit .Bersamaan dengan setiap kontraksi,kandung kemih ,rectum ,tulang belakang ,dan tulang pubis menerima tekanan kuat dari rahim.Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan.

Umumnya ,rasa sakit kontraksi mulai dari bagian bawah punggung ,kemudian menyebar ke bagian bawah perut ,mungkin juga menyebar ke kaki.Rasa sakit mulai seperti sedikit tertusuk ,lalu mencapai puncak,kemudian menghilang bseluruhnya .Sebagian besra ibu merasakannya seperti kram haid yang parah.Ada juga yang merasakan nnya sepertigangguan saluran pencernaan atau mulas diare.Secara medis ,sakit kintraksi di ktegorikan bersifat tumpul yang di sebut visceral dull anching .
Sakit kontraksi dalam persalinan merupakan nyeri primer .Daerah yang mengalami nyeri primer ,antara lain pinggang ,punggung,perut,dan pangkal paha.Sebagian efek kontraksi ,timbul juga nyeri sekunder,seperti mual,pusing,sakit kepala,mintha,tubuh gemetar,panas ,dingin ,kram,pegal pegal dan nyeri otot.
Selain sakit akibat kontraksi ,asakit lain terjadi saat kepala bayi mulai muncul di vagina .Jaringan antara vagina dengan anus (perineum) teregang samgat kencang akibat perobekan jaringan .Sebagian besra ibu merasakn seolah olah bagian bawahnya setelah sembelitsatu bulan .Secara medis,sakit tenggorokan bersifat tajam dan panas yang di sebut juga tergantung  pada ambang nyeri dari penderita yang di tentukan oleh keadaan jiwanya

B.      Tenaga mengedan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah atau di pecahkan ,serta sebagian presentasi sudah berada di dasar panggul ,sifat kontraksi berubah ,yakni bersifat mendorong keluar di bantu dengan keinginan ibu untuk mengedan atau usaha volunter.Keinginan mengedan ini di sebabkan karena :
1.      Kontraksi otot otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdominal dan tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan menambah kekuatan untuk mendorong keluar
2.      Tenaga ini serupa dengan tenaga mengedan sewaktu waktu buang air besar (BAB) ,tapi jauh lebih kuat .
3.      Saat kepala bayi sampai kedasar panggul ,timbul reflex yang mengakibatkan ibu menutup glotisnya ,mengkintraksikan otot otot perut dan menekan diafragma nya ke bawah
4.      Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil bila pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu ada his
5.      Tanpa tenaga menegedan bayi tidak akan lahir

2.3.2 Passage
Passage atau jalan lahir di bagi menjadi 2 .
a.         Bagian keras :tulang panggul
b.        Bagia lunak : otot otot dan ligament ligament

1.        Bagian keras
a.      Tulang panggul
Tulang panggul terdiri dari empat buah tulang terdiri dari :
1 .Dua os coxae (tulang pangkal paha )
2. Os pubis (tulang kemaluan ) terdiri dari :foramen obtutarium,ramus superior ossis pubis,ramus inferior ossis pubis ,lineailliopectinea ,corpus pubis,tuber culum pubicum,arcus pubis ,simfibis pubis .
3. Os sacrum ( tulang kelangkang) terdiri dari :promontorium,foramen scralia anterior ,crista scralis,vertebra sacralis,ala sacralis,vertebra lumbalis
4. Os coccygeus (tulang tungging) terdiri dari  vertebra coccyges.

2.      Bagian Lunak
Bagian lunak panggul terdiri dari otot-otot dan ligamentum yang meliputi dinding panggul sbeelah dalam dan menutupi panggul sebelah bawah. Yang menutupi panggul dari bawah membentuk dasar panggul, disebut diagfragma pelvis.
a.         Diafragma pelvis, dari dalam keluar terdiri atas
 Pars muscularis yaitu musculus levator ani, letaknya agak ke belakang dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rectum. Musculus levator ani kiri dan kanan sebetulnya terdiri atas tiga bagian:
1.        Musculus pubo coccyges dari os pubis ke septum anococcygeum
2.        Musculus ilio coccyges dari arcus tendineus musculus levator ani ke os coccigeus dan septum anococcygeum.
3.        Musculus iscio coccygeus dari spina aschiadica ke pinggir sacrum dan os coccygeus.
 Pars membrancea, yaitu diafragma urogenital, antara musculus pubo coccygeus kiri kanan terdapat celah berbentuk segitiga, yang disebut hiatus urogenitalis yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenital. Sekat ini menutupi pintu bawah panggul disebelah depan, dan pada perempuan sekat ini ditembus oleh uretra dan vagina. Diafragma pelvis ini menahan genetalia interna pada tempatnya. Kalau otot-otot rusak aau lemah, misalnya karena persalinan yang sering dan berturut-turut, mungkin genetalia interna turun (prolaps)
b.      Perineum
Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul daerah ini terdiri dari dua bagian:
1.      Region analis disebelah belakang. Disini terdapat musculus spincter ani externus yang mengelilingi anus.
2.      Regio urogenital, disini terdapat:
a.    Musculus bulbo cavernosus yang mengelilingi vulva
b.    Musculus ischio cavernosus
c.    Musculus transverses perinea superfisialis

2.3.3        Passenger
Passanger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa factor yakni kepala janin, presentasi, leak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta harus melewati jalan lahir, maka dia dianggap sebagai bagian dari passenger yang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses persalinan normal (Sumarah, 2010).

1.      Kepala Janin
Kepala janin adalah bagian yang terpenting karena dalam persalinan perbandingan antara besarnya kepala dan luasnya panggul merupakan hal yang menentukan. Jika kepala dapat melalui jalan lahir, bagian-bagiannya dapat menyusul dengan mudah.
Kepala bayi terdiri dari:

a.      Bagian muka, terdiri dari
1.        Tulang hidung (os nasale)
2.        Tulang pipi  (os zygomatikum)
3.        Tulang rahang atas (os maxilare)
4.        Tulang rahang bawah (mandibulare)

b.      Bagian tengkorak
Bagian ini yang terpenting pada persalinan karena biasanya bagian tengkoraklah yang paling depan
Yang membentuk bagian tengkorak adalah
1.      Tulang dahi (os frontale) 2 buah
2.      Tulang ubun ubun (os parietale) 2 buah
3.      Tulang pelipis (os temporale) 2 buah
4.      Ulang belakang kepala (os occipitale)


c.       Sutura
Sutura adalah  sela-sela diantara tulang yang ditutupi oleh membrane. Kegunaannya
1.        Memungkinkan terjadinya maulage
2.        Dapat mengetahui posisi kepala janin
Macam-macam sutura:
1.        Sutura sagitalis: terletak  diantara kedua os parietal
2.        Sutura Coronalis : terleta antara os frontal dan os parietal
3.        Sutura lamboidea : terletak antara os occipital dan kedua os parietal
4.        Sutura frontalis : terletak os frontal kiri kanan

d.      Fontanel/ubun-ubun
Merupakan pertemuan bberapa sutura yang ditutupi oleh membrane fontanel terdiri dari dua macam:
1.      Fontanel mayor/ubun esar/ fontanel anterior merupakan pertemuan anatara sutura sagitalis, sutura frontalis, sutura coronalis. Berbentuk segi empat. Fontanel ini menutup pada usia bai 18 bulan.
2.      Fontanel minor/ubun-ubun kecil/fontanel superior erupakan pertemuan anatra sutura sagitalis dan sutura lamboidea. Berbentuk segitiga fontanel ini menutup pada usia bayi 6-8 minggu.

e.       Ukuran-ukuran kepala bayi
1.        Ukuran muka belakang
a.    Diameter suboccipitio bregmatika: dari foramen magnum ke ubun-ubun besar: 9,5 cm
b.    Diameter suboccipito frontalis : 11cm
c.    Diameter fronto-occipitalis (dari pangkal hidung ke titik terjauh pada belakang kepala): 12 cm
d.   Diameter mento-occipitalis (dari dagu ke titik yang terjauh pada belakang kepala): 13,5 cm
e.    Diameter Submento-bregmatika (dari bawah dagu ialah os hyoid ke ubun-ubun besar): 9,5 cm
2.      Ukuran melintang
a.    Diameter biparietalis (ukuran yang terbesar antara kedua ossa parietalia): 9 cm. Pada letak belakang kepala ukuran ini melalui ukuran muka belakang dari pintu atas panggul (conjugate vera)
b.    Diameter bitemporalis (jarak yang terbesar antara suura-coronaria kanan kiri): 8 cm. Pada letak defleksi ukuran ini melalui conjugate vera.
3.      Ukuran Lingkaran
a.         Circumferentia suboccipito bregmatica (lingkaran kecil kepala) 32 cm
b.        Circumferentia fronto occipitalis (lingkaran sedang kepala) 34 cm
c.         Circumferentia mento occipitalis (lingkaran kepala besar) 35 cm




2. Letak janin dalam uterus
Letak dalam uterus sangat penting dalam diagnose prsalinan. Beberapa letak seperti lintang dan letak dahi tidak dapat lahir spontan, jika tidak diperbaiki maka berbahaya bagi ibu maupun janin. Istilah letak anak dalam ilmu kebidanan mengandung 4 pengertian:
a.       Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian terendah janin, yang dijumpai ketika palpasi pada kehamilan atau pemeriksaan dalam pada persalinan.
Misalnya:
presentasi pada palpasi kehamilan : kepala, sungsang
Presentasi pada pemeriksaan dala : belakang kepala
b.      Posisi
Adalah letak salah satu bagian anak yang tertentu terhadap dinding perut atau jalan lahir. Misalnya: pada pemeriksaan dalam presentasi pada palpasi kehamilan: Punggung kiri
c.       Letak/situs
Ialah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu. Misalnya letak memanjang atau membujur yaitu sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu. Ini bisa letak kepala, atau letak sungsang. Letak lintang, yaitu janin tegak lurus pada sumbu ibu.
Misalnya: letak memanjang, letak melintang
d.      Habistus/sikap
Menujukkan letak bagian-bagian anak satu terhadap yang lain. Janin pada umumnya berada dalam sikap fleksi, dimana kepala, tulang punggung, dan kaki didalam keadaan fleksi. Lengan bersilang didada. Misalnya: fleksi

3.      Plasenta
Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selmaa kehidupan intrauterine. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta adalh alat yang sangat pnting bagi janin Karen merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya.

2.4 TAHAPAN PERSALINAN

Tahapan Proses Persalinan
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.
Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini. Proses persalinan terbagi ke dalam  empat tahap, yaitu :

kala I; Tahap Pembukaan
In partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:
Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong
bayike jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah  sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti
bayisiap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.

Kala II; Tahap Pengeluaran Bayi
Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara anus-vagina) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin. Sebagai gambaran : Video Melahirkan
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan
bayi

Kala III; Tahap Pengeluaran Plasenta
Dimulai setelahbayi lahir, dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Setelah itu dokter/bidan akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim.  Setelah itu barulah dokter/bidan membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan bila tindakan episiotomi dilakukan

Kala IV; Tahap Pengawasan
Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap  bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.


















BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Passage, Power, Passanger, Psikis, merupakan factor yang sangat mempengaruhi proses persalinan. Dimana dengan passage kita dapat mengetahui ukuran-ukuran panggul serta otot-otot dasar panggul, power kita dapat mengetahui his dan tenaga mengedan, passanger kita dapat mengetahui janin, plasenta, dan air ketuban, serta kita dapat mengetahui psikis seorang ibu dan penolong persalinan yang terampil.


3.2. Saran

Bagi para mahasiswa diharapkan mampu untuk menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persalinan, begitu pula para pembaca dapat memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persalinan.
Demikian makalah ini kami buat, sebagaimana pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini












DAFTAR PUSTAKA

Nurasiah, ai.dkk. 2012. Asuhan persalinan Normal. Bandung: PT. Refika Aditama

Varney,Helen,dkk.2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4.Jakarta :EGC

Prawirohardjo,sarwono. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga,Jakarta : Penerbit Yayasan Bina Pustaka-Sarwono Prawirohordjo.2005.cetakan VII


Komentar

Postingan Populer