KONSEP DASAR PERSALINAN
![]() |
Disusun Oleh :
Asdella fitri masitha
Gita Gianti
Lilis Novita Sari
Novia Rizma Syah putri
Seri Yunita Marlena
Siti Rukoyah
Yulistia Safitri
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TANJUNG KARANG
PRODI D IV KEBIDANAN TANJUNG KARANG
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah tentang “ ” ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar
penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga laporan
ini memberi manfaat bagi pembaca. Amin.
Bandar
Lampung, 16 september 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2.
Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Persalinan
2.2. Teori penyebab persalin
2.3
Faktor-faktor dalam persalinan
2.4
Tahapan persalinan
BAB
III PENUTUP
3.2.
Saran
3.1.
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan
adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yaitu bayi dan placenta melalui jalan
lahir (vagina).
Keberhasilan
proses persalinan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor ibu
(power,passage,pessager), faktor janin ( plasenta), dan faktor penolong
persalinan. Hal ini sangat penting ,mengingat beberapa kasus kematian ibu dan
bayi di sebabkan oleh tidak terdeteksiya secara dini adanya salah satu dari
faktor faktor tersebut. Menurut WHO bahwa kematian bisa di cegah jika bidan
terampil membantu ibu dalam proses
melahirkan. Bidan di katakana trampil apabila menguasai pengetahuan maupun
praktik kebidanan
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apakah pengertian persalinan ?
1.2.2
Teori apa sajakah penyebab persalinan ?
1.2.3
Apa factor –faktor dalam persalinan ?
1.2.4 Bagaimana tahapan persalinan?
1.3 Tujuan
1.3.1
Mengetahui apa yang dimaksud pengertian persalinan.
1.3.2
Mengetahui apasajakah penyebab persalinan.
1.3.3
Mengetahui factor-faktor dalam persalinan.
1.3.4
Mengetahui bagaimana tahapan persalinan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan
adalah Suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
(Sarwono, 1999: 180)
Suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan uteri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, 1998: 134)
Suatu proses alamiah dimana terjadi
dilatasi serviks, Lahirnya janin dan plasenta dari rahim ibu
( APN, 2002: -1)
Proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin.
(Prawirohardjo, 2001 : 180)
Proses membuka dan menipisnya
serviks dan janin ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin
dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. Jadi persalinan dan kelahiran
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
37-40 minggu. Lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Sarwono, 1999: 1000)
2.2. TEORI PENYEBAB PERSALINAN
Sebab
terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori –
teori yang kompleks. Faktor – faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur
uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi di sebut sebagai faktor –
faktor yang mengakibatkan persalinan mulai.

a. Teori penurunan
hormon
Penurunan kadar hormon estrogen dan
progesteron yang terjadi kira – kira 1 – 2 minggu sebelum
partus dimulai. Progesterone bekerja sebagai penenang bagi otot – otot
uterus dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila
kadar progesterone turun.
b. Teori plasenta
menjadi tua
Villi korialis mengalami perubahan –
perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesterone menurun yang menyebabkan
kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori
berkurangnya nutrisi pada janin
Jika nutrisi pada janin berkurang maka
hasil konsepsi akan segera di keluarkan.
d. Teori distensi rahim
Keadaan uterus yang terus menerus membesar
dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot – otot uterus. Hal ini mungkin
merupakan faktor yang dapat menggangu sirkulasi uteroplasenter sehingga
plasenta menjadi degenerasi.
e. Teori iritasi
mekanik
Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus
frankenhauser yang terletak di belakang serviks. Bila ganglion ini
tertekan, kontraksi uterus akan timbul.
f. Induksi partus
(induction of labour)
Partus
dapat di timbulkan dengan jalan :
1)
Gagang laminaria : beberapa laminaria di masukkan dalam kanalis servikalis
dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser.
2)
Amniotomi : pemecahan ketuban.
3)
Oksitosin drips : pemberian oksitosin menurut tetesan infuse.
2.3 FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSALINAN
2.3.1 Power
Power adalah
kekuatan atau tenaga yang mendorong janin keluar.
Kekuatan
tersebut meliputi :
A.
. His
( kontraksi uterus )
Adalah
kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekeraja dengan baik dan
sempurna. Sifat his yang baik dalah kontraksi simetris ,fundus dominan
,terkoordinasi,dan relaksasi.Walaupun his itu kontraksi yang fisiologis akan
tetapi bertentangan dengan kontraksi fisologis lainnya ,bersifat nyeri.Tiap his
di mulai sebagai gelombang dari salah satu sudut di mana tuba masuk ke dalam
dinding uterus .Di tempat tersebut ada suatu pace maker darai mana gelombang
tersebut berasal.
Kontraksi ini bersifat involunter
karean berada di bawah pengaruh saraf intrinsik.Iini berarti wanita tidak
memiliki kendali fisiologis terhadap frekuensi dan durasi kontraksi .Kontraksi
uterus juga bersifat intermiten sehingga ada periode relaksai uterus di anatraa
kontraksi ,fungsi penting relaksasi
,yaitu :mengistirahatkan otot uterus , memberi kesempatan istirahat bagi ibu
,mempertahankan kesejahteraa bayi karena uterus menyebabkan kontriksi pembuluh
darah plasenta.
1.
Pembagian his dan sifatnya :
a. His pendahuluan
: his tidak kuat ,datangnya tidak teratur ,menyebabkan keluarnya lendir darah
atau bloody show
b. His pembukaan
(kala 1):menyebabkan pembukaan serviks ,semakin kuat ,teratur dan sakit
c. His pengeluaran
(kala 2): untuk mengeluarkan janin ,sangat kuat, teratur, simetris
,terkoordinasi .
d. His pelepasan plasenta
(kala 3):kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirka plasenta
e. His pengiring (kala 4):kontraksi lemah ,masih
sedikit nyeri ,terjadi pengecilan dalam beberapa jam atau hari
2.
Hal hal yang harus di perhatikan pada his saat melekukan obeservasi :
a. Frekunsi his
:jumlah his dalam waktu tertentu ,biasanya per menit per 10 menit
b. Intensitas his
:kekuatan his (adekuat atau lemah)
c. Durasi (lama
his ):lamanya setiap his berlangsung dan di tentukan dalam detik ,misalnya 50
detik
d. Interval his : jarak
antara his yang satu dengan his berikutnya ,his datan tiapa 2-3 menit .
(asrinah ,2010:10)
3.
Identifikasi his / kontraksi
Jika persalinan slah di
diagnosis,mungkin kan di lakukan intervensi yang tidak tepat untuk mempercepat
persalinan .Sebaliknya ,jika persalinan tidak di diagnosis ,janin berada dalam
bahaya akibat penyulit tidak terduga .Walaupun diagnosisi banding antara persalinan
palsu dan persalinan sejati kadang sulit di tentukan ,diagnosis biasanya di
buat berdasrakan kontraksi yang terjadi.
Perbedaan kontraksi pada persalinan sejati dan
kontraski persalinan palsu
kontraksi pada persalinan sejati
|
kontraski persalinan palsu
|
Kontraksi terjadi dengan interval
|
Kontraksi terjadi dengan interval
tidak teratur
|
Interval secra bertahap memendek
|
Interval tetap lama
|
Nyeri di pinggung dan abdomen
|
Nyeri perut di bawah
|
Servik membuka
|
Servik belum membuka
|
Nyeri tidak hilang dengan sedasi
|
Nyeri mereda dengan sedasi
|
Tabel 2.1
4.
Perubahan perubahan akibat his
a. Pada uterus :uterus terba keras /
padat karena kontraksi.Sejak kehamilan lanjut dengan jelas terdiri dari 2
segmen ,yaitu segmen atas dan segmen bawah .Segmen atas di bentuk oleh korpus
uteri dan segmen bawah yang terjadi di isthmus uteri.Pada saat kontraksi segmen
atas memegang peranan aktif dan didndingya menjadi tebal ,dan mendorong anak
untuk keluar .Sedangkan segmen bawah memegang peranan pasif yaitu mengadakan
relaksasi dan dilatasi sehingga menjadi saluran tipius dan teregang karena akan
di lalui oleh bayi .Karena segmen atas dan bawah menjadi jelas.Batas ini di
sebut dengan lingkaran retraksi fisiologis .Jika segmen sangat di regang maka
lingkaran retraksi patologis atau lingkaran bandl (FK UNPAD,1983:229).
b. Pada servik:his membut serviks menjadi
menipois dan memendek yang di sebut effacement
c. Pada janin:perukaran oksigen pada sirklulasi
uteroplasenter kurang,sehingga timbul hipoksia lama maka terjadi gawat janin.
d. Pada ibu :meneyebabkan rasa sakit
.Bersamaan dengan setiap kontraksi,kandung kemih ,rectum ,tulang belakang ,dan
tulang pubis menerima tekanan kuat dari rahim.Berat dari kepala bayi ketika
bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan.
Umumnya
,rasa sakit kontraksi mulai dari bagian bawah punggung ,kemudian menyebar ke
bagian bawah perut ,mungkin juga menyebar ke kaki.Rasa sakit mulai seperti
sedikit tertusuk ,lalu mencapai puncak,kemudian menghilang bseluruhnya
.Sebagian besra ibu merasakannya seperti kram haid yang parah.Ada juga yang
merasakan nnya sepertigangguan saluran pencernaan atau mulas diare.Secara medis
,sakit kintraksi di ktegorikan bersifat tumpul yang di sebut visceral dull
anching .
Sakit
kontraksi dalam persalinan merupakan nyeri primer .Daerah yang mengalami nyeri
primer ,antara lain pinggang ,punggung,perut,dan pangkal paha.Sebagian efek
kontraksi ,timbul juga nyeri sekunder,seperti mual,pusing,sakit
kepala,mintha,tubuh gemetar,panas ,dingin ,kram,pegal pegal dan nyeri otot.
Selain sakit
akibat kontraksi ,asakit lain terjadi saat kepala bayi mulai muncul di vagina
.Jaringan antara vagina dengan anus (perineum) teregang samgat kencang akibat
perobekan jaringan .Sebagian besra ibu merasakn seolah olah bagian bawahnya
setelah sembelitsatu bulan .Secara medis,sakit tenggorokan bersifat tajam dan
panas yang di sebut juga tergantung pada
ambang nyeri dari penderita yang di tentukan oleh keadaan jiwanya
B.
Tenaga mengedan
Setelah
pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah atau di pecahkan ,serta sebagian
presentasi sudah berada di dasar panggul ,sifat kontraksi berubah ,yakni
bersifat mendorong keluar di bantu dengan keinginan ibu untuk mengedan atau
usaha volunter.Keinginan mengedan ini di sebabkan karena :
1.
Kontraksi otot otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra
abdominal dan tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan menambah kekuatan
untuk mendorong keluar
2.
Tenaga ini serupa dengan tenaga mengedan sewaktu waktu buang air besar (BAB)
,tapi jauh lebih kuat .
3.
Saat kepala bayi sampai kedasar panggul ,timbul reflex yang mengakibatkan ibu
menutup glotisnya ,mengkintraksikan otot otot perut dan menekan diafragma nya
ke bawah
4.
Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil bila pembukaan sudah lengkap dan
paling efektif sewaktu ada his
5.
Tanpa tenaga menegedan bayi tidak akan lahir
2.3.2
Passage
Passage atau
jalan lahir di bagi menjadi 2 .
a.
Bagian keras :tulang panggul
b.
Bagia lunak : otot otot dan ligament ligament
1.
Bagian keras
a.
Tulang panggul
Tulang panggul terdiri dari empat buah tulang terdiri
dari :
1 .Dua os coxae (tulang pangkal paha
)
2. Os pubis (tulang kemaluan )
terdiri dari :foramen obtutarium,ramus superior ossis pubis,ramus inferior
ossis pubis ,lineailliopectinea ,corpus pubis,tuber culum pubicum,arcus pubis
,simfibis pubis .
3. Os sacrum ( tulang kelangkang)
terdiri dari :promontorium,foramen scralia anterior ,crista scralis,vertebra
sacralis,ala sacralis,vertebra lumbalis
4. Os coccygeus (tulang tungging)
terdiri dari vertebra coccyges.
2.
Bagian Lunak
Bagian lunak panggul terdiri dari otot-otot dan ligamentum yang meliputi
dinding panggul sbeelah dalam dan menutupi panggul sebelah bawah. Yang menutupi
panggul dari bawah membentuk dasar panggul, disebut diagfragma pelvis.
a.
Diafragma pelvis, dari dalam keluar terdiri atas
Pars
muscularis yaitu musculus levator ani, letaknya agak ke belakang dan merupakan
suatu sekat yang ditembus oleh rectum. Musculus levator ani kiri dan kanan
sebetulnya terdiri atas tiga bagian:
1.
Musculus pubo coccyges dari os pubis ke septum anococcygeum
2.
Musculus ilio coccyges dari arcus tendineus musculus levator ani ke os
coccigeus dan septum anococcygeum.
3.
Musculus iscio coccygeus dari spina aschiadica ke pinggir sacrum dan os
coccygeus.
Pars membrancea, yaitu diafragma
urogenital, antara musculus pubo coccygeus kiri kanan terdapat celah berbentuk
segitiga, yang disebut hiatus urogenitalis yang tertutup oleh sekat yang
disebut diafragma urogenital. Sekat ini menutupi pintu bawah panggul disebelah
depan, dan pada perempuan sekat ini ditembus oleh uretra dan vagina. Diafragma
pelvis ini menahan genetalia interna pada tempatnya. Kalau otot-otot rusak aau
lemah, misalnya karena persalinan yang sering dan berturut-turut, mungkin
genetalia interna turun (prolaps)
b.
Perineum
Merupakan bagian permukaan dari
pintu bawah panggul daerah ini terdiri dari dua bagian:
1.
Region analis disebelah belakang. Disini terdapat musculus spincter ani
externus yang mengelilingi anus.
2.
Regio urogenital, disini terdapat:
a. Musculus bulbo
cavernosus yang mengelilingi vulva
b. Musculus ischio
cavernosus
c. Musculus
transverses perinea superfisialis
2.3.3
Passenger
Passanger
atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa
factor yakni kepala janin, presentasi, leak, sikap, dan posisi janin. Karena
plasenta harus melewati jalan lahir, maka dia dianggap sebagai bagian dari
passenger yang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses
persalinan normal (Sumarah, 2010).
1.
Kepala Janin
Kepala janin
adalah bagian yang terpenting karena dalam persalinan perbandingan antara
besarnya kepala dan luasnya panggul merupakan hal yang menentukan. Jika kepala
dapat melalui jalan lahir, bagian-bagiannya dapat menyusul dengan mudah.
Kepala bayi terdiri dari:
a.
Bagian muka, terdiri dari
1.
Tulang hidung (os nasale)
2.
Tulang pipi (os zygomatikum)
3.
Tulang rahang atas (os maxilare)
4.
Tulang rahang bawah (mandibulare)
b.
Bagian tengkorak
Bagian ini yang terpenting pada
persalinan karena biasanya bagian tengkoraklah yang paling depan
Yang membentuk bagian tengkorak
adalah
1.
Tulang dahi (os frontale) 2 buah
2.
Tulang ubun ubun (os parietale) 2 buah
3.
Tulang pelipis (os temporale) 2 buah
4.
Ulang belakang kepala (os occipitale)
c.
Sutura
Sutura adalah sela-sela diantara tulang yang ditutupi oleh
membrane. Kegunaannya
1.
Memungkinkan terjadinya maulage
2.
Dapat mengetahui posisi kepala janin
Macam-macam sutura:
1.
Sutura sagitalis: terletak diantara
kedua os parietal
2.
Sutura Coronalis : terleta antara os frontal dan os parietal
3.
Sutura lamboidea : terletak antara os occipital dan kedua os parietal
4.
Sutura frontalis : terletak os frontal kiri kanan
d.
Fontanel/ubun-ubun
Merupakan pertemuan bberapa sutura
yang ditutupi oleh membrane fontanel terdiri dari dua macam:
1.
Fontanel mayor/ubun esar/ fontanel anterior merupakan pertemuan anatara sutura
sagitalis, sutura frontalis, sutura coronalis. Berbentuk segi empat. Fontanel
ini menutup pada usia bai 18 bulan.
2.
Fontanel minor/ubun-ubun kecil/fontanel superior erupakan pertemuan anatra
sutura sagitalis dan sutura lamboidea. Berbentuk segitiga fontanel ini menutup
pada usia bayi 6-8 minggu.
e.
Ukuran-ukuran kepala bayi
1.
Ukuran muka belakang
a. Diameter
suboccipitio bregmatika: dari foramen magnum ke ubun-ubun besar: 9,5 cm
b. Diameter
suboccipito frontalis : 11cm
c. Diameter
fronto-occipitalis (dari pangkal hidung ke titik terjauh pada belakang kepala):
12 cm
d. Diameter
mento-occipitalis (dari dagu ke titik yang terjauh pada belakang kepala): 13,5
cm
e. Diameter
Submento-bregmatika (dari bawah dagu ialah os hyoid ke ubun-ubun besar): 9,5 cm
2.
Ukuran melintang
a. Diameter
biparietalis (ukuran yang terbesar antara kedua ossa parietalia): 9 cm. Pada
letak belakang kepala ukuran ini melalui ukuran muka belakang dari pintu atas
panggul (conjugate vera)
b. Diameter
bitemporalis (jarak yang terbesar antara suura-coronaria kanan kiri): 8 cm.
Pada letak defleksi ukuran ini melalui conjugate vera.
3.
Ukuran Lingkaran
a.
Circumferentia suboccipito bregmatica (lingkaran kecil kepala) 32 cm
b.
Circumferentia fronto occipitalis (lingkaran sedang kepala) 34 cm
c.
Circumferentia mento occipitalis (lingkaran kepala besar) 35 cm
2. Letak janin dalam uterus
Letak dalam
uterus sangat penting dalam diagnose prsalinan. Beberapa letak seperti lintang
dan letak dahi tidak dapat lahir spontan, jika tidak diperbaiki maka berbahaya
bagi ibu maupun janin. Istilah letak anak dalam ilmu kebidanan mengandung 4
pengertian:
a.
Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan apa yang menjadi
bagian terendah janin, yang dijumpai ketika palpasi pada kehamilan atau
pemeriksaan dalam pada persalinan.
Misalnya:
presentasi pada palpasi kehamilan : kepala, sungsang
Presentasi pada pemeriksaan dala : belakang kepala
b.
Posisi
Adalah letak salah satu bagian anak yang tertentu
terhadap dinding perut atau jalan lahir. Misalnya: pada pemeriksaan dalam
presentasi pada palpasi kehamilan: Punggung kiri
c.
Letak/situs
Ialah letak sumbu panjang anak
terhadap sumbu panjang ibu. Misalnya letak memanjang atau membujur yaitu sumbu
janin sejajar dengan sumbu ibu. Ini bisa letak kepala, atau letak sungsang.
Letak lintang, yaitu janin tegak lurus pada sumbu ibu.
Misalnya: letak memanjang, letak melintang
d.
Habistus/sikap
Menujukkan letak bagian-bagian anak
satu terhadap yang lain. Janin pada umumnya berada dalam sikap fleksi, dimana
kepala, tulang punggung, dan kaki didalam keadaan fleksi. Lengan bersilang
didada. Misalnya: fleksi
3.
Plasenta
Plasenta
merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada
ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan
fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selmaa
kehidupan intrauterine. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas keutuhan
dan efisiensi plasenta.
Plasenta
adalh alat yang sangat pnting bagi janin Karen merupakan alat pertukaran zat
antara ibu dan anak atau sebaliknya.
2.4
TAHAPAN PERSALINAN
Tahapan
Proses Persalinan

Persalinan merupakan
hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang
menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan.
Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan
bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain
persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana
terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu
banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.
Ada baiknya
para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga
para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses
persalinan ini. Proses persalinan terbagi ke dalam empat tahap, yaitu :
kala I; Tahap Pembukaan
In partu
(partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai
membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler
sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka.
Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:
Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorongbayike jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berartibayisiap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.
Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorongbayike jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berartibayisiap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.
Kala II; Tahap Pengeluaran Bayi
Pada kala
pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama,
kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan
tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva
(bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara anus-vagina) meregang.
Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan
janin. Sebagai gambaran : Video Melahirkan
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekananbayi
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekananbayi
Kala III; Tahap Pengeluaran Plasenta
Dimulai
setelahbayi lahir, dan
plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung
antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah
kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas.
Setelah itu dokter/bidan akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari
dinding rahim. Setelah itu barulah dokter/bidan membersihkan segalanya
termasuk memberikan jahitan bila tindakan episiotomi dilakukan
Kala IV; Tahap Pengawasan
Tahap ini
digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap bahaya perdarahan.
Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih
mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh
darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan setelah
beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia
yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Passage, Power, Passanger, Psikis,
merupakan factor yang sangat mempengaruhi proses persalinan. Dimana dengan
passage kita dapat mengetahui ukuran-ukuran panggul serta otot-otot dasar
panggul, power kita dapat mengetahui his dan tenaga mengedan, passanger kita
dapat mengetahui janin, plasenta, dan air ketuban, serta kita dapat mengetahui
psikis seorang ibu dan penolong persalinan yang terampil.
3.2.
Saran
Bagi para mahasiswa diharapkan mampu untuk menjelaskan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persalinan, begitu pula para pembaca
dapat memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persalinan.
Demikian
makalah ini kami buat, sebagaimana pepatah mengatakan “tiada gading yang tak
retak”. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Nurasiah, ai.dkk. 2012. Asuhan
persalinan Normal. Bandung: PT. Refika Aditama
Varney,Helen,dkk.2003. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Edisi 4.Jakarta :EGC
Prawirohardjo,sarwono.
Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga,Jakarta : Penerbit Yayasan Bina Pustaka-Sarwono Prawirohordjo.2005.cetakan
VII
Komentar
Posting Komentar