MAKALAH BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF
MAKALAH
BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF
![]() |
MEL
DISUSUN
OLEH:
ELTHA
DHENATA OKTARI
POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI
DIV KEBIDANAN TANJUNG KARANG

KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun
panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Komputer Elektronika.
Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bandar
Lampung, April 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan
A.
Latar
belakang ....................................................................................... 1
B.
Rumusan
masalah................................................................................... 3
C.
Tujuan ................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Berpikir Kritis................................................................ ....... 4
B. Kepentingan
Berfikir Kritis............................................................. ....... 6
C. Keterampilan
Inti Berfikir Kritis..................................................... ....... 7
D. Manfaat
Berpikir Kritis ................................................................. ....... 8
E. Contoh
Berfikir Kritis...................................................................... ..... 13
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan...................................................................................... ..... 15
B.
Saran................................................................................................ ..... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap manusia akan berpikir,
begitulah alaminya seorang manusia tercipta. Seorang filsuf pernah berkata,
”Aku hidup karena berpikir”. P roses berpikir merupakan suatu hal yang
natural, lumrah, dan berada dalam lingkaran fitrah manusia yang hidup. Bahkan,
seorang yang mengalami gangguan jiwa pun merupakan seorang pemikir yang
mempunyai dunia lain dalam hidupnya. Saat kita berpikir, seringkali apa yang
kita pikirkan menjadi bias, tidak mempunyai arah yang jelas, parsial, dan tidak
jarang emosional atau terkesan egosentris. Seharusnya manusia bisa kembali
merenung, bahwa kualitas hidup seseorang sesungguhnya ditentukan dengan
bagaimana cara dia berpikir, sehingga dari pemikiran yang berkualitas itu dia
akan mampu menciptakan penemuan atau pun inovasi baru dalam hidupnya.
Bukankah seorang pahlawan lahir dari cara berpikirnya yang selalu besar.
Ilmuwan-ilmuwan ternama dunia pun mengubah wajah dunia yang primitif menjadi
dunia yang luar biasa ini dengan perubahan pemikiran. Menurut Paul &
Elder (2005), berpikir kritis merupakan cara bagi seseorang untuk meningkatkan
kualitas dari hasil pemikiran menggunakan teknik sistemasi cara berpikir dan
menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide yang digagas. Seseorang yang
berpikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan- permasalahan yang
penting dengan baik. Dia akan berpikir secara jelas dan tepat. Selain itu,
dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membuat model penyelesaian
masalah secara efektif. Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam
proses berpikir kritis ini adalah kejelasan (
clarity) , tingkat akurasi
(accuracy), tingkat kepresisian ( precision ) relevansi (relevance) , logika
berpikir yang digunakan (logic), keluasan sudut pandang ( breadth ), kedalaman
berpikir ( depth) , kejujuran (honesty).
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian berpikir kritis?
2.
Apa
kepentingan dalam berfikir kritis?
3.
Apa
keterampilan inti berfikir kritis?
4.
Apa
manfaat berpikir kritis?
5.
Apa
contoh berfikir kritis?
C.
Tujuan
1. Mengetahui pengertian berpikir
kritis
2. Mengetahui kepentingan dalam
berfikir kritis
3. Mengetahui keterampilan inti
berfikir kritis
4.
Mengetahui
manfaat berpikir kritis
5. Mengetahui contoh dalam berfikir
krirtis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah kemampuan
untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi. Berpikir kritis merupakan
kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat pribadi dan
pendapat orang lain. Selanjutnya berpikir kritis adalah kegiatan menganalisis
ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam,
memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih
sempurna (Cece Wijaya, 1996: 72).
Berpikir
secara kritis telah dianalisis oleh para ahli teori, diantaranya seperti yang
dikemukakan oleh Iskandar pada tahun 2009 yaitu bahwa
kemampuan berpikir adalah kegiatan penalaran yang dilakukan secara refleks atau
tiba-tiba, kritis, kreatif, dan berorientasi pada proses pemikiran yang akan
menghasilkan pembentukan suatu konsep, dan sebuah analisis. Proses tersebut
dihasilkan dari pola pikir berdasarkan pengamatan, pengalaman, refleksi,
tindakan, serta komunikasi. Berpikir akan menuntun Anda menemukan suatu tujuan,
serta menemukan pemahaman sesuai yang Anda inginkan.
Berpikir kritis didefinisikan
sebagai aktivitas disiplin mental untuk berfikir reflektif dan masuk akal untuk
mengevaluasi argumen atau proposisi untuk mengambil keputusan apa yang harus dipercaya atau dilakukan(Huitt, Ennis
dalam Çimer, 2013). Tidak seperti intelegensi lainnya, berpikir kritis
dapat diperbaiki dan dikembangkan, serta tidak tergantung pada umur
(Walsh&Paul, Lipman et al. dalam Çimeret al., 2013). Berpikir kritis juga
merupakan suatu kemampuan kognitif dan strategi yang meningkatkan kemungkinan
hasil yang diharapkan, berpikir yang bertujuan, beralasan, dan berorientasi
pada sasaran. Pemikiran ini mencakup pemecahan masalah, memformulasikan
kesimpulan, menghitung kemungkinan, dan membuat keputusan (Halpern dalam
Frijtersat.al, 2008). Para psikolog mengkonseptualisasikan berpikir kritis
sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi dan memfokuskan pada proses
pembelajaran dan instruksi yang sesuai. Pedagogi kritis menekankan pada
kewarganegaraan yang kritis dan demokratis serta pentingnya pengembangan
nilai. Berpikir kritis tersusun atas kecenderungan perilaku (seperti rasa ingin
tahu dan pemikiran terbuka) dan keterampilan kognitif (seperti analisis,
inferensi, dan evaluasi Kecenderungan perilaku untuk berpikir kritis nampak
tidak berubah, paling tidak selama jangka pendek tertentu (Akan tetapi peningkatan kemampuan berpikirkritis
secara signifikandapat terjadi setidaknya selama sembilan minggu Manfaat
akademik dan personal aktivitas berpikir kritis sangat jelas, siswa cenderung
mendapatkan hasil yang lebih baik, memiliki penalaran personal yang lebih
baik, dan diperkerjakan dengan baik Berpikir kritis merupakan salah satu
keterampilan berpikir tingkat tinggi ( HigherOrder thinking Skills/ HOTS)
di samping berpikir kreatif (creative thinking ), pemecahan masalah (
creative thinking ), pemecahan masalah ( problem solving ),
dan berpikir reflektif (reflective thinking ). HOTS diasosiasikan dengan
tiga level teratas taksonomi Bloom. Namun perlu ditekankan bahwa taksonomi
Bloom hanyalah pengklasifikasian untuk mengkategorikan tujuan pembelajaran,
sedangkan HOTS seperti halnya berpikir kritis merupakan skala proses yang lebih
luas yang pada hakikatnya merefleksikan perilaku manusia (Çimer et al., 2013
Definisi berfikir kritis menurut
para ahli
- Definisi berpikir kritis menurut Ennis (1962) : Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.
- Definisi berpikir kritis menurut Beyer (1985) : Berpikir kritis adalah kemampuan (1) menentukan kredibilitas suatu sumber, (2) membedakan antara yang relevan dari yang tidak relevan, (3) membedakan fakta dari penilaian, (4) mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan, (5) mengidentifikasi bias yang ada, (6) mengidentifikasi sudut pandang, dan (7) mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan.
- Definisi berpikir kritis menurut Mustaji (2012): Berpikir kristis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Berikut adalah contoh-contoh kemampuan berpikir kritis, misalnya (1) membanding dan membedakan, (2) membuat kategori, (2) meneliti bagian-bagian kecil dan keseluruhan, (3) menerangkan sebab, (4) membuat sekuen / urutan, (5) menentukan sumber yang dipercayai, dan (6) membuat ramalan.
- Definisi berpikir kritis menurut Walker (2006) :Berpikir kritis adalah suatu proses intelektual dalam pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan atau mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, di mana hasil proses ini diguanakan sebagai dasar saat mengambil tindakan.
- Definisi berpikir kritis menurut Hassoubah (2007):Berpikir kritis adalah kemampuan memberi alasan secara terorganisasi dan mengevaluasi kualitas suatu alasan secara sistematis.
- Definisi berpikir kritis menurut Chance (1986) :Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah.
- Definisi berpikir kritis menurut Mertes (1991) :Berpikir kritis adalah sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan.
- Definisi berpikir kritis menurut Paul (1993) :Berpikir kritis adalah mode berpikir – mengenai hal, substansi atau masalah apa saja – di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya.
- Definisi berpikir kritis menurut Halpern (1985) :Berpikir kritis adalah pemberdayaan kognitif dalam mencapai tujuan.
- Definisi berpikir kritis menurut Angelo (1995):Berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenali permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan serta mengevaluasi.
B. Kepentingan Berfikir Kritis
Berpikir
kritis merupakan hal penting yang harus lakukan diantaranya karena:
1. Berpikir kritis memungkinkan siswa
memanfaatkan potensi seseorang dalam melihat masalah, memecahkan masalah,
menciptakan, dan menyadari diri.
2. Berpikir kritis merupakan
keterampilan universal. Kemampuan berpikir jernih dan rasional diperlukan pada
pekerjaan apapun, ketika mempelajari bidang ilmu apapun, untuk memecahkan
masalah apapun, jadi merupakan aset berharga bagi karir seorang.
3. Berpikir kritis sangat penting di
era informasi dan teknologi. Seorang harus merespons perubahan dengan cepat dan
efektif, sehingga memerlukan keterampilan intelektual yang fleksibel, kemampuan
menganalisis informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk
memecahkan masalah.
4. Berpikir kritis meningkatkan
keterampilan verbal dan analitik. Berpikir jernih dan sistematis dapat
meningkatkan cara mengekspresikan gagasan, berguna dalam mempelajari cara
menganalisis struktur teks dengan logis, meningkatkan kemampuan untuk
memahami.
5. Berpikir kritis meningkatkan
kreativitas. Untuk menghasilkan solusi kreatif terhadap suatu masalah tidak
hanya perlu gagasan baru, tetapi gagasan baru itu harus berguna dan relevan
dengan tugas yang harus diselesaikan. Berpikir kritis berguna untuk
mengevaluasi ide baru, memilih yang terbaik, dan memodifikasi bisa perlu.
6. Berpikir kritis penting untuk
refleksi diri. Untuk memberi struktur kehidupan sehingga hidup menjadi lebih
berarti (meaningful life), maka diperlukan kemampuan untuk mencari kebenaran
dan merefleksikan nilai dan keputusan diri sendiri. Berpikir kritis merupakan meta-thinking
skill, ketrampilan untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap
nilai dan keputusan yang diambil, kemudian dalam konteks membuat hidup lebih
berarti yaitu melakukan upaya sadar untuk menginternalisasi hasil refleksi itu
ke dalam kehidupan sehari-hari.
C. Keterampilan Inti Berfikir Kritis
·
Interpretasi
kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
·
Analisis
memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis
argumen
·
Evaluasi
menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
·
Inferensi
mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya,
differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil
keputusan
·
Penjelasan
menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran
prosedur, mengemukakan argumen
·
Regulasi
diri
meneliti diri, mengoreksi diri
·
Memahami
hubungan-hubungan logis antar gagasan
·
Mengidentifikasi,
mengkontruksi, dan mengevaluasi argumen
·
Mendeteksi
inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian alasan
·
Memecahkan
masalah secara sistematis.
·
Mengidentifikasi
relevansi dan kepentingan gagasan
·
Merefleksikan
kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri sendiri
D. Manfaat Berpikir Kritis
1.
Memiliki
banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
Membiasakan
diri berpikir kritis akan melatih Anda memiliki kemampuan untuk berpikir jernih
dan rasional. Dimana Anda juga akan dapat berpikir secara mandiri dan
reflektif. Berpikir dan bertindak reflektif adalah tindakan dan pikiran yang
tidak Anda rencanakan, terjadi secara spontan dan begitu saja, secara refleks
otak Anda akan memikirkan suatu hal serta melakukan hal-hal lain tanpa perlu
Anda memikirkan atau menyuruh otak Anda untuk memikirkan secara ulang. Terbiasa
berpikir kritis juga akan membuat Anda memiliki banyak alternatif jawaban serta
ide-ide kreatif. Jika Anda mempunyai suatu masalah, Anda tidak hanya terpaku
pada satu jalan keluar atau penyelesaian, Anda akan memiliki banyak opsi atau
pilihan penyelesaian masalah tersebut. Berpikir kritis akan membuat Anda
memiliki banyak ide-ide kreatif dan inovatif serta out of the box.
2.
Mudah
memahami sudut pandang orang lain
Berpikir
kritis membuat pikiran dan otak Anda lebih fleksibel. Anda tidak akan terlalu
kaku dalam berpikir atas pendapat atau ide-ide dari orang lain. Anda lebih
mudah untuk menerima pendapat orang lain dan persepsi yang berbeda dari
persepsi Anda sendiri. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan, namun jika
Anda telah terbiasa untuk berpikir kritis, maka dengan sendirinya, secara
spontanitas, hal ini akan mudah untuk Anda lakukan. Keuntungan lain dari
memiliki pikiran yang lebih fleksibel dari berpikir kritis adalah Anda lebih
mudah memahami sudut pandang orang lain. Tidak terlalu terpaku pada pendapat
Anda sendiri, dan lebih terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat orang
lain.
3.
Menjadi
rekan kerja yang baik
Lebih
banyak manfaat-manfaat lain yang bisa Anda peroleh karena berpikir kritis. Dan
manfaat-manfaat itu pada umumnya saling berkaitan. Misalnya saja Anda lebih
mudah, terbuka, menerima, serta tidak kaku dalam menerima pendapat orang lain,
Anda tentu kaan lebih dihormati oleh rekan kerja Anda. Karena Anda mau menerima
pendapat orang lain dengan pikiran terbuka. Maka rekan kerja Anda pasti akan
menganggap Anda sebagai rekan kerja yang baik. Di dalam lingkungan kerja, hal
lain yang penting selain pekerjaan dan hubungan dengan atasan adalah lingkungan
kerja. Lingkungan kerja ini tentu saja dipengaruhi oleh rekan-rekan kerja Anda.
Jika hubungan Anda baik dengan rekan kerja, situasi lingkungan kerja juga akan
lebih baik dan lebih kondusif serta produktif dalam bekerja.
4.
Lebih
Mandiri
Berpikir
kritis membuat Anda mampu berpikir lebih mandiri, artinya tidak harus selalu
mengandalkan orang lain. Saat dihadapkan pada situasi yang rumit dan sulit
serta harus segera mengambil keputusan, Anda tidak perlu menunggu seseorang
yang Anda anggap mampu menyelesaikan masalah, karena Anda sendiri juga mampu
menyelesaikan masalah tersebut. Dengan memiliki pikiran yang kritis, Anda dapat
memunculkan ide-ide, gagasan, serta saran-saran penyelesaian masalah yang baik.
Dengan berpikir kritis, akan melatih otak Anda untuk berpikir lebih kritis,
tajam, kreatif, serta inovatif.
5.
Sering
menemukan peluang baru
Dengan
berpikir kritis, lebih memungkinkan Anda untuk menemukan peluang-peluang baru
dalam segala hal, bisa dalam pekerjaan maupun bisnis atau usaha Anda. Berpikir
kritis membuat pikiran Anda lebih tajam dalam menganalisa suatu masalah atau
keadaan. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kewaspadaan Anda itu sendiri.
Untuk menemukan peluang, dibutuhkan pikiran yang tajam serta mampu menganalisa
peluang yang ada pada suatu keadaan. Berpikir kritis akan menguntungkan Anda,
karena Anda akan lebih cepat dalam menemukan peluang tersebut jika dibandingkan
dengan orang yang tidak terbiasa berpikir kritis.
6.
Meminimalkan salah persepsi
Salah persepsi akan sering terjadi
bila Anda tidak terbiasa berpikir kritis. Saat Anda menerima sebuah pernyataan
dari orang lain dan orang lain tersebut juga percaya akan pernyataan tersebut
maka jika Anda memiliki pemikiran yang kritis Anda akan mencari kebenaran akan
persepsi tersebut. Anda tidak akan mudah salah dalam sebuah persepsi yang belum
tentu benar hanya dengan orang lain mengatakan hal tersebut adalah benar. Saat
Anda tahu sebuah persepsi dari orang lain tersebut salah Anda akan membantu
bukan hanya diri Anda tapi juga orang tersebut. Dengan semakin Anda berpikir
kritis hal ini akan meminimalkan salah persepsi.
7.
Tidak mudah ditipu
Berpikir kritis membuat Anda dapat
berpikir lebih rasional serta beralasan. Anda mengambil keputusan berdasarkan
fakta, atau Anda akan menganalisa suatu anggapan terlebih dahulu kemudian Anda
kaitkan dengan sebuah fakta. Anda tidak mudah percaya dengan perkataan orang
lain. Sehingga hal tersebut akan memudahkan Anda untuk tidak tertipu atau
ditipu oleh orang lain. Anda akan memproses suatu informasi apakah relevan atau
sesuatu yang mustahil sehingga Anda dapat simpulkan sebagai sesuatu yang
tidak benar atau mengandung unsur kebohongan. Berpikir kritis menuntun Anda
lebih selektif dalam mengolah informasi, sehingga Anda tidak akan mudah tertipu
karena setiap mendapat suatu informasi, Anda tidak akan langsung mempercayainya
begitu saja, namun Anda akan menganalisisnya kembali secara rasional.
E. Contoh Berfikir Kritis
Sebenarnya
kita dapat melakukan banyak hal yang membutuhkan berpikir kritis, seperti pada
saat ujian. Disitu kita diwajibkan berpikir kritis untuk menjawab soal-soal
dalam ujian tersebut. Dalam menjawab soal-soal tersebut kita sudah menunjukkan
bagaimana cara kita berpikir kritis karena untuk menjawab soal-soal tersebut,
sebelumnya kita pasti membaca soal tersebut, lalu kita memahami soal tersebut
dan kita berpikir apa jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Dengan cara itu kita sudah belajar bagaimana cara berpikir kritis.
Sebenarnya kita dapat melakukan banyak hal yang membutuhkan
berpikir kritis, seperti pada saat ujian. Disitu kita diwajibkan berpikir
kritis untuk menjawab soal-soal dalam ujian tersebut. Dalam
menjawab soal-soal tersebut kita sudah menunjukkan bagaimana cara kita berpikir
kritis karena untuk menjawab soal-soal tersebut, sebelumnya kita pasti membaca
soal tersebut, lalu kita memahami soal tersebut dan kita berpikir apa jawaban
yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dengan cara itu kita sudah
belajar bagaimana cara berpikir kritis.
Contoh
lainnya adalah pada saat kita bermusyawarah. Dalam bermusyawarah kita juga
melakukan hal-hal yang membutuhkan berpikir kritis. Disitu kita harus berusaha
mengeluarkan ide-ide yang ada di pikiran kita untuk dipertimbangkan oleh
seluruh peserta musyawarah. Dalam mempertimbangkan ide tersebut kita juga
melakukan berpikir kritis karena dalam mempertimbangkan ide tersebut kita pasti
mempertimbangkan apakah itu baik untuk dilaksanakan atau tidak.
Sebenarnya
kegiatan berpikir kritis itu banyak dilakukan di sekitar kita. Jadi kita
sebagai penerus bangsa harus bisa berpikir kritis demi kemajuan bangsa
Indonesia.
Sebenarnya
kegiatan berpikir kritis itu banyak dilakukan di sekitar kita. Jadi kita
sebagai penerus bangsa harus bisa berpikir kritis demi kemajuan bangsa
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat
disimpulkan bahwa.
Kesimpulannya bahwa Anda perlu
untuk berpikir kritis untuk menemukan kesimpulan dan keputusan yang informatif,
bermanfaat, serta dapat dipertanggungjawabkan. Karena keputusan dan kesimpulan
tersebut diperoleh dari analisis berbagai pendapat, asumsi, serta ide yang
beragam dan bermacam-macam. Perbedaan ide atau gagasan tersebut akan membuat
Anda berpikir kritis yaitu untuk menemukan kejelasan, persamaan, maupun
perbedaan dari masing-masing kumpulan semua ide tersebut.
Kemampuan berpikir kritis membuat
Anda menganalisa kembali, mengidentifikasi, mengevaluasi, mempertimbangkan,
mengembangkan kembali semua ide dan segala asumsi hingga pada akhirnya kemudian
akan memunculkan satu keputusan atau sebuah kesimpulan yang dianggap paling
baik serta dapat dilakukan.
Keterampilanberpikir kritis
merupakan suatu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mencakup kecenderungan
perilaku dan keterampilan kognitif untuk memecahkan masalah, memformulasikan
kesimpulan, menghitung kemungkinan, dan membuat keputusan apa yang harus diyakini
atau dilakukan.
Keterampilan
berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan berbagai metode dan pendekatan antara
lain studi kasus, CBI dan pembelajaran dialogis. Pendidikan Bioetika dengan
kontennya yang menantang juga dapat memberikan pengaruh positif terhadap
keterampilan berpikir kritis.
Keterampilan
berpikir kritis dapat diteliti dari berbagai sudut pandang disesuaikan dengan
permasalahan di lapangan dan kebutuhan masyarakat. Çimer et al (2013) melakukan
survey tingkat berpikir kritis peserta didik karena adanya permasalahan
berupa ketidaksesuaian sistem kurikulum yang telah dibuat dengan fakta di
lapangan. Penelitian berbagai metode dan pendekatan untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dilakukan oleh Fritjers et al. (2008), Quitadamo et al. (2008),
Chowning et al. (2012),dan White et al.
(2009). Pada sudut pandang yang berbeda,Darland et al. (2012) meneliti
retensi keterampilan berpikir kritis pada mahasiswa dari tahun lulus yang
berbeda.
B.Saran
Keterampilan berpikir kritis yang
merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi ( High Order
Thinking Skill /HOTS)dirasa tepat untuk membelajarkan sains. Keterampilan
ini juga dianggap sebagai keterampilan paling esensial yang dapat mempengaruhi
kesuksesan peserta didik di masa depan. Oleh karena itulah penelitian dalam
bidang ini selayaknya terus dikembangkan untuk memperkaya wawasan
pendidikan. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan sebagai dasar
acuan penerapan model, metode, dan strategi yang efektif dalam pembelajaran
untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Penerapan dan
latihan berpikir kritis sejak dini diharapkan dapat memperbaiki kualitas
generasi yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Maryam,
R.Siti, S.Kep.,Ns. Santun Setiawati, S.Kep,. Ns. Mia Fatma Ekasari,
S.Kep.,2008. Buku Ajar Berpikir Kritis
dalam Proses Keperawatan. Jakarta; EGC
Sambas,
Syukriadi, Mantik Kaidah Berpikir Islam, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000.
Santrock,
John W. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007.
Izzati, N. (2009),Berpikir
Kreatif dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis: Apa, Mengapa, dan Bagaimana
Mengembangkannya Pada Peserta Didik. Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Bandung 19 Desember
2009, hal. 49-60
Bonnie
dan Potts. (2003). Strategies for Teaching Critical Thinking.
Practical Assesment, Research & Evaluation. [online]. Tersedia: http
://edresearch.org/pare/getvn.asp?v=4&n=3 [2 Juli 2003].
Ennis,
R. H (1996). Critical Thinking. USA : Prentice Hall, Inc.
Joko,
Sulianto. 2011. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika untuk
Meningkatkan berpikir Kritis pada siswa Sekolah Dasar. Artikel diambil dari
Krulik, S & Rudnick. 1999.” Innovative Taks to
Improve Critical and Creative Thinking Skills. Develoving Mathematical Raesoning
in Grades K-12”, pp.138-145.
![]() |
|||
![]() |
Komentar
Posting Komentar