MAKALAH BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF



MAKALAH
BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIE5G7uNpWbwvp46j008UDZDhyV8qH_UV2VKrFgxOHEgkHmvYF7gR428jwQ09ybMtN-eM7T4wPsBU_3uZyTGnl_4zSnANXrG6MXMkgsXjA5RpKmkvHWMccTcI_ZFWkckHUs1ptPU5jh30/s1600/Poltekkes.jpg
 




MEL




DISUSUN OLEH:
ELTHA DHENATA OKTARI






POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNG KARANG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Komputer Elektronika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bandar Lampung, April  2014


Penulis








DAFTAR ISI



Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan
A.    Latar belakang ....................................................................................... 1
B.     Rumusan masalah................................................................................... 3
C.     Tujuan ................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Berpikir Kritis................................................................ ....... 4
B.   Kepentingan Berfikir Kritis............................................................. ....... 6
C.  Keterampilan Inti Berfikir Kritis..................................................... ....... 7
D.    Manfaat Berpikir Kritis ................................................................. ....... 8
E. Contoh Berfikir Kritis...................................................................... ..... 13

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... ..... 15
B. Saran................................................................................................ ..... 16
DAFTAR PUSTAKA















BAB I
PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang
Setiap manusia akan berpikir, begitulah alaminya seorang manusia tercipta. Seorang filsuf pernah berkata, ”Aku hidup karena berpikir”. P roses  berpikir merupakan suatu hal yang natural, lumrah, dan berada dalam lingkaran fitrah manusia yang hidup. Bahkan, seorang yang mengalami gangguan jiwa pun merupakan seorang pemikir yang mempunyai dunia lain dalam hidupnya. Saat kita berpikir, seringkali apa yang kita pikirkan menjadi bias, tidak mempunyai arah yang jelas, parsial, dan tidak jarang emosional atau terkesan egosentris. Seharusnya manusia bisa kembali merenung, bahwa kualitas hidup seseorang sesungguhnya ditentukan dengan bagaimana cara dia berpikir, sehingga dari pemikiran yang berkualitas itu dia akan mampu menciptakan penemuan atau  pun inovasi baru dalam hidupnya. Bukankah seorang pahlawan lahir dari cara  berpikirnya yang selalu besar. Ilmuwan-ilmuwan ternama dunia pun mengubah wajah dunia yang primitif menjadi dunia yang luar biasa ini dengan perubahan  pemikiran. Menurut Paul & Elder (2005), berpikir kritis merupakan cara bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas dari hasil pemikiran menggunakan teknik sistemasi cara berpikir dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide yang digagas. Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan- permasalahan yang penting dengan baik. Dia akan berpikir secara jelas dan tepat. Selain itu, dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membuat model  penyelesaian masalah secara efektif. Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam proses berpikir kritis ini adalah kejelasan (
clarity) , tingkat akurasi (accuracy), tingkat kepresisian ( precision ) relevansi (relevance) , logika berpikir yang digunakan (logic), keluasan sudut pandang ( breadth ), kedalaman berpikir ( depth) , kejujuran (honesty).
 
B.             Rumusan Masalah
1.       Apa pengertian berpikir kritis?
2.       Apa kepentingan dalam berfikir kritis?
3.       Apa keterampilan inti berfikir kritis?
4.       Apa manfaat berpikir kritis?
5.       Apa contoh berfikir kritis?

C.            Tujuan
1.       Mengetahui pengertian berpikir kritis
2.       Mengetahui kepentingan dalam berfikir kritis
3.       Mengetahui keterampilan inti berfikir kritis
4.       Mengetahui manfaat berpikir kritis
5.       Mengetahui contoh dalam berfikir krirtis







BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi. Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat pribadi dan pendapat orang lain. Selanjutnya berpikir kritis adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna (Cece Wijaya, 1996: 72).

Berpikir secara kritis telah dianalisis oleh para ahli teori, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Iskandar pada tahun 2009 yaitu bahwa kemampuan berpikir adalah kegiatan penalaran yang dilakukan secara refleks atau tiba-tiba, kritis, kreatif, dan berorientasi pada proses pemikiran yang akan menghasilkan pembentukan suatu konsep, dan sebuah analisis. Proses tersebut dihasilkan dari pola pikir berdasarkan pengamatan, pengalaman, refleksi, tindakan, serta komunikasi. Berpikir akan menuntun Anda menemukan suatu tujuan, serta menemukan pemahaman sesuai yang Anda inginkan.

Berpikir kritis didefinisikan sebagai aktivitas disiplin mental untuk berfikir reflektif dan masuk akal untuk mengevaluasi argumen atau proposisi untuk mengambil keputusan apa yang harus dipercaya atau dilakukan(Huitt, Ennis dalam Çimer, 2013). Tidak seperti intelegensi lainnya, berpikir kritis dapat diperbaiki dan dikembangkan, serta tidak tergantung  pada umur (Walsh&Paul, Lipman et al. dalam Çimeret al., 2013). Berpikir kritis juga merupakan suatu kemampuan kognitif dan strategi yang meningkatkan kemungkinan hasil yang diharapkan, berpikir yang bertujuan, beralasan, dan berorientasi pada sasaran. Pemikiran ini mencakup pemecahan masalah, memformulasikan kesimpulan, menghitung kemungkinan, dan membuat keputusan (Halpern dalam Frijtersat.al, 2008). Para psikolog mengkonseptualisasikan berpikir kritis sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi dan memfokuskan pada proses pembelajaran dan instruksi yang sesuai. Pedagogi kritis menekankan pada kewarganegaraan yang kritis dan demokratis serta pentingnya  pengembangan nilai. Berpikir kritis tersusun atas kecenderungan perilaku (seperti rasa ingin tahu dan  pemikiran terbuka) dan keterampilan kognitif (seperti analisis, inferensi, dan evaluasi Kecenderungan perilaku untuk berpikir kritis nampak tidak  berubah, paling tidak selama jangka pendek tertentu (Akan tetapi peningkatan kemampuan berpikirkritis secara signifikandapat terjadi setidaknya selama sembilan minggu Manfaat akademik dan personal aktivitas berpikir kritis sangat jelas, siswa cenderung mendapatkan hasil yang lebih baik, memiliki penalaran personal yang lebih  baik, dan diperkerjakan dengan baik Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi ( HigherOrder thinking Skills/ HOTS) di samping berpikir kreatif (creative thinking ), pemecahan masalah ( creative thinking  ), pemecahan masalah (  problem solving ), dan berpikir reflektif (reflective thinking ). HOTS diasosiasikan dengan tiga level teratas taksonomi Bloom. Namun perlu ditekankan bahwa taksonomi Bloom hanyalah pengklasifikasian untuk mengkategorikan tujuan pembelajaran, sedangkan HOTS seperti halnya berpikir kritis merupakan skala proses yang lebih luas yang pada hakikatnya merefleksikan perilaku manusia (Çimer et al., 2013
Definisi berfikir kritis menurut para ahli
  1. Definisi berpikir kritis menurut Ennis (1962) : Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.
  2. Definisi berpikir kritis menurut Beyer (1985) : Berpikir kritis adalah kemampuan (1) menentukan kredibilitas suatu sumber, (2) membedakan antara yang relevan dari yang tidak relevan, (3) membedakan fakta dari penilaian, (4) mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan, (5) mengidentifikasi bias yang ada, (6) mengidentifikasi sudut pandang, dan (7) mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan.
  3. Definisi berpikir kritis menurut Mustaji (2012): Berpikir kristis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Berikut adalah contoh-contoh kemampuan berpikir kritis, misalnya (1) membanding dan membedakan, (2) membuat kategori, (2) meneliti bagian-bagian kecil dan keseluruhan, (3) menerangkan sebab, (4) membuat sekuen / urutan, (5) menentukan sumber yang dipercayai, dan (6) membuat ramalan.
  4. Definisi berpikir kritis menurut Walker (2006) :Berpikir kritis adalah suatu proses intelektual dalam pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan atau mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, di mana hasil proses ini diguanakan sebagai dasar saat mengambil tindakan.
  5. Definisi berpikir kritis menurut Hassoubah (2007):Berpikir kritis adalah kemampuan memberi alasan secara terorganisasi dan  mengevaluasi kualitas suatu alasan secara sistematis.
  6. Definisi berpikir kritis menurut Chance (1986) :Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah.
  7. Definisi berpikir kritis menurut Mertes (1991) :Berpikir kritis adalah sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan.
  8. Definisi berpikir kritis menurut Paul (1993) :Berpikir kritis adalah mode berpikir – mengenai hal, substansi atau masalah apa saja – di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya.
  9. Definisi berpikir kritis menurut Halpern (1985) :Berpikir kritis adalah pemberdayaan kognitif dalam mencapai tujuan.
  10. Definisi berpikir kritis menurut Angelo (1995):Berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenali permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan serta mengevaluasi.

B.          Kepentingan Berfikir Kritis
Berpikir kritis merupakan hal penting yang harus lakukan diantaranya karena:
1.      Berpikir kritis memungkinkan siswa memanfaatkan potensi seseorang dalam melihat masalah, memecahkan masalah, menciptakan, dan menyadari diri.
2.      Berpikir kritis merupakan keterampilan universal. Kemampuan berpikir jernih dan rasional diperlukan pada pekerjaan apapun, ketika mempelajari bidang ilmu apapun, untuk memecahkan masalah apapun, jadi merupakan aset berharga bagi karir seorang.
3.      Berpikir kritis sangat penting di era informasi dan teknologi. Seorang harus merespons perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga memerlukan keterampilan intelektual yang fleksibel, kemampuan menganalisis informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah.
4.      Berpikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan analitik. Berpikir jernih dan sistematis dapat meningkatkan cara mengekspresikan gagasan, berguna dalam mempelajari cara menganalisis struktur  teks dengan logis, meningkatkan kemampuan untuk memahami.
5.      Berpikir kritis meningkatkan kreativitas. Untuk menghasilkan solusi kreatif terhadap suatu masalah tidak hanya perlu gagasan baru, tetapi gagasan baru itu harus berguna dan relevan dengan tugas yang harus diselesaikan. Berpikir kritis berguna untuk mengevaluasi ide baru, memilih yang terbaik, dan memodifikasi bisa perlu.
6.      Berpikir kritis penting untuk refleksi diri. Untuk memberi struktur kehidupan sehingga hidup menjadi lebih berarti (meaningful life), maka diperlukan kemampuan untuk mencari kebenaran dan merefleksikan nilai dan keputusan diri sendiri. Berpikir kritis merupakan meta-thinking skill, ketrampilan untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap nilai dan keputusan yang diambil, kemudian dalam konteks membuat hidup lebih berarti yaitu melakukan upaya sadar untuk menginternalisasi hasil refleksi itu ke dalam kehidupan sehari-hari.

C.           Keterampilan Inti Berfikir Kritis
·         Interpretasi
kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
·         Analisis 
memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis argumen
·         Evaluasi
menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
·         Inferensi
mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan
·         Penjelasan
menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen
·         Regulasi diri
meneliti diri, mengoreksi diri
·         Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan
·         Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argumen
·         Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian alasan
·         Memecahkan masalah secara sistematis.
·         Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan gagasan
·         Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri sendiri

D.           Manfaat Berpikir Kritis
1.         Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
Membiasakan diri berpikir kritis akan melatih Anda memiliki kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional. Dimana Anda juga akan dapat berpikir secara mandiri dan reflektif. Berpikir dan bertindak reflektif adalah tindakan dan pikiran yang tidak Anda rencanakan, terjadi secara spontan dan begitu saja, secara refleks otak Anda akan memikirkan suatu hal serta melakukan hal-hal lain tanpa perlu Anda memikirkan atau menyuruh otak Anda untuk memikirkan secara ulang. Terbiasa berpikir kritis juga akan membuat Anda memiliki banyak alternatif jawaban serta ide-ide kreatif. Jika Anda mempunyai suatu masalah, Anda tidak hanya terpaku pada satu jalan keluar atau penyelesaian, Anda akan memiliki banyak opsi atau pilihan penyelesaian masalah tersebut. Berpikir kritis akan membuat Anda memiliki banyak ide-ide kreatif dan inovatif serta out of the box.
2.                Mudah memahami sudut pandang orang lain
Berpikir kritis membuat pikiran dan otak Anda lebih fleksibel. Anda tidak akan terlalu kaku dalam berpikir atas pendapat atau ide-ide dari orang lain. Anda lebih mudah untuk menerima pendapat orang lain dan persepsi yang berbeda dari persepsi Anda sendiri. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan, namun jika Anda telah terbiasa untuk berpikir kritis, maka dengan sendirinya, secara spontanitas, hal ini akan mudah untuk Anda lakukan. Keuntungan lain dari memiliki pikiran yang lebih fleksibel dari berpikir kritis adalah Anda lebih mudah memahami sudut pandang orang lain. Tidak terlalu terpaku pada pendapat Anda sendiri, dan lebih terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat orang lain.
3.                Menjadi rekan kerja yang baik
Lebih banyak manfaat-manfaat lain yang bisa Anda peroleh karena berpikir kritis. Dan manfaat-manfaat itu pada umumnya saling berkaitan. Misalnya saja Anda lebih mudah, terbuka, menerima, serta tidak kaku dalam menerima pendapat orang lain, Anda tentu kaan lebih dihormati oleh rekan kerja Anda. Karena Anda mau menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka. Maka rekan kerja Anda pasti akan menganggap Anda sebagai rekan kerja yang baik. Di dalam lingkungan kerja, hal lain yang penting selain pekerjaan dan hubungan dengan atasan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja ini tentu saja dipengaruhi oleh rekan-rekan kerja Anda. Jika hubungan Anda baik dengan rekan kerja, situasi lingkungan kerja juga akan lebih baik dan lebih kondusif serta produktif dalam bekerja.
4.                Lebih Mandiri
Berpikir kritis membuat Anda mampu berpikir lebih mandiri, artinya tidak harus selalu mengandalkan orang lain. Saat dihadapkan pada situasi yang rumit dan sulit serta harus segera mengambil keputusan, Anda tidak perlu menunggu seseorang yang Anda anggap mampu menyelesaikan masalah, karena Anda sendiri juga mampu menyelesaikan masalah tersebut. Dengan memiliki pikiran yang kritis, Anda dapat memunculkan ide-ide, gagasan, serta saran-saran penyelesaian masalah yang baik. Dengan berpikir kritis, akan melatih otak Anda untuk berpikir lebih kritis, tajam, kreatif, serta inovatif.
5.                Sering menemukan peluang baru
Dengan berpikir kritis, lebih memungkinkan Anda untuk menemukan peluang-peluang baru dalam segala hal, bisa dalam pekerjaan maupun bisnis atau usaha Anda. Berpikir kritis membuat pikiran Anda lebih tajam dalam menganalisa suatu masalah atau keadaan. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kewaspadaan Anda itu sendiri. Untuk menemukan peluang, dibutuhkan pikiran yang tajam serta mampu menganalisa peluang yang ada pada suatu keadaan. Berpikir kritis akan menguntungkan Anda, karena Anda akan lebih cepat dalam menemukan peluang tersebut jika dibandingkan dengan orang yang tidak terbiasa berpikir kritis.

6. Meminimalkan salah persepsi
Salah persepsi akan sering terjadi bila Anda tidak terbiasa berpikir kritis. Saat Anda menerima sebuah pernyataan dari orang lain dan orang lain tersebut juga percaya akan pernyataan tersebut maka jika Anda memiliki pemikiran yang kritis Anda akan mencari kebenaran akan persepsi tersebut. Anda tidak akan mudah salah dalam sebuah persepsi yang belum tentu benar hanya dengan orang lain mengatakan hal tersebut adalah benar. Saat Anda tahu sebuah persepsi dari orang lain tersebut salah Anda akan membantu bukan hanya diri Anda tapi juga orang tersebut. Dengan semakin Anda berpikir kritis hal ini akan meminimalkan salah persepsi.
7. Tidak mudah ditipu
Berpikir kritis membuat Anda dapat berpikir lebih rasional serta beralasan. Anda mengambil keputusan berdasarkan fakta, atau Anda akan menganalisa suatu anggapan terlebih dahulu kemudian Anda kaitkan dengan sebuah fakta. Anda tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain. Sehingga hal tersebut akan memudahkan Anda untuk tidak tertipu atau ditipu oleh orang lain. Anda akan memproses suatu informasi apakah relevan atau sesuatu yang  mustahil sehingga Anda dapat simpulkan sebagai sesuatu yang tidak benar atau mengandung unsur kebohongan. Berpikir kritis menuntun Anda lebih selektif dalam mengolah informasi, sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena setiap mendapat suatu informasi, Anda tidak akan langsung mempercayainya begitu saja, namun Anda akan menganalisisnya kembali secara rasional.


E. Contoh Berfikir Kritis
Sebenarnya kita dapat melakukan banyak hal yang membutuhkan berpikir kritis, seperti pada saat ujian. Disitu kita diwajibkan berpikir kritis untuk menjawab soal-soal dalam ujian tersebut. Dalam menjawab soal-soal tersebut kita sudah menunjukkan bagaimana cara kita berpikir kritis karena untuk menjawab soal-soal tersebut, sebelumnya kita pasti membaca soal tersebut, lalu kita memahami soal tersebut dan kita berpikir apa jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dengan cara itu kita sudah belajar bagaimana cara berpikir kritis.
Sebenarnya kita dapat melakukan banyak hal yang membutuhkan berpikir kritis, seperti pada saat ujian. Disitu kita diwajibkan berpikir kritis untuk menjawab soal-soal dalam ujian tersebut. Dalam menjawab soal-soal tersebut kita sudah menunjukkan bagaimana cara kita berpikir kritis karena untuk menjawab soal-soal tersebut, sebelumnya kita pasti membaca soal tersebut, lalu kita memahami soal tersebut dan kita berpikir apa jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dengan cara itu kita sudah belajar bagaimana cara berpikir kritis.
Contoh lainnya adalah pada saat kita bermusyawarah. Dalam bermusyawarah kita juga melakukan hal-hal yang membutuhkan berpikir kritis. Disitu kita harus berusaha mengeluarkan ide-ide yang ada di pikiran kita untuk dipertimbangkan oleh seluruh peserta musyawarah. Dalam mempertimbangkan ide tersebut kita juga melakukan berpikir kritis karena dalam mempertimbangkan ide tersebut kita pasti mempertimbangkan apakah itu baik untuk dilaksanakan atau tidak.
Sebenarnya kegiatan berpikir kritis itu banyak dilakukan di sekitar kita. Jadi kita sebagai penerus bangsa harus bisa berpikir kritis demi kemajuan bangsa Indonesia.
Sebenarnya kegiatan berpikir kritis itu banyak dilakukan di sekitar kita. Jadi kita sebagai penerus bangsa harus bisa berpikir kritis demi kemajuan bangsa Indonesia.
























BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa.
Kesimpulannya bahwa Anda perlu untuk berpikir kritis untuk menemukan kesimpulan dan keputusan yang informatif, bermanfaat, serta dapat dipertanggungjawabkan. Karena keputusan dan kesimpulan tersebut diperoleh dari analisis berbagai pendapat, asumsi, serta ide yang beragam dan bermacam-macam. Perbedaan ide atau gagasan tersebut akan membuat Anda berpikir kritis yaitu untuk menemukan kejelasan, persamaan, maupun perbedaan dari masing-masing kumpulan semua ide tersebut.
Kemampuan berpikir kritis membuat Anda menganalisa kembali, mengidentifikasi, mengevaluasi, mempertimbangkan, mengembangkan kembali semua ide dan segala asumsi hingga pada akhirnya kemudian akan memunculkan satu keputusan atau sebuah kesimpulan yang dianggap paling baik serta dapat dilakukan.
Keterampilanberpikir kritis merupakan suatu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mencakup kecenderungan perilaku dan keterampilan kognitif untuk memecahkan masalah, memformulasikan kesimpulan, menghitung kemungkinan, dan membuat keputusan apa yang harus diyakini atau dilakukan.
Keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan berbagai metode dan pendekatan antara lain studi kasus, CBI dan pembelajaran dialogis. Pendidikan Bioetika dengan kontennya yang menantang juga dapat memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis.

Keterampilan berpikir kritis dapat diteliti dari berbagai sudut pandang disesuaikan dengan permasalahan di lapangan dan kebutuhan masyarakat. Çimer et al (2013) melakukan survey tingkat berpikir kritis peserta didik karena adanya permasalahan  berupa ketidaksesuaian sistem kurikulum yang telah dibuat dengan fakta di lapangan. Penelitian berbagai metode dan pendekatan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dilakukan oleh Fritjers et al. (2008), Quitadamo et al. (2008), Chowning et al. (2012),dan White et al. (2009). Pada sudut pandang yang berbeda,Darland et al. (2012) meneliti retensi keterampilan berpikir kritis pada mahasiswa dari tahun lulus yang  berbeda.
B.Saran
Keterampilan berpikir kritis yang merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi ( High Order Thinking Skill /HOTS)dirasa tepat untuk membelajarkan sains. Keterampilan ini juga dianggap sebagai keterampilan paling esensial yang dapat mempengaruhi kesuksesan peserta didik di masa depan. Oleh karena itulah penelitian dalam  bidang ini selayaknya terus dikembangkan untuk memperkaya wawasan pendidikan. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan sebagai dasar acuan penerapan model, metode, dan strategi yang efektif dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Penerapan dan latihan berpikir kritis sejak dini diharapkan dapat memperbaiki kualitas generasi yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Maryam, R.Siti, S.Kep.,Ns. Santun Setiawati, S.Kep,. Ns. Mia Fatma Ekasari, S.Kep.,2008. Buku Ajar Berpikir Kritis dalam Proses Keperawatan. Jakarta; EGC
Sambas, Syukriadi, Mantik Kaidah Berpikir Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.


Izzati, N. (2009),Berpikir Kreatif dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Mengembangkannya Pada Peserta Didik. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Bandung 19 Desember 2009, hal. 49-60

Bonnie dan Potts.  (2003). Strategies for Teaching Critical Thinking. Practical Assesment, Research & Evaluation. [online]. Tersedia: http ://edresearch.org/pare/getvn.asp?v=4&n=3 [2 Juli 2003].

Ennis, R. H (1996). Critical Thinking. USA : Prentice Hall, Inc.

Joko, Sulianto. 2011. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan berpikir Kritis pada siswa Sekolah Dasar. Artikel diambil dari
Krulik, S & Rudnick. 1999.” Innovative Taks to Improve Critical and Creative Thinking Skills. Develoving Mathematical Raesoning in Grades K-12”, pp.138-145.








 

Komentar

Postingan Populer