MAKALAH DENTAL ASISTEN


DENTAL ASISTEN




DISUSUN OLEH:








POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN RPL KEPERAWATAN GIGI
TAHUN 2018

KATA PENGANTAR


 Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Dental Asisten” selesai dengan tepat waktu.
            Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
            Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Bandar Lampung, Juni 2018

Penulis


 



 





DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I  PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang............................................................................... 1

B.     Tujuan Dental Asisten.................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Dental Asisten.............................................................. 3
B.     Tujuan Dental Asisten.................................................................... 3
C.     Ruang Lingkup Dental Asisten...................................................... 3
D.    Dasar Kompetensi Asisten............................................................. 5
E.     Peran Dental Asisten di Klinik Gigi............................................... 7

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan..................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA




BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Perawatan dalam ilmu kedokteran gigi yang dilakukan dengan empat tangan secara bersamaan yaitu dua tangan operator dan dua tangan asisten. Mereka bekerja sebagai suatu tim dalam rangka untuk menghasilkan perawatan kesehatan gigi yang berkualitas dengan minimum waktu, gerakan dan tegangan.
            Segala sesuatu yang terorganisasi untuk mencapai kenyaman ; alat, bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan diatur sedemikian rupa sehingga efektif dan efisien. Jika suatu pola atau sistem sudah tertata dengan rapi, akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik, emosi dan mental serta meningkatkan kenyamanan dalam kehidupan profesional.
            Berhubungan dengan kesehatan tubuh. Jika dalam mengerjakan pasien ataupun persiapan dalam Kedokteran Gigi dikerjakan dengan posisi duduk, maka tubuh akan bekerja dengan ketegangan minimal. Ataupun jika kita mengerjakan segala sesuatunya sudah tertata dan terorganisir dengan rapi maka gerakan fisik juga akan berkurang. Ketegangan tubuh yang terjadi saat bekerja akan menyebabkan rasa sakit pada tubuh bagian bawah, punggung, lengan, tangan, jari, kepala, leher, serta mata. Pada makalah ini akan menguraikan tentang macam-macam posisi bekerja, posisi kerja seseuai dengan arah jarum jam, dan juga membahas tentang transfer alat berdasarkan Four H Hal tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.

B. Tujuan Dental Asisten
Tujuan dilakukannya pendampingan atau diadakannya dental asisten yaitu sebagai berikut :
1.      Mempersiapkan agar pasien berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan tindakan.
2.      Memperlancar proses tindakan.
3.      Memberikan rasa nyaman kepada pasien saat proses perawatan tindakan berlangsung.
4.      Terorganisirnya persiapan dan pemakaian alat, bahan dan perelengkapan yang diperlukan.
     


 

















BAB II

PEMBAHASAN


A. Pengertian Dental Asisten
Dental Assistant adalah seseorang yang bekerja di klinik gigi di bawah pengawasan dokter gigi dan bertanggung jawab pada ruang lingkup yang luas di dalam klinik gigi, administrasi dan fungsi laboratoris. Fungsi dental asisten fleksibel dan variasi pada klinik gigi dan membutuhkan kemampuan klinikal, administrasi, interpersonal, teknologikal.
Dental Assistant bertugas sebagai asisten yang mengisi Rekam Medis, melakukan tindakan Preventive Dentistry seperti membersihkan karang gigi secara mandiri, serta membantu dokter gigi mengambil alat, menyiapkan bahan, mengontrol saliva, membersihkan mulut, serta mengatur cahaya lampu selama suatu prosedur perawatan sedang dilakukan.

B. Tujuan Dental Asisten
Tujuan dilakukannya pendampingan atau diadakannya dental asisten yaitu sebagai berikut :
1.      Mempersiapkan agar pasien berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan tindakan.
2.      Memperlancar proses tindakan.
3.      Memberikan rasa nyaman kepada pasien saat proses perawatan tindakan berlangsung.
4.      Terorganisirnya persiapan dan pemakaian alat, bahan dan perelengkapan yang diperlukan.

C. Ruang Lingkup Dental Asisten
Dental asisten sangat meningkatkan efisiensi dokter gigi dalam penyampaian pelayanan kesehatan yang berkualitas mulut dan anggota berharga dari tim perawatan gigi. Jika Anda memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, menikmati bekerja dengan tangan Anda serta pikiran Anda dan menginginkan karir dengan tanggung jawab, gigi membantu adalah untuk Anda.
Tugas seorang asisten dokter gigi adalah yang paling komprehensif dan bervariasi di kantor gigi. Asisten gigi melakukan banyak tugas yang membutuhkan keterampilan baik interpersonal dan teknis
Ruang lingkup kerja seorang Dental Assistant adalah sebagai berikut :
1.      Menyiapkan berbagai hal untuk perawatan pasien, antara lain :
a.       Membuat pasien merasa senyaman mungkin di kursi gigi
b.      Menyiapkan segala sesuatu untuk perawatan
c.       Menyiapkan rekam medis
d.      Memberikan hand instruments dan bahan-bahan gigi kepada dokter gigi
e.       Menjaga mulut pasien tetap kering misalnya menggunakan penghisap saliva
f.        Mensterilkan alat perawatan
g.      Memberikan instruksi kepada pasien setelah perawatan
h.      Menyiapkan dan mengaduk bahan tambalan
i.        Mengambil dan memproses X-Ray
j.        Mengambil benang jahitan dari jaringan
k.      Mengoleskan anastesi ke gusi atau gigi
l.        Memasang rubber dam pada gigi dan lain-lain.
2.      Melakukan tugas-tugas kantor, antara lain :
a.       Menjadwal dan konfirmasi perjanjian dengan pasien
b.      Menerima pasien
c.       Memelihara rekam medis pasien
d.      Mengirim tagihan biaya perawatan dan menerima pembayaran perawatan
e.       Memesan persediaan bahan-bahan dan material
3.      Melakukan tugas laboratorium, antara lain :
a.       Membuat cetakan gips gigi dan mulut dari alat cetak
b.      Membersihkan dan memolis alat-alat gigi lepasan
c.       Membuat mahkota gigi sementara
d.       
4.      Melakukan tugas interpersonal, antara lain :
  1. Mencatat dental record pasien dan melaporkan ke dokter gigi
  2. Manajemen pasien sebelum, selama dan sesudah perawatan.

D. Dasar Kompetensi Asisten
Dasar kompetensi asisten meliputi :
1.      Prosedur sebelum perawatan
a.       Sebelum penerimaan pasien
Seorang asisten perlu mempersiapkan ruangan serta peralatan yang akan digunakan untuk perawatan sebelum pasien datang. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :
·         Menyalakan lampu ruangan dan kompresor
·         Menyalakan semua tombol pada dental unit
·         Membersihkan perlengkapan dengan lap basah dan dilanjutkan dengan lap kering
·         Dekontaminasi permukaan meja, kursi, peralatan di dental unit
·         Mengaktifkan dan mengfungsikan air pada water syringe, handpiece dan saliva ejector.
·         Meminyaki handpiece.
·         Melakukan cek lampu dental unit
·         Melakukan cek fungsi kursi operator, pasien dan asisten
·         Dekontaminasi ruangan.
b.      Pengelolaan pasien
Dalam mengelola pasien, asisten harus mampu menempatkan diri selain sebagai asisten juga sebagai resepsionis yang mumpuni, teknik-teknik yang harus dikuasai meliputi :
·         Berkomunikasi yang efektif pada waktu menerima dan menangani pasien
·         Mencatat data pasien secara baik
·         Mengatur sistem perjanjian dan penjadwalan pasien
·         Memelihara hubungan baik dengan pasien / klien.
c.       Mendudukkan pasien
Untuk mempersilahkan dan mendudukkan pasien di dental chair, langkah-langkah yang perlu diperlihatkan adalah sebagai berikut:
·         Menyiapkan dental chair dalam posisi 60 dan kedudukan terendah.
·         Menaikkan tangan dental chair
·         Mempersilahkan pasien duduk
·         Mengembalikan tangan dental chair ke posisi semula
·         Meletakkan napkin pada dada pasien
·         Menaikkan dental chair ke posisi kerja
·         Mengkondisikan pasien dalam posisi berbaring dan rongga mulut setinggi siku operator. Kepala pasien pada posisi jam 12.00 dan sejajar lantai
·         Mempersilahkan operator untuk bekerja.

2.      Prosedur selama perawatan
Selama proses perawatan yang perlu diperhatikan seorang asisten adalah cara memegang alat (pen grasp, inverted pen grasp, palm grasp, dan palm –thumb grasp) serta ketika dilakukan transfer alat. Ada beberapa teknik ketika melakukan transfer alat, yaitu :
a.       Teknik transfer parallel
Teknik ini biasanya digunakan ketika melakukan transfer alat alat penambalan dan hand instrumen lainnya.
b.      Teknik transfer palm grasp
Teknik ini biasanya digunakan ketika melakukan transfer untuk alat-alat yang lebih besar seperti tang, spuit, citojet.
c.       Teknik transfer flip over
Teknik ini biasanya dilakukan dengan cara menelungkupkan atau menengadahkan working point instrument dengan kuadran yang sedang dikerjakan.
d.      Teknik transfer palm and thumb grasp
Teknik ini digunakan ketika melakukan transfer alat untuk handpiece.
e.       Teknik transfer two handed
3.      Prosedur sesudah perawatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang asisten sesudah perawatan/tindakan adalah :
  1. Mengembalikan pasien ke posisi duduk
  2. Membersihkan daerah mulut pasien
  3. Membebaskan jalan keluar pasien dengan cara mengangkat tangan dental chair, memindahkan baki instrument, melepaskan napkin/celemek dan mempersilahkan pasien meninggalkan dental chair.

E. Peran Dental Asisten di Klinik Gigi
Peranan dental asisten di dalam klinik gigi diantaranya yaitu :
1.      Manajemen
a.       Administrasi dan Manajemen
·         Kemampuan merencanakan pengelolaan rencana kerja harian, bulanan dan tahunan serta   pencatatan kegiatan dan keluarannya.
·         Kemampuan melaksanakan pekerjaan perkantoran, administrasi dan tugas-tugas akuntansi yang diharapkan secara teliti dan efisien dengan menggunakan komputer atau peralatan lainnya.
·         Kemampuan membuat dokumen secara teliti dan memelihara kerahasiaannya.
·         Kemampuan mengontrol persediaan peralatan dan bahan-bahan dan mencatat persediaan obat.
·         Kemampuan memelihara kebersihan dan pengaturan klinik.
·         Tanggung jawab dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
·         Kemampuan mengelola pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
b. Komunikasi
·         Kemampuan menunjukkan komunikasi dan hubungan antar manusia yang efektif dan dengan pasien dan tim kesehatan gigi baik secara perorangan dan dalam tim.
·         Kemampuan melaksanakan komunikasi yang efektif dan proses pendidikan kesehatan gigi dan mulut termasuk saran pre/post operation (chair side talk ).
·         Kemampuan menilai kebersihan mulut dan memotivasi pasien untuk berperilaku yang menunjang kesehatan gigi dan mulut.
·         Kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi formal maupun informal.
·         Kemampuan berkomunikasi dalam taraf international.
·         Kemampuan melakukan informasi concern dengan pasien.
·         Kemampuan melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien.
c.Kerjasama Tim
·         Kemampuan mengembangkan proses kepemimpinannya yang diperlukan untuk menciptakan kerjasama yang baik dalam tim.
·         Kemampuan berkerjasama dalam tim kesehatan lainnya dalam membuat keputusan baik individu maupun tim.
·         Kemampuan menjalin dan memelihara hubungan kerjasama dengan para sejawat anggota tim kesehatan lain.
·         Kemampuan mendorong peran anggota tim pemeliharaan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2.      Pengawasan Penularan Penyakit (Cross Infection Control)
·         Kemampuan berbuat untuk setiap saat mempertinggi keamanan perorangan dan kelompok.
·         Kemampuan menerapkan secara berhati-hati dan efektif penggunaan peralatan sterilisasi (autoclave, dry heat,dsb)
·         Kemampuan menggunakan secara tepat zat desinfektan dan dekontaminasi.
·         Kemampuan membersihkan, mensterilkan dan memelihara fasilitas dan instrument kesehatan gigi yang steril.
·         Kemampuan menunjukkan dan menerapkan sterilisasi secara aman dan prosedur, pengawasan penularan penyakit dalam klinik dalam perawatan rutin pasien.
·         Kemampuan untuk melindungi diri terhadap penularan penyakit.
·         Kemampuan membuang sampah termasuk benda-benda tajam dan berbahaya dengan cara aman.
3.      Pemeliharaan dan Penggunaan Peralatan
·         Kemampuan mengawasi persediaan peralatan dan inventaris.
·         Kemampuan memelihara dan merawat berbagai macam peralatan dan mampu mengasah berbagai instrument secara benar dan menerapkan secara efisien cara-cara pengasahan.
·         Kemampuan mempersiapkan dan menggunakan alat-alat kedokteran elektrik, alat berputar (hand piece, contra angle) secara hati-hati dan efektif.



















BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan

            Jadi dalam klinik kedokteran gigi ada dua macam posisi bekerja : standing dentistry dan sit down dentistry, kemudian kinerja dokter gigi dapat terkait dengan gangguan muskuloskeletal apabila saat bekerja dokter gigi sering melakukan pergerakan di luar zona netral mereka sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Pekerjaan dokter gigi yang menuntut ketelitian dan konsentrasi tinggi sering kali membuat dokter gigi berlama-lama dalam suatu posisi. Ketika posisi kerja dan postur dari dokter gigi tersebut tidak fleksibel atau tidak benar maka dapat meningkatkan resiko terjadinya Musculoskeletal Disorders.
            Resiko terjadinya musculoskeletal disorder dapat diminimalkan dengan memaksimalkan efektivitas posisi operator, peralatan, pasien dan asisten. Konsep ergonomi diperkenalkan di kedokteran gigi dalam rangka untuk memperbaiki kondisi kerja operator dan konsep kerja yang meliputi Four Handed Dentistry dan posisi duduk dari operator, pasien, serta asisten.













DAFTAR PUSTAKA


Chaikumarn, M., 2004, Working Conditions and Dentist’s Attitude Towards Proprioceptive Derivation, Int. J Occup. Safety and Ergonomics (JOSE), 10 (2): 137.
Gandavadi, A., 2007, Assessment of Dental Student Posture in Two Seating Conditions using RULA methodology-A Pilot Study, British Dent. J., 203 (10): 601.
Finkbeinr BL. Four-handed Dentistry Revisited. J Contemp Dent Pract 2000; 1(4):3-5.
Manji I. Designing Better Dentistry: The Ergonomic Approach. J Can Dent Assoc 1992; 58(3):172-3.
drg. Ani Subekti & drg. Diyah Fatmasari, MDSc. 2007. Buku Ajar Four Handed Dentistry. Semarang : Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan.

Komentar

Postingan Populer