MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR FUNDIMENTAL BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
MAKALAH
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA
SEBAGAI NILAI DASAR FUNDIMENTAL BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
![]() |
Disusun:
Kelompok
1
1.
Attin
Cahya Tamara
2.
Bella
Yolanda Sari
3.
Dina
Oktaria
4.
Feri
Yana
5.
Intan
Komala Sari
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN
DIII KEBIDANAN

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,
karena atas ridho Allah SWT kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundimental Bagi
Bangsa Dan Negara Indonesia.
Tak ada gading yang tak retak, dan kita tahu semua walaupun
manusia merupakan makhluk yang sempurna ciptaan Allah SWT dari makhluk lainnya,
tetapi tak ada satupun manusia yang tak luput dari kesalahan, jadi apabila ada
kesalahan dalam makalah ini saya mohon maaf sebesar-besarnya. Kritik dan saran
yang mendukung untuk kebaikan makalah ini sangat kami harapkan, semoga makalah
ini dapat berguna bagi kita semua, amin.
Bandar Lampung, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR
ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Dasar
Filosofis Pancasila.................................................................... 2
B.
Nilai-Nilai
Pancasila Sebagai Dasa Fundamental Negara Indonesia.. 4
C.
Pancasila
Sebagai Sumber Segala Sumber Hukum Indonesia............ 5
D.
Pancasila Sebagai Jati Diri Indonesia................................................. 5
E.
Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia.......................................... 6
F.
Makna Nilai dalam Pancasila.............................................................. 7
G.
Pancasila Sebagai Filsafat Nilai
Fundamental dan
Terbuka
Menjawab Persoalan Hidup Berbangsa dan Bernegara...... 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................... 16
B.
Saran................................................................................................. 16
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kita semua tau bahwa dasar Negara kita adalah pancasila,
seperti kita semua ketahui bahwa dasar adalah suatu penopang yang haruslah kuat
untuk menampung hal-hal yang berada di atasnya, ibaratkan sebuah gedung yang
besar maka memerlukan dasar yang kuat, landasan atau dasar itu harus kuat dan
kokoh agar gedung yang berdiri di atasnya akan tegak sentosa untuk
selama-lamanya, landasan ituharus pula tahan uji , nah, dalam makalah ini akan
mencoba menguraikan tentang pancasila adalah dasarnegara Indonesia yang kuat
dan kokoh.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah
kami ini adalah:
- Mengapa pancasila di buat sebagai dasar fundamental bagi bangsa dan Negara repoblik indonesai?
- Bagaimana nilai-nilai pancasila sebagai dasar fundamental bagi bangsa?
- Apakah Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum Negara Indonesia?
- Mengapa pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dasar Filosofis Pancasila
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara serta sebagai
filsafat hidup bangsan Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai
yang bersifat sistematis, fundamental dan menyeluruh. Pancasila sebagai
filsafat bangsa dan Negara Indonesia, mengandung makna bahwa dalam setiap
maspek kehidupan kebangsaan, kemasyaraktan dan kengaraan harus bardasarkan
nilai-nilai ketuhanan,kemanusiaa, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Pemikiran
filsafat kenegaraan bertolak dari suatau pandangan bahwa Negara adalah
merupakan suatu persekutuan hidup manusia atau organisasi kemasyarakatan, yang
merupakan masyarakat hokum (legal society).
Selain itu secara kualitas bahwa nilai-nilai pancasila
adalah bersifat objektif. Artinya esensi nilai-nilai pancasilaadalah bersifat
universal yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
Sehingga dapatditerapkan pada Negara lain walaupun barangkali namanya bukan
pancasila.
Nilai-nilai pancasila bersifat
objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Rumusan sila-sila pancasila itu sendiri sebenarnya hakikat maknanya yang terdalam menunjukan adanya sifat umum universal dan abstrak, karena merupakan suatu nilai.
- inti nilai-nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Inonesia dan mungkinjuga pada bangsa lain.
- pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945, menurut ilmuhukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yang fundamental Negara sehingga merupakan suatu sumber hokum positif di Indonesia.
Sebaliknya nilai-nilai subjektif pancasila dapat diartikan
bahwa keberadan nilai itu bergantung atau terletak pada bangsa Indonesia
sendiri. Pengertian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa matterialis
- nilai-nilai pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia sehingga merupakan jatidiri bangsa, yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
- nilai-nilai pancasila di dalamnya terkadung ketujuh nilai-nilai kerohanian yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estesis dan nilai religius, yang manifestasinya sesuai dengan budi nirani bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian bangsa (lihat Darmodihardjo, 1996).
nilai pancasila itu bagi bangsa
Indonesia menjadi landasan, dasar serta motivasi atas segala perbuatan baik
dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam kehidupan kenegaraan.
B.
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasa
Fundamental Negara Indonesia
Nilai-nilai pancasila sebagai dasar filsafat Negara
Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu sumber dari segala sumber hokum dalam
Negara Indonesia. Sebagai sumber dari segala sumber hokum secara objektif
merupakan pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hokum, serta cita-cita moral
yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan, serta watak bangsa Indonesia.
Nilai-nilai pancasilla terkandung dalam UUD 1945 secara
yuridis mamiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental. Adapun
pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat nilai-nilai pancasila mengandung
empat pokok pikiran yang bilamana
Dianalisis makna yang terkndung di dalamnya tidak lain
adalah merupakan devirasiatau penjabarn pancasila.
1. Pokok pikiran pertama menyatakan
bahwa Negara Indonesia adalah Negara persatuan
2. .Pokok pikiran kedua bahwa Negara
hendak mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Pokok pikiran ketiga menyatakan
bahwa Negara berkedaulatan rakyat.
4. Pokok pikiran keempat menyatakan
bahwa, Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Hal itu dapat disimpulkan bahwa keempat pokok pikiran
tersebut tidak lain merupakan perwujudan dari sila-sila pancasila. Pokok
pikiran ini sebagai dasar fundamental dalam pendirian Negara, yang realisai
berikutnya oerlu diwujudkan atau dijelmakan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD
1945.
C.
Pancasila Sebagai Sumber Segala
Sumber Hukum Indonesia
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum indonesia,
yang berwujud di dalam tertib hukumnya. Sebagai sumber di sini ialah sebagai
asl, tempat setiap pembentuk hukum di imndonesia mengambil atau menimba
unsur-unsur dasar yang diperlukan untuk yugasnya itu, dan merupakan tempat
untuk menemukan ketentua-ketetuan yang akan menjadi sisi dari peraturan yang akan
dibuat, serta sebagai dasar ukuran (maatstaf), untuk meguji apakah isi suatu
peraturan hukum yang berlaku itu, sungguh-sungguh merupakan suatu hukum yang
mengarah kepada tujuan hukum negara Indonesia.
D.
Pancasila
Sebagai Jati Diri Indonesia
Kita melihat bajwa kata jati diri menunujuk kepada kesatuan
yang utuh dan seimbang dari suatu masyarakat atau seorang manusia. Kesatuan itu
merangkum tiga aspek, yaitu:
1. Pancasila Sebagai Kepriadian Bangsa
Indonesia
Di dalam proses terbentuknya
dedinitif pancasila, terdapat rumusan-rumusan yang berbeda. Perjalanan
pancasila tidaklah mudah dan mulus. Setiap kali dicoba untuk merumuskan secara
berbeda, yang dianggap sesuai dengan tujuan negara. Namun akhirnya disepakati
bahwa pancasila sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 merupakan
perumusan yangterbaik diantara kemungkinan yang ada. Pancasila inilah yang
menjadi rumusan kepribadan Indonesia.
2. Pancasila Sebagai Identitas Diri
Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan hasil intraksi
dari masyarakat yang hidup di bumi indonesia selama-berabad-abad, bukannya
muncul sbagai pengolahan teoretis yang tidak ada sangkut pautnya dengan ‘ the
way of life’ dari masyarakat Indonesia yang komkret dan real.
- Pancasila Sebagai Keunikan Bangsa Indonesia
Seringkali kita mendengar kata ‘weltanschauung’
untuk menjelaskan pentingnya pancasila sebagai pedoman hidup konkret bangsa
Indonsia. Kata weltanschauung’ berarti ideologi atau pandangan hidup. Setelah
kita melihat pancasila sebagai hasil perumusan nilai-nilai yang terdapat dalam
masyarakat indonsia di masa lampau dan kemudian pancasila dijadikan kepribadian
dan dentits diri bengsa Indonesia, maka pancasila ini juga merupakan ciri khas
bangs Indonesia dalam pergaulannya dengan masyarakat dunia atau bangsa lain di
dunia ini. Dengan demikian, pancasila merupakan keunikan bangsa Indonesia.
E.
Pancasila
Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan jiwa bangsa indonesia karena pancasila
memberikan corak yangkhas kepada bangsa indonesia dan tak dapat dipisahkn dari
bangsa indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat mambedakan bangsa
indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila
secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh
bangsa yang lain. Akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan itulah yang menjad ciri khas bangsa indonesia. Hal ini
berkaitan dengan pancasila merupakan keununikan bangsa indonesia, nah keunikan
itulah yang membuat merupakn jiwa bangsa indonesia.
F.
Makna
Nilai dalam Pancasila
1.
Nilai
Ketuhanan
Nilai
ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini
menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang
ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak
berlaku diskriminatif antarumat beragama.
2.
Nilai
Kemanusiaan
Nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati
nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
3.
Nilai
Persatuan
Nilai
persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya
terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
4.
Nilai
Kerakyatan
Nilai
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui
lembaga-lembaga perwakilan.
- Nilai Keadilan
Nilai
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur
secara lahiriah atauun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan
normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat
dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu
dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut
adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
Sebagai
nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan
bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan
nilai-nilai instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.
Pancasila
yang ditetapkan oleh para pendiri negara memuat nilai-nilai luhur dan mendalam,
yang menjadi pandangan hidup dan dan dasar negara. Nilai-nilai Pancasila secara
bertahap harus benar-benar diwujudkan dalam perilaku kehidupan negara dan
masyarakat.
Di dalam tatanan nilai kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis.
Di dalam tatanan nilai kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis.
a. Nilai
dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak.
Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari
bangsa Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan
UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
b. Nilai
instrumental adalah pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud
norma sosial atau norma hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam
lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu. Nilai instrumental,
meskipun lebih rendah daripada nilai dasar, tetapi tidak kalah penting karena
nilai ini mewujudkan nilai umum menjadi konkret serta sesuai dengan zaman.
Nilai instrumental merupakan tafsir positif terhadap nilai dasar yang umum.
c. Nilai
praksis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Semangatnya nilai praksis ini seyogyanya sama dengan nilai dasar dan nilai
instrumental. Nilai inilah yang sesungguhnya merupakan bahan ujian apakah nilai
dasar dan nilai instrumental sungguh-sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak.
Hubungan
ketiga nilai tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: nilai dasar yang
merupakan nilai objektif, positif, intrinsik, dan transenden itu dikonkretkan
menjadi nilai instrumental. Selanjutnya nilai instrumental diimplementasikan
lebih lanjut dalam wujud yang lebih konkret dan menjadi nilai praksis. Dengan
demikian, nilai instrumental dapat dikatakan sebagai dasar perwujudan suatu
praksis.
Dalam
kehidupan bangsa yang mengacu kepada Pancasila ada beberapa nilai fundamental
yang terkandung di dalamnya seperti; nilai ideal, nilai material, nilai
spiritual, nilai pragmatis, nilai positif, nilai logis, nilai etis, nilai
estetis, nilai sosial dan nilai religius atau keagamaan. Apabila dari
nilai-nilai tersebut dijabarkan ke dalam rumusan yang terkandung dalam
Pancasila, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai-nilai religius antara lain:
a) Keyakinan
terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya Yang Sempurna, yakni
Maha Kasih, Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana, dan sifat suci lain
sebagainya.
b) Ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintahNya dan menjauhi
segala larangan-Nya
c) Nilai
Sila I ini juga meliputi dan menjiwai sila-sila II, III, IV dan V
- Dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung nilai-nilai kemanusiaan antara lain:
a) Pengakuan
terhadap adanya martabat manusia
b) Perlakuan
yang adil terhadap sesama manusia
c) Pengertian
manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa, dan karsa dan keyakinan
sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan.
d) Nilai
sila II meliputi dan menjiwai sila III, IV dan V.
- Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan
a) bangsa
antara lain:
1)
Persatuan Indonesia adalah persatuan
bangsa yang mencakup seluruh wilayah Indonesia
2)
Persatuan Indonesia adalah persatuan
suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
3)
Pengakuan terhadap ke-“Bhineka Tunggal
Ika”-an suku bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah
pembinaan kesatuan bangsa
4)
Nilai sila III meliputi dan menjiwai
sila IV dan V.
- Dalam Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan/keadilan terkandung nilai kerakyatan antara lain:
a) Kedaulatan
negara adalah ditangan rakyat
b) Pemimpin
kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi oleh akal sehat
c) Manusia
Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
d) Musyawarah
dan mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat
e) Nilai
sila IV meliputi dan menjiwai sila V
- Dalam Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
a) Perwujudan
keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh
rakyat Indonesia
b) Keadilan
dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang politik, ideologi,
ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pertahanan keamanan nasional
c) Cita-cita
masyarakat adil dan makmur secara material dan spiritual yang merata bagi
seluruh rakyat Indonesia
d) Keseimbangan
antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain
e) Cinta
akan kemajuan dan pembangunan
f) Nilai
sila V ini diliputi dan dijiwai sila I,II,III dan IV.
G.
Pancasila Sebagai Filsafat Nilai Fundamental
dan Terbuka Menjawab Persoalan Hidup Berbangsa dan Bernegara
Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara saat ini kita menemukan banyak sekali
persoalan-persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Persoalan yang ada datang dalam berbagai bentuk dan ragamnya, mulai dari
persoalan sosial, ekonomi, budaya dan bahkan persoalan hankam. Dalam kehidupan
sosial, diantara sesama rakyat Indonesia dapat terlihat dengan jelas terkait
adanya kemerosotan moral, di mana korupsi yang seharusnya menjadi hal yang
sangat tabu bagi pelakunya, berubah menjadi semacam gaya hidup dikalangan
masyarakat, mulai dari pejabat kelas atas hingga lingkungan RT sekalipun. Dalam
persoalan ekonomi dapat kita jumpai masih banyak diantara penduduk Republik ini
yang hidup berada di bawah garis kemiskinan dan cenderung tidak diperhatikan
oleh pemerintah. Dalam persoalan budaya juga terlihat jelas ketika banyak hasil
budaya bangsa Indonesia yang seharusnya menjadi hak milik bangsa ini diklaim
oleh bangsa lain sehingga membuat Indonesia seakan-akan kehilangan muka di
hadapan dunia internasional. Dalam persoalan keamanan, akhir-akhir ini bangsa
Indonesia seakan-akan dihantui oleh aksi-aksi terorisme yang hampir ada di
mana-mana. Faham radikal yang dianut oleh kelompok-kelompok tertentu
menyebabkan gangguan keamanan yang serius bagi negara ini dan bisa berdampak
buruk bagi citra bangsa Indonesia sendiri dalam pandangan dunia internasional.
Dari setiap
permasalahan yang telah diungkapkan di atas, sesungguhnya bukanlah merupakan
bukti bahwa ideologi Pancasila itu gagal ataupun Pancasila itu sudah tidak
relevan lagi. Ada banyak bukti yang dapat menggugurkan pernyataan-pernyataan
yang sifatnya negatif terhadap Pancasila tersebut misalnya saja, selain sebagai
nilai fundamental bagi pelaksanaan kehidupan bernegara, Pancasila juga
merupakan ideologi yang terbuka.
Pancasila sebagai
Ideologi yang terbuka dengan artian bahwa Pancasila mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan zaman tanpa harus ada pengubahan nilai dasarnya (nilai
Fundamental). Pancasila sebagai sumber filsafat nilai yang fundamental dan
terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat
dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan
perkembangan zaman secara kreatif dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan
perkembangan masyarakat Indonesia sendiri. Berkaca kepada kalimat yang
mengatakan bahwa pengegembangan Pancasila harus memperhatikan tingkat kebutuhan
dan perkembangan masyarakat Indonesia memiliki arti bahwa dalam usaha
menciptakan keselarasan antara Pancasila dan kondisi masa kini haruslah
dilakukan dengan sangat hati-hati, agar pengembangan yang dilakukan tidak
melenceng dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri.
Dalam menghadapi
dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih banyak berupa persoalan-persoalan
yang pelik dalam berbagai sendi kehidupan, masyarakat Indonesia harus memahami
bahwa untuk menghadapi polemik tersebut sesungguhnya Pancasila telah memberikan
orientasi ke depan yang mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan
yang sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era
keterbukaan dunia dalam segala bidang. Ideologi Pancasila menghendaki agar
bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dalam
ikatan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup
bangsa indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai nila yang bersifat
sistematis Fundamental dan menyeluruh. Maka sila-sila pancasila merupakan suatu
kesatuan yang bulat dan utuh hierarkhis dan sistematis. Dalam pengrtian inlah
maka sila-sila pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Konsekuensinya kelima
silabukan terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri-sendiri, melainkan memiliki
esensi serta makna yang utuh.
Dasar pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap sila, dijelaskan
sebagai berikut. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara repubilk
indonesia mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan,
kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai keutuhan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan. Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari
suatu pandangan bahwa negara adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia
atau organisasi kemsyarakatan,yang merupakan masyarakat hukum.
Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat
bahwa manusia sebagai warga negara sebagai persekutuan hidup adalah
berkedudukan kodrat manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila
pertama). Negara yang merupakan persekutuan hidup manusia sebagai makluk Tuhan
Yang Maha Esa, pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan harkat dan martabat
manusia sebagai makluk yang berbudaya atau makluk yang beradab (hakikat sila
kedua). Untuk mewujudkan suatu negara sebagai suatu organisasi hidup manusia
terus membentuk suatu ikatan sebagai suatu bangsa (hakikat sila ketiga).
Terwujudnya persatuan dalam suatu negara akan melahirkan rakyat sebagai suatu
bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu.
Konsekuensinya dalam hidup kenegaraan itu haruslah mendasarkan pada
nilai bahwa rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Maka negara harus
bersifat demokratis, hak serta kekuasaan rakyat harus dijamin, baik sebagai
individu maupun secara bersama (hakikat sila keempat). Untuk mewujudkan tujuan
negara sebagai tujuan bersama, maka dalam hidup kenegaraan harus mewujudkan
jaminan perlindungan bagi seluruh warga, sehingga unuk mewujudkan tujuan
seluruh warganya harus dijamin berdasarkan suatu perinsip keadilan yang timbul
dalam kehidupan bersama ( kehidupan sosial) (hakikat silakelima). Nilai-nilai
inilah yang merupakan suatu nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan
dan kemasyarakatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari jabaran makalah kami ini kita dapat menarik kesimpulan
- Bahwa pancasila merupakan dasar negara indonesia
- Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa indonesia
- Pancasila merupakan jiwa bagsa indonesia
- Pancasla merupakan kepribadian bangsa indonesia
- Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara Indonesia
B.
Saran
Menurut pendapat kami sebagai pembuat makalah ini bahwa pancasila
merupakan suatu yang tepat untuk dijadikan dasar negara indonesia karena
pancasila memiliki nilai yang sangat bagus untuk dijadikan suatu landasan,
namun apakah negara kita sekarang ini mengamalkan sekaligus mematuhi serta
mencapai nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri, sepertinya
belum maka dari itu mari kita sebagai bangsa indonesia yang baik mulai sekarang
kita coba untuk melaksanakan apa yang ada dalam pancasila, terutama kita para
mahasiswacalon pemimpin negeri ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Notonegoro. 1995. pancasila secara
ilmiah populer. Jakarta: Bumi Aksara.
Jarmanto. 1982. Pancasila Suatu
Tujuan Aspek Histotis dan Sosio-politis.yogyakarta: Liberty.
Salam, Burhanuddin. 1985. Filsafat
pancasilaisme. Bandung: Bina Aksara.
Kaelan. 2008. Pendidikan Pancasila.
Yogyakarta: paradigma
Komentar
Posting Komentar