MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR TENTANG SISTEM PENGINDERAAN PENGLIHATAN,PENCIUMAN,PENDENGARAN, PENGECAPAN, DAN PERABAAN
MAKALAH
ILMU BIOMEDIK DASAR TENTANG SISTEM
PENGINDERAAN PENGLIHATAN,PENCIUMAN,PENDENGARAN,
PENGECAPAN, DAN PERABAAN
Disusun Oleh:
Fenti Ariyani 1614401040
Merry Herlinda 1614401042
Yulita Pentasari 1614401044
Luthfiyya Yolanda Putri 1614401046
POLTEKKES
KEMENKES TANJUNG KARANG
JURUSAN D III
KEPERAWATAN
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan Ridha dan Rahmat-Nya serta nikmat yang begitu besar yang diberiakan
kepada kita semua terutama nikmat kesehatan, sehingga Makalah Kami dapat
terselesaikan.
Salam
dan salawat kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW, Nabi yang mengantarkan
kita dari zaman kejahiliyaan menuju zaman islamiyah. Nabi yang dianggap sebagai
Uswatun Hasanah atau suri tauladan yang baik.
Dalam
isi makalah ini membahas tentang Anatomi Fisiologi pada Sistem penginderaan.
Kami
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan yang kita inginkan. Oleh karena itu, kami masih
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sekalian.
Kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen yang telah membimbing kami. Begitu
juga kepada semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung
terlibat dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Mudah-mudahan
makalah ini dapat memberikan sumbangan peningkatan kemampuan terhadap perawat
menjadi perawat yang professional masa depan sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi keperawatan.
Penyusun,
Kelompok X
DAFATR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Panca Indra ............................................................................... 2
BAB III
PENYAKIT TERHADAP ORGAN MATA ................................... 17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 23
4.2
Saran.................................................................................................... 23
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia membutuhkan informasi
berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya
dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap
dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu
adalah mata, hidung, telinga atau
kuping, kulit dan lidah.
Setiap orang
normalnya memiliki lima atau
panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga
dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting
kita. Orang yang cacat indera
masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal.
1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi
organ-organ sistem panca indera.
2. Mengidentifikasi
fungsi organ-organ sistem panca indera.
3. Mengidentifikasi
kelainan-kelainan pada organ-organ sistem panca indera.
4. Mengidentifikasi
cara pengobatan untuk kelainan yang terjadi pada system panca indera.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SISTEM PANC INDRA
A. Pengertian Sistem
Panca Indera
Panca
Indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara
yang membawa kesan rasa (sensori impression) dari organ indera menuju ke otak
perasaan ini ditafsirkan.
Beberapa
kesan timbul dari luar seperti sentuhan , pengecapan, penglihatan, penciuman
dan suara. Ada kesan yang timbul dari
dalam antara lain, lapar, haus, dan rasa sakit.
Dalam
segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus
mengumpulkan rangsangan yang khas dimana setiap organ berhubungan. Sistem
indera memerlukan sistem saraf yang menghubungkan badan indera dengan sistem
saraf pusat. Organ indera adalah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus
dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai implus
saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf. Setiap organ indera
menerima stimulus, menghasilkan dan mengirim impuls saraf, interpretasi dari pada semua organ indera dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu, organ indera umum seperti reseptor raba
tersebar di seluruh tubuh dan organ indera khusus seperti putting pengecap
penyebarannya terbatas pada lidah.
1. INDERA PENGLIHATAN (MATA)
Indera penglihatan yang
terletak pada mata (organ visus) terdiri
dari organ okuli assesoria (alat bantu mata)
dan oculus (bola mata). Saraf indera penglihatan, saraf optikus urat
saraf cranial kedua), timbul dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung
untuk membentuk saraf optikus.
a.
Alis
Dua potong kulit tebal yang melengkung
ditumbuhhi oleh bulu yang berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar matahari
yang sangat tarik dan sebagai alat kecantikan.
b.
Kelopak
Mata
Terdiri dari 2 bagian
kelopak mata atas dan kelopak mata bawa, fungsinya adalah sebagai pelindung
mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata (menutup dan membuka mata).
c.
Organ Okuli Assesoria (Alat pembantu
mata),
terdapat disekitar bola mata yang sangat erat
hubungannya dengan mata, terdiri dari:
1. Kavum
Orbita. Merupakan rongga mata yang bentunya seperti kerucut dengan puncaknya
mengarah ke depan dan ke dalam.
Rongga
mata mempunyai beberapa celah yang menghubungkan rongga mata dengan rongga
otak, rongga hidung, rongga etmoidalis dan sebagainya. Rongga bola mata ini
berisi jaringan lemak, otot, fasia, saraf, pembuluh darah dan apparatus
lakrimalis.
2. Supersilium
(alis mata).
Merupakan batas orbita dan potong kulit
tebal yang melengkung, ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai
kosmetik atau alat kecantikan.
3. Palpebra
(kelopak mata).
Merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah
kulti yang terletak didepan bulbus okuli, kelopak mata atas lebih besar dari
kelopak mata bawah. Kelopak mata atas lebih mudah digerakkan yang terdiri dari muskulus
levator palpebra superior.Pada ujung kelopak mata terdapat silia (bulu mata).
Tarsus merupakan bagian dari kelopak yang berlipat-lipat.pada kedua tarsus
terdapat beberapa kelenjar, yaitu:
·
Kelenjar tarsalia.
·
Kelenjar sebasea.
·
Kelenjar
keringat.
4. Apartus
Lakrimalis (Air mata). Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis superior
dan inferior, melalui duktus eksretorius lakrimalis masuk ke dalamsakus konjungtiva,
melalui bagian depan bola
mata ke dalam kanalis lakrimalis mengalir ke duktus nasokrimalis terus ke
meatus nasalis inferior.
5. Muskulus
okuli (Otot mata). Merupakan otot
ekstrinsik mata yang terdiri dari 7 buah otot; 6 buah otot diantaranya melekat
dengan os kavum orbitalis, dan 1 buah mengangkat kelopak mata ke atas.






Muskulus
rektus okuli berorigo pada annulus tendineus komunis, yang merupakan fibrosus
yang menyelubungi nervus optikus.
Strabismus
(juling) disebabkan tidak seimbangnya atau paralise kelumpuhan fungsi dari
salah satu otot mata.
d. Okulus (Mata)
Meliputi bola mata
(bulbus okuli). Nervus optikus saraf otak II, merupakan saraf otak yang
menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan merupakan bagian penting dari organ visus.

a. Kornea.
Merupakan selaput yang
tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal
dari sclera, terdiri dari 5 lapisan epitel kornea, 2 lamina elastika anterior
(bowmen), 3 substansi propia, 4 lamina elastika posterior dan 5 endotelium.
Kornea tidak mengandung pembuluh darah. Peralihan antara kornea ke sclera disebut
sclera corneal junction.
b. Sklera.
Merupakan lapisan
fibrous yang elastik yang merupakan bagian dinding luar bola mata dan, bagian
depan sclera tertutup oleh kantong konjungtiva.

a. Koroid.
Merupakan selaput yng
tipis dan lembab merupakan bagian belakang tunika vaskulosa. Fungsinya
memberikan nutrisi pada tunika.
b. Korpus
siliaris.
Merupakan lapisan yang
tebal terbentang mulai dari ora serata sampai ke iris. Bentuk keseluruhan
seperti cincin, korpus siliaris terdiri dari orbikulus siliaris, korona
siliaris dan muskulus siliaris terdapat
pada bagian luar korpus siliaris antara sclera dan korona siliaris.
Fungsinya untuk adanya akomodasi, pada
proses melihat muskulus siliaris harus berkontraksi.
c.
Iris.
Merupakan bagian
terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena mengandung pigmen, berbentuk
bulat seperti piring dengan penampang 12 mm, tebal ½ mm, di tengah terletak di
bagian berlubang yang di sebut pupil.
Pupil berguna untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata. Bagian belakang dari
ujung iris menempel pada lensa mata, sedangkan ujung pinggirnya melanjut sampai
ke korpus siliaris.
Pada iris terdapat 2 buah otot :
Muskulus spinter pupila pada pinggir iris dan muskulus dilatator pupila
terdapat agak ke pangkal iris dan banyak mengandung pembuluh darah dan sangat
mudah terkena radang bisa menjalar ke korpus siliaris.
d. Tunika
nefrosa
Merupakan lapisan terdalam bola mata
disebut retina, retina terbagi atas 3
bagian:
· Pars
Optika Retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan
khatulistiwa bola mata.
· Pars
Siliaris, merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar.
· Pars
Iridika melapisi bagian permukaan belakang iris.
Retina
terdapat di bagian belakang berlanjut sampai
ke nervus optikus, secara histologist retina terdiri dari 10 lapisan,
pembagian lapisannya:
- Lapisan
1 lapisan berpigment
- Lapisan
2, 4 dan sebagian 5 lapisan fotoreseptika.
- Lapian
5 (sisa), 6,7,8,9, merupakan lapisan neuron.
- Lapisan
3 dan 10 sebagai lapisan penunjang.
Pada
daerah makula lutea, retina megalami penyederhanaan sesuai dengan fungsinya
untuk melihat jelas. Semua akson dari neuron ganglion berkumpul pada bagian
belakang dari optik disk (papilla). Optik disk disebut juga titik buta, oleh karena cahaya yang jatuh
didaerah ini memberikan kesan dapat melihat.
SISTEM PENGLIHATAN
e.
Fungsi
Mata
Sebagai
indera penglihatan yang menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina
dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini
ke pusat penglihatan pada otk untuk ditafsirkan.

Bila
cahaya yang jatuh di atas mata menimbulkn bayangan yang letaknya
difokuskan pada retina. Bayangan itu akan menembus dan diubh oleh lensa badan
aques dn vitrous, lens membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangan pada retina
bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.

Terdiri dari kelenjar majemuk yang
terlihat pada sudut sebelah atas rongga orbita, kelenjar itu mengeluarkan air
mata dialirkan ke dalam kantong konjungtiva dari saluran kelenjar lakrimalis,
bila bola mata dikedipkan maka air mata akan menggenangi seluruh permukaan bola
mata, sebagian besar caira ini menguap sebagian lagi masuk ke hidung melalui
saluran lakrimalis.
2. INDERA PENDENGAR (AUDITORY
APHARTUS)
Merupakan
salah satu alat panca indera untuk mendengar.
Anatomi
telinga terdiri
dari:

a.
Aurikula (daun telinga), menampung
gelombang suara datang dari luar masuk kedalam tellinga.
b.
Meatus Akustikus eksterna (liang
telinga).
Saluran penghubung aurikula dengan
membran timpani panjangnya
2,5 cm terdiri dari tulang rawan dan
tulang keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar
keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk serum.
c.
Membran Timpani.
Antara telinga luar dan telinga tengah
terdapat selaput gendang telinga yang disebut membran timpani.

a. Kavum
Timpani.
Rongga di dalam
tulang temporalis terdapat 3 buah tulang pendengaran yang terdiri dari maleus,
inkus dan stapes yang melekat pada bagian dalam membran timpani dan bagian
dasar tulang stapes membuka pada fenestra ovalis.
b. Antrum
Timpani
Merupakan rongga tidak teratur yang agak
luas terletak dibagian bawah samping dari kavum timpani. Antrum timpani
dilapisi oleh mukosa merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani,
rongga ini berhubungan dengan beberapa rongga kecil yang disebut sellula
mastoid yang terdapat dibelakang bawah antrum didalam tulang temporalis. Dan
adanya hubungan ini dapat mengakibatkan menjalarnya proses radang.
c. Tuba
Auditiva Eustaki
Saluran tulang rawan yang panjangnya
3,7 cm berjalan miring kebawah agak
kedepan, dilapisi oleh lapisan mukosa

Terletak
pada bagian tulang keras pilrus temporalis, terdapat reseptor pendengaran dan
alat pendengar ini disebut labirin.
a.
Labirintus Osseous
Serangkaian
saluran bawah dikelilingi oleh cairan dinamakan perilimfe.
ü Vestibulum
Bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum
ini membuka fenestra ovale dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas
menerima muara kanalis semisirkularis.
ü Koklea
Koklea berbentuk seperti rimah siput,
pada koklea ini ada 3 pintu yang menghubungkan koklea dengan vestibulum, kavum
timpani dan dengan kanalis koklearis.
ü Kanalis
semi sirkularis
Merupakan saluran setegah lingkaran yang
terdiri dari 3 saluran, yang satu dengan yang lainnya membentuk sudut 90
. Kanalis semi sirkularis superior,
kanalis sirkularis posterior, dan kanalis semi sirkularis lateralis.
b. Labirintus
Membranosus
ü Utrikulus
Bentuknya seperti kantong lonjong dan
agak gepeng terpaut pada tempatnya oleh jaringan ikat, disini terdapat saraf
(nervus akustikus) pada bagian depan dan sampingnya ada daerah yang lonjong
disebut makula akustika utrikulo.
ü Sakulus
Bentuknya agak lonjong lebih kecil dari
utrikulus, terletak pada bagian depan dan bawah vestibulum dan terpaut erat
oleh jaringan ikat, dimana terdapat nervus akustikus.
PENAMPANG TELINGA
Ø Proses
pendengaran
Ditimbulkan oleh
getaran atmosfer yang dikenal sebagai gelombang suara dimana kecepatan dan
volumenya berbeda-beda.
Gelombang suara bergerak melalui rongga
telinga luar (auris eksterna) yang menyebabkan membran timpani bergetar ,
getar-getaran tersebut diteruskan menuju inkus dan stapes melalui maleus yang
terkait pada membran itu.
Karena getaran yang timbul pada setiap
tulang itu sendiri maka tulang akan memperbesar getaran yang kemudian
disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe. Getaran perilimfe dialihkan
melalui membran menuju edolimfe dalam saluran koklea dan rangsangan mencapai
ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti selanjutnya dihantarkan menuju otak.
Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai suara yang enak atau tidak enak,
gelombang suara menimbulkan bunyi.
1. Tingkatan
suara biasa 80-90 desible
2. Tingkatan
maksimum kegaduhan 130 desible
Bagi
orang secara terus-menerus menghadapi kegaduhan seperti di pabrik diberikan
perlengkapan pelindung telinga.
LABIRIN
Ø Keseimbangan
Nervus
yang terbesar dalam kanalis semi sirkularis menghantarkan impuls-impuls menuju
otak. Impuls-impuls ini dibangkitkan dalam kanal-kanal tadi, karena adanya
perubahan kedudukan cairan dalam kanal atau saluran-saluran itu. Hal ini
mempunyai hubungan erat dengan kesadaran kedudukan kepala terhadap badan.
Apabila seseorang didorong kesalah satu sisi maka badannya cenderung miring ke
arah lain (berlawanan dengan arah badan yang didorong) guna mempertahankan
keseimbangan, berat badan diatur, posisi badan dipetahankan sehingga jatuhnya
badan dapat dipertahankan. Perubahan kedudukan cairan dalam saluran semi
sirkuler inilah yang merangsang impuls, respon badan berupa gerak reflek, guna
memindahkan berat badan serta mempertahankan keseimbangan.
PENAMPANG TELINGA
TENGAH
Ø Saraf
Pendengar
Nervus
auditori mengumpulkan sensibiltitas dan bagi vestibuler rongga telinga dalam
yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. Serabut saraf ini bergerak menuju
nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula
oblongata terus bergerak menuju serebelum.
Bagian
koklearis pada nervus auditori saraf pendengar yang sebenarnya, serabut saraf
dipancarkan kesebuah nukleus khusus yangn berada dibelakang tamalus,
dipancarkan menuju korteks otak yang terletak pada bagian temporalis.
SARAF PENDENGARAN TELINGA DALAM
4. INDERA
PENCIUM (HIDUNG)
Alat
pencium terdapat dalam rongga dari ujung saraf otak nervus olfaktorius, serabut
saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung dikenal dengan
olfaktori.

Bau
yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus olfaktorius)
dari bulbus olfaktorius, perasaan bergerak melalui traktus olfaktorius dengan
perantaraan stasiun penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dalam
pusat olfaktorius pada lobus temporalis otak dimana perasaan itu ditafsirkan.
Rasa pencium dirangsang oleh gas yang dihisap dan kepekaan akan rasa tersebut
mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang cukup
lama. Contoh : orang yang berada dalam suatu ruangan yang sesak dan pengab
tidak merasakan bau yang tidak enak sementara dilain pihak bau segera menyerang
hidung orang yang baru datang dari lingkungan udara segar.
SARAF PENCIUMAN PADA HIDUNG

1.
Rasa penciuman akan lemah apabila
selaput lendir hidung sangat kering, basah atau membengkak seperti keadaan
influenza.
2.
Rasa penciuman akan hilang sama sekali
akibat komplikasi dari suatu cedera pada kepala.

Terdiri
dari lipatan selaput lendir, pada bagian puncaknya terdapat saraf-saraf pembau,
kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau sesuatu udara, udara yang
kita hisap melalui bagian atas dari rongga hidung.
Pada konka kanalis
terdapat 3 pasang karang hidung :
1. Konka
nasalis superior
2. Konka
nasalis media
3. Konka
nasalis anterior
Disekitar
rongga hidung terdapat rongga-rongga yang disebut sinus para nasalis yang
terdiri dari :
a.
Sinus maksilaris = rongga tulang hidung
b.
Sinus sfenoidalis = rongga tulang baji
c.
Sinus frontalis = rongga nasalis
inferior
Sinus
ini diliputi oleh selaput lendir. Jika terjadi peradangan pada rongga hidung,
lendir-lendir dari sinus para nasalis akan keluar, jika tidak dapat mengalir
keluar akan menjadi sinusitis.
PENAMPANG RONGGA HIDUNG
3. INDERA
PENGECAP (LIDAH)
Lidah
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap, lidah
terdiri dari 2 kelompok :


Lidah terletak pada dasar mulut, ujung
serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi, terdiri dari otot serat lintang
dan dilapisi oleh selaput lendir yang dapat digerakkan kesemua jurusan.
RONGGA MULUT
a. Bagian-bagian
Dari Lidah :
1.
Radiks lingua : pangkal lidah
2.
Dorsum lingua : punggung lidah
3.
Apeks lingua : ujung lidah
Ada 8 hingga 12 buah
yang terletak pada pangkal lidah atau dasar lidah, jenis papila yang terbesar
tersusun seperti huruf V.
a.
Papila fungiformis
Menyebar
pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk jamur.
b.
Papila filiformis
Merupakan
papila
terbanyak dan menyebar di seluruh
permukaan lidah, organ ujung untuk pengecap adalah puting pengecap yang sangat
banyak terdapat didalam dinding papila
sirkumvalate dan filiformis.
Papila
filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuhan dari rasa pengecapan
yang sebenarnya. Selaput papila
langit-langit dan faring juga bermuatan puting-puting pengecap.
Macam pengecapan
terbagi atas 4 bagian :
1. Rasa
pahit terdapat pada pangkal lidah.
2. Rasa
manis terdapat pada ujung lidah.
3. Rasa
asin terdapat pada ujung, samping kiri dan kanan lidah.
4. Rasa
asam terletak pada samping kiri dan kanan lidah.
Ø Fungsi
Alat Pengecap
1.
Untuk merasakan arti makanan yang enak
atau tidak enak
2.
Sebagai alat reflek, dengan adanya rasa
asam, asin, pahit, manis dan sebagainya, maka getah cerna akan keluar.
Ø Susunan
Saliva (kelenjar ludah)
a. Air
70-99%.
b. Gliko
protein yang dihasilkan sublingualis.
c. Enzim
pencernaan yang disebut papila
yang hanya dapat bekerja dalam suasana asam.
d. Garam
alkali (sifatnya basa).
e. Lain-lainnya,
sel-sel epitel yang terlepas, sel kelenjar leukosit, gas(
) dan bakteri.
Ø Fungsi
Saliva
a.
Fungsi mekanis
Mencampur
ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak setengah cair dan mudah ditelan.
b.
Fungsi khemis
Enzim
papila
mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzim maltose menjadi papila.
c.
Membasahi lidah, pipi dan langit-langit
(palatum) yang penting dalam proses berbicara.
d.
Melarutkan makanan yang kering hingga
dapat dirasakan. Misalnya ; gula dan garam.
e.
Mencegah gigi menjadi karies, mengubah
suasana asam yang ditimbulkan oleh bakteri pembusuk.
Ø Sensasi
Haus
Rasa
sensasi haus diproyeksikan pada faring, reseptornya tidak diketahui dengan
pasti sedangkan serabut eferentnya melalui nervus glossofaringeus saraf ke IX.
Pusatnya tidak diketahui, sensasi haus merupakan pelindung untuk segera minum.
Ø Sensasi
Lapar
Rasa
sensasi lapar diproyeksikan pada lambung biasanya bersamaan dengan kontraksi
ritmis yang kuat dari otot-otot lambung yang timbul papila tiap 30-60 menit sekali.
Reseptor
lapar terletak diantara otot-otot lambung serabut papila melalui nervus vagus dan pusat
lapar yang tidak diketahui jelas.
PENAMPANG LIDAH
PUTING PENGECAP
5. SISTEM PERABA
Kulit
menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir
yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Kulti yang didalamnya
terdaapat ujung saraf peraba mempunyai banyak fungsi, antara lain membantu
mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan mempunyai sedikit
kemampuan ekskretori, sekretori, dan absorpsi.
Kulit dibagi menjadi
dua lapisan:
1. Epidermis atau
kutikula.
2. Dermis atau korium.
Epidermis
tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang
disusun atas dua lapis yang jelas tampak: selapis lapisan tanduk dan selapis
zona germinalis.
Ada beberapa kelenjar
keringat yang berubah sifat yang dapat dijumpai di kulit sebelah dalam telinga
yaitu kelenjar serumen.
Kelenjar
sebaseus adalah kelenjar kantong di dalam kulit bentuknya
seperti botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Kelenjar ini paling banyak
terdapat dikepala dan wajah yaitu sekitar hidung, mulut, dan telinga, dan sama
sekali tak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki. Kelenjarnya dan
salurannya dilapisi sel epitel. Perubahan di dalam sel ini berakibat sekresi
berlemak yang disebut sebum.
Pelengkap
kulit terdiri dari rambut, kuku dan kelenjar sebaseus
yang dianggap sebagai tambahan pada kulit. Rambut dan kuku adalah sel epidermis
yang berubah. Rambut tubuh dari folikel rambut merupakan lekukan jeluk didalam
epidermis.
Folikel
rambut dibatasi sel epidermis dan diatas dasarnya terdapat
papil tempat awal rambut tumbuh. Dalam keadaan sehat bila sehelai rambut rontok
maka akan diganti sehelai lain yang tumbuh dari papil yang sama. Akar rambut
berada didalam folikel. Pada ujung paling dalam, rambut sedikit lebih tebal dan
ujungnya bulat. Bagian pangkal yang bulat ini menjepit sebuah papil pembuluh
darah, dan pertumbuhan rambut berasal dari sel lunak yang terdapat didaerah
ini. Bagian yang keluar dari permukaan adalah batang rambut. Warna rambut
disebabkan jumlah pigmen didalam epidermis. Berhubungan dengan folikel rambut
terdapat otot polos kecil, yaitu erektor pilorum atau penegak rambut, terdapat
juga kelenjar sebaseus yang mengeluarkan sekret yang disebut sebum. Sebum ini
memelihara kulit supaya empuk dan halus, dan rambut mengilat.
Kuku
adalah kulit yang telah berubah. Kuku tertanam didalam palung kuku. Dermisnya
memuat garis-garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Palung
kuku mendapat pelayanan persarafan berlimpah dan mengandung banyak pembuluh
darah. Bagian proksimal kuku terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan
bagian paling tipis dalam daerah ini.
Bagian putih yang
disebut lunula karena bentuknya
seperti setengah bulan merupakan awal kuku tumbuh maju. Badan kuku adalah
bagian yang tak ditutupi dan yang dengan kuat terikat dalam palung kuku. Ujung
distal bebas dan di setiap sisi dibatasi lipatan kulit.
FUNGSI KULIT
1. Kulit
sebagai organ pengatur panas
Suhu normal tubuh, yaitu suhu
visera dan otak adalah 36
sampai 37,5
C.
Panas dilepas oleh kulit dengan berbagai cara:
a) Dengan
penguapan
b) Dengan
pemancaran
c) Dengan
konduksi
d) Dengan
konveksi (pengaliran)
Keringat
adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf
simpatis.
Kelenjar
keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh.
2. Kulit
sebagai indera peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan
rangsangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang
dirangsang. Didalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu, yaitu tempat
perabaan; beberapa sensitif dalam (peka) terhadap dingin, beberapa terhadap
panas, dan lain lagi terhadap sakit.
3. Tempat
penyimpanan
Kulit dan jaringan dibawahnya
bekerja sebagai tempat penyimpanan air; jaringan adiposa dibawah kulit
merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
4. Beberapa
kemampuan melindungi dari kulit .
\
BAB III
PENYAKIT TERHADAP ORGAN MATA

·
Ablasio
Ablasio adalah suatu keadaan lepasnya retina sensoris
dari epitel pigmen retina (RIDE). keadaan ini merupakan masalah mata yang
serius dan dapat terjadi pada usia berapapun, walaupun biasanya terjadi pada
orang usia setengah baya atau lebih tua.
Penyebab
Sebagian besar ablasio retina
terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan-robekan atau lubang-lubang di
retina, dikenal sebagai ablasio retina regmatogen (Rhegmatogenous Retinal
Detachment).
Pencegahan
- Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata.
- Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama.
- Jika anda memiliki risiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal setahun sekali
· Dakriosistitis
Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada sakus
lakrimalis atau saluran air mata yang berada di dekat hidung. Infeksi ini
menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada kelopak mata bawah, serta terjadinya
pengeluaran air mata berlebihan (epifora). Radang ini sering disebabkan
obstruksi nasolakirmalis oleh bakteri
S. aureus, S. pneumoniae, Pseudomonas.
·
Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara
bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang
sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan karena saluran
cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan
membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola
mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf
mata akan mati.

Beberapa penyakit telinga dapat menyebabkan ketulian sebagian
bahkan ketulian total. Bahkan lagi, kebanyakan penyakit pada telinga bagian
dalam dapat mengakibatkan gangguan pada keseimbangan.
Othematoma
Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir. (encharta ensiklopedi)
Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir. (encharta ensiklopedi)
·
Kepala
Pusing Berputar ( Vertigo )
Keadaan
ini umumnya terjadi secara tiba-tiba. Keadaan yang dirasakan seperti adanya
rasa goyang, rasa goyang setelah gerakan kepala, pusing berputar, mumet/pening
dan rasa seperti melayang (istilah medis : Vertigo), keadaan ini dapat juga
disertai rasa mual dan sampai muntah.
Dimana gangguan keseimbanga ini 80% diakibatkan adanya gangguan pada alat keseimbangan di telinga dalam, sisanya dapat terjadi di sentral (otak).
Sistem keseimbangan kita sangat dipengaruhi oleh penglihatan, sistem keseimbangan di telinga dalam dan sistem otot rangka tubuh (untuk
Dimana gangguan keseimbanga ini 80% diakibatkan adanya gangguan pada alat keseimbangan di telinga dalam, sisanya dapat terjadi di sentral (otak).
Sistem keseimbangan kita sangat dipengaruhi oleh penglihatan, sistem keseimbangan di telinga dalam dan sistem otot rangka tubuh (untuk
mempertahankan
gravitasi tubuh).
Gejala
akibat gangguan keseimbangan pada telinga umumnya : vertigo yang cukup berat,
sangat berpengaruh akibat gerakan kepala, buka mata biasanya menjadi lebih
ringan, kadang disertai gangguan pendengaran, rasa mual yang berat dan disertai
muntah. keluhan pusing dan berputar jika terjadi lagi.

Penyakit hidung membutuhkan perawatan yang cepat dikarenakan
berhubungan dengan sistem pernapasan. Hidung seperti kita ketahui adalah jalan
masuk utama oksigen dan keluarnya karbondioksida.
SALESMA(COLD) DAN INFLUENZA(FLU)
Salesma dan infuenza merupakan
infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus, dan umumnya dapat menyebabkan
batuk, pilek, sakit leher dan kadang-kadang panas atau sakit pada persendian.
Gejala yang mengiringi diantaranya mencret ringan, terutama pada anak kecil.
HIDUNG YANG TERSUMBAT DAN PILEK
Hidung yang tersumbat atau pilek
dapat terjadi karena salesma atau alergi. Banyak lendir dalam hidung
menyebabkan infeksi telinga pada anak-anak atau gangguan sinus (peradangan
gawat dan berlangsung lama pada rongga tulang yang berhubungan dengan rongga
hidung) pada orang dewasa.
GANGGUAN SINUS (SINUSITIS)
Sinusitis merupakan peradangan
sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung,
yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).

Kulit
dan apendicesnya merupakan struktur kompleks yang membentuk jaringan tubuh yang kuat dan keras. Fungsinya
dapat dipengaruhi oleh kerusakan terhadap struktur demikia juga oleh penyakit
Kulit terdiri dari 2 lapisan
epidermis atau lapisan luar, dan dermis atau kulit
sebenarnya. Terdapat juga apendices pada kulit yang termasuk rambut dan kuku.
Epidermis
Epidermis terdiri dari sel epitel
yang mengalami keratinisasi yang mengandung bahan lemak yang menjadikan kulit
kedap air. Sel superfisial dari stratum ini secara kostan dilepaskan dan
diganti. Sel lain mengandung cairan berminyak. Lapisan ketiga tediri dari
sel-sel yang mengandung granula yang mampu merefraksi cahaya dan membantu
memberikan warna putih pada kulit. Lapisan keempat mengandung sel yang
memproduksi melamin, suatu bahan yang bertindak sebagai perlindungan terhadap
pengaruh sinar UV. Epidermis tidak mengandung pembuluh darah, tetapi limfe
bersirkulasi dalam ruang interselular.
Dermis
Dermis terdiri dari jaringan fibrosa
yang lebih padat pada bagian superficial dibandingkan bagian dalamnya. Dapat
diidentifikasi 2 lapisan : yang pertama mengandung akhiran saraf sensorik,
pembuluh darah dan limfatika ; yang kedua mengandung serat kolagen, serat
elastik, glandula sebasea, glandula sudorifera, folikel rambut dan muskulus
arrektor pilli.
Hipodermis
Ini merupakan zona transisional
diantara kulit dan jaringan adiposa di bawahnya. Mengandung sel lemak demikian
juga jaringan ikat putih dan kuning, kumparan dari sejumlah glandula sebasea
dan radiks dari sejumlah rambut.
Pemberian zat makanan dermis atau porium tergantung pada
vena dan limfatika. Baik saraf bermielin maupun tidak bermielin ditemukan dalam
kulit yang berisi organ akhir dan banyak serat saraf. Organ ini memberikan
respon sensasi panas, dingin, nyeri, gatal, dan raba ringan.
Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat terdiri dari glomerolus atau bagian
sekresi dan duktus. Secara relatif terdapat catu darah yang kaya dan menskresi
keringat yang agak keruh, hampir tidak berbau, hampir mengandung 99% air, dan
sejumlah kecil khlorida, urea, amonium, asam urat dan kreatinin. Berbagai tipe
kelenjar keringat ditemukan pada area seperti genetalia, anus, aksila dan
puting susu dan masing-masing juga mempunyai bau yang khas.
Appendises
Appendises termasuk rambut dan kuku. Rambut berasal epitel
dan terbentuk dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang timbul dalam
struktur yang kompleks, yaitu folikel yang terletak dalam lapisan dermis yang
lebih dalam. Pada saat rambut melintasi lapisan permukaan dari dermis maka
rambut dilapisi oleh sebum yang merupakan eksresi dari glandula kecil yang
terletak berdekatan dengan batang rambut. Fungsinya adalah melumasi kulit dan
menjaga kulit tetap lentur, bertindak sebagai penolak air dan melindungi kulit
dari udara yang kering.
Kuku
terdiri dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang bersatu dengan kuat.
Pada bagian proksimal kuku terbentuk dalam matriks kulit. Dasar kuku terdiri
dari sel prickle yang mengalami modifikasi pada mana kuku melekat dengan kuat.
PENYAKIT
KULIT
EKSEMA
INFANTIL dan MASA KANAK-KANAK
Eksema merupakan istilah yang menguraikan setiap dematosis
inflamatoar yang khas dengan adanya eritema, papula, vesikula, cairan, krusta
dan skuama pada berbagai fase resolusi. Keadaan ini melibatkan epidermis dan
lapisan vaskuler kulit.
Inflamasi disebabkan oleh beberapa iritan dalam tubuh yang
menimbulkan erupsi. Ini berasal dari kapiler. Kasus yang ringan hanya terdapat
eritema dan skuama tetepi seringkali terdapat vesikula dan keadaan basah
(weeping wells).
Impetigo
Impetigo merupakan infeksi stafilokokus, mulai sebagai lepuh
kecil yang mengering dengan cepat untuk membentuk suatu skab dengan sebaran
tepi yang mertah basah. Pada neonatus ditemukan sebagai pemfigus neonatorum
yang nyata bulosa. Pemfigus neonatorum merupakan penyakit yang harus dilaporkan
di Inggris.
PSORIASIS
Diagnosis dengan inspeksi tidak sukar. Keadaan ini merupakan
penyakit fungsional yang cenderung diwariskan.
Masing-masing
lesi berbatas jelas. Berwarna merah salmon dipengaruhi oleh tumpukan sisik
keperakan. Terutama mengenai siku-siku, lutut dan kulit kepala, tetapi dapat
terjadi dimanapun. Kondisi ini dapat dicetuskan oleh infeksi seperti
tonsilitis ; stres emosi tampaknya juga terdari sebagai faktor
predisposisi.
LIDAH
Oral
candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida
albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat
dikerok.
Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.
Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
...
Warna Lidah:
Warna Lidah:
-Kuning
menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan adanya
infeksi bakteri akut
-Merah
menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat pada ujung lidah berarti
adanya panas pd jantung,jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya
ganguan ginjal dan kandung empedu
-Ungu berarti
adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar dan ada gangguan
-Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah
Bentuk Lidah:
-Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan ) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati
-Tebal ,sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa
-Kaku ,menandakan masuk angin
-panjang,adanya akivitas panas pada jantung
-Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan jantung
-Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah
Bentuk Lidah:
-Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan ) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati
-Tebal ,sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa
-Kaku ,menandakan masuk angin
-panjang,adanya akivitas panas pada jantung
-Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan jantung
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Panca indera adalah organ-organ akhir
yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang
melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory
impression) dari organ indera menuju otak,
tempat perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar,
seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman, dan suara. Lainnya timbul
dari dalam antara lain lapar, haus dan rasa sakit.
Dalam segala hal, serabut saraf sensorik
dilengkapi dengan ujung-akhir-khusus guna mengumpulkan rangsangan dan perasaan
yang khas itu sampai saat setiap orang berhubungan.
Tampaknya kita seolah-olah mengecap dengan ujung
saraf pada lidah, mendengar dengan saraf dalam telinga, dan seterusnya. Tetapi
sesungguhnya otaklah yang menilai semua perasaan itu.
4.2
SARAN
Dari makalah yang telah kami buat dan kami telaah
secara menyeluruh, kami menyarankan
kepada pembaca untuk mengetahui apa saja organ-organ, fungsi, dan
kelainan-kelainan pada sistem panca indera agar dapat menambah wawasan para
pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Pearce,
Evelyn C. 2010. Anatomi Dan Fisiologi
Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
Syaifuddin.1994.
Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat.
Jakarta : EGC.
Komentar
Posting Komentar