MAKALAH KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
Disusun Oleh:
ZALIKA SARINA
MALENDA
ASA DINDA KINANTI
BINDA AYU LESTARI
MELIZA FITRIYANI
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN DIII KEBIDANAN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho Allah SWT kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, dan
kita tahu semua walaupun manusia merupakan makhluk yang sempurna ciptaan Allah
SWT dari makhluk lainnya, tetapi tak ada satupun manusia yang tak luput dari
kesalahan, jadi apabila ada kesalahan dalam makalah ini saya mohon maaf
sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang mendukung untuk kebaikan makalah ini
sangat kami harapkan, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua, amin.
Bandar
Lampung, September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
BAB
III PEMBAHASAN
2.1
Kewirausahaan Dalam Praktek Kebidanan...................................... 3
A. Pengertian,
Manfaat, Fungsi, Dan Prinsip Berkewirausahaan....... 3
B. Manajemen..................................................................................... 7
C. Wirausaha bidan.......................................................................... 10
D. Bidan praktek swasta.................................................................. 10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................... 14
B. Saran
................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seorang bidan yang membuka praktik
mandiri dapat disebut juga sebagai wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah
seorang yang memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas
yakni layanan jasa. Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa
kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai
pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai
manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan
berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategis dan mempunyai
ke mampuan personal selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan
nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu
mengelola manajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa
entrepreneur.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur)
adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri
dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007:18).
John J.Kao (1993) mendefinisikan
berkewirausahaan sebagai usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan
kesempatan bisnis, manajemen pengambilan resiko yang tepat, dan melalui
keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan
bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan
proyek supaya terlaksana dengan baik.
Menjadi profesi bidan yang unggul di
bidang kewirausahaan/interprenuership dalam bentuk praktek mandiri dan mampu
menciptakan lapangan pekerjaan, khususnya kewirausahaan yang bergerak dibidang
kesehatan sangat membantu dalam pengembangan pembangunan yang mana pada masa
sekarang ini.
Seorang bidan yang membuka praktik
mandiri dapat disebut juga sebagai wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang
yang memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni
layanan jasa. Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan
dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku
usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan
pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi
yang diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan personal
selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu
memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen
pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
Bidan yang berwirausaha dengan cara membuka praktek mandiri
dirumahnya, seharusnya berusaha untuk mendongkrak inovasi yang baru terhadap
manajemen usaha. Dimulai dari modal yang ia punya, alat-alat kesehatan, susunan
ruangan, manajemen keuangan, dan lain-lain. Agar laba yang diharapkan dapat
terwujud tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kewirausahaan Dalam Praktek Kebidanan
A. Pengertian, Manfaat, Fungsi, Dan Prinsip Berkewirausahaan
a. Pengertian Organisasi
Menurut
Trewatha dan Newport organisasi dapt dinyatakan sebagai struktur social yang didesain
guna mengordinasi kegiatan dua orang atau lebih, melalui suatu pembagian kerja
dan hierarki dan otoritas, guna pencapaian tujuan umum tertentu. Sedangkan
menurut Dr. H. R. Soedarto. W. W. Sp.OG organisasi adalah kumpulan individu
membentuk golongan untuk mencapai sesuatu secara bersama-sama untuk mencapai
manajemen ( Input, proses, output ) untuk bisa bekerja atau berjalan perlu
aturan atau tata kerja, hubungan satu sama lain ( Cara koordinasi satu bagian
dengan bagian yang lain ).
Contoh organisasi
yang paling sempurna yaitu :
1.
Fungsi-fungsi
tubuh kita
2.
Fungsi-fungsi
alam kita
Sebuah organisasi mempunyai tujuan
seiring berjalannya waktu. Organisasi juga mengalami perubahan sehingga
mempengaruhi system, tujuan, visi, dan misi organisasi. Klinik bersalin atau
tempat praktik bidan yang dipimpin dengan kegiatan memberi pelayanan kebidanan
yang dilandasi oleh etik dan moral, keahlian, kewenangan, dan peningkatan mutu
yang terus menerus.
Bidan juga akan terlibat dan
berhubungan dengan organisasi kemasyarakatan maupun organisasi profesi. Dalam
menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya bidan juga dapat merancang, membuat,
mendirikan, serta mengelola organisasi sehingga pengetahuan bidan tentang
organisasi dipandang perlu agar menjadi pengelola dan perancang organisasi yang
baik.
b. Macam Organisasi
Organisasi
dapat dibagi dalam :
a.
Organisasi
profesi yaitu badan yang akan menerima masukan dari pelanggan tentang
output
b.
Organisasi
beretika yaitu menentukan standar sejauh mana tingkah laku dan pengambilan
keputusan yang dianggap baik atau buruk
c.
Manfaat
Organisasi
Organisasi memberi faedah dan
manfaat ( Utilities ) kepada anggotanya. Faedah yang dihasilkan oleh organisasi
berupa :
a.
Faedah
ekonomi, berupa barang dan jasa yang menjamin kebutuhan material manusia.
b.
Faedah
Politik, menjamin suatu keadaan yang stabil dalam masyarakat, situasi politik
yang stabil dapat mencapai kemakmuran.
c.
Faedah
social, diperoleh melalui interaksi social, manusia adalah makhluk social,
faedah yang diperlukan manusia karena manusia memerlukan adanya interaksi
social.
d.
Faedah
waktu ( Utility 0f time ), faedah yang diperoleh karena waktu. Waktu seseorang
bergabung dalam organisasi atau lamanya organisasi itu berdiri, contoh
pemberian kredit.
e.
Utility
of Place, faedah karena tempat
f.
Utility
of Form, faedah karena bentuk
g.
Organisasi
sebagai Sebuah Sistem
Organisasi merupakan sebuah system,
tempat terjadinya kerjasama sekelompok orang, penetapan tanggung jawab secara
jelas, otoritas yang sesuai dengan tanggung jawab, kesatuan penugasan ( Unity
of assignment ), rentang pengawasan, dan komunikasi. Pembagian kerja dan
spesialisasi. Spesialisasi dipandang dari dua sudut pandang :
a.
Dengan
jalan membagi suatu pekerjaan dalam bagian yang kecil
b.
Dengan
memusatkan usaha individual pada aktifitas yang memanfaatkan bakatnya
semaksimal mungkin.
Penetapan tanggung jawabnya jelas.
Setiap orang harus mengerti dengan baik tugasnya dan untuk apa ia bertanggung
jawab, kepada siapa ia bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugasnya.
Otoritas sesuai dengan tanggung jawab. Penetapan tanggung jawab harus diikuti dengan otoritas yang cukup untuk melaksanakannya. Otoritas untuk membuat keputusan harus diberikan hingga bidang tempat masalah timbul dan kapan keputusan akan diterapkan.
Otoritas sesuai dengan tanggung jawab. Penetapan tanggung jawab harus diikuti dengan otoritas yang cukup untuk melaksanakannya. Otoritas untuk membuat keputusan harus diberikan hingga bidang tempat masalah timbul dan kapan keputusan akan diterapkan.
Kesatuan Penugasan. Fungsi-fungsi
yang serupa sebaiknya berhubungan erat didalam struktur yang ada, fungsi yang
berhubungan dengan masing-masing posisi harus konsisten dan harus ada
syarat-syarat yang cukup sama dengan keterampilan.
Rentang pengawasan. Seorang manajer diharapkan dapat mengawasi sejumlah bawahan ( dalam jumlah yang layak ). Hal yang mempengaruhi rentang pengawasan adalah perbedaan individual pada penyedia (supervisor ), ukuran dan pentingnya unit-unit bawahan, sifat aktifitas, mudah atau tidaknya komunikasi, usia organisasi yang bersangkutan, dan periode waktu.
Rentang pengawasan. Seorang manajer diharapkan dapat mengawasi sejumlah bawahan ( dalam jumlah yang layak ). Hal yang mempengaruhi rentang pengawasan adalah perbedaan individual pada penyedia (supervisor ), ukuran dan pentingnya unit-unit bawahan, sifat aktifitas, mudah atau tidaknya komunikasi, usia organisasi yang bersangkutan, dan periode waktu.
Bidan sebagai manager dalam sebuah
organisasi sebaiknya memahami bahwa tidak selamanya pekerjaan pelayanan
kebidanan yang diberikan dalam orgainisasinya hanya membutuhkan tenaga bidan,
namun sangat penting apabila bidan menyadari bahwa ia juga membutuhkan
orang-orang yang ahli dalam bidang manajemen dan administrasi. Bidan harus
benar-benar membedakan tugas administrasi dan tugas pelayanan kebidanan.
Administrasi yang dimaksud dalam hal ini adalah yang terlibat dalam unsure
manajemen, sementara bidan sendiri dalam melaksanakan fungsinya sebagai pemberi
pelayanan tetap melakukan pencatatan dan pelaporan atau pendokumentasian segala
tindakan yang diberikan dalam asuhan kebidanan kepada klien sebagai bentuk
pertanggung jawaban secara hukum.
d.
Struktur
Organisasi
1.
Struktur
Linier
Adalah struktur paling awal yang
diciptakan oleh Henry Fayol mengingat setiap organisasi selalu berkaitan dengan
wewenang dan tanggung jawab yang semuanya di arahkan untuk mencapai tujuan dan
sesuai dengan kebutuhannya. Ciri-cirinya :
a.
Mempunyai
wewenang dan tanggung jawab secara langsung secara vertical yang dikaitkan
dengan jabatan dan tugas tiap tingkatan
b.
Bawahan
hanya mempunyai satu atasan
c.
Adanya
kesatuan komando atau perintah
d.
Tidak
mempunyai tenaga staf penasehat
e.
Cocok
untuk organisasi kecil dan sederhana
2.
Struktur
Linie dan Staf
Ada staf ahli yang bertindak sebagai
penasehat sesuai dengan bidangnya, memberikan pelayanan, dan bantuan terhadap
pimpinan. Ciri struktur Linie ini adalah mempunyai beberapa tenaga staf
penasehat ahli sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.
3.
Struktur
Fungsional
Struktur ini menunjukkan bahwa
masing-masing kepala unit dapat memberi komando kepada unit lain sesuai dengan
bidang dan fungsinya. Disamping itu tiap unit bertugas sebagai penasehat dan
pemberi bantuan, baik kepada pucuk pimpinan maupun kepada unit lain sesuai
dengan bidang dan tugas masing-masing.
B. MANAJEMEN
b.
Pengertian
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha- usaha dari anggota organisasi
dan dari sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan dan suatu proses yang melibatkan hubungan interpersonal dan
teknologi, yang akan digunakan untuk mencapai seluruh atau setidaknya sebagian
tujuan organisasi dengan menggunakan tenaga manusia yang ada serta sumber daya
lain dan tekhnologi yang tersedia.
Manajemen dapat dikatakan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu yang mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosial, ekonomis, dan teknis. Sosial berarti menunjukan peran penting manusia dalam menggerakan seluruh sistem organisasi, ekonomi berarti kegiatan dalam sistem organisasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hakiki manusia, sedangkan teknis berarti dalam kegiatan ini digunakan alat dan cara tertentu secara sistematis.
Gaya manajemen yang banyak dianut adalah Total Quality Management (TQM)..
Manajemen dapat dikatakan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu yang mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosial, ekonomis, dan teknis. Sosial berarti menunjukan peran penting manusia dalam menggerakan seluruh sistem organisasi, ekonomi berarti kegiatan dalam sistem organisasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hakiki manusia, sedangkan teknis berarti dalam kegiatan ini digunakan alat dan cara tertentu secara sistematis.
Gaya manajemen yang banyak dianut adalah Total Quality Management (TQM)..
TQM adalah sistem manajemen yang
mengelola perusahaan dan kegiatannya dengan mengikutsertakan seluruh jajaran
karyawan untuk berperan serta dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu
disegala bidang demi kepuasan custumer.
Manajemen kebidanan adalah proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran
dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan dalam rangkaian
tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien
c.
Manajemen
Varney
Langkah manajemen Varney :
1.
Pengumpulan
data dasar
2.
Interpretasi
data dasar
3.
Mengidentifikasi
diagnosis atau masalah potensial
4.
Identifikasi
perlunya penanganan segera
5.
Perencanaan
asuhan komprehensif
6.
Pelaksanaan
rencana
7.
Evaluasi
d.
Macam-macam
Manajemen
Manajemen mengandung tiga pengertian
yaitu: pertama, manajemen sebagai proses, kedua manajemen sebagai kolektivitas,
ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan suatu ilmu.Hal-hal yang bersifat
khusus yang menjadi kajian keilmuan manajemen antara lain adalah: perencanaan,
organisasi, penyusunan, pengarahan, pengawasan, dan manajemen sumberdaya
manusia. Macam-macam manajemen :
1.
Manajemen
sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli.
Menurut Haiman, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu dengan melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan
utama bersama. Selanjutnya menurut GR. Terry mengatakan bahwa manajeman adalah
pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan
orang lain. dari dua defenisi tersebut dapat disimplkan bahwa ada tiga pokok
penting dalam definisi tersebut yaitu, pertama adanya tujuan yang ingin
dicapai, kedua tujuan yang dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain,
dan ketiga kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.
2.
Manajeman
sebagai kolektivitas, orang-orang yang melakukan aktivitas manajeman. Jadi
setiap orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu
disebut manajeman. Dalam arti tunggal disebut manejer. Manejer adalah pejabat
yan bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivtas manajemen agar
tujuan unit pimpinannya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.
3.
Manajemen
sebagai suatu seni dan ilmu, manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai
tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajeman sebagai
ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian,
kedaan-keadaan.
Jadi memberikan
penjelasan-penjelasan.
e.
Unsur
manajemen
1. SDM
2. Uang
3. Tata cara, prosedur
4. Alat-alat, mesin
5. Market (pasar, pelanggan, pembeli, pasien)
6. Material bahan dasar
7. Informasi
e. Prinsip manajemen dalam pelayanan kebidanan
1. Kepatuhan terhadap hukum
2. Etika dan kode etik profesi
3. Profesionalisme dan keahlian
4. Orientasi pelayanan
5. Kesinambungan usaha
6. Sinergi dan kerjasama
7. Pengembangan bertahap
8. Bisnis adalah bisnis
2. Uang
3. Tata cara, prosedur
4. Alat-alat, mesin
5. Market (pasar, pelanggan, pembeli, pasien)
6. Material bahan dasar
7. Informasi
e. Prinsip manajemen dalam pelayanan kebidanan
1. Kepatuhan terhadap hukum
2. Etika dan kode etik profesi
3. Profesionalisme dan keahlian
4. Orientasi pelayanan
5. Kesinambungan usaha
6. Sinergi dan kerjasama
7. Pengembangan bertahap
8. Bisnis adalah bisnis
f.
Kegiatan
manajemen mutu
Pelayanan kesehatan yang bermutu
tinggi dimulai dengan standar etika manajerial yang tinggi pula, manajemen mutu
meliputi kegiatan :
1.
Sistem
untuk memberlakukan standar profesional, baik dari sudut tingkah laku,
organisasi serta penilaian kegiatan sehari-hari.
2.
Sistem
pengamatan agar pelayanan selalu diberikan sesuai standar dan deteksi bila
terdapat penyimpangan
3.
Sistem
untuk senantiasa menunjang berlakunya standar profesional
Kegiatan manajemen meliputi : planning, organizing, staffing, directing, dan controlling (pengawasan).
Kegiatan manajemen meliputi : planning, organizing, staffing, directing, dan controlling (pengawasan).
C. WIRAUSAHA
BIDAN
Bidan yang telah menyelesaikan
pendidikannya minimal DIII (Diploma Tiga Kebidanan dapat melakukan
wirausaha Kebidanana.
Pengertian Organisasi
Menurut Trewatha dan Newport organisasi dapt dinyatakan
sebagai struktur social yang didesain guna mengordinasi kegiatan dua orang atau
lebih, melalui suatu pembagian kerja dan hierarki dan otoritas, guna pencapaian
tujuan umum tertentu. Sedangkan menurut Dr. H. R. Soedarto. W. W. Sp.OG
organisasi adalah kumpulan individu membentuk golongan untuk mencapai sesuatu
secara bersama-sama untuk mencapai manajemen ( Input, proses, output ) untuk
bisa bekerja atau berjalan perlu aturan atau tata kerja, hubungan satu sama
lain ( Cara koordinasi satu bagian dengan bagian yang
D.
BIDAN
PRAKTEK SWASTA
Jasa praktek bidan swasta biasanya
merupakan usaha yang dijalankan oleh seorang yang memiliki keahlian atau
berprofesi sebagai seorang bidan. Kadangkala usaha praktek bidan yang mereka
jalankan bisa menghasilkan pendapatan yang lebih dibandingkan dengan gaji
bulanan mereka.
Beberapa jasa usaha ini adalah persalinan, imunisasi balita, kesehatan ibu dan anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan balita tahap awal. Besarnya tarif biasanya disesuaikan dengan kondisi wilayah mereka tinggal dan kesenioritasan yang mencangkup keahlian bidan tersebut.
Untuk bidan praktek swasta di daerah pedesaan tarif yang ditetapkan untuk persalinan sebesar 450.000 sampai 500.000 rupiah. Untuk imuninasi (dalam bentuk paket) ditetapkan tarif seharga 10.000 rupiah. Pemeriksaan kehamilan berkisar antara 17.000 (sudah termasuk pemberian vitamin plus kalsium) dan 25.000 rupiah jika terdapat keluhan seperti batuk dan pilek.
Beberapa jasa usaha ini adalah persalinan, imunisasi balita, kesehatan ibu dan anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan balita tahap awal. Besarnya tarif biasanya disesuaikan dengan kondisi wilayah mereka tinggal dan kesenioritasan yang mencangkup keahlian bidan tersebut.
Untuk bidan praktek swasta di daerah pedesaan tarif yang ditetapkan untuk persalinan sebesar 450.000 sampai 500.000 rupiah. Untuk imuninasi (dalam bentuk paket) ditetapkan tarif seharga 10.000 rupiah. Pemeriksaan kehamilan berkisar antara 17.000 (sudah termasuk pemberian vitamin plus kalsium) dan 25.000 rupiah jika terdapat keluhan seperti batuk dan pilek.
Harga pemeriksaan balita tahap awal sebesar 15.000-20.000 rupiah mencangkup tumbuh kembang balita, gerak motorik dan sensorik apakah sesuai dengan umur balita atau tidak, BB/TB dan pengobatan sementara jika ada keluhan. Namun jika dalam 3 hari tidak ada perubahan akan dilakukan rujukan ke dokter umum ataupun spesialis. Pelayanannya-pun semakin hari semakin inovatif. Ada bidan yang memberikan tambahan pelayanan dengan menjemput pasien yang akan melahirkan. Tidak hanya sebatas itu, si pasienpun diantar pulang setelah proses persalinan.
Persalinan
Pengguna layanan jasa praktek bidan swasta ini adalah ibu hamil, anak balita, wanita usia subur, pasangan usia subur dan wanita-wanita yang mengalami masa menopause. Layanan yang paling sering dibutuhkan adalah partus atau persalinan.
Untuk pasien persalinan, pertama-tama biasanya dilakukan anamnesa atau pertanyaan seputar nama dan umur pasien, kapan mulai dirasakan kencang-kencang, kapan mens terakhir dan pemeriksaan BB/TB. Setelah itu dilakukan pemeriksaan umum seperti pemeriksaan tensi, suhu, nadi dan dilihat keadaan umum ibu tersebut apakah dalam kondisi baik atau tidak. Kemudian dilakukan analisa lengkap dan pemeriksaan obstetri terhadap kandungan tersebut lalu berlanjut ke pemeriksaan dalam. Dan jika memang dirasa kehlahiran akan terjadi dilakukan pemeriksaan sekitar 4 jam sekali jika pembukaan sudah diatas 4.
Pemeriksaan sebelumnya juga harus dilakukan untuk pendeteksian faktor resiko apakah termasuk kehamilan normal atau yang berisiko sehingga dapat dilakukan penanganan untuk mengantisipasi.
Peralatan & Ruang Praktek
Usaha ini sebenarnya memerlukan
peralatan pendukung yang cukup banyak. Peralatan yang digunakan dalam praktek
bidan swasta meliputi alat tensi, timbangan injak, timbangan bayi, metlin,
dopler, lineks, stetoskop, HB set, partus set, perlak, scoop, sarung tangan dan
sepatu boot. Selain itu, peralatan yang tak kalah pentingnya yang harus
dimiliki adalah meja ginekologi, lampu sorot, sterilisator, kateter, tutup
rambut, kacamata, isap lendir, sungkup, penjepit tali pusar, haeting set, box
bayi, inkubator, kamar VK atau kamar persalinan dan kamar biasa serta harus
dilengkapi dengan obat-obatan yang menunjang dan infus.
Untuk ruangan praktek, disarankan minimal mempunyai 4 ruang (kamar). Satu ruang difungsikan sebagai kamar VK (kamar bersalin), satu ruang lagi untuk perawatan dan 2 buah ruang untuk dijadikan kamar ibu hamil setelah bersalin. Hal penting yang harus diperhatikan adalah kelengkapan peralatan yang menunjang untuk persalinan dan pemeriksaan ibu dan anak, sterilisasi akan peralatan tersebut dan kebersihan akan 3B yakni bersih alat, bersih tempat dan bersih penolong.
Kendala
Kendala yang dirasakan dalam usaha praktek bidan swasta ini biasanya hanya seputar masalah teknis persalinan. Salah satu contohnya adalah anjuran untuk belum saatnya mengejan tapi ternyata pasien tidak mengindahkannya dan tetap mengejan. Tentu hal ini sangat merepotkan apabila bidan tidak terbiasa menangani hal seperti itu. Selain kendala diatas, untuk jasa praktek bidan swasta yang berada di wilayah pedesaan, kendala yang sering dirasakan adalah apabila ibu hamil tinggal di daerah pegunungan dan jalan menuju daerah tersebut sulit dijangkau. dan hal ini memang sering terjadi, mengingat rata-rata kondisi jalan daerah pedesaan tidak sebagus dan semudah di kota.
Kendala yang dirasakan dalam usaha praktek bidan swasta ini biasanya hanya seputar masalah teknis persalinan. Salah satu contohnya adalah anjuran untuk belum saatnya mengejan tapi ternyata pasien tidak mengindahkannya dan tetap mengejan. Tentu hal ini sangat merepotkan apabila bidan tidak terbiasa menangani hal seperti itu. Selain kendala diatas, untuk jasa praktek bidan swasta yang berada di wilayah pedesaan, kendala yang sering dirasakan adalah apabila ibu hamil tinggal di daerah pegunungan dan jalan menuju daerah tersebut sulit dijangkau. dan hal ini memang sering terjadi, mengingat rata-rata kondisi jalan daerah pedesaan tidak sebagus dan semudah di kota.
Untuk jam praktek, mereka bisa dibilang 24 jam penuh
nonstop. Salah satu penyebabnya adalah proses persalinan yang sering tidak bisa
diperkirakan. Ini merupakan resiko jika mereka benar-benar terjun di usaha ini.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian
tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup
eksploitasi peluang peluang yang muncul di pasar.
Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan
pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif.Seorang wirausahawan selalu
di haruskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta di kaitkan dengan
tindakan yang inovatif dan kreatif. Wira usahawan adalah orang yang merubah
nilai sumberdaya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih
besar dari pada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan
cara- cara baru.
B.
SARAN
Kami merasa pada
makalah ini kami banyak kekurangan, karena kurangnya referensidan pengetahuan
pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kepmenkes RI Permenkes 1464/2010
Tentang Praktik Bidan, Jakarta 2010
PP-IBI, 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia,
Cetakan ke-3 Tahun 2011
Anonim. Tanpa tahun. Hakikat dan
Konsep Dasar Kewirausahaan. Adesyams.
Blogspot.com/.../hakikat-dan-konsep-dasar-kewirausahaan. diunduh 29 Desember
2011
Anonim. Tanpa tahun. BPS. http://bisnisukm.com/jasa-praktik-bidan-swasta.html.
diunduh 03 Januari 2012
Hariz Sastrawinata. Kepemimpinan
Organisasi dalam manajemen Kebidanan Komunitas.Harizsastrawinata.blogspot.com/2011.
diunduh04 Januari 2012
Komentar
Posting Komentar