MAKALAH SYSTEM KARDIOVASKULER
MAKALAH
SYSTEM KARDIOVASKULER
DISUSUN
OLEH:
M. ILHAM SETIANTO (1614401008)
DIKTA DWI SURINDA (1614401002)
DESTIANA RAHMADANI (1614401004)
NI PUTU WINDA PUSPA DEWI (1614401006)
POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN
DIII KEPERAWATAN
TAHUN
2016
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah
laporan ini yang berjudul :‘
Sistem Kadio Vaskuler “
Penyusun menyadari bahwa di dalam
pembuatan makalah ini berkat banntuan Tuhan YME dan tidak lepasdari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penyusun menghanturkan rasa
hormat dan terimah kasih kepada dosen Ketrampilan Dasar Kebidanan, serta
teman-teman yang membantu dalam makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam
proses makalah ini masih jauh dari kesempatan kesempurnaan baik materi maupun
cara penulisannya. Namun demikian, penyusun telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan
baik dan oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati menerima masukan,saran dan
usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bandar
Lampung, September 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan
masalah......................................................................... 1
1.3
Tujuan
.......................................................................................... 2
1.4
Manfaat ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Definisi ........................................................................................ 3
2.2.
Perkembangan Sistem Kardiovaskuler........................................ 4
2.3
Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler......................................... 4
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................. 20
B.
Saran............................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kardiovaskuler terdiri
dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan
vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi
darah yang terdiri dari jantung komponen
darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini
berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan
berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung,
ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri,
arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena
Dalam mekanisme
pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan sebagai sistem
transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan ke
seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh.
Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat
berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita
perlu memahami anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita
mampu memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler
tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali
memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler
yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi
dalam tubuh dalam proses kehidupan.
1.2
Rumusan
Masalah
Bagaimana anatomi fisiologi dalam sistem
kardiovaskuler itu?
1.3
Tujuan
Makalah ini di buat penulis dengan tujuan agar mahasiswa, tenaga kesehatan atau
tenaga medis dapat memahami berkaitan dengan anatomi dan fisiologi sistem
kardiovaskuler
1.4
Manfaat
Makalah ini di buat oleh penulis agar
meminimalisir kesalahan dalam tindakan praktik keperawatan yang di sebabkan
oleh ketidakpahaman dalam anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler
sehingga berpengaruh besar terhadap kehidupan klien.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Definisi
Sistem
kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam
proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang
bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah
satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan
dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di
arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
Gambar : Jantung pusat kardiovaskuler Gambar : Sistem kardiovaskuler
2.2.
Perkembangan Sistem Kardiovaskuler
Sistem
kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem
kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast.
Angioblast ini timbul dari :
a.
Mesoderm : splanknikus & chorionic
b.
Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c.
Dan dapat juga menimbulkan pembuluh
darah dan darah
Dalam awal
perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di
splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur
sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis
saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung
tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan
tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin,
proses peredaran darah melalui plasenta.
2.3
Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler
2.3.1 Anatomi Jantung
Jantung berbentuk
seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks
(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS –V)
berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta,
batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai
pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla
mamae 2 jari setelahnya.
Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram.
Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
a) Dinding
depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III-I.
b) Samping
berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c) Atas
setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis,
brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d) Belakang
alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan
kolumna vetebrata torakalis.
e) Bagian
bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung
difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung
utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari
bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.
Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:
a.
Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam
rongga toraks termasuk jantung agak turun kebawah
b. Bentuk
rongga dada: Perubahan bentuk tora yang
menetap (TBC) menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan
membulat
c. Letak
diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian bawah
jantung ke atas
d.
|
Otot jantung terdiri atas 3
lapisan yaitu:
a) Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong
pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus
sterni dan rawan iga II- IV yang
terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan
serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan
jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan
pericardium tidak mengganggu jantung.
b) Tengah/ miokardium
Lapisan
otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium
yaitu:
i.
Otot atria: Sangat tipis dan kurang
teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut
berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
ii.
Otot ventrikuler: membentuk bilik
jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
iii.
Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah
antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).
c)
Dalam
/ Endokardium
Dinding
dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari
jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian
depan sinus vena kava.
Bagian-
bagian dari jantung:
a.
Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang
berhubungan dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan
sebagian oleh atrium dekstra.
b.
Apeks kordis : bagian bawah jantung
berbentuk puncak kerucut tumpul.
Permukaan
jantung (fascies kordis) yaitu:
a.
Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan
dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan
sedikit ventrikel sinistra.
b.
Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap
kebelakang berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium
sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.
c.
Fascies diafragmatika: permukaan bagian
bawah jantung yang bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk
oleh dinding ventrikel sinistra dan
sebagian kecil ventrikel dekstra.
Tepi
jantung( margo kordis) yaitu:
a. Margo
dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava superior
sampai ke apeks kordis
b. Margo
sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara vena
pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.
Alur permukaan jantung:
a. Sulkus
atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis
b. Sulkus
langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra
berjalan kebawah menuju apeks kordis.
c. Sulkus
langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena cava inferior menuju apeks kordis.
Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat
ruang yaitu:
1. Atrium
dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a. Muara
atrium kanan terdiri dari:
a) Vena
cava superior
b) Vena
cava inferior
c) Sinus
koronarius
d) Osteum
atrioventrikuler dekstra
b.
Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis
dan annulus ovalis
2.
Ventrikel dekstra: berhubungan dengan
atrium kanan melalui osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus
pulmonalis melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal
dari atrium kanan terdiri dari:
a.
Valvula triskuspidal
b.
Valvula pulmonalis
3.
Atrium sinistra: Terdiri dari rongga
utama dan aurikula
4.
Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan
atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta
melalui osteum aorta terdiri dari:
a.
Valvula mitralis
b.
Valvula semilunaris aorta
Peredaran darah jantung
Vena kava superior dan vena kava
inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa
darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra
dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis.
Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta
(pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris
aorta.
Peredaran
darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
1.
Arteri koronaria kanan: berasal dari
sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula
memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan.
2.
Arteri koronaria kiri: lebih besar dari
arteri koronaria dekstra
3.
Aliran vena jantung: sebagian darah dari
dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak
dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
4.
2.3.2
Fisiologi Jantung
Fungsi
umum otot jantung yaitu:
1.
Sifat ritmisitas/otomatis: secara
potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar.
2.
Mengikuti hukum gagal atau tuntas:
impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan
berkontraksi maksimal.
3.
Tidak dapat berkontraksi tetanik.
4.
Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang
awal otot.
Metabolisme Otot Jantung
Seperti
otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk berkontraksi.
Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil
dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism
jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.
Pengaruh Ion Pada Jantung
1.
Pengaruh ion kalium : kelebihan ion
kalium pada CES menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
2.
Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion
kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis.
3.
Pengaruh ion natrium: menekan fungsi
jantung.
Elektrofisiologi Sel Otot jantung
Aktifitas
listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel. Seluruh
proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh
rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi potensial yaitu:
1.
Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan
negative(polarisasi) dan bagian luar bermuatan positif.
2.
Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan
meningkatnya permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir
dari luar ke dalam.
3.
Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit
perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positih dalam
sel menjadi berkurang.
4.
Fase plato(keadaan stabil): Fase
depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama sesuai masa refraktor absolute
miokard.
5.
Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan
natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat.
Sistem Konduksi Jantung
Sistem
konduksi jantung meliputi:
1.
SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular
yang kecil berada di dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
2.
AV node: Susunannya sama dengan SA node
berada di dalam septum atrium dekat muara sinus koronari.
3.
Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV
berjalan ke arah depan pada tepi posterior dan tepi bawah pars membranasea
septum interventrikulare.
4.
Serabut penghubung terminal(purkinje):
Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel.
Siklus Jantung
Empat
pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga
ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut
siklus jantung.
Fungsi jantung sebagai pompa
Lima
fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
1.
Fungsi atrium sebagai pompa
2.
Fungsi ventrikel sebagai pompa
3.
Periode ejeksi
4.
Diastole
5.
Periode relaksasi isometric
Dua
cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung
1.
Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat
perubahan volume darah yang mengalir ke jantung.
2.
Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan
kontraksi jantung melalui saraf otonom
Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan
ventrikel kiri dan kanan sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel
selama satu menit disebut curah jantung (cardiac output).
Faktor-faktor
utama yang mempengaruhi otot jantung:
1.
Beban awal
2.
Kontraktilitas
3.
Beban akhir
4.
Frekuensi jantung
Periode
pekerjaan jantung yaitu:
1.
Periode systole
2.
Periode diastole
3.
Periode istirahat
Bunyi Jantung
Tahapan
bunyi jantung:
1.
Bunyi pertama: lup
2.
Bunyi kedua : Dup
3.
Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan
diastolic individu muda
4.
Bunyi keempat: kadang-kadang dapat
didengar segera sebelum bunyi pertama
2.3.3
Anatomi
sistem pembuluh darah
Pembuluh darah adalah prasarana
jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:
1.
Aliran darah koroner
2.
Aliran darah portal
3.
Aliran darah pulmonal
4.
Aliran darah sistemik
2.3.3.1
Arteri
Arteri
merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh
tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari ventrikel
sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a.
Tunika Intima
b.
Tunika Media
c.
Tunika Eksterna
1.
Aorta
Merupakan pembuluh
darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui
aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun
sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, turun ke abdomen. Jalan
arteri ini terdiri dari 3 bagian :
a. Aorta
Asenden
b. Arkus
Aorta
c. Aorta
desendes
Aorta
asendes mempunyai cabang:
a)
Aorta torakalis
b)
Aorta Abdominalis
2.
Arteri Kepala dan Leher
Disuplai oleh arteri
komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing sisi menuju keatas leher
dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian perbatasan atas kartilago tiroid
membagi diri menjadi dua yaitu:
a.
Arteri karotis eksterna
a)
A. tiroid superior
b)
A. faringea asendes
c)
A. lingualis
d)
A. fasialis
e)
A. aurikularis posterior
f)
A. maskilaris
b.
Arteri karotis interna:
a)
A. oftalmika
b)
A. komunikan posterior
c)
A. coroidea
d)
A. serebri anterior
e)
A. serebri media
f)
A. nasalis
3.
Arteri vertebralis
Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik
melalui foramen prosesus transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum
berjalan ke atas lalu kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah
pons arteri ini bergabung dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial A.
vertebralis.
4.
Arteri basilaris
Dibentuk oleh
penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur. Pada permukaan anterior
pons bercabang dua:
a. Arteri
serebralis posterior
b. A.
sirkumateriosus
Wajah
menerima darah dari:
a. Arteri
fasialis dan temporalis superficial
b. Arteri
temporalis superficial
c. Arteri
transversa fasialis
d. Arteri
supraorbitalis dan supratoklearis
5.
Arteri subklavia
Terdiri dari dekstra
yaitu cabang dari arteri anonima dan sinitra cabang
dari arkus aorta. Terdiri dari:
dari arkus aorta. Terdiri dari:
a. A.
aksilaris
b. A.
brakhialis
c. A.ulnaris
d. A.radialis
e. A.
arkus Palmaris superfisialis
f. A.
arkus Palmaris profundus
g. A.
digitalis
6.
Aorta torakalis
a.
Rongga toraks terdiri dari:
a)
A.intercostalis
b)
A.perikardialis
c)
A.bronkialis
d)
A.esofagialis
e)
A. mediastinalis
b.
Dinding toraks terdiri dari:
a)
Arteri prenikus superior
b)
Arteri subkostalis
7.
Aorta abdominalis : merupakan bagian
dari aorta desendens.
8.
Arteri Rongga perut
Terdiri dari:
a.
Arteri seliaka
b.
A. splinika
c.
A. mesenterika superior
d.
A. renalis
e.
A. spermatika dan Ovarika
f.
A. mesenterika Inferior
g.
A. marginalis
9.
Arteri dinding Abdomen
Arteri
dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:
a.
Prenikus inferior
b.
Arteri subkostalis
c.
Epigastrika superior
d.
Arteri lumbalis
10. Rongga
panggul
Terdiri dari:
Terdiri dari:
a.
Arteri iliaka interna
b.
Arteri iliaka eksterna
2.3.3.2
Vena
Pembuluh
darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-alat tubuh
kembali ke jantung. Vena terbesar adalah
vena pulmonalis. Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:
1. Vena
ke jantung
Meliputi : Vena cava superior, inferior
dan pulmonalis
2. Vena
yang bermuara pada vena cava superior : tepat dibelakang angulus mandibularis
yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun melintasi M.
sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia servikalis
profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia. Cabang- cabangnya:
a.
Vena aurikularis posterior
b.
Vena retromadibularis
c.
Vena jugularis eksterna posterior
d.
Vena supraskapularis
e.
Vena jugularis anterior
3.
Vena kulit kepala : vena troklearis dan
vena supraorbitalis, vena temporalis superfisialis, aurikularis posterior dan
oksipitalis.
4.
Vena wajah: fasialis, profunda fasialis,
transversa fasialis.
5.
Vena pterigoideus : Vena maksilaris, fasialis, lingualis,
oftalmika.
6.
Vena tonsil dan palatum
7.
Vena punggung
8.
Vena yang bermuara pada vena cava
interior
9.
Anastomisis portal sistemik
10.
Vena dinding pelvis
11.
Vena anggota gerak atas dan,
12.
Vena anggota gerak bawah
2.3.3.3 Kapiler
Pembuluh
darah yang paling kecil sehingga disebut dengan pembuluh rambut. Kapiler
terdiri dari:
1. Kapiler
arteri
2. Kapiler
vena
Fungsi
kapiler:
1.
Penghubung arteri dan vena
2.
Tempat pertukaran darah dan cairan
jaringan
3.
Mengambil hasil dari kelenjar
4.
Menyerap zat makanan yang terdapat dalam
usus
5.
Menyaring darah dalam ginjal
Sistem Pembuluhan Limfe
Sistem
pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat mengalir dari
ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut protein dan
zat partikel besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan absorbs
secara langsung kedalam kapiler darah. Sistem pembuluh limfe terdiri dari:
1.
Duktus limfatikus dekstra: Duktus
limfatikus jugularis dekstra, subclavia, dan bronkomediastinalis masing-masing
mengalisrkan cairan limfa sisi kepala
dan leher.
2.
Duktus limfatikus sinistra: Mulai
terlihat dalam abdomen sebagai kantong limfe yang memanjang.
3.
Nodus limfatisi: Berbentuk lonjong
seperti buah kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe.
4. Kapiler
limfa: sedikit cairan yang kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfe.
LIMPA
Gambar : organ limpa
|
Terletak di sebelah kiri abdomen di
daerah hipogastrium kiri bawah dan pada iga ke -9, 10, dan 11, berdekatan
dengan fundus abdomen dan permukaannya menyentuh diafragma. Parenkim limpa
terdiri dari:
1. Pulpa
Putih
2. Pulpa
Merah
2.3.4 Fisiologi
Vaskuler
Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi
kardiovaskuler karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan
internal.
Bagian- bagian yang
berperan dalam sirkulasi:
1.
Arteri mentranspor darah di bawah
tekanan tinggi ke jaringan.
2. Arteriola,
cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika darah
yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3. Kapiler
, tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan bahan
lainnya antara darah dan cairan interstitial.
4. Venula
yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
5. Vena
yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung.
Aliran Darah
Gambar: darah dan peredarannya
|
Kecepatan aliran darah ditentukan
oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung pembuluh darah. Pembuluh darah dan
aliran arteri adalah:
1. Aliran
darah dalam pembuluh darah
2. Tekanan
darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3. Gelombang
nadi.
4. Analisis
gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama denyut
nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5. Factor
yang mempengaruhi tekanan darah arteri.
Sedangkan
Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu:
1. Tekanan
Vena: biasanya sangat rendah
2. Gelombang
denyut vena: perubahan tekanan dan volume
3. Kurva
denyut nadi: vena jugularis eksterna
dengan cara non invasive
4. Kecepatan
aliran darah vena
5. Factor
yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena
6. Pengaruh
gravitasi pada tekanan darah vena
MIKROSIRKULASI
Tempat pertukaran zat CIS dan CES
(interstitial) adalah kapiler. Dan dipengaruhi oleh kecuali dinding kapiler,
arteriole, venolus karena dapat mengatur jumlah dan kecepatan aliran darah.
Ketiga rangkaian tersebut disebut dengan mikrosirkulasi.
TEKANAN DARAH
Selisih diastolic dan sistolik
disebut pulse pressure. Misalnya tekanan
sistolik 120 mmHg dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg.
Tekanan darah tidak selalu sesuai karena salah satu factor yang mempengaruhinya
adalah keadaan kesehatan dan aktivitas.
Pusat
pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah yaitu:
1. Sistem
saraf
a. Presoreseptor
dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat vasomotor berasal dari
baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan karotis dari korteks serebri.
b. Hipotalamus:
Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan dengan
pengaturan kardiovaskuler
c. Serebrum:
Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan, vasodilatasi, dan
respons depressor meningkat.
d. Reseptor
nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e. Reflex
pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan
darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi sistemik
2. Sistem
humoral atau kimia: berlangsung local atau sistemik, misalnya
rennin-angiotensin, vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin, adenosine,
kalsium, magnesium, hydrogen dan kalium.
3. Sistem
hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler,
perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar, dan dalam sistem
vaskuler.
4. Sistem
limfatik: komposisi sistem limfatik hampir sama dengan komposisi kimia plasma
darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang pembuluh
limfe untuk masuk ke dalam aliran darah.
Cairan
limfatik
Konsentrasi protein cairan limfe yang mengalir kebanyakan
dari jaringan perifer mendekati nilai
rata-rata atau pekat.
Pembuluh limfatik
berfungsi sebagai:
1.
Mengembalikan cairan dan protein dari
jaringan ke dalam sirkulasi darah
2.
Mengankut limfosit dan kelenjar limfe ke
sirkulasi darah
3.
Membuat lemak yang sudah diemulsi dari
usus ke sirkulasi darah
4.
Menyaring dan menghancurkan
mikroorganisme
5.
Menghasilkan zat antibody
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan
tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1.Kardiovaskuler
terdiri dari 2 kata yaitu jantung dan pembuluh darah dan 3 komponen yaitu salah satunya adalah hemoglobin dalam darah yang
juga berperan dalam sistem sirkulasi.
2.Jantung
telah aktif dalam masa janin ketika berusia 3 bulan dalam kandungan dengan
proses sirkulasi melalui plasenta.
3.Anatomi
fisiologi system kardiovaskuler sangat penting di pelajari karena perlu adanya
pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai problematika kesehatan terkait system
kardiovaskuler.
3.2 Saran
Dari pemaparan diatas,
penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan maupun ilmu alam lainnya
penting sekali memahai anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat agar
terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan
perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan
kesehatan terhadap jantung sebagai pusat kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin,H.2002.
Anatomi fisiologi berbasis kompetensi
untuk keperawatan dan kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006.
Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan.
Jakarta Penerbit:EKG
Syaifuddin.
2009. Fisiologi tubuh manusia untuk
mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit:
Salemba Medika.
Muttaqin,Arif.2009.
Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler. . Jakarta. Penerbit:
Salemba Medika
Komentar
Posting Komentar