Asuhan Keperawatan Pada Tn.F Dengan TCC Buli-buli post sistektomi dan ileal conduit



Asuhan Keperawatan Pada Tn.F Dengan TCC Buli-buli post sistektomi
dan ileal conduit

  1. PENGKAJIAN
I.       Identitas Klien
Nama                           : Tn. F
Umur                           :  53 Tahun
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Agama                         : Islam
Alamat                                    : Pekanbaru, Riau
Status                          : Menikah
Pekerjaan                     : PNS
Pendidikan                  : Sarjana Muda
Masuk RS                   : 16 Agustus 2009
No. RM                       : 3337248
Ruangan                      : 416 Gedung A lt IV Zona B
Tgl Pengkajian            : Tgl 13 Oktober 2009

Riwayat Singkat Pasien
Pasien masuk ke RSCM dengan keluhan tidak bisa b.a.k sama sekali. Riwayat pasien 6 bulan sebelum masuk RS b.a.k tidak lancar, warna merah, kadang disertai gumpalan darah tapi tidak disertai nyeri (Painless Hematuri). Pasien telah berobat ke RSU Arifin Riau dan dinyatakan menderita tumor buli-buli kemudian dilakukan pengerokan 2 kali dan kemoterapi sebanyak 8 kali. Karena ia tidak bisa b.a.k sama sekali kemudian ia di rujuk ke RSCM dg dx. Retensio urine. Setelah dilakukan Cystoscopi dan hasilnya nampak massa di anterior buli-buli seluas jam 9 hingga jam 2,  klien lalu dilakukan sistektomi radikal + prostatektomi + Apendiktomi dengan ileal conduit. Tanggal 9 September 2009 klien dilakukan repair stoma karena terbentuk fistel pada area laparatomi. Saat ini (13 Oktober 2009) adalah hari ke-58 klien dirawat atau hari ke-34 post repair stoma. Keluhan klien saat ini : sering b.a.b sejak 3 hari yang lalu, b.a.b berlendir, frekuensi tak terhitung tapi sangat sering, kadang terasa sensasi ingin b.a.b bahkan seperti sangat banyak yang mau keluar, kadang tidak terasa tiba-tiba sudah keluar, Warna b.a.b tidak tentu tergantung makanan yang ia makan.        

Riwayat Kesehatan Dahulu  
Pasien mengatakan ia pernah dilakukan operasi pengangkatan batu buli-buli pada tahun 1976, sejak menderita batu buli-buli ia sering mengalami kesulitan b.a.k. Ia aktif mengkonsumsi herbal (jenis kumis kucing, brotowali, kejibeling, meniran) terutama jika ia mengalami kesulitan b.a.k. Klien tinggal didaerah dengan kualitas air tanah yang kurang baik (menurut klien air didaerahnya bau rawa) sehingga klien dan keluarga menggunakan air hujan untuk konsumsi dengan cara disaring. Klien mempunyai riwayat sakit kuning (tahun lupa), namun klien menyangkal riwayat BPH, Hypertensi, dan DM. Klien juga mengaku tidak mempunyai kebiasaan merokok, menggunakan pemanis buatan, pengawet, pewarna dan makanan instan.

Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit sama dengan klien. Riwayat penyakit diturunkan secara genetik disangkal.

II.    Pola-pola fungsi kesehatan
  1. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Kebiasaan merokok (-), penggunaan obat bebas (-), ketergantungan terhadap bahan kimia/obat (-), konsumsi jamu/herbal (+)  jenis kumis kucing (...), brotowali, kejibeling, meniran , olahraga (-), pasien mempercayai pengobatan alternatif/komplementer herbal tapi menurut pasien setelah apa yang dialaminya ia bingung apakah konsumsi herbal adalah sebab dari penyakitnya. Menurut pasien hidup sehat adalah hidup yang alami dengan tidak merokok, minum air  putih, banyak makan sayur, tidak mengkonsumsi makanan dengan bahan pengawet, pemanis buatan, pewarna buatan. Klien mengaku ia menerapkan hal tersebut dalam keluarganya sehingga ia dan keluarga sangat jarang mengkonsumsi makanan instan.

  1. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum masuk RS klien makan 3x sehari dengan porsi cukup. Klien merasa BB nya semakin turun sejak sakit. Sebelum sakit klien mengaku BB 66 Kg, saat masuk RSCM BB nya 53 Kg dan saat ini 45 Kg (TB 165 cm). Klien merasa sulit menghabiskan porsi makan dari RS selain karena rasa mual setelah makan. Klien menghabiskan paling banyak 5 sendok setiap makan. Klien mengatakan ia serasa tidak punya tenaga dan lemas. Klien ia tidak tahu kenapa ia merasa ngantuk dan mual secara tiba-tiba jika makanan datang, menurutnya hal itu bukan karena sajian atau jenis makananya tetapi ia tidak tahu kenapa. Ia juga tidak menginginkan makanan lain yang ia sukai. Menurut keluarga, biasanya klien adalah orang yang tidak banyak keinginan untuk jenis-jenis makanan tertentu, makanan apapun klien mau. Postur klien saat ini tampak kurus,  LILA 17 cm, BBI : 58,5 kg, IMT 16,53 kg/m2. Instruksi dokter pasien mendapatkan diet biasa (oleh dietisian pasien diberikan 2500 kkal + 90 gr protein) ditambah dengan 3 kali entrasol 250 cc.

  1. Pola Eliminasi
BAB : Klien mengalami peningkatan frekuensi b.a.b sejak 2 hari ini. B.a.b cair dan berlendir, frekuensi tak terhitung (lebih dari 10 kali) 24 jam.
BAK : eliminasi urine klien melalui urostomi jumlah urine : 500 cc (jam 06 s.d 14.00) warna kuning pekat sedikit keruh dengan sedikit endapan berupa mucous. Tidak tampak darah secara makroskopik dalam urine. Drainase urostomi lancar.

  1. Pola tidur dan istirahat
Tidur : frekuensi 4 – 5 kali sehari, lama tidak tentu, menurut klien selama di RS ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, sebentar-sebentar terbangun. Ia merasa tidak nyaman dengan suasana di RS, klien tampak sering tidur sebentar-sebentar.
Istirahat : sehari-hari pasien istirahat diatas tempat tidur dengan duduk bersandar pada bantal atau berbaring.




  1. Pola sensori dan kognitif
Sensori : penciuman, pendengaran dan rasa (kecap lidah) baik.
Kognitif : proses berfikir, isi fikir dan daya ingat baik

  1. Pola penanggulangan stress
Jika ada masalah biasanya klien fikirkan sendiri, klien mengatakan orang terdekat baginya adalah istri dan adik perempuannya. Menurut keterangan keluarga klien adalah tipe pendiam, tidak banyak bicara dan tidak sering mengeluh, klien adalah orang yang tabah dan kuat dengan berbagai macam stressor tetapi kini ia mudah sekali marah oleh sebab yang ringan misalnya dinasehati untuk makan yg banyak atau minum. Klien tampak sering termenung seperti sedang memikirkan sesuatu, tapi menurut klien ia tidak sedang memikirkan apa-apa, Tidak mengenal nama pasien yang ada di ruangannya, tidak pernah berkomunikasi dg pasien lain, tirai lebih sering ditutup.  Klien mengatakan ia selalu menerapkan pola hidup sehat dibandingkan teman-temannya yang lain, tapi kenapa kenyataanya ia mengalami sakit seperti ini. Ia sudah diberitahu bahwa ia akan menggunakan urostomi ini seumur hidup, klien terdiam saat ditanyakan apa yang ia rasakan dan harapkan mengenai hal tersebut.  

III. Pemeriksaan Fisik
1.      Status Kesehatan Umum
Keadaan umum sedang, kesadaran komposmentis, postur  kurus dan atrofi lemak subkutan, penampilan sesuai, hygiene personal secara umum cukup baik, klien kooperatif dan suara lirih. TD : 110/80 mmHg (posisi berbaring), Nadi 120 x/menit teratur dan kuat, Nafas 16 x/menit teratur, suhu 36,5ºC.


2.      Sistem Integumen
Warna kulit kuning langsat, kulit bersih, kelembaban kurang, turgor kurang elastis. Luka post sistektomi (laparotomi) sudah menutup, warna sekitar luka lebih gelap, krusta (+). Fistula ditutup kassa, kering, bersih,

3.      Kepala
Kepala tidak ada kelainan, rambut bersih, tebal, berminyak dan tidak rontok.

4.      Muka
Simetris, otot muka dan rahang kuat

5.      Mata
Kelopak mata normal, konjungtiva anemis, pergerakan bola mata dbn, tidak ada keluhan gangguan penglihatan maupun lapang pandang. Klien tampak sering mengantuk, kelopak mata sayu dan tampak lelah.


6.      Telinga
Fungsi pendengaran baik, bersih, lain-lain dbn.

7.      Hidung
Tidak ada deformitas, tidak ada gangguan penghidu, lain-lain dbn.

8.      Mulut dan faring
Mukosa mulut kurang lembab, warna pink,  gigi geligi bersih, tidak ada kesulitan mengunyah dan menelan, lidah dbn.

9.      Leher
Simetris, pergerakan bebas dbn, peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar getah bening (-).

10.  Thoraks
Bentuk datar, pergerakan simetris,  retraksi sela costae (-),
Jantung : Inspeksi ictus cordis tampak di ICS V midklavikula kiri, Palpasi ictus cordis teraba kuat dg diameter denyutan < 2 cm, Perkusi : batas jantung dbn, Auskultasi : BJ I, II murni.
Paru : suara vesikuler, ronkhi (-), rales (-), crackels (-), wheezing (-).

11.  Abdomen
Abdomen flat, bising usus (+) frekuensi dbn, nyeri tekan /lepas (-), terdapat luka di bawah pusat yaitu fistula enterokutan  Ø 1,5 cm pada daerah luka laparatomi, keluaran feses (+) warna kuning kehijauan menempel pada kassa, urine (-) dan bekas luka laparatomi yg telah menutup. Dibuat stoma pada kuadran 4 kanan bawah, stoma berwarna merah segar, lembut, lembab, ukuran Ø 3 cm dan tidak ada laserasi di periostoma maupun area stoma, stent (-), haluaran urine (+) lancar,
feses (-).

12.  Inguinal, genital, anus
Daerah perianal mengalami laserasi warna merah sedalam kutis, mengelilingi perianal dengan lebar 3 – 5 cm dari medial ke lateral menurut klien terasa perih terutama saat b.a.b dan toileting, daerah perianal dan inguinal sering basah sehingga klien tidak mau memakai adult diapers, ia lebih suka memakai penutup kain dan dibawah bokong memakai underpad

13.  Ekstremitas
Atas : akral hangat, CRT  2 det, perfusi cukup, kelembaban kurang
Bawah : Akral kedua ekstremitas bawah hangat, perfusi cukup baik, kelembaban kurang



PEMERIKSAAN
HASIL



RUJUKAN








Ro Thorax (6/8/2009)
Hasil : CTR < 50%

Cystoscopi (20/8/2009)
Hasil Cystoscopi klien tampak massa memenuhi aspek anterior dinding buli-buli seluas mulai dari jam 9 hingga jam 2.

Ro Pelvis (31/8/2009)
Hasil : Sakralisasi os lumbal suspek sakroilitis kanan ---à anjuran MRI

Ro Vertebra Lumbosakral (31/8/2009)
Hasil : Straight lumbal dengan spondiloartritis lumbalis dengan sakralisasi

Bone Scan 3 / 9 / 2009 Jenis : Whole Body Bone Scan
Hasil : Tak tampak metastase ke tulang










DATA FOKUS
Subyektif :
-    Mual, tidak nafsu makan, makan paling banyak 5 sdm, BB sebelum sakit rata-rata 65 – 68 kg TB 165 cm, merasa lemas, gemetaran jika berubah posisi atau turun dari tt, tidak menginginkan makanan tertentu.
-    Minum 1 botol air mineral (600 ml), haus tapi malas minum, b.a.b terus, lemas.
-    Tidak ada keluhan terkait stoma dan urostomi, istri bisa mengganti dan membersihkan stoma, klien mengatakan ia lebih suka yang merawat stoma adalah istrinya dibanding perawat karena menurutnya lebih bersih dan ia merasa lebih nyaman. Stoma dibersihkan jika kotor atau 2 – 3 hari sekali.
-    Daerah sekitar anus lecet sejak 3 hari b.a.b terus, perih kalau dibersihkan, b.a.b kadang terasa (disertai mules) kadang tidak terasa sudah keluar.
-    Mengatakan ia rajin mengkonsumsi herbal, menurut pemahamannya herbal tidak ada efek samping, bertanya mengapa ia sakit seperti ini juga padahal ia selalu menerapkan pola hidup sehat. Menurut keluarga sejak sakit klien mudah marah dengan sebab yang ringan misalnya dinasehati untuk banyak makan, minum, dsb. Klien mengatakan ia tidak memikirkan apa-apa, ia mengatakan sudah diberitahu bahwa ia akan menggunakan urostomi untuk b.a.k seumur hidup.
-    Selama sakit hanya berbaring di tempat tidur, sebelum b.a.b terus ia bisa berjalan ke kamar mandi tapi kini tidak karena lemas dan terasa akan jatuh, sulit tidur dengan nyenyak, mengantuk tapi tidur sebentar-sebentar. Klien merasa tidak nyaman dengan suasana RS.

Obyektif :
-    Postur  kurus, BB 45 kg (BBI 58,5 kg), LILA 17 cm, IMT  16,5 kg/m3 diet  2500 kkal + 96 gr protein + (3 x 250 ml Entrasol). Atrofi lemak subkutan, penurunan massa otot, energi menurun, kemampuan melakukan aktifitas menurun.
-    B.a.b (+), frekuensi sering > 10 kali (dalam 8 jam), volume sedikit-sedikit (5 – 10 cc), warna kuning dengan dan tanpa ampas, bercampur lendir, sensasi b.a.b (+/-), turgor kulit kurang elastis, mukosa mulut dan bibir kering. Output urine (8 jam ) 500 cc, warna kuning pekat agak keruh dengan endapan mucos. Capilary Refile Time  2 det, akral hangat, kelembaban kurang
-     Urostomi bag drainase lancar, warna stoma merah cerah, lembut dan lembab, tidak ada laserasi di area periostoma, jenis urostomi bag two pieces, menempel kuat dan tidak ada kebocoran.
-    Area perianal laserasi lebar 4 – 5 cm dari medial ke lateral mengelilingi perianal, warna kemerahan sedalam kutis, tampak klien menahan nyeri dan mengeluh saat dibersihkan menggunakan tissu toilet. Daerah perianal lembab, kebersihan baik.
-    Tampak sering melamun seperti memikirkan sesuatu, suara lirih, kadang-kadang malas berbicara dan berinteraksi, tidak bersemangat, kadang-kadang tidak peduli dengan lingkungan sekitar (pasien sering membuka penutup tubuh bagian bawah hingga tampak telanjang), Tidak mengenal nama pasien yang ada di ruangannya, tidak pernah berkomunikasi dg pasien lain, tirai lebih sering ditutup. Diam saja saat ditanyakan apa yang ia rasakan dan harapkan ketika mengetahui ia akan memakai urostomi seumur hidup.
-    Kelopak mata tampak lelah dan menggantung (mengantuk), klien sering tidur tapi sebentar-sebentar (± 5-10 menit), sering menguap.
-    Energi tampak menurun, klien tampak gemetaran dan kesulitan saat berpindah posisi misalnya dari bangun ke duduk, atau bergeser ke atas.













ANALISA DATA

TGL/JAM
DATA
MASALAH
ETIOLOGI

13/10/09














13/10/09





























13/10/09














13/10/09












,
13/10/09













13/10/09









13/10/09




-    S : Minum 1 botol air mineral (600 ml), haus tapi malas minum, b.a.b terus, lemas.
-    O : B.a.b (+), frekuensi sering > 10 kali (dalam 8 jam), volume sedikit-sedikit (5 – 10 cc), warna kuning dengan dan tanpa ampas, bercampur lendir, sensasi b.a.b (+/-), turgor kulit kurang elastis, mukosa mulut dan bibir kering. Output urine (8 jam ) 500 cc, warna kuning pekat agak keruh dengan endapan mucos. Capilary Refile Time  2 det, akral hangat. kelembaban kurang

-    S : Mengatakan ia rajin mengkonsumsi herbal, menurut pemahamannya herbal tidak ada efek samping, bertanya mengapa ia sakit seperti ini juga padahal ia selalu menerapkan pola hidup sehat. Menurut keluarga sejak sakit klien mudah marah dengan sebab yang ringan misalnya dinasehati untuk banyak makan, minum, dsb. Klien mengatakan ia tidak memikirkan apa-apa, ia mengatakan sudah diberitahu bahwa ia akan menggunakan urostomi untuk b.a.k seumur hidup.
-    O : Tampak sering melamun seperti memikirkan sesuatu, suara lirih, kadang-kadang malas berbicara dan berinteraksi, tidak bersemangat, kadang-kadang tidak peduli dengan lingkungan sekitar (pasien sering membuka penutup tubuh bagian bawah hingga tampak telanjang), Tidak mengenal nama pasien yang ada di ruangannya, tidak pernah berkomunikasi dg pasien lain, tirai lebih sering ditutup. Diam saja saat ditanyakan apa yang ia rasakan dan harapkan ketika mengetahui ia akan memakai urostomi seumur hidup.

-    S : Mual, tidak nafsu makan, makan paling banyak 5 sdm, BB sebelum sakit rata-rata 65 – 68 kg TB 165 cm, merasa lemas, gemetaran jika berubah posisi atau turun dari tt, tidak menginginkan makanan tertentu.
-    O : Postur  kurus, BB 45 kg (BBI 58,5 kg), LILA 17 cm, IMT  16,5 kg/m3 diet  2500 kkal + 96 gr protein + (3 x 250 ml Entrasol). Atrofi lemak subkutan, penurunan massa otot, energi menurun, kemampuan melakukan aktifitas menurun.

-    S : Selama sakit hanya berbaring di tempat tidur, sulit tidur dengan nyenyak, mengantuk tapi tidur sebentar-sebentar. Klien merasa tidak nyaman dengan suasana RS.
- O : Kelopak mata tampak lelah  dan
   menggantung (ngantuk), klien sering
   tidur tapi sebentar-sebentar (± 5-10
   menit), sering menguap. Klien di
   rawat di Ruangan dg 6 tt, jumlah
   pasien 3 orang, suasana tenang,
   aktifitas mhs, perawat dan dokter
   berulang-ulang.

-    S : Daerah sekitar anus lecet sejak 3 hari b.a.b terus, perih kalau dibersihkan, b.a.b kadang terasa (disertai mules) kadang tidak terasa sudah keluar.
-    O : Area perianal laserasi lebar 4 – 5 cm dari medial ke lateral mengelilingi perianal, warna kemerahan sedalam kutis, tampak klien menahan nyeri dan mengeluh saat dibersihkan menggunakan tissu toilet. Daerah perianal lembab, kebersihan baik.

- S : sebelum b.a.b terus, ia bisa
  berjalan ke kamar mandi tapi kini
  tidak karena lemas dan terasa akan
  jatuh.
- O : Energi tampak menurun, klien
   tampak gemetaran dan kesulitan saat   
   berpindah posisi misalnya dari
   bangun ke duduk, atau bergeser ke
   atas

-    S : Tidak ada keluhan terkait stoma dan urostomi, istri bisa mengganti dan membersihkan stoma, klien mengatakan ia lebih suka yang merawat stoma adalah istrinya dibanding perawat karena menurutnya lebih bersih dan ia merasa lebih nyaman. Stoma dibersihkan jika kotor atau 2 – 3 hari sekali.
-    O : Urostomi bag drainase lancar, warna stoma merah cerah, lembut dan lembab, tidak ada laserasi di area periostoma, jenis urostomi bag two pieces, menempel kuat dan tidak ada kebocoran.

Defisit volume cairan














Berduka disfungsional





























Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh













Gangguan pola tidur













Kerusakan integritas kulit













Intoleran aktifitas.









Perubahan pola eliminasi urine




Output berlebih ; diare














kehilangan bagian tubuh.




























Intake tdk adekuat, hypermetabolik kronis cc Ca Buli












Berduka, peningkatan aktifitas lingkungan.












Peningkatan kelemba-ban area perianal, status nutrisi buruk











Kelemahan, keletihan yang ekstrim akibat tirah baring







Pengalihan b.a.k melalui stoma.

































RENCANA KEPERAWATAN

TGL/JAM

DIAGNOSA KEPERAWATAN

OUTCOME

INTERVENSI


Defisit volume cairan b.d Output berlebih ; diare ditandai oleh :
-    S : Minum 1 botol air mineral (600 ml), haus tapi malas minum, b.a.b terus, lemas.
-    O : B.a.b (+), frekuensi sering > 10 kali (dalam 8 jam), volume sedikit-sedikit (5 – 10 cc), warna kuning dengan dan tanpa ampas, bercampur lendir, sensasi b.a.b (+/-), turgor kulit kurang elastis, mukosa mulut dan bibir kering. Output urine (8 jam ) 500 cc, warna kuning pekat agak keruh dengan endapan mucos. Capilary Refile Time  2 det, akral hangat, . kelembaban kurang



















Berduka disfungsional b.d kehilangan bagian tubuh, perubahan pola hidup ditandai oleh :
-    S : Mengatakan ia rajin mengkonsumsi herbal, menurut pemahamannya herbal tidak ada efek samping, bertanya mengapa ia sakit seperti ini juga padahal ia selalu menerapkan pola hidup sehat. Menurut keluarga sejak sakit klien mudah marah dengan sebab yang ringan misalnya dinasehati untuk banyak makan, minum, dsb. Klien mengatakan ia tidak memikirkan apa-apa, ia mengatakan sudah diberitahu bahwa ia akan menggunakan urostomi untuk b.a.k seumur hidup.
-    O : Tampak sering melamun seperti memikirkan sesuatu, suara lirih, kadang-kadang malas berbicara dan berinteraksi, tidak bersemangat, kadang-kadang tidak peduli dengan lingkungan sekitar (pasien sering membuka penutup tubuh bagian bawah hingga tampak telanjang). Tidak mengenal nama pasien yang ada di ruangannya, tidak pernah berkomunikasi dg pasien lain, tirai lebih sering ditutup. Diam saja saat ditanyakan apa yang ia rasakan dan harapkan ketika mengetahui ia akan memakai urostomi seumur hidup.













Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Intake tdk adekuat, hypermetabolik kronis cc Ca Buli ditandai oleh :
-    S : Mual, tidak nafsu makan, makan paling banyak 5 sdm, BB sebelum sakit rata-rata 65 – 68 kg TB 165 cm, merasa lemas, gemetaran jika berubah posisi atau turun dari tt, tidak menginginkan makanan tertentu.
-    O : Postur  kurus, BB 45 kg (BBI 58,5 kg), LILA 17 cm, IMT  16,5 kg/m3 diet  2500 kkal + 96 gr protein + (3 x 250 ml Entrasol). Atrofi lemak subkutan, penurunan massa otot, energi menurun, kemampuan melakukan aktifitas menurun.











Gangguan pola tidur b.d perubahan lingkungan ditandai oleh :
-    S : Selama sakit hanya berbaring di tempat tidur, sulit tidur dengan nyenyak, mengantuk tapi tidur sebentar-sebentar. Klien merasa tidak nyaman dengan suasana RS.
- O : Kelopak mata tampak lelah  dan menggan-
   tung (ngantuk), klien sering tidur tapi
   sebentar-sebentar (± 5-10 menit), sering
   menguap. Klien di rawat di Ruangan dg 6 tt,
   jumlah pasien 3 orang, suasana tenang,
   aktifitas mhs, perawat dan dokter berulang-
   ulang.


Kerusakan integritas kulit b.d Peningkatan kelembaban area perianal, status nutrisi dan cairan buruk ditandai oleh :
-    S : Daerah sekitar anus lecet sejak 3 hari b.a.b terus, perih kalau dibersihkan, b.a.b kadang terasa (disertai mules) kadang tidak terasa sudah keluar. Ada lubang di bekas operasi, keluar feses tapi sekarang sudah mulai berkurang
-    O : Area perianal laserasi lebar 4 – 5 cm dari medial ke lateral mengelilingi perianal, warna kemerahan sedalam kutis, tampak klien menahan nyeri dan mengeluh saat dibersihkan menggunakan tissu toilet. Daerah perianal lembab, kebersihan baik. Fistel enterokutan di area post laparatomi dibalut kassa kering.

Intoleran aktifitas b.d Ketidakcukupan energi metabolik, kelemahan dan kelelahan yang ekstrim akibat tirah baring
- S : sebelum b.a.b terus, ia bisa
  berjalan ke kamar mandi tapi kini
  tidak karena lemas dan terasa akan
  jatuh.
- O : Energi tampak menurun, klien
   tampak gemetaran dan kesulitan saat   
   berpindah posisi misalnya dari
   bangun ke duduk, atau bergeser ke
   atas





Perubahan pola eliminasi urine b.d Pengalihan b.a.k melalui stoma ditandai oleh :
-    S : Tidak ada keluhan terkait stoma dan urostomi, istri bisa mengganti dan membersihkan stoma, klien mengatakan ia lebih suka yang merawat stoma adalah istrinya dibanding perawat karena menurutnya lebih bersih dan ia merasa lebih nyaman. Stoma dibersihkan jika kotor atau 2 – 3 hari sekali.
O : Urostomi bag drainase lancar, warna stoma merah cerah, lembut dan lembab, tidak ada laserasi di area periostoma, jenis urostomi bag two pieces, menempel kuat dan tidak ada kebocoran.



Volume cairan seimbang (balance) dengan indikator :
-    TD stabil dalam batas normal
-    Nadi kuat, teratur, frekuensi 60 –  x/menit
-    Capilary Refile Time < 3 det
-    Intake Out put seimbang
-    Akral hangat, kulit dan mukosa lembab, turgor elastis.
-    Elektrolit serum dalam batas normal





















Tujuan Jangka Panjang :
Klien dapat mempertahankan fase penerimaan (adaptasi positif) terhadap kehilangan sepanjang kehidupannya.
Tujuan Jangka Pendek :
-       Klien dapat membina trust dengan mhs perawat setelah 1 hari interaksi teraupetik.
-       Pada hari ke-2 klien mengekspresikan perasaan dan harapannya
-       Klien memperlihatkan fase penerimaan secara bertahap selama dalam perawatan
-       Klien menampilkan kemampuan beradaptasi positif ketika dipersiapkan pulang.






















Tujuan Jangka Panjang :
Klien mempertahankan status nutrisi adekuat (BB 52,65 – 64,35 tanpa odem) sepanjang kehidupannya
Tujuan Jangka Pendek :
-       Klien menyatakan pemahamannya terhadap pentingnya intake nutrisi yang cukup untuk penyembuhan-nya.
-       Klien menampilkan kemampuan-nya menghabiskan diet yang diberikan secara bertahap setelah 4 hari intervensi.
-       Menunjukkan perkembangan positif dengan BB naik min 0,5 kg tiap 2 minggu (tanpa odem) atau minimal tidak terjadi penurunan BB selama perawatan.







Tujuan Jangka Panjang :
Klien menunjukkan kecukupan istirahat tidur selama perawatan
Tujuan Jangka Pendek :
-       Klien mengungkapkan hal-hal yg membuat ia sulit tidur.
-       Klien dapat tidur dengan kualitas NREM pada hari ke-2 perawatan minimal 1 jam pada siang hari dan minimal 4 jam pada malam hari
-       Klien mampu mempertahankan pola dan kualitas tidur yang adekuat mulai hari ke-3 perawatan


Tujuan Jangka Panjang
Integritas kulit kembali intak
Tujuan Jangka Pendek
-    Laserasi pada area perianal mengalami perbaikan secara bertahap setiap hari perawatan
-    Fistel enterokutan mengalami perbaikan secara bertahap selama perawatan








Tujuan Jangka Panjang :
Toleran terhadap aktifitas















Tujuan Jangka Panjang
Klien mampu beradaptasi dengan perubahan eliminasi urine seumur hidup
Tujuan Jangka Pendek :
-    Klien menunjukkan penerimaan secara bertahap dengan perubahan eliminasi yg dialami
-    Klien mampu melakukan perawatan urostomi secara mandiri secara bertahap

1.  Monitor intake output cairan melalui :
-    ukur volume urine
-    Perkirakan vol IWL dengan teliti
-    Ukur atau perkirakan volume cairan dalam feses
-    Ukur minum peroral, termasuk perkiraan cairan yg terkandung dalam makanan, sayur/sup dan buah.
-    Ukur cairan yang masuk melalui IVFD
2.  Periksa status cairan tubuh melalui tanda & gejala fisik (turgor kulit, kelembaban, mukosa mulut, bibir), gelisah
3.  Kaji adanya keluhan haus dan kelemahan
4.  Monitor TTV terutama TD (kecenderungan hypotensi), Nadi (kecendurangan tachycardia, denyutan lemah), Suhu (kecenderungan naik) dan RR (kecenderungan tachypneu)
5.  Monitor tanda & gejala gangguan elektrolit terutama Hypokalemia (lemah, bradikardia, tonus otot ↓, ...........
6.  Motivasi klien untuk minum sesuai output
7.  Motivasi klien mengkonsumsi buah-buahan terutama yang tinggi kalium seperti pisang dan semangka.
8.  Rehidrasi dengan cairan IVFD tetesan cepat sesuai output cairan yang keluar.
9.  Kolaborasikan jenis cairan IVFD yang diberikan dengan dokter yang menangani pasien.
10.    Kolaborasikan pemeriksaan serum elektrolit sebelum dan sesudah koreksi atau sewaktu output cairan pasien meningkat.

1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
2. Buat kontrak dan tepati janji setiap melakukan
     tindakan perawatan.
3.  Buat jadwal interaksi diluar aktivitas perawatan
     dan pengobatan misalnya hadir saat klien akan
     makan siang, saat minum obat oral dan waktu
     tidur (dg durasi tidak terlalu lama 5 – 10 menit)
     untuk memberi motivasi klien meningkatkan
     intake makan dan tidurnya
4.  Kaji dan tetapkan tahapan kehilangan yang
     dialami klien
5.   Lakukan intervensi terhadap setiap tahap dengan
      intervensi yang sesuai.
6.   Integrasikan tindakan perawatan dan pengobatan
      dengan pendekatan sesuai tahap kehilangan yg
      sedang dialami klien.
7.   Orientasikan klien dengan pasien lain
      diruangannya atau perawat baru dalam
       pergantian shift.
8.    Amati respon non verbal saat berinteraksi
9.        Beri kesempatan klien untuk mengekspresikan penerimaan maupun penolakan setiap intervensi kecuali intervensi yang bersifat emergency
10.    Selalu beri reinforcment positif pada pencapaian yang dialami klien dalam masalah apapun.
11.    Libatkan keluarga dalam perawatan klien dan pengambilan keputusan terutama istri (sbg org terdekat dan paling dipercaya)
12.    Bila diperlukan dan disetujui klien, rujuk dan kolaborasikan intervensi dengan ners spesialis jiwa dan psikolog.
13.    Bantu klien untuk berafiliasi dengan support group atau LSM yang mensuport pasien dengan stoma



1. Kaji dan catat keluhan yang berhubungan dengan gangguan intake nutrisi (mis mual, muntah dan anoreksia). Tetapkan apakah gangguan tersebut bersifat psikologis atau respon fisik terhadap penyakit atau pengobatan
2. Kaji makanan yang disukai dan tidak disukai klien termasuk cara penyajiannya.
3. Timbang BB tiap minggu dan ukuran antropometri lainnya (LILA, LOLA, TSF, IMT, dsb) catat dan informasikan pada klien.
4. Kolaborasikan jumlah nutrisi yang diperlukan klien dan cara penyajiannya dengan dokter dan dietisian yang terkait
5. Motivasi klien untuk meningkatkan intake nutrisi secara bertahap setiap hari.
6. Lakukan pendkes tentang kegunaan nutrisi terhadap proses penyembuhan kepada klien dan keluarga.
7. Beri reinforcment positif terhadap kemampuan klien meningkatkan intake nutrisi.
8. Kolaborasi untuk pemeriksaan status nutrisi terutama kadar albumin serum dan Hb.



1. Kaji hal-hal yang membuat pola tidur klien terganggu
2. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Hindari melakukan tindakan perawatan-pengobatan saat jam istirahat
4. Atur pencahayaan dan suhu  ruangan
5. Batasi pengunjung
6. Jaga linen tempat tidur tetap bersih dan kering
7. Kolaborasikan pengobatan /medikasi jika diperlukan
  




1.  Kaji kondisi laserasi perianal, luas, warna dan kedalaman setiap hari.
2.  Kerjasama dg keluarga untuk menjaga kebersihan area perianal
3.  Hindarkan menggunakan tissu basah dg pengharum saat membersihkan area perianal.
4.  Keringkan area perianal setelah dibersihkan
5.  Ajarkan pemakaian obat topikal untuk area perianal
6.  Rawat fistel setiap hari, ganti balutannya jika kotor atau basah.






1.       Kaji kemampuan klien melakukan aktifitas
2.       Tingkatkan intake nutrisi
3.       Bantu aktifitas yang tidak mampu dilakukan klien
4.       Kerjasama dengan keluarga untuk membantu aktifitas
5.       Dekatkan lemari pada jarak yang terjangkau oleh klien
6.       Pasang side rail ketika pasien diatas tempat tidur
7.       Jelaskan bagaimana cara klien menggunakan bell untuk meminta bantuan perawat di nurse station
8.       Bantu klien mencapai kualitas istirahat- tidur yang optimal


  1. Kaji penerimaan klien terhadap perubahan yang dialami
  2. Kaji kemampuan klien untuk menerima pendidikan tentang perawatan urostomi
  3. Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang alat-alat untuk perawatan urostomi dan bagaimana cara mendapatkannya
  4. Libatkan klien untuk melakukan perawatan urostomi secara mandiri secara bertahap
  5. Ajarkan klien dan keluarga mengidentifikasi komplikasi keberadaan urostomi dan tindakan yang harus dilakukan jika ada komplikasi










CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
PERKEMBANGAN
TTD
13/10/09


















13/10/09

















14/10/09



Defisit volume cairan b.d Output berlebih ; diare
S : Minum 800 ml, diare (+), frekuensi tak terhitung, lemas, mendapat
     obat minum katanya untuk diare
O : TD 110/80 mmHg, Nadi 120x/menit lemah, teratur, S 36,5oC,
turgor kurang elastis,  mukosa kering, CRT 2 det, akral hangat, Infus KaEn Mg3 Balance cairan -80 ml (dalam 8 jam) I : 1120 ml (oral, infus, makan), O 1200 ml (b.a.b + urine),. Elektrolit belum diperiksa. NaCl tab 3 x 1, Metronidazole 3 x 1 tab.
A : Defisit Volume Cairan
P  :    - Awasi dan ukur ketat balance cairan, perhitungkan IWL dg
             tepat
-  Jaga kepatenan tetesan IVFD ( KaEnMg3 : NaCl 0,9% :
    Dextrose 5% : 1 : 1 : 1 / 24 Jam)
-    Observasi warna urine
-    Berikan NaCl tab 3 x 1 (sesuai advis dokter)
-    Berikan metronidazole tab 3 x 1
-    Usulkan pemeriksaan elektrolit
-    Lain-lain teruskan sesuai rencana

Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh
S : Makan tidak pernah habis, tidak nafsu makan, BB turun,  lemas,
      rasa mual jika makanan datang dan tidak ingin makan
O : Makan habis 3 sdm, tidak mau menghabiskan makanannya,
      konjungtiva anemis, albumin terakhir 2,5, massa otot dan lemak
      subkutan atrofi, bising usus normal, LILA 17 cm.
A : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
P  :    - Tanyakan makanan yang disukai dan tidak disukai serta cara
            penyajian yang diinginkan
-  Motivasi untuk menambah dengan kudapan
-  Eksplorasi penyebab mual dan tidak mau makan
-  Kolaborasi untuk pemantauan nilai Hb, Albumin, Total Protein
-    Lain-lain teruskan sesuai rencana





Defisit volume cairan b.d Output berlebih ; diare
S : bab cair berlendir, frekuensi sering tapi berkurang dari yg kemarin,
      haus, minum 2 botol 600 ml
O : TD 120/80 mmHg, Nadi 80x/menit lemah, teratur, S 36oC,
turgor kurang elastis,  mukosa kurang lembab, CRT 2 det, akral hangat, Infus NaCl 0,9 % telah 400 ml, Balance cairan seimbang (dalam 8 jam) I : 1800 ml (oral, infus, makan), O 1800 ml (b.a.b + urine + IWL),. Lab Elektrolit Na/K/Cl : 130 / 2,04 / 99
A : Defisit Volume Cairan
P  :    -  Koreksi dg K 50 Meq / 12 jam dalam NaCl 0,9% 500 cc sesuai
             advis dokter
-    Lain-lain teruskan sesuai rencana

Berduka disfungsional b.d kehilangan bagian tubuh, perubahan pola hidup
S : tidak memikirkan apa-apa, saya tidak kerja lagi, anak saya 2 yg
      pertama masih SMP, kenapa saya begini padahal saya selalu hidup
      sehat (diulang-ulang dalam 3 kali interaksi).
O : Mulai mau diajak berbicara lebih banyak, kontak mata (+) tapi
       sebentar-sebentar, lebih banyak menunduk atau memandang
       kosong,  2 kali interaksi klien membiarkan genitalnya terbuka
       tanpa penutup, tidak mau melihat stoma.
A : Fase Retreat
P  :     - Jika klien marah jangan dilayani / jangan terpengaruh
          - Jangan menghindar atau ditinggalkan
          -  Anjurkan untuk memantas diri (menyisir rambut, memakai
  penutup (sarung atau celana longgar)
-    Datangi klien bukan hanya untuk perawatan atau tindakan pengobatan
-    Jelaskan pada istri kondisi klien, ajak klien





Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh
S : tidak nafsu makan
O : Tampak klien mau muntah saat disuapkan makanan, tidak mau
      menghabiskan makanannya, hanya 4 sdm
A : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
P  :    - Berikan diet biasa (2500 kkal + 96 gr prot) ditambah  6 x 250
            ml entrasol (naik dari hari kemarin 3 x 250 ml)
-    Lain-lain teruskan sesuai rencana

Kerusakan integritas kulit b.d Peningkatan kelembaban area perianal, status nutrisi dan cairan buruk
S : perih disekitar anus, baru dapat salep.
O : laserasi, kemerahan di seputar perianal, mendapat obat topikal
       bioplacenton, fistel balutan kering, keluaran feses minimal.
A : kerusakan integritas kulit perianal, fistel perbaikan (+)
P  : - Ajarkan penggunaan obat topikal
      - Intervensi lain sesuai renpra

Intoleran aktifitas b.d Ketidakcukupan energi metabolik, kelemahan dan kelelahan yang ekstrim akibat tirah baring
S : lemas, tidak




Komentar

Postingan Populer