ANATOMI FISIOLOGIS SISTEM PENCERNAAN
ANATOMI FISIOLOGIS
SISTEM PENCERNAAN
Disusun
Oleh :
1.
Robi Hidayat
2.
Gerry Clarisya
3.
Jovani
Agustina
4.
Ulfa Sari
Nastiti
5.
Ayu Cintia
7.
Rifki Adi
Sugara
PRODI D IV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AKADEMIK
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Sistem Pencernaan”.
Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi di Jurusan Keperawatan, Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang.
Makalah
ini merupakan latihan dalam proses pembelajaran mahasiswa untuk membiasakan
menyusun makalah yang baik dan benar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semuanya pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Bandar Lampung, Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ ... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Anatomi Sistem Pencernaan…....................................................................... 3
2.2Fisiologi Sistem
Pencernaan….................…................................................. 15
2.3Diagnosa yang sering
muncul......................................................................... 18
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
20
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Anatomi
adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh dan hubungan
bagian-bagiannya satu sama lain. Sedangkan fisiologi berkaitan dengan fungsi
atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Saat struktur tubuh manusia dan fungsinya
berkoordinasi, tubuh mendapatkan keseimbangan dari lingkungan di dalam tubuh
yang disebut homeostasis (keseimbangan). Pada kondisi yang normal, homeostatsis
didukung oleh mekanisme adaptif dari otak ke bahan kimia yang disebut dengan
hormon yang disekresikan oleh berbagai organ yang langsung masuk ke dalam
aliran darah. Homeostatis mengatur
mekanisme seperti tekanan darah, suhu tubuh, pernafasan, dan nadi.
Tiap
tubuh manusia membutuhkan oksigen, nutrisi, suhu tubuh yang normal, dan tekanan
atmosfer yang normal, sehingga tubuh manusia harus memiliki homeostasis yang
mampu dipertahankan agar dapat mempertahankan keseimbangan tubuh dalam jangka
yang normal. Sehingga untuk mendukung keseimbangan tersebut, terdapat berbagai
macam sistem organ, antara lain : sistem integument,
sistem skeletal, sistem muskulo,
sistem saraf, sistem endokrin, sistem kardiovaskular, sistem respirasi, sistem lymphatic, sistem urinary, sistem reproduksi, dan sistem pencernaan. Masing-masing dari
sistem orgam memiliki organ masing-masing yang bekerja sama dalam menstabilkan
keadaan tubuh secara bersamaan. Fungsi dari tiap sistem organ yaitu
metabolisme, organization, kemampuan
dalam bereaksi, pergerakan tubuh, perkembangan, dan reproduksi.
Salah
satu yang dibutuhkan oleh tubuh adalah nutrisi. Nutrisi yang diperoleh dari
luar akan masuk ke dalam tubuh dan disebarkan ke dalam tubuh agar nutrisi yang
diperoleh mampu mempertahankan homeostasis tersebut. Sistem organ yang mampu
mencernaa nutrisi tersebut adalah sistem pencernaan (digestive system), dimana dengan bantuan sistem sirkulasi, bekerja
seperti “gigantic meals on wheels”
yang memberikan makanan pada miliaran sel di dalam tubuh. Sistem ini
menyediakan air , elektrolit, dan nutrisi yang lain. sistem pencernaan terdiri
dari organ seperti, kaviti oral, faring, esofagus, perut, usus kecil, dan usus
besar. Dimana oragn tersebut melakukan tugasnya masing-masing seperti mencerna,
absorbsi, dan mengririmkan nutrisi ke dalam seluruh tubuh.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan
Umum
Untuk
mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi dari sistem pencernaan tubuh
manusia.
1.2.2
Tujuan
Khusus
o Untuk
mengetahui dan memahami tentang
macam-macam
bagian dari sistem pencernaan beserta fungsi dari organ yang termasuk dalam
sistem pencernaan
o Untuk
mengetahui dan memahami tentang mekanisme pencernaan yang terjadi di dalam
tubuh manusia.
1.3
Rumusan
Masalah
1. Organ
apa saja yang termasuk di dalam sistem pencernaan tubuh manusia ?
2. Apa
fungsi dari tiap organ yang termasuk di dalam sistem pencernaan tubuh manusia ?
3. Bagaimana
mekanisme pencernaan yang terjadi di dalam tubuh manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
ANATOMI
SISTEM PENCERNAAN
Menjalankan
fungsi sistem pencernaan maka membutuhkan organ yang mampu melaksanakan
fungsinya, sehingga untuk menjalankan fungsi tersebut terdapat beberapa organ
pencernaan antara lain, mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus
besar. Kemudian untuk mendukung fungsi tersebut juga terdapat organ tambahan
yaitu kelenjar saliva, gigi, hati (liver),
kandung kemih (gall baldder),
pankreas, dan mesenteries. Dinding
dalam saluran cerna terdiridari empat lapisan yaitu, serosa, muskularis,
submukosa, dan mukosa. Berikut organ yang termasuk dalam sistem pencernaan :
2.1.1 Oral Cavity atau Mulut

a. Fungsi Mulut
-
Ingestion,
makanan yang berupa padatan atau cairan dimasukkan ke dalam tubuh, ke dalam
saluran pencernaan melalui pintu pertama dan utama yaitu mulut atau oral cavity (Mc Graw Hill, 2004).
-
Taste,
sebagai perasa makanan yang berada pada papila
lidah.
-
Mastication,
pergerakan
dari rahang bawah (mandibula) yang
dibantu oleh otot mastikasi menyebabkan gigi dapat menghancurkan makanan
menjadi bagian yang lebih kecil. Lidah dan pipi (cheeks) membantu dalam menempatkan makanan diantara mulut.
-
Digestion,
enzim amilase yang ada di dalam ludah memulai
pencernaan karbohidrat (starch).
-
Swallowing,
lidah dapat membantu membentuk makanan menjadi bolus
dan mendorongnya bolus menuju faring.
-
Communication,
bibir, pipi, gigi, dan lidah merupakan salah satu
organ yang membantu daam berkomunikasi atau berbicara.
-
Protection,
Mucin dan air yang berada di dalam ludah memberikan
lubrikasi, dan ensim lysozyme dalam
membunuh mikroorganisme yang tidak baik bagi tubuh
b. Bagian-bagian mulut
§
Bibir
dan Pipi
Bibir
atau labia, merupakan strukutur yang banyak terbentuk dari muskular oleh orbiculari oris. Lapisan terluar bibir
ditutupi oleh kulit. Sedangkan pipi terbentuk di dinding bagian lateral di oral cavity. Bagian dari pipi adalah
termasuk otot buccinator, yang
meratakan pipi terhadap gigi, dan buccal
fat pad yang berada mengelilingi
sisi wajah (Mc Graw Hill, 2004). bagian bibir dan pipi sangatlah penting dalam
proses mastikasi dan berbicara atau berkomunikasi. Bagian ini dapat membantu
menggerakkan makanan di dalam mulut dan menahannya di dalam mulut selama
makanan dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil.
§
Palate and Palatine
Tonsils
Palate atau
langit-langit mulut memiliki dua bagian yang terdiri dari bagian anterior yang
bertulang (hard palate) dan bagian posterior yang tak bertulang (soft palate), yang terdiri dari otot dan
jaringan (connective tissue). Fungsi
dari langit-langit mulut (palate)
sangatlah penting dalam proses menelan dan mencegah makanan masuk ke dalam nasal cavity. Sedangkan palatin tonsil terletak di dinding lateral dari fauces (Mc Graw Hill, 2004).
§
Lidah
Lidah
terletah ditenga mulut yang dipenuhi dengan otot skeletal yang ditutupi dengan
mukosa membran. Lidah berfungsi menggerakkan makanan di dalam mulut, membantu
dalam mendorong makanan ke dalam esofagus (menelan), sebagai peran utama
artikulasi dalam berbicara dan berkomunikasi, sebagai perasa. Dalam proses
menggerakkan makanan di dalam mulut, lidah bekerja bersama dengan bibir dan
gusi, sehingga mampu menahan makanan di dalam mulut selama pengunyahan atau
mastikasi.
§
Gigi
Secara
normal, orang dewasa memiliki jumlah total gigi adalah 32 gigi secara
kelesuruhan. Tiap gigi memiliki crown (di
atas gusi), neck dan root (di bawah gusi). Dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagaian rahang atas (maxillary) dan bagian rahang bawah
(mandibular). Selain pembagian gigi yaitu terdiri dari bagian atas sebelah
kanan dan kiri dan bagian bawah sebelah atas dan bawah. Tiap empat kuadran
memiliki gigi seri, gigi taring, premolars,
molars, dan wisdom teeth. Fungsinya hampir sama dengan lidah, berperan dalam
proses mastikasi dan berbicara.
§
Kelenjar
Saliva

Kelenjar
saliva ini diproduksi secara terus menerus oleh tubuh. Aliran saliva (ludah)
ini berasal dari kelenjar saliva dan tersebar di mulut melalui pembuluh (duct). Sebagian besar saliva diproduksi
oleh kelnjar saliva yaitu, [1] Kelenjar parotid (bagian terbesar, saliva banyak
terdiri atas amilase, berada di dekat telinga), [2] Kelenjar submandibular
(memprodukasi saliva yang kental (sulit untuk mengalir) dan berada di dekat
mulut (floor)), [3] Kelenjar
sublingual (berukuran paling kecil, mensekresi mukus dan berada di bawah
mulut).
Fungsi kelenjar saliva adalah membersihkan
gigi dan menghancurkan bahan kimia yang terkandung dalam makanan sehinggan
dapat dirasakan. Kelenjar saliva ini memiliki enzim yang membantu dalam
mencerna makanan dan mukus. Selain itu, kelenjar saliva juga membantu dalam
melubrikasi faring untuk membantu dalam menelan makanan.
2.1.2 Faring
a. Fungsi Faring
-
Swallowing,
fase involutari dari menelan menggerakkan bolus dari
mulut ke esofagus. Makanan dicegah agar tidak masuk ke dalam nasal cavity oleh soft palate dan mencegah masuk ke dalam sistem pernafasan bagian
bawah (Mc Graw Hill, 2004).
-
Breathing,
udara masuk melalui hidung atau mulut melewati
faring menuju ke saluran pernafasan bawah.
-
Protection,
mukus menyediakan lubrikasi.
b. Bagian-bagian Faring
Faring
terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Secara
normal, makanan dapat masuk melalui orofaring dan laringofaring. Nasofaring
berfungsi sebagai saluran dalam masuknya udara selama bernafas dan berhubungan
dengan fungsi pendengaran. Orofaring berada dibagain posterior mulut, sebagai
saluran masuknya mulut dan menuju ke lambung dan juga berfungsi sebagai saluran
udara untuk pernafasan. Laringofaring berada di bawah orofaring, memanjang dari
epiglotis ke bagian bawah kartilago kortikoid dari laring dan memiliki fungsi
yang sama dengan orofaring.
2.1.3 Esofagus
a. Fungsi Esofagus
-
Propulsion,
kontraksi peristaltik menggerakkan bolus dari faring
menuju abdomen. Bagian bawah sfingter esofagus membatasi refluks dari isi
abdomen kembali ke esofagus (Mc Graw Hill, 2004).
-
Protection,
kelenjar yang berada di dalam mukus membantu dalam
lubrikasi dan melindungi esofagus inerior dari asam (stomach acid).
b. Bagian-bagian Esofagus
Esofagus
merupakan bagian sistem pencernaan yang memanjang dari faring hingga lambung.
Panjangnya sekitar 25 cm dan berada di mediastinum, anyerior hingga vertebrae,
posterior hingga trakea. Esofagus melewati esophageal
hiatus dari diafragma dan berkahir
di lambung. Fungsi dari esofagus adalah membawa makanan dari faring menuju ke
lambung.
Mekanisme dari menelan antara lain : [1]
makanan tercampur dengan saliva dan didorong masuk ke dalam faring, [2] refleks
involunter menggerakkan makanan masuk ke dalam esofagus, dan [3] gerakan
peristaltik mentransport makanan ke dalam lambung.



2.1.4 Abdomen
a. Fungsi Lambung
-
Storage,
Rugae dapat membantu abdomen untuk meluaskan
area perut dan menahan (menyimpan) makanan hingga dapat dicerna.
-
Digestion,
terjadinya proses pencernaan dimana pencernaan
protein dimulai sebagai hasil dari proses asam hidroklorik dan pepsin. Faktor
intrinsik mencegah pecahnya vitamin B12 oleh asam lambung. Proses pencernaan
terdiri dari fisik dan kimia (protein).
-
Absorption,
kecuali untuk
beberapa produk (air, alkohol, aspirin) penyerapan kecil berada di dalam
lambung.
-
Mixing
and propulsion, terjadi gerakan peristaltik dan
membentuk cairan putih seperti susu yang disebut dengan chyme.
-
Protection,
mukus memberikan lubrikasi dan mencegah pencernaan
dari dinding lambung. Asam lambung dapat membunuh kebanyakan mikroorganisme.
b. Bagian-bagian Lambung

Terdapat
empat bagian utama di dalam lambung yaitu :
1.
Cardia,
atau cardiac region merupakan poin
dimana esofagus menghubungkan dan melewati lambung, dimana makanan masuk ke
dalam lambung. Terdapt di bagian inferior dari diafragma.
2.
Fundus,
berada di atas sebelah kiri dari cardia. Berbentuk seperti kubah.
3.
Tubuh, berada di bawah fundus, yang merupakan bagian utama dari
lambung.
4.
Pylorus,
bagian
lambung yang berbentuk corong, menghubungkan lambung dengan duodenum. Bagian
yang semakin lebar dari corong, dinamakan pyloric
antrum yang menghubungkan tubuh (bagian lambung “body”) dengan lambung.
Kemudian bagian akhir yang paling dangkal dinamakan pyloric canal, yang
menghubungkan ke duodenum. Sedangkan otot halus yaitu phyloric sphincter yang
berada di ujung saluran dan berfungsi mengkontrol pengosongan lambung.
2.1.5 Usus Kecil
a. Fungsi Usus Kecil
-
Neutralization,
ion bikarbonat dari pankreas dan bili-bili dari hati
menormalkan asam lambung dari membentuk
pH sesuai dengan keadaan pankratik dan enzim usus.
-
Digestion,
enzim yang berada di pankreasdan berada di sepanjang
usus kecil menyempurnakan pecahnya molekul makanan.
-
Absorption,
kebanyakan nutrisi diserap baik secara aktif maupun
pasif, penyerapan paling banyak dilakukan pada air.
-
Mixing
and propulsion, kontraksi segmental mencampur chyme dan gerakan peristaltik
menggerakan makanan yang sudah dicerna ke dalam usus besar.
-
Excretion,
bili-bili usus dari hati mengandung bilirubin,
kolestrol, lemak, dan hormon yang dapat larut dalam lemak.
-
Protection,
mukus membantu dalam lubrikasi, mencegah pencernaan
dari dinding usus, dan melindungi usus kecil dari asam lambung. Peyer patches melindungi dari serangan
mikroorganisme.
b. Bagian-bagian Usus
Kecil
§
Duodenum
Merupakan
bagian usus kecil yang paling pendek dan awal bagian usus kecil, dimulai di
bagian pyloric sphincter. Berbentuk huruf “C”.
Sebagian besar duodenum berbentuk retro peritoneal. Duodenum juga merupakan
tempat dimana empedu dan cairan pankreas memasuki saluran usus. Berfungsi
sebagai tempat pecernaan kimia dari makanan.
§
Jejunum
Merupakan
bagian usus kecil yang berada diantara bagian akhir distal dari duodenum dan
bagian proksimal dari ileum. Jejunum memiliki bagian dalam yang bernama membran
mukosa yang telah ditutupi oleh vili.
Dimana vili tersebut dapat meningkatkan area permukaan
dari jaringan yang dapat mengabsorbsi nutrisi dari usus. Berfungsi sebagai
absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.
§
Ileum
Memiliki
fungsi dalam penyerapan vitamin B12 dan garam empedu. Memiliki dinding yang
terdiri dari vili di seluruh
permukaannya. Sel yang berada di ileum mengandung enzim protease dan karbohidrat
yang berguna dan tahap akhir dari pencernaan protein dan karbohidrat. Bagian
ileum secara terus menerus mengabsorbsi garam empedu, dan juga menyerap vitamin
yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Jika terjadi absorbsi pada
vitamin yang larut dalam air, maka dibutuhkan asam empedu untuk melakukan
proses absorbsi. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.

§
Liver
Merupakan
organ yang paling besar diantara semua organ, berkisar sekitar 1,36 kg atau 3
ponds yang berada di bawah sebelah kanan bagian abdomen di bawah diafragma.
Memiliki dua bagian utama yaitu lobus sebelah kanan dan kiri serta lobus minor
yaitu caudate dan quadrate.
§
Kandung
Kemih
Merupakan
organ yang memiliki panjang sekitar 8 cm dan lebar 4 cm. Empedu disekresikan
oleh hati dan mengalir ke kandung kemih sekitar 40-70 ml emoedu dapat disimpan.
Sementara empedu berada di kandung kemih, air dan elektrolit diabsorbsi dan
garam empedu serta pigmen menjadi 5-10 kali lebih terkontrasi dibandingkan saat
diskresi oleh hati.
§
Pankreas
Merupakan
organ yang kompleks baik dari jaringan endokrin (hormon sekresi) ataupun
eksokrin (fungsi pencernaan) yang memiliki beberapa fungsi. Sebagian besar pencernaan
di dalam tubuh dilaksanakan oleh enzim pankreatik.
2.1.6 Usus Besar
a. Fungsi Usus Besar

-
Absorption,
bagian proksimal sebagian dari kolon mengabsorbsi
garam (sodium klorida), air, dan vitamin (K) yang diproduksi bakteria.
Mengabsorbsi air tambahan (additional)
yang dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian mengabsorbsi nutri tambahan dalam jumlah
yang kecil, seperti vitamin K dan B yang dibuat oleh bakteri di daluran
pencernaan.
-
Storage,
sebagian bagian distal dari usus menahan feses
hingga feses dikeluarkan. Mengumpulkan, mengkonsentrasi dan membuang sisa-sisa
makanan.
-
Mixing
and propulsion, pergerakan massa mendorong feses
menuju ke anus dan terjadinya defekasi dari feses
-
Protection,
mukus dan ion bikarbonat melindungi untu melawan
asama yang diroduksi oleh bakteria
b. Bagian-bagian Usus
Besar
§
Cecum
Merupakan
bagian pertama dari usus besar, berbentuk seperti sac. Panjangnya sekitar 6 cm
(2.4 inchi), dapat terhubung dari ileum dan meneruskan absorbsi dari air dan
garam.
§
Kolon
Makanan
yang masuk ke dalam kolon, makanan akan masuk ke dalam kolon asending pada bagian sisi kanan dari abdomen. Pada permukaan
inferior dari hati, kolon memanjang dan berliku dan membentuk hepatic flexure dan diteruskan menjadi kolon transversal. Kemudian memasuki kolon desending yang berada dibagian
pelvis yang kemudian akan memasuki bagian kolon sigmoid. Kolon sigmoid yang berbentuk “S” yang berada mulai dari pelvis dan
berakhir di rektum.
§
Rektum
Sisa-sisa makanan meninggalkan kolon
sigmoid yang kemudian memasuki bagian rektum yang berad di pevis, berada di
dekat tulang sakral vetrebrata. Di dalam rektum terdapat katu rektal yang dapat
membantu memisahkan feses dari gas untuk
mencegah melintasnya bersamaan antara feses dan gas.
§
Anal
Kanal
Pad
tahap akhir, sisa-sisa makanan mencapai bagian akhir dari usus besar, yang
disebut dengan anal kanal. Berada di perineum, yang berada di luar kavitas
abdominopelvis. Memiliki panjang 3,8-5 cm yang terbuka secara esksterior yang
berada di anus. Anal kanal memiliki dua sfingter yaitu sfingter internal, yang
terdiri dari otot halus dan berkontraksi secara involunter. Kemudian terdapat
sfingter eksternal yang terdiri dari otot skeletal yang berada dalam kontrol
volunter.
2.2
FISIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
2.2.1
Fungsi
Utama Sistem Pencernaan
Menurut
Ziser (2014), setiap tubuh pasti membutuhkan nutrisi yang diperoleh makanan
yang berguna sel-sel dalam tubuh. Nutrisi berguna untuk proses sintesis, atau
gula yang digunakan untuk membentuk energi. Fungsi utama dari sistem pencernaan
adalah mecerna makanan baik secara fisik ataupun kimia, proses absorbsi,
mengumpulkan dan membuang komponen dari makanan yang tidak dibutuhkan
(sisa-sisa makanan).
a.
Ingestion (Ingesti)
Adanya
zat padatan atau cair yang masuk ke dalam perut. Rute normal dari pencernaan
adalah melalu kaviti oral atau mulut (Mc Graw Hill, 2004).
b.
Mastication (Mengunyah)
Proses
dimana makanan masuk melalu mulut dan dikunyah oleh gigi. Proses mastikasi
adalah mengubah makanan dalam jumlah yang besar menjadi jumlah yang partikel
kecil yang mampu dicerna tubuh. Dengan adanya makanan yang masuk ke dalam
mulut, dapat menstimulasi reseptor yang dapat mengaktifkan refleks dimana
menyebabkan otot dari mastikasi relax. Otot tertarik bersamaan dengan
menurunnya mandibula, dan tertariknya otot dapat mengaktifkan refleks yang
menyebabkan kontraksi dari otot mastikasi. Jika mulut sudah tertutup, makanan
akan menstimulasi kembali otot dari mastikasi relax dan tahap proses mastikasi
terjadi kembali.
c.
Propulsion (Mendorong)
Adalah
pergerakan makanan dari akhir saluran pencernaan ke yang lain. Jumlah waktu
yang dibutuhkan dalam proses pencernaan sekitar 24-36 jam.
d.
Mixing
Terdapat
kontraksi yang disebut dengan kontraksi segmental, dimana kontraksi bercampur
dan muncul ke dalam usus kecil.
e.
Sekresi
Setelah
makanan masuk ke dalam saluran cerna, sekresi bertujuan untuk lubrikasi,
mencairkan, dan mencerna makanan. Mukus disekresi di sepanjang saluran cerna,
sehingga melubrikasi makanan dan sepanjang saluran. Enzim disekresi oleh mulut,
lambung, usus, dan pankreas untuk memecah molekul makanan yang besar menjadi
molekul yang lebih kecil yang dapat diabsorbsi di dinding usus.
f.
Digestion
Pemecahan
dari molekul organik yang besar menjadi beberapa komponen: karbohidrat menjadi
monosakarida; protein menjadi asam amino; dan trigiserida menjadi asam lemak
dan gliserol. Pencernaan terjadi dari mekanisme pencernaan yang terdiri dari
mastikasi dan pencampuran makanan, dan pencernaan kimia yang dilakukan dengan
adanya enzim yang disekresi di saluran cerna. Mineral dan air tidak dipecah
sebelum diabsorbsi. Vitamin juga diabsorbsi tanpa dicerna dan akan hilang
fungsinya jika ikut dicerna. Pencernaan fisik (memecah potongan besar menjadi
potongan kecil), sedangkan pencernaan kimia (memecah molekul yang besar [protein, lemak, starches] menjadi molekul kecil [asam amino, asam lemak, gula]).
g.
Absorption
Pergerkana
molekul keluar dari saluran cerna dan masuk ke dalam sirkulasi atau sistem
limfatik. Mekanisme absorbsi muncul tergantung dengan tipe molekul yang masuk
ke dalam saluran cerna. Molekul keluar melewati saluran cerna dengan proses
seprti difusi, transport aktif, dan kontransport.
h.
Elimination
Proses dimana produk sisa dari pencernaan
dibuang dari dalam tubuh. Selama proses ini, banyak terjadi pada usus besar dan
mengabsorbsi air dan garam dan mengganti material di dalam saluran pencernaan
menjadi semisolid. Produk semisolid ini dinamakan feses, yang kemudian dibuang
dari saluran cerna oleh proses yang disebut defikasi.

Secara keseluruhan proses pencernaan
tediri dari pencernaan, bsorbsi, dan transport. Pencernaan dibagi menjadi dua,
yaitu pencernaan fisik (memecaha makanan yang berukuran besar menjadi
potongan-potongan yang kecil) dan kimia (memecah ikatan molekul pada molekul
organik dengan enzim pencernaan). Terjadi dimulai di mulut hingga lambung, tapi
proses pencernaan yang paling banyak terjadi di usus kecil dan usus besar. Kemudian
terjadi absorbsi dan transport dimana molekul akan bergerak keluar ke arah
saluran pencernaan dan menuju sirkulasi untuk distribusi ke seluruh tubuh.
Tidak semua molekul seperti (vitamin, mineral, air) yang sudah dipecah kemudian
diabsorbsi. Setelah produk pencernaan
diabsorbsi, kemudian ditransport ke bagian tubuh lain dengan dua rute yang
berbeda. Air, ion, dan produk yang larut dalam air seperti glukosa, asam amino
masuk ke sistem portal hepatik dan ditransport ke hati.
2. 3 Daftar Diagnosa
Keperawatan yang mungkin muncul :
1.
Defisit Nutrisi
2.
Diare
3.
Disfungsi Motalitas
Gastrointestinal
4.
Hipervolemia
5.
Hipovolemia
6.
Kesiapan peningkatan
keseimbangan cairan
7.
Kesiapan Peningkatan
nutrisi
8.
Obesitas
9.
Resiko Berat Badan
Lebih
10.
Resiko Defisit Nutrisi
11.
Resiko Syok
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem
pencernaan merupak sistem yang berfungsi mencerna makanan yang nantinya nutrisi
yang terkandung di makanan tersebut akan diedarkan ke seluruh
tubuh. Organ yang termasuk ke dalam sistem pencernaan adalah mulut, faring,
esofagus, lambung, usus besar dan usus kecil. Untuk organ tambahan yaitu hati,
kandung kemih, dan pankreas. Masing-masing organ memiliki fungsi yang dapat
membantu untuk mencerna makanan. Seperti di dalam mulut ternjadi pencernaan
mekanik yang memecah bagian makanan menjadi partikel kecil yang nantiny akan
dibawa ke lambung melalui faring dan esofagus. Di dalam lambung makanan yang
berbentuk bolus akan dicerna kembali. Kemudian terjadi absorbis di sepanjang
saluran pencernaan.
Tahap
selanjutnya memasuki usus besar dan usus kecil, makanan kembali dicerna kembali
dan nantinya akan dipisahkan nutrisi dan produk sisa-sisa makanan yang akan
dibuang melalui defekasi berupa feses.
3.2
Saran
Sistem
pecncernaan merupakan salah satu sistem yang sangat penting bagi tubuh untuk
penyerapan nutrisi. Sehingga makalah ini membutuhkan kritik dan saran terkait
penjelasan tentang sistem pencernaan di dalamnya. Untuk ke depannya referensi
yang digunakan untuk lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Dale.2008.Human Anatomy and Physiology.Illinois
State University
NIH.2010,The Digestive System and How it Works.Washington: US Government
Printing
Tate, Seeley.2004.Anatomy and Physiology: Digestive System.
Mc Graw Hill Companies
Open Tax College.2013.Anatomy and Physiology.Texas: Rice
University
WengemAm.2010.Human Physiology: The Gastrointestinal System.www.appendicitisreview.com.
Diakses pada tanggal 03 Februari 2016
Ziser.2014.Human Anatomy & Physiology: Digestive System.Ziser Lecture
Notes
Komentar
Posting Komentar