ANATOMI FISIOLOGIS SISTEM PENCERNAAN

ANATOMI FISIOLOGIS
SISTEM PENCERNAAN
Disusun Oleh :

1.           Robi Hidayat
2.           Gerry Clarisya
3.           Jovani Agustina
4.           Ulfa Sari Nastiti
5.           Ayu Cintia
7.           Rifki Adi Sugara


PRODI D IV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019




KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sistem Pencernaan”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi di Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.

Makalah ini merupakan latihan dalam proses pembelajaran mahasiswa untuk membiasakan menyusun makalah yang baik dan benar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
 





Bandar Lampung, Maret 2019



Penulis









DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................ ...         i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ...         ii
BAB I   PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang...............................................................................................        1
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................        2
BAB II  PEMBAHASAN
2.1Anatomi Sistem Pencernaan.......................................................................        3  
2.2Fisiologi Sistem Pencernaan….................….................................................         15
2.3Diagnosa yang sering muncul.........................................................................        18
BAB III   PENUTUP
A.    Kesimpulan....................................................................................................        19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................        20









 BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Sedangkan fisiologi berkaitan dengan fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal.  Saat struktur tubuh manusia dan fungsinya berkoordinasi, tubuh mendapatkan keseimbangan dari lingkungan di dalam tubuh yang disebut homeostasis (keseimbangan). Pada kondisi yang normal, homeostatsis didukung oleh mekanisme adaptif dari otak ke bahan kimia yang disebut dengan hormon yang disekresikan oleh berbagai organ yang langsung masuk ke dalam aliran darah.  Homeostatis mengatur mekanisme seperti tekanan darah, suhu tubuh, pernafasan, dan nadi.
Tiap tubuh manusia membutuhkan oksigen, nutrisi, suhu tubuh yang normal, dan tekanan atmosfer yang normal, sehingga tubuh manusia harus memiliki homeostasis yang mampu dipertahankan agar dapat mempertahankan keseimbangan tubuh dalam jangka yang normal. Sehingga untuk mendukung keseimbangan tersebut, terdapat berbagai macam sistem organ, antara lain : sistem integument, sistem skeletal, sistem muskulo, sistem saraf, sistem endokrin, sistem kardiovaskular, sistem respirasi, sistem lymphatic, sistem urinary, sistem reproduksi, dan sistem pencernaan. Masing-masing dari sistem orgam memiliki organ masing-masing yang bekerja sama dalam menstabilkan keadaan tubuh secara bersamaan. Fungsi dari tiap sistem organ yaitu metabolisme, organization, kemampuan dalam bereaksi, pergerakan tubuh, perkembangan, dan reproduksi.
Salah satu yang dibutuhkan oleh tubuh adalah nutrisi. Nutrisi yang diperoleh dari luar akan masuk ke dalam tubuh dan disebarkan ke dalam tubuh agar nutrisi yang diperoleh mampu mempertahankan homeostasis tersebut. Sistem organ yang mampu mencernaa nutrisi tersebut adalah sistem pencernaan (digestive system), dimana dengan bantuan sistem sirkulasi, bekerja seperti “gigantic meals on wheels” yang memberikan makanan pada miliaran sel di dalam tubuh. Sistem ini menyediakan air , elektrolit, dan nutrisi yang lain. sistem pencernaan terdiri dari organ seperti, kaviti oral, faring, esofagus, perut, usus kecil, dan usus besar. Dimana oragn tersebut melakukan tugasnya masing-masing seperti mencerna, absorbsi, dan mengririmkan nutrisi ke dalam seluruh tubuh.

1.2   Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi dari sistem pencernaan tubuh manusia.
1.2.2        Tujuan Khusus
o   Untuk mengetahui dan memahami tentang macam-macam bagian dari sistem pencernaan beserta fungsi dari organ yang termasuk dalam sistem pencernaan
o   Untuk mengetahui dan memahami tentang mekanisme pencernaan yang terjadi di dalam tubuh manusia.


1.3   Rumusan Masalah
1.    Organ apa saja yang termasuk di dalam sistem pencernaan tubuh manusia ?
2.    Apa fungsi dari tiap organ yang termasuk di dalam sistem pencernaan tubuh manusia ?
3.    Bagaimana mekanisme pencernaan yang terjadi di dalam tubuh manusia ?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1   ANATOMI SISTEM PENCERNAAN
Menjalankan fungsi sistem pencernaan maka membutuhkan organ yang mampu melaksanakan fungsinya, sehingga untuk menjalankan fungsi tersebut terdapat beberapa organ pencernaan antara lain, mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Kemudian untuk mendukung fungsi tersebut juga terdapat organ tambahan yaitu kelenjar saliva, gigi, hati (liver), kandung kemih (gall baldder), pankreas, dan mesenteries. Dinding dalam saluran cerna terdiridari empat lapisan yaitu, serosa, muskularis, submukosa, dan mukosa. Berikut organ yang termasuk dalam sistem pencernaan :
2.1.1   Oral Cavity atau Mulut



a.      Fungsi Mulut
-     Ingestion, makanan yang berupa padatan atau cairan dimasukkan ke dalam tubuh, ke dalam saluran pencernaan melalui pintu pertama dan utama yaitu mulut atau oral cavity (Mc Graw Hill, 2004).
-     Taste, sebagai perasa makanan yang berada pada papila lidah.
-     Mastication,  pergerakan dari rahang bawah (mandibula) yang dibantu oleh otot mastikasi menyebabkan gigi dapat menghancurkan makanan menjadi bagian yang lebih kecil. Lidah dan pipi (cheeks) membantu dalam menempatkan makanan diantara mulut.
-     Digestion, enzim amilase yang ada di dalam ludah memulai pencernaan karbohidrat (starch).
-     Swallowing, lidah dapat membantu membentuk makanan menjadi bolus dan mendorongnya bolus menuju faring.
-     Communication, bibir, pipi, gigi, dan lidah merupakan salah satu organ yang membantu daam berkomunikasi atau berbicara.
-     Protection, Mucin dan air yang berada di dalam ludah memberikan lubrikasi, dan ensim lysozyme dalam membunuh mikroorganisme yang tidak baik bagi tubuh
b.      Bagian-bagian mulut
§    Bibir dan Pipi
     Bibir atau labia, merupakan strukutur yang banyak terbentuk dari muskular oleh orbiculari oris. Lapisan terluar bibir ditutupi oleh kulit. Sedangkan pipi terbentuk di dinding bagian lateral di oral cavity. Bagian dari pipi adalah termasuk otot buccinator, yang meratakan pipi terhadap gigi, dan buccal fat pad  yang berada mengelilingi sisi wajah (Mc Graw Hill, 2004). bagian bibir dan pipi sangatlah penting dalam proses mastikasi dan berbicara atau berkomunikasi. Bagian ini dapat membantu menggerakkan makanan di dalam mulut dan menahannya di dalam mulut selama makanan dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil.

§    Palate and Palatine Tonsils
     Palate atau langit-langit mulut memiliki dua bagian yang terdiri dari bagian anterior yang bertulang  (hard palate) dan bagian posterior yang tak bertulang (soft palate), yang terdiri dari otot dan jaringan (connective tissue). Fungsi dari langit-langit mulut (palate) sangatlah penting dalam proses menelan dan mencegah makanan masuk ke dalam nasal cavity. Sedangkan palatin tonsil  terletak di dinding lateral dari fauces (Mc Graw Hill, 2004).
§    Lidah
     Lidah terletah ditenga mulut yang dipenuhi dengan otot skeletal yang ditutupi dengan mukosa membran. Lidah berfungsi menggerakkan makanan di dalam mulut, membantu dalam mendorong makanan ke dalam esofagus (menelan), sebagai peran utama artikulasi dalam berbicara dan berkomunikasi, sebagai perasa. Dalam proses menggerakkan makanan di dalam mulut, lidah bekerja bersama dengan bibir dan gusi, sehingga mampu menahan makanan di dalam mulut selama pengunyahan atau mastikasi.
§    Gigi
     Secara normal, orang dewasa memiliki jumlah total gigi adalah 32 gigi secara kelesuruhan. Tiap gigi memiliki crown (di atas gusi), neck dan root (di bawah gusi). Dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagaian rahang atas (maxillary) dan bagian rahang bawah (mandibular). Selain pembagian gigi yaitu terdiri dari bagian atas sebelah kanan dan kiri dan bagian bawah sebelah atas dan bawah. Tiap empat kuadran memiliki gigi seri, gigi taring, premolars, molars, dan wisdom teeth. Fungsinya hampir sama dengan lidah, berperan dalam proses mastikasi dan berbicara.




§    Kelenjar Saliva
     Kelenjar saliva ini diproduksi secara terus menerus oleh tubuh. Aliran saliva (ludah) ini berasal dari kelenjar saliva dan tersebar di mulut melalui pembuluh (duct). Sebagian besar saliva diproduksi oleh kelnjar saliva yaitu, [1] Kelenjar parotid (bagian terbesar, saliva banyak terdiri atas amilase, berada di dekat telinga), [2] Kelenjar submandibular (memprodukasi saliva yang kental (sulit untuk mengalir) dan berada di dekat mulut (floor)), [3] Kelenjar sublingual (berukuran paling kecil, mensekresi mukus dan berada di bawah mulut).
     Fungsi kelenjar saliva adalah membersihkan gigi dan menghancurkan bahan kimia yang terkandung dalam makanan sehinggan dapat dirasakan. Kelenjar saliva ini memiliki enzim yang membantu dalam mencerna makanan dan mukus. Selain itu, kelenjar saliva juga membantu dalam melubrikasi faring untuk membantu dalam menelan makanan.

2.1.2   Faring
a.      Fungsi Faring
-     Swallowing, fase involutari dari menelan menggerakkan bolus dari mulut ke esofagus. Makanan dicegah agar tidak masuk ke dalam nasal cavity oleh soft palate dan mencegah masuk ke dalam sistem pernafasan bagian bawah (Mc Graw Hill, 2004).
-     Breathing, udara masuk melalui hidung atau mulut melewati faring menuju ke saluran pernafasan bawah.
-     Protection, mukus menyediakan lubrikasi.
b.      Bagian-bagian Faring
        Faring terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Secara normal, makanan dapat masuk melalui orofaring dan laringofaring. Nasofaring berfungsi sebagai saluran dalam masuknya udara selama bernafas dan berhubungan dengan fungsi pendengaran. Orofaring berada dibagain posterior mulut, sebagai saluran masuknya mulut dan menuju ke lambung dan juga berfungsi sebagai saluran udara untuk pernafasan. Laringofaring berada di bawah orofaring, memanjang dari epiglotis ke bagian bawah kartilago kortikoid dari laring dan memiliki fungsi yang sama dengan orofaring.
       
2.1.3   Esofagus
a.      Fungsi Esofagus
-     Propulsion, kontraksi peristaltik menggerakkan bolus dari faring menuju abdomen. Bagian bawah sfingter esofagus membatasi refluks dari isi abdomen kembali ke esofagus (Mc Graw Hill, 2004).
-     Protection, kelenjar yang berada di dalam mukus membantu dalam lubrikasi dan melindungi esofagus inerior dari asam (stomach acid).
b.      Bagian-bagian Esofagus
        Esofagus merupakan bagian sistem pencernaan yang memanjang dari faring hingga lambung. Panjangnya sekitar 25 cm dan berada di mediastinum, anyerior hingga vertebrae, posterior hingga trakea. Esofagus melewati esophageal hiatus  dari diafragma dan berkahir di lambung. Fungsi dari esofagus adalah membawa makanan dari faring menuju ke lambung.
        Mekanisme dari menelan antara lain : [1] makanan tercampur dengan saliva dan didorong masuk ke dalam faring, [2] refleks involunter menggerakkan makanan masuk ke dalam esofagus, dan [3] gerakan peristaltik mentransport makanan ke dalam lambung.



2.1.4   Abdomen
a.      Fungsi Lambung
-     Storage, Rugae dapat membantu abdomen untuk meluaskan area perut dan menahan (menyimpan) makanan hingga dapat dicerna.
-     Digestion, terjadinya proses pencernaan dimana pencernaan protein dimulai sebagai hasil dari proses asam hidroklorik dan pepsin. Faktor intrinsik mencegah pecahnya vitamin B12 oleh asam lambung. Proses pencernaan terdiri dari fisik dan kimia (protein).
-     Absorption,  kecuali untuk beberapa produk (air, alkohol, aspirin) penyerapan kecil berada di dalam lambung.
-     Mixing and propulsion, terjadi gerakan peristaltik dan membentuk cairan putih seperti susu yang disebut dengan chyme.
-     Protection, mukus memberikan lubrikasi dan mencegah pencernaan dari dinding lambung. Asam lambung dapat membunuh kebanyakan mikroorganisme.
b.      Bagian-bagian Lambung
        Terdapat empat bagian utama di dalam lambung yaitu :
1.      Cardia, atau cardiac region merupakan poin dimana esofagus menghubungkan dan melewati lambung, dimana makanan masuk ke dalam lambung. Terdapt di bagian inferior dari diafragma.
2.      Fundus, berada di atas sebelah kiri dari cardia. Berbentuk seperti kubah.
3.      Tubuh, berada di bawah fundus, yang merupakan bagian utama dari lambung.
4.      Pylorus,  bagian lambung yang berbentuk corong, menghubungkan lambung dengan duodenum. Bagian yang semakin lebar dari corong, dinamakan pyloric antrum yang menghubungkan tubuh (bagian lambung “body”) dengan lambung. Kemudian bagian akhir yang paling dangkal dinamakan  pyloric canal, yang menghubungkan ke duodenum. Sedangkan otot halus yaitu phyloric sphincter  yang berada di ujung saluran dan berfungsi mengkontrol pengosongan lambung.

2.1.5   Usus Kecil
a.      Fungsi Usus Kecil
-     Neutralization, ion bikarbonat dari pankreas dan bili-bili dari hati menormalkan asam lambung dari  membentuk pH sesuai dengan keadaan pankratik dan enzim usus.
-     Digestion, enzim yang berada di pankreasdan berada di sepanjang usus kecil menyempurnakan pecahnya molekul makanan.
-     Absorption, kebanyakan nutrisi diserap baik secara aktif maupun pasif, penyerapan paling banyak dilakukan pada air.
-     Mixing and propulsion, kontraksi segmental mencampur chyme dan gerakan peristaltik menggerakan makanan yang sudah dicerna ke dalam usus besar.
-     Excretion, bili-bili usus dari hati mengandung bilirubin, kolestrol, lemak, dan hormon yang dapat larut dalam lemak.
-     Protection, mukus membantu dalam lubrikasi, mencegah pencernaan dari dinding usus, dan melindungi usus kecil dari asam lambung. Peyer patches melindungi dari serangan mikroorganisme.
b.      Bagian-bagian Usus Kecil
§    Duodenum
     Merupakan bagian usus kecil yang paling pendek dan awal bagian usus kecil, dimulai di bagian  pyloric sphincter. Berbentuk huruf “C”. Sebagian besar duodenum berbentuk retro peritoneal. Duodenum juga merupakan tempat dimana empedu dan cairan pankreas memasuki saluran usus. Berfungsi sebagai tempat pecernaan kimia dari makanan.


§    Jejunum
     Merupakan bagian usus kecil yang berada diantara bagian akhir distal dari duodenum dan bagian proksimal dari ileum. Jejunum memiliki bagian dalam yang bernama membran mukosa yang telah ditutupi oleh vili. Dimana vili  tersebut dapat meningkatkan area permukaan dari jaringan yang dapat mengabsorbsi nutrisi dari usus. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.
§    Ileum
     Memiliki fungsi dalam penyerapan vitamin B12 dan garam empedu. Memiliki dinding yang terdiri dari vili di seluruh permukaannya. Sel yang berada di ileum mengandung enzim protease dan karbohidrat yang berguna dan tahap akhir dari pencernaan protein dan karbohidrat. Bagian ileum secara terus menerus mengabsorbsi garam empedu, dan juga menyerap vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Jika terjadi absorbsi pada vitamin yang larut dalam air, maka dibutuhkan asam empedu untuk melakukan proses absorbsi. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.














§    Liver
     Merupakan organ yang paling besar diantara semua organ, berkisar sekitar 1,36 kg atau 3 ponds yang berada di bawah sebelah kanan bagian abdomen di bawah diafragma. Memiliki dua bagian utama yaitu lobus sebelah kanan dan kiri serta lobus minor yaitu caudate dan quadrate.
§    Kandung Kemih
     Merupakan organ yang memiliki panjang sekitar 8 cm dan lebar 4 cm. Empedu disekresikan oleh hati dan mengalir ke kandung kemih sekitar 40-70 ml emoedu dapat disimpan. Sementara empedu berada di kandung kemih, air dan elektrolit diabsorbsi dan garam empedu serta pigmen menjadi 5-10 kali lebih terkontrasi dibandingkan saat diskresi oleh hati.
§    Pankreas
     Merupakan organ yang kompleks baik dari jaringan endokrin (hormon sekresi) ataupun eksokrin (fungsi pencernaan) yang memiliki beberapa fungsi. Sebagian besar pencernaan di dalam tubuh dilaksanakan oleh enzim pankreatik.











2.1.6   Usus Besar
a.      Fungsi Usus Besar
-     Absorption, bagian proksimal sebagian dari kolon mengabsorbsi garam (sodium klorida), air, dan vitamin (K) yang diproduksi bakteria. Mengabsorbsi air tambahan (additional) yang dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian mengabsorbsi nutri tambahan dalam jumlah yang kecil, seperti vitamin K dan B yang dibuat oleh bakteri di daluran pencernaan.
-     Storage, sebagian bagian distal dari usus menahan feses hingga feses dikeluarkan. Mengumpulkan, mengkonsentrasi dan membuang sisa-sisa makanan.
-     Mixing and propulsion, pergerakan massa mendorong feses menuju ke anus dan terjadinya defekasi dari feses
-     Protection, mukus dan ion bikarbonat melindungi untu melawan asama yang diroduksi oleh bakteria
b.      Bagian-bagian Usus Besar
§    Cecum
     Merupakan bagian pertama dari usus besar, berbentuk seperti sac. Panjangnya sekitar 6 cm (2.4 inchi), dapat terhubung dari ileum dan meneruskan absorbsi dari air dan garam.

§    Kolon
     Makanan yang masuk ke dalam kolon, makanan akan masuk ke dalam kolon asending pada bagian sisi kanan dari abdomen. Pada permukaan inferior dari hati, kolon memanjang dan berliku dan membentuk hepatic flexure dan diteruskan menjadi kolon transversal. Kemudian memasuki kolon desending yang berada dibagian pelvis yang kemudian akan memasuki bagian kolon sigmoid. Kolon sigmoid yang berbentuk “S” yang berada mulai dari pelvis dan berakhir di rektum.
§    Rektum
     Sisa-sisa makanan meninggalkan kolon sigmoid yang kemudian memasuki bagian rektum yang berad di pevis, berada di dekat tulang sakral vetrebrata. Di dalam rektum terdapat katu rektal yang dapat membantu memisahkan feses dari gas  untuk mencegah melintasnya bersamaan antara feses dan gas.
§    Anal Kanal
     Pad tahap akhir, sisa-sisa makanan mencapai bagian akhir dari usus besar, yang disebut dengan anal kanal. Berada di perineum, yang berada di luar kavitas abdominopelvis. Memiliki panjang 3,8-5 cm yang terbuka secara esksterior yang berada di anus. Anal kanal memiliki dua sfingter yaitu sfingter internal, yang terdiri dari otot halus dan berkontraksi secara involunter. Kemudian terdapat sfingter eksternal yang terdiri dari otot skeletal yang berada dalam kontrol volunter.

2.2   FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
2.2.1        Fungsi Utama Sistem Pencernaan
Menurut Ziser (2014), setiap tubuh pasti membutuhkan nutrisi yang diperoleh makanan yang berguna sel-sel dalam tubuh. Nutrisi berguna untuk proses sintesis, atau gula yang digunakan untuk membentuk energi. Fungsi utama dari sistem pencernaan adalah mecerna makanan baik secara fisik ataupun kimia, proses absorbsi, mengumpulkan dan membuang komponen dari makanan yang tidak dibutuhkan (sisa-sisa makanan).
a.      Ingestion (Ingesti)
Adanya zat padatan atau cair yang masuk ke dalam perut. Rute normal dari pencernaan adalah melalu kaviti oral atau mulut (Mc Graw Hill, 2004).
b.      Mastication (Mengunyah)
Proses dimana makanan masuk melalu mulut dan dikunyah oleh gigi. Proses mastikasi adalah mengubah makanan dalam jumlah yang besar menjadi jumlah yang partikel kecil yang mampu dicerna tubuh. Dengan adanya makanan yang masuk ke dalam mulut, dapat menstimulasi reseptor yang dapat mengaktifkan refleks dimana menyebabkan otot dari mastikasi relax. Otot tertarik bersamaan dengan menurunnya mandibula, dan tertariknya otot dapat mengaktifkan refleks yang menyebabkan kontraksi dari otot mastikasi. Jika mulut sudah tertutup, makanan akan menstimulasi kembali otot dari mastikasi relax dan tahap proses mastikasi terjadi kembali.
c.       Propulsion (Mendorong)
Adalah pergerakan makanan dari akhir saluran pencernaan ke yang lain. Jumlah waktu yang dibutuhkan dalam proses pencernaan sekitar 24-36 jam.
d.      Mixing
Terdapat kontraksi yang disebut dengan kontraksi segmental, dimana kontraksi bercampur dan muncul ke dalam usus kecil.
e.       Sekresi
Setelah makanan masuk ke dalam saluran cerna, sekresi bertujuan untuk lubrikasi, mencairkan, dan mencerna makanan. Mukus disekresi di sepanjang saluran cerna, sehingga melubrikasi makanan dan sepanjang saluran. Enzim disekresi oleh mulut, lambung, usus, dan pankreas untuk memecah molekul makanan yang besar menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diabsorbsi di dinding usus.
f.       Digestion
Pemecahan dari molekul organik yang besar menjadi beberapa komponen: karbohidrat menjadi monosakarida; protein menjadi asam amino; dan trigiserida menjadi asam lemak dan gliserol. Pencernaan terjadi dari mekanisme pencernaan yang terdiri dari mastikasi dan pencampuran makanan, dan pencernaan kimia yang dilakukan dengan adanya enzim yang disekresi di saluran cerna. Mineral dan air tidak dipecah sebelum diabsorbsi. Vitamin juga diabsorbsi tanpa dicerna dan akan hilang fungsinya jika ikut dicerna. Pencernaan fisik (memecah potongan besar menjadi potongan kecil), sedangkan pencernaan kimia (memecah molekul yang besar  [protein, lemak, starches] menjadi molekul kecil [asam amino, asam lemak, gula]).
g.      Absorption
Pergerkana molekul keluar dari saluran cerna dan masuk ke dalam sirkulasi atau sistem limfatik. Mekanisme absorbsi muncul tergantung dengan tipe molekul yang masuk ke dalam saluran cerna. Molekul keluar melewati saluran cerna dengan proses seprti difusi, transport aktif, dan kontransport.
h.      Elimination
 Proses dimana produk sisa dari pencernaan dibuang dari dalam tubuh. Selama proses ini, banyak terjadi pada usus besar dan mengabsorbsi air dan garam dan mengganti material di dalam saluran pencernaan menjadi semisolid. Produk semisolid ini dinamakan feses, yang kemudian dibuang dari saluran cerna oleh proses yang disebut defikasi.
http://cnx.org/resources/a8fd4c3ee096f086722dbad7b844e1d6fef62b68/2405_Digestive_Process.jpg
            Secara keseluruhan proses pencernaan tediri dari pencernaan, bsorbsi, dan transport. Pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu pencernaan fisik (memecaha makanan yang berukuran besar menjadi potongan-potongan yang kecil) dan kimia (memecah ikatan molekul pada molekul organik dengan enzim pencernaan). Terjadi dimulai di mulut hingga lambung, tapi proses pencernaan yang paling banyak terjadi di usus kecil dan usus besar. Kemudian terjadi absorbsi dan transport dimana molekul akan bergerak keluar ke arah saluran pencernaan dan menuju sirkulasi untuk distribusi ke seluruh tubuh. Tidak semua molekul seperti (vitamin, mineral, air) yang sudah dipecah kemudian diabsorbsi.  Setelah produk pencernaan diabsorbsi, kemudian ditransport ke bagian tubuh lain dengan dua rute yang berbeda. Air, ion, dan produk yang larut dalam air seperti glukosa, asam amino masuk ke sistem portal hepatik dan ditransport ke hati.

2. 3 Daftar Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul :
1.      Defisit Nutrisi
2.      Diare
3.      Disfungsi Motalitas Gastrointestinal
4.      Hipervolemia
5.      Hipovolemia
6.      Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan
7.      Kesiapan Peningkatan nutrisi
8.      Obesitas
9.      Resiko Berat Badan Lebih
10.  Resiko Defisit Nutrisi
11.  Resiko Syok












BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Sistem pencernaan merupak sistem yang berfungsi mencerna makanan yang nantinya nutrisi yang terkandung di makanan tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh. Organ yang termasuk ke dalam sistem pencernaan adalah mulut, faring, esofagus, lambung, usus besar dan usus kecil. Untuk organ tambahan yaitu hati, kandung kemih, dan pankreas. Masing-masing organ memiliki fungsi yang dapat membantu untuk mencerna makanan. Seperti di dalam mulut ternjadi pencernaan mekanik yang memecah bagian makanan menjadi partikel kecil yang nantiny akan dibawa ke lambung melalui faring dan esofagus. Di dalam lambung makanan yang berbentuk bolus akan dicerna kembali. Kemudian terjadi absorbis di sepanjang saluran pencernaan.
Tahap selanjutnya memasuki usus besar dan usus kecil, makanan kembali dicerna kembali dan nantinya akan dipisahkan nutrisi dan produk sisa-sisa makanan yang akan dibuang melalui defekasi berupa feses.

3.2  Saran
Sistem pecncernaan merupakan salah satu sistem yang sangat penting bagi tubuh untuk penyerapan nutrisi. Sehingga makalah ini membutuhkan kritik dan saran terkait penjelasan tentang sistem pencernaan di dalamnya. Untuk ke depannya referensi yang digunakan untuk lebih baik lagi.






DAFTAR PUSTAKA

Brown, Dale.2008.Human Anatomy and Physiology.Illinois State University
NIH.2010,The Digestive System and How it Works.Washington: US Government Printing
Tate, Seeley.2004.Anatomy and Physiology: Digestive System. Mc Graw Hill Companies
Open Tax College.2013.Anatomy and Physiology.Texas: Rice University
WengemAm.2010.Human Physiology: The Gastrointestinal System.www.appendicitisreview.com. Diakses pada tanggal 03 Februari 2016
Ziser.2014.Human Anatomy & Physiology: Digestive System.Ziser Lecture Notes


Komentar

Postingan Populer